SUBSIDI PUPUK DALAM RAPBN-P 2014 A. PENDAHULUAN Prioritas ketahanan pangan di 2014 diarahkan untuk meningkatkan penyediaan bahan pangan melalui peningkatan produksi pangan dalam negeri; meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan; meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat; serta perlindungan dan pemberdayaan petani dan nelayan. Salah satu upaya pemerintah dalam dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani adalah menyediakan subsidi pupuk dan benih dengan harga yang terjangkau. Jika dibandingkan dengan total subsidi yang dialokasikan pemerintah, maka trend alokasi subsidi pupuk sejak 2008 sampai 2014 cenderung tidak mengalami peningkatan yang berarti dengan rata-rata sebesar 7% saja. Hal serupa juga terjadi dalam rata-rata alokasi subsidi benih yang hanya sebesar 5% dalam periode yang sama. Tabel 1. Persentasi Subsidi Pupuk dan Benih terhadap Total Subsidi dan terhadap Subsidi Non Energi, 2008-2014 Tahun Subsidi Pupuk %/total subsidi %/subsidi nonenergi Subsidi Benih %/total subsidi %/subsidi non energi 2008 15,181.5 5.51% 29.04% 985.2 0.36% 1.88% 2009 18,329.0 13.27% 42.14% 1,597.2 1.16% 3.67% 2010 18,410.9 9.55% 34.90% 2,177.5 1.13% 4.13% 2011 16,344.6 5.53% 41.12% 96.9 0.03% 0.24% 2012 13,958.5 4.03% 34.95% 60.3 0.02% 0.15% 2013 17,932.7 5.15% 37.14% 1,454.2 0.42% 3.01% 2014 21,048.8 6.31% 40.81% 1,564.8 0.47% 3.03% Sumber: Nota Keuangan, kemenkeu Alokasi anggaran subsidi pupuk dalam APBN 2014 sebesar Rp21 triliun, atau meningkat Rp3 triliun bila dibandingkan dengan APBNP Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 1
2013 sebesar Rp18 triliun. Alokasi anggaran subsidi pupuk dalam APBN 2014 sudah termasuk kurang bayar subsidi pupuk tahun 2012 sebesar Rp3 triliun. Sedangkan, alokasi anggaran subsidi benih dalam APBN 2014 direncanakan sebesar Rp1,6 triliun, lebih tinggi bila dibandingkan APBNP tahun 2013 sebesar Rp1,5 triliun. Grafik 1. Grafik Subsidi Energi dan Non Energi Tahun 2014 Sumber: Nota Keuangan APBN tahun 2014, Kemenkeu RI B. BEBERAPA PERMASALAHAN SUBSIDI PUPUK Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian No 122/2013 tentang Rencana Kebutuhan Pupuk Bersubsidi 2014 yang diterbitkan pada 26 November 2013, alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2014 bagi petani sebanyak 7,78 juta ton. Alokasi subsidi pupuk yang kurang lebih sama dengan tahun lalu Rp18 triliun, mengakibatkan volume pupuk bersubsidi tahun lalu mencapai 9,2 juta ton, sedangkan pada 2014 diperkirakan 7,88 juta ton (turun 15% sebesar 1,4 juta ton). Karena pengurangan volume pupuk pada tahun ini dan petani mempercepat musim tanamnya, petani mulai panik khawatir tidak tersedianya pupuk maka petani membeli pupuk melebihi dari yang dibutuhkan, sehingga di beberapa daerah pupuk menjadi langka. Tiga Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 2
bulan terakhir ini pupuk subsidi menghilang. 1 Padahal awalnya, pupuk diperkirakan habis di bulan Oktober 2014. 2 Dahlan Iskan mengatakan 3, Dulu memang dimungkinkan ada kelangkaan pupuk subsidi karena kesalahan BUMN. Sebab, pabrik pupuk saling serbu ke wilayah berbeda dan tidak ada penanggung jawab khusus. Hampir 90 persen penyebab pupuk subsidi langka karena Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tidak cocok dengan kondisi riil. Kami (PT Pupuk Indonesia) sudah menyalurkan pupuk subsidi sesuai RDKK. Jika menyalurkan lagi, bisa ditangkap KPK. RDKK dimulai dari setiap petani yang ingin memperoleh subsidi pupuk harus mendaftar dan menyampaikan kebutuhannya ke tingkat desa, kecamatan, kota/kabupaten dan dilaporkan ke Kementerian Pertanian. PT Pupuk Indonesia (sebagai Holding Company), mendapat data dari kementerian pertanian mengenai jumlah pupuk bersubsidi. Meskipun pemerintah telah menjamin harga gas untuk memenuhi kebutuhan perusahaan produsen pupuk dalam negeri dengan harga domestik, namun dalam pelaksanaannya HPP pupuk masih sangat dipengaruhi oleh harga gas. Hidayat Nyakman, Direktur Utama Petrokomia menjelaskan kenaikan HPP selain dipengaruhi oleh lonjakan harga gas juga dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak, inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, 1 Munir S, (2014), Tiga Bulan Pupuk Menghilang, Petani dan Peternak Rugi Miliaran Rupiah, 17 Mei. (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/05/17/0832419/tiga.bulan.pupuk. Menghilang.Petani.dan.Peternak.Rugi.Miliaran.Rupiah) 2Fardaniah, R. (2013), Subsidi Pupuk dan Ketahanan Pangan, 13 November. (http://www.antaranews.com/berita/404813/subsidi-pupuk-dan-ketahanan-pangan) 3 Tempo (2014) Pupuk Subsidi Langka, Dahlan Tak Mau Disalahkan, 20 April. Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 3
beberapa pabrik pupuk mengusulkan kenaikan HPP, bukan berdasarkan HPP keputusan kementerian Pertanian. Riil keuntungan sekitar 4-5 %. Namun, berdasarkan data dari Tempo tersebut, pada tahun 2012, rasio pendapatan subsidi terhadap pendapatan total yakni: Petrokimia Gresik 55%, Pupuk Kalimantan Timur 18%, Pupuk Sriwijaya 16% dan Pupuk Iskandar Muda 36%. Memakai HPP lama adalah logis dikarenakan pabrik pupuk tetap mendapat untung (tidak terlalu dirugikan walaupun tidak terlalu besar untungnya). PT Pupuk Indonesia pun telah membeli pabrik amoniak Jepang, membuat kepastian pasokan amoniak untuk pupuk sehingga biaya produksi harusnya bisa ditekan. 4 Tabel 2. Anggaran dan Volume Pupuk Bersubsidi Pupuk (Kep Mentan) APBN 2014 (Usul Pabrik)* Prediksi APBNP 2014 HPP Volume Subsidi HPP Volume Subsidi (Rp/kg) HET (RP/KG) (ribu ton) (Rp Miliar) (Rp/kg) (ribu ton) (Rp Miliar) Urea 3,300 1,800 3,418 6,039 3,500 4,000 7,068 SP 36 4,300 2,000 760 2,577 5,300 850 2,882 ZA 2,600 1,400 800 1,402 3,100 1,000 1,753 NPK 4,800 2,300 2,000 6,899 5,700 2,450 8,452 Organik 1,700 500 800 1,127 1,900 900 1,268 TOTAL 7,778 18,044 9,200 21,423 Sumber: Annual report Pupuk Indonesia, Kementan. *Usul Pabrik = beberapa pabrik mengusulkan supaya HPP naik. C. PENUTUP Kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) pupuk menyusutkan volume pupuk bersubsidi yang mengakibatkan kelangkaan pupuk. Hilangnya pupuk bersubsidi telah menjadi problema yang berulang. Perlu kebijakan dan upaya yang tegas bagi pihak yang terkait untuk menjadikan prioritas. 4 Sukmana, Y (2014). Pupuk Indonesia Ambil Alih Pabrik Amoniak Jepang. Tribunnews, 8 Mei. Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 4
Upaya yang dapat dilakukan oleh pihak terkait dalam berkaitan dengan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2014 antara lain: 1. Dalam hal mengatasi dilema pemisahan biaya yang tegas antara operasional pupuk subsidi atau non subsidi, diperlukan kebijakan untuk menentukan seluruh produksi pupuk untuk pupuk subsidi semuanya atau bahkan pupuk non subsidi semuanya (dalam arti subsidi pupuk dihapuskan), bukan mencampur pupuk subsidi, non subsidi dan ekspor dalam satu pabrik. Hal ini membuat kesulitan dalam mengalokasikan biaya operasional dan tentunya dapat memunculkan fraud. 2. Meningkatkan anggaran subsidi pupuk supaya kuota pupuk subsidi cukup sampai akhir tahun 2014. Hal ini disebabkan karena petani sering kehabisan pasokan pupuk subsidi pada saat musim tanam. Saat ini, subsidi non energi (atau dalam hal ini pupuk) bukan subsidi energi terbukti terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 5 3. Penyuluhan pertanian yang mendorong petani untuk mendaftar bagi yang belum mendaftar dan mendaftar ulang sehingga RDKK bisa terupdate sesuai dengan kondisi terkinian. Dengan adanya penyuluhan pula, petani diberikan pengetahuan mengenai jumlah dan proporsi pupuk yang tepat dalam penggunaannya. 4. Pembuatan pupuk organik di daerah. Bisa langsung ke masyarakat melalui penyuluhan atau melalui Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO), sehingga membuat masyarakat tidak bergantung pada subsidi dan tidak bergantung pada pasokan gas atau amoniak atau bahan-bahan lain yang relatif fluktuatif. Selain itu, pupuk organik dapat membuat tanah lebih subur di jangka panjang. Dengan demikian, subsidi pupuk secara bertahap dapat dikurangkan atau dihapuskan supaya 5 Ginting, A (2010), Analisa Kebijakan Subsidi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Setjen DPR RI Bidang Pengkajian. Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 5
mengurangi ketergantungan petani terhadap pemerintah dan alokasi subsidi pupuk dapat dialokasikan ke infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani atau irigasi yang juga sangat penting dalam meningkatkan produksi pertanian. Ketahanan pangan di Indonesia mampu tercapai apabila terdapat arah kebijakan yang benar dalam mengatasi permasalahan yang berlangsung terus-menerus tiap tahun. Upaya mencapai keberhasilan swasembada dan swasembada berkelanjutan atas tanaman pangan sebagai salah target mencapai ketahanan pangan yang ditetapkan penting untuk mendapat dukungan seluruh pihak, karena ketahanan pangan merupakan salah satu faktor penentu dalam stabilitas nasional suatu negara. Subsidi pupuk adalah upaya pemerintah untuk mewujudkan mewujudkan ketahanan pangan, namun itu merupakan tantangan yang tidak mudah dan harus mendapatkan prioritas. (JP) Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI 6