Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan

dokumen-dokumen yang mirip
KEEFEKTIFAN STRATEGI PERTANYAAN MENUJU PARAGRAF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

Ani Widyastuti PGSD Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

KEEFEKTIF. oleh Eriana Ristiani NIM

KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH KULON PROGO ARTIKEL E-JURNAL

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh Yayan Antono

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

KEEFEKTIFAN STRATEGI JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN MODEL PIKIR-CAKAP-TULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA N 3 BOYOLALI JAWA TENGAH ARTIKEL E-JOURNAL

Keefektifan Model Concept Sentence Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Muntilan

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PENDEK PAPERMOON PUPPET THEATRE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X MAN 2 YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN TEKNIK COLLABORATIVE WRITING...(Ardi Susila) 1034

BEDA PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

E-JURNAL. oleh Adinda Dwiji Sagusman NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

KEEFEKTIFAN METODE BERBASIS PENGALAMAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA ISLAM YMI WONOPRINGGO

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

RESTI AGISTIASARI NIM

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA ARTIKEL E-JURNAL

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD SABBHISMA 1 GUNUNG PANGILUN PADANG

KOMPARASI EFEKTIVITAS METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO

BAB III METODE PENELITIAN A.

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

KEEFEKTIFAN STRATEGI DOUBLE ENTRY JOURNALS (DEJ) 605

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

KEEFEKTIFAN STRATEGI 3W2H DALAM PEMBELAJARAN MENULIS 672

PENGARUH TEKNIK CERITA PEMULA DISKUSI (DISCCUSION STARTER STORY ) DALAM MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MAHASISWA

KEEFEKTIFAN STRATEGI QUESTION-ANSWER RELATIONSHIP

Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

Journal of Mechanical Engineering Learning

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

KEEFEKTIFAN STRATEGI GENERATIVE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PALIYAN GUNUNGKIDUL

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

ARTIKEL JURNAL. Oleh Anisa Agustina NIM

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MAKASSAR ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR GAMBAR TEKNIK MESIN

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI QUESTION INTO PARAGRAPH (QUIP) BERBANTUAN MEDIA FLOW CHART

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen

PENERAPAN METODE PANGALIRAN IMAJI (IMAGE STREAMING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR ARTIKEL E-JOURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode tersebut

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEGERI KABUPATEN PANGKEP

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

E-JURNAL. oleh Septi Haryani

KEEFEKTIFAN STRATEGI BERPIKIR BERBICARA MENULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA KELAS VII SMPN 14 YOGYAKARTA KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen.

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN

Inovasi Pendidikan Vol. I. No. 17, Maret 2017

KEEFEKTIFAN STRATEGI REVIEWING A FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KLATEN ARTIKEL E-JOURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Pengaruh Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition Terhadap. apabila hasil belajar Bahasa Indonesia

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

Journal of Arabic Learning and Teaching

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN.../NURI HANDIYANI 230

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Journal of Elementary Education

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

Oleh: Rohman wahyu hidayat dan Sutopo, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta,

KEEFEKTIFAN MEDIA BERITA KEMANUSIAAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII MTS MIFTAHUSSALAM 1 DEMAK ARTIKEL E-JOURNAL

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

PENGARUH JOBSHEET BERWARNA TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PRAKTIK GAMBAR TEKNIK MESIN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

Transkripsi:

Komparasi Efektivitas Metode... (Isti Fa iyah) 155 KOMPARASI EFEKTIVITAS METODE CIRC DAN TTW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BANGUNTAPAN Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan Oleh: Isti Fa iyah, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Karangmalang, Yogyakarta, 55281 e-mail : isti.fais09@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan komparasi efektivitas metode CIRC dan TTW terhadap keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi. Metode penelitian yang digunakan quasi experimental dengan rancangan pretest-posttest control group design. Populasi penelitian seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan. Sampel penelitian adalah kelas VII E sebagai kelas kontrol dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keterampila menarasikan teks wawancara antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Perbedaan dapat dilihat dari hasil analisis uji-t data skor posttest kedua kelas yang menunjukkan nilai Th 2.462, df 62, dan nilai p 0,017 < 0,05. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa metode CIRC lebih efektif daripada metode TTW. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t data skor pretest-posttest kedua kelas, yaitu kelas eksperimen Th 9.093 dan df 62, kelas kontrol Th 9.986 dan df 62 dengan nilai p masing-masing 0,000 < 0,05. Kata kunci: Metode CIRC dan metode TTW, menarasikan teks wawancara Abstract The aim of the research is to compare the effectiveness of CIRC and TTW methods to the students abilities in narrating interview text. The writer used Q Experimental research method using pretestposttest control group design. The population of the research is the grade 7 students of SMP Nigeria 2 Banguntapan. The sample of the research is class VII c as the experimental class and class VII e as the control class. The technique of collecting data, the writer used documentation, observation and test. After conducting the research, the writer has found that there was difference students abilities in narrating text between the control class and the experimental class. It could be seen from t-test score analyzes of the second posttest which showed Th 2.462, df 62, and p 0,017 < 0,05. Keywords: CIRC and TTW methods, abilities in narrating interview text PENDAHULUAN Kemampuan berbahasa meliputi empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kemampuan ini merupakan satu kesatuan dalam mendukung dan meningkatkan kemampuan berbahasa atau berkomunikasi yang baik. Kemampuan menulis sedikit mendapatkan perhatian dibandingkan dengan kemampuan berbahasa lainnya. Donald. E Bird (Febriany N, 2013: 1) menggambarkan perbandingan kegiatan berbahasa yang dilakukan oleh responden, yaitu 42% menyimak, 25% berbicara, 15% membaca, dan 18% menulis. Demikian pula hasil penelitian Rankin dan Anderson tentang kegiatan berbahasa menunjukkan bahwa: menyimak 45%, berbicara 30%, membaca16%, dan menulis 9%. Dibuktikan pula oleh M. Rivers bahwa kebanyakan orang

156 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 dewasa diperkirakan telah melakukan kegiatan berbahasa dalam aktivitas sehari-hari menunjukkan bahwa: 45% mendengarkan, 30% berbicara, 16% membaca, dan menulis 9%. Dari ketiga data empiris di atas menunjukkan bahwa kegiatan menulis tidak begitu diminati. Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3), keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menurut Daeng Nurjamal dkk (2011: 69), menulis merupakan sebuah keterampilan berbahasa yaitu keterampilan seseorang dalam mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran-pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan. Menurut Nurhadi (1995: 343), menulis adalah suatu proses penuangan ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-simbol bahasa (huruf). Sedangkan menurut Burhan Nurgiyantoro (2010: 296), menulis merupakan suatu bentuk manifesti keterampilan berbahasa paling akhir dikuasai pelajar bahasa setelah keterampilan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran menulis serta pencapaian prestasi siswa. Selama ini guru telah menerapkan metode pembelajaran konvensional, tetapi masih dianggap belum cukup mampu dalam memperbaiki kemampuan menulis siswa. Metode pembelajaran konvensional sendiri merupakan pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pembelajaran menulis perlu beralih dari metode belajar konvensional yang dilandasi oleh asumsi bahwa pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran siswa ke metode belajar modern yaitu CIRC dan metode TTW. Cooperative Integrated Reading and Composition merupakan program komprehensif untuk mengajarkan membaca dan menulis pada kelas sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah menengah (Slavin, 2005: 16). Tujuan utama dari program CIRC terhadap pelajaran menulis dan seni berbahasa menurut Slavin (2005: 204), adalah untuk merancang, mengimplementasi, dan mengevaluasi pendekatan proses menulis pada pelajaran menulis dan seni berbahasa yang akan banyak memanfaatkan kehadiran teman satu kelas. Dalam Cooperative Integrated Reading and Composition mengharuskan siswa merencanakan, merevisi, dan menyunting karangan mereka dengan kolaborasi yang erat dengan teman satu kelompok. Pembelajaran mekanika bahasa benar-benar terintegrasi sekaligus menjadi bagian dari pelajaran menulis, dan pelajaran menulis sendiri terintegrasi dengan pembelajaran memahami bacaan Metode Think Talk Write adalah metode pembelajaran yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa secara lancar (Huda, 2013: 218). Metode ini didasarkan

Komparasi Efektivitas Metode... (Isti Fa iyah) 157 pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Metode TTW mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menulis suatu topik tertentu. a. Think (Berpikir) Aktivitas berpikir dalam pembelajaran dapat memancing siswa untuk memikirkan sebuah permasalahan yang terdapat dalam materi yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa mulai memikirkan solusi dari permasalahan tersebut dengan cara menuliskannya di buku. Membuat catatan berarti menganalisis dan memeriksa materi yang dituliskan, sehingga akan mempertinggi pengetahuan siswa bahkan meningkatkan kemampuan berfikir dan menulis. b. Talk (Berbicara) Berbicara merupakan kegiatan berkata, bercakap, berbahasa, dan melahirkan pendapat dengan perkataan atau tulisan. Pada tahap ini memungkinkan siswa untuk terampil berbicara atau menyampaikan pendapat/ide/gagasan. Tahap ini juga dapat membantu guru mengetahui kemampuan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. c. Write (Menulis) Aktivitas menulis akan membantu siswa dalam membuat penyelesaian tugas, sedangkan bagi guru untuk melihat bagaimana langkah penyelesaian tugas dan bagaimana menyimpulkan jawabannya. Aktivitas menulis berarti merekonstruksi ide, karena setelah berdiskusi, siswa akan mengungkapkannya melalui tulisan. Hal ini memungkinkan guru melihat perkembangan siswa. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diungkapkan, maka perumusan masalahnya adalah apakah metode CIRC dan metode TTW efektif terhadap kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi?. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan komparasi efektivitas metode CIRC dan metode TTW terhadap keterampilan siswa dalam menilai teks wawancara menjadi narasi. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan rancangan pretestposttest control group design. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada bulan April Mei 2015. Target/Subjek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 161 siswa dan terbagi menjadi lima kelas yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VII D, dan VII E. Sampel yang digunakan hanya 2 kelas, yaitu kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive cluster random sampling,. Prosedur

158 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 Sebelum melakukan pembelajaran di kelas terlebih dahulu peneliti melakukan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan soal yang sama. Selanjutnya, siswa kelas eksperimen mendapatkan perlakuan menggunakan metode CIRC, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode TTW. Pada pertemuan terakhir, kedua kelas tersebut dilakukan posttest menggunakan soal yang sama. Penelitian ini dilakukan selama 4 pertemuan. Adapun desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut. Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design KE O1 X1 O2 KK O3 X2 O4 Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ada 3, yaitu proses kegiatan pembelajaran, informan (guru dan siswa), dan dokumen (silabus, rpp, hasil tes, pedoman observasi) Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2012: 196) mengemukan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Sedangkan instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pedoman penilaian keterampilan menulis, pedoman wawancara semi terstruktur, dan lembar observasi guru. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis data statistik deskriptif yaitu disajikan dalam bentuk tabel dan diagram serta analisis statistik uji-t. Untuk lembar penilaian unjuk kerja dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Data penilaian pada penelitian ini dinyatakan dalam bentuk angka (skor). Selanjutnya dilaksanakan pengujian hipotesis yang di awali dengan persyaratan uji analisis yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas varian. Data hasil pretest dan posttest dalam bentuk skor akan dihitung jumlahnya dengan bantuan komputer program SPSS versi 21. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui proses kolaborasi antara peneliti dengan guru pelajaran Bahasa Indonesia. Guru bertindak sebagai guru inti dalam pemberian perlakuan dan peneliti bertindak sebagai pengamat siswa maupun guru. Berdasarkan kesepakatan dengan guru, penelitian dilaksanakan selama 4 pertemuan. Sebagai data awal dalam penelitian ini dilaksanakan kegiatan pretest sebelum diberikan perlakuan. Hasil pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Deskripsi pelaksanaan penelitian ini meliputi 6 tahap, yaitu pelaksanaan pretest, perlakuan pertama, perlakuan kedua, perlakuan ketiga, perlakuan ke empat, dan pelaksanaan posttest.

Komparasi Efektivitas Metode... (Isti Fa iyah) 159 kategori kecenderungan perolehan skor pretest sebagai berikut. Tabel 2. Kategori Kencenderungan Data Skor Pretest Kelompok Kontrol No Kategori Interval Frekeuensi 1. Atas 70-100 7 2. Sedang 54-69 21 3. Rendah 0-53 4 Deskripsi Data Penelitian Data penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu, data skor pretest dan data posttest. Kedua data inilah yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Di bawah ini deskripsi data penelitian : 1. Data Penilaian Sebelum Perlakuan a. Deskripsi Statitsik Skor Pretest Kelas Kontrol Subjek kelompok kontrol sebanyak 32 siswa. Hasil dari skor pretest kelas kontrol, yaitu skor tertinggi 80, skor terendah 50, skor rata-rata 61.875, mode 60, median 60, dan standar deviasi 8.590. Data tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 1. Data Statistik Skor Pretest Kelas Kontrol Kategori Skor Skor Rata-rata 61.875 Standar Deviasi 8.590 Mode 60 Median 60 Nilai Terendah 50 Nilai Tertinggi 80 Kategori kecenderungan perolehan skor pretest kelompok kontrol berdasarkan data statistik dapat disajikan dalam tiga peringkat, yaitu atas, sedang, dan bawah. Adapun tabel dan diagram Gambar 1. Diagram Kategori Kencenderungan Data Skor Pretest Kelas Kontrol b. Deskripsi Statitsik Skor Pretest Kelas Subjek kelompok eksperimen sebanyak 32 siswa. Hasil dari skor pretest kelompok eksperimen, yaitu skor tertinggi 85, skor terendah 50, skor rata-rata 64.063, mode 75, median 65, dan standar deviasi 10.659. Data ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 3. Data Statistik Skor Pretest Kelas Kategori Skor Skor Rata-rata 64.063 Standar Deviasi 10.659 Mode 75 Median 65 Nilai Terendah 50 Nilai Tertinggi 85 Kategori kecenderungan perolehan skor pretest kelompok eksperimen berdasarkan data statistik dapat disajikan kedalam tiga peringkat, yaitu atas, sedang, dan bawah. Adapun tabel dan diagram kategori kecenderungan perolehan skor pretest sebagai berikut.

160 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 Tabel 4. Kategori Kencenderungan Data Skor Pretest Kelompok No Kategori Interval Frekeuensi 1. Atas 75-100 9 2. Sedang 54-74 17 3. Rendah 0-53 6 Gambar 2. Diagram Kategori Kencenderungan Data Skor Kelompok 2. Data Statistik Setelah Perlakuan Pretest a. Deskripsi Statitsik Skor Posttest Kelas Kontrol Subjek kelompok kontrol sebanyak 32 siswa. Hasil dari skor posttest kelompok kontrol, yaitu skor tertinggi 90, skor terendah 70, skor ratarata 79.844, mode 80, skor median 80, dan standar deviasi 5.460. Data ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 5. Data Statistik Skor Posttest Kelompok Kontrol Kategori Skor Skor Rata-rata 79.84375 Standar Deviasi 5.460175 Mode 80 Median 80 Nilai Terendah 70 Nilai Tertinggi 90 Kategori kecenderungan perolehan skor posttest kelompok kontrol berdasarkan data statistik dapat disajikan kedalam tiga peringkat, yaitu atas, sedang, dan bawah. Adapun tabel dan diagram kategori kecenderungan perolehan skor posttest adalah sebagai berikut. Tabel 6. Kategori Kencenderungan Data Skor Posttest Kelompok Kontrol No Kategori Interval Frekeuensi 1. Atas 85-100 11 2. Sedang 75-84 18 3. Rendah 0-77 3 Gambar 3. Diagram Kategori Kecenderungan Data Skor Posttest Kelompok Kontrol b. Deskripsi Statitsik Skor Posttest Kelas

Komparasi Efektivitas Metode... (Isti Fa iyah) 161 Hasil dari skor posttest kelompok eksperimen, yaitu skor tertinggi 90, skor terendah 70, skor rata-rata 83.125, mode sebesar 80, median 80, dan standar deviasi 5.198. Data ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 7. Data Statistik Skor Posttest Kelompok Kategori Skor Skor Rata-rata 83.125 Standar Deviasi 5.197704 Mode 80 Median 85 Nilai Terendah 75 Nilai Tertinggi 90 Kategori kecenderungan perolehan skor posttest kelompok eksperimen berdasarkan data statistik dapat disajikan kedalam tiga peringkat, yaitu atas, sedang, dan bawah. Adapun kategori kecenderungan perolehan skor posttest adalah sebagai berikut. Tabel 8. Kategori Kencenderungan Data Skor Posttest Kelompok Kontrol No Kategori Interval Frekeuensi 1. Atas 88-100 8 2. Sedang 78-87 19 3. Rendah 0-77 5 Gambar 4. Diagram Kategori Kencenderungan Data Skor Posttest Kelompok 3. Hasil Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis data terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan pada data pretest-posttest kedua kelas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data yang diperoleh dan uji homogenitas dilakukan untuk menguji mengenai ada tidaknya perbedaan rata-rata hitung yang signifikan. Uji prasyarat analisis data dilakukan sebelum uji analisis data. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 21. Berikut ini hasil uji normalitas dan uji homogenitas. a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas sebaran data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai Asymp.sig. (2-tailed) atau p > 0,05 (5%). Berikut rangkuman hasil uji normalitas sebaran data pretest dan posttest kelompok kontrol dan eksperimen. Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Asymp.Sig Data Keterangan (2-Tailed) Pretest 0.123 > 0,05 = 0.123 KK Normal Posttest 0.626 > 0,05 = 0.626 KK Normal Pretest 0.501 > 0,05 = 0.501 KE Normal Posttest 0.129 > 0,05 = 0.129 KE Normal Hasil penghitungan normalitas sebaran data pada tabel 9 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) dari

162 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 semua data lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data tersebut berdistribusi normal. b. Hasil Uji Homogenitas Setelah dilakukan uji normalitas sebaran data, selanjutnya dilakukan uji homogenitas varian. Syarat agar uji homogenitas varian dinyatakan homogen adalah apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 atau 5%. Penghitungan uji homogenitas varian dibantu program SPSS versi 21. Rangkuman hasil penghitungan uji homogenitas varian data disajikan dalam tabel berikut : Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varian Data Pretest-Posttest Data Df1 Df2 Sig. Ket. Pretest KK dan KE 1 63 0.079 Homogen Posttest KK dan KE 1 63 0.211 Homogen Berdasarkan hasil uji homogenitas varian dalam tabel 10 diketahui bahwa signifikansinya lebih besar dari 0,05 (5%), maka data pretest-posttest dalam penelitian ini mempunyai varian yang homogen atau tidak memiliki perbedaan varian. 4. Hasil Uji Analisis Data Uji analisis data dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis narasi antara kelompok yang diberi pembelajaran dengan metode CIRC metode TTW. Data yang digunakan adalah skor posttest dan skor pretest-posttest kedua kelompok. Penghitungan uji-t dilakukan dengan bantuan SPSS versi 21. a. Uji Hipotesis Pertama Berikut data hasil perhitungan uji t skor posttest kedua kelompok menggunakan bantuan SPSS versi 21. Tabel 11. Hasil Uji Independent Sample T-test Skor Posttest Kelompok Th Tt Df Sig KE 62 1.999 2.462 0.017 KK Perbedaan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi antara kedua kelompok dapat dilihat dari perbedaan skor posttest. Berdasarkan data pada tabel 11 dapat disimpulkan hasil uji hipotesis sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat perbedaan keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi antara kelas yang belajar menggunakan metode CIRC dengan kelas yang belajar menggunakan metode TTW di kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan. Ho ditolak Ha : Terdapat perbedaan keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi siswa antara kelas yang belajar menggunakan metode CIRC dengan kelas yang belajar menggunakan metode TTW di kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan. Ha diterima

Komparasi Efektivitas Metode... (Isti Fa iyah) 163 b. Uji hipotesis Kedua Berikut data hasil perhitungan uji-t data pretest-posttest menggunakan bantuan SPSS versi 21. Tabel 12. Hasil Uji Independent Sample T-test Kelompok Th Tt Df Sig. KE 9.093 1.999 62 0.000 KK 9.986 1.999 62 0.000 Berdasarkan data pada tabel 12 dapat disimpulkan hasil uji hipotesis sebagai berikut. Ho : Metode pembelajaran CIRC Ha : dan TTW sama-sama efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi di kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan. Ho ditolak Metode CIRC lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi di kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan dibandingkan menggunakan metode TTW. Ha diterima 5. Pembahasan Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan menarasikan teks wawancara antara kelas yang menggunakan metode CIRC dan metode TTW, serta untuk menguji keefektifan antara metode CIRC dan metode TTW. Berikut akan dijelaskan hasil dari penelitian. a. Perbedaan Kemampuan Menarasikan Teks Wawancara antara Kelas Kontrol dan Kelas Kemampuan awal kemampuan menarasikan teks wawancara pada kedua kelompok sebelum mendapatkan perlakuan dapat diketahui dengan melakukan pretest. Analisis data pretest dihitung dengan bantuan SPSS versi 21. Berikut data hasil analisis pretest kedua kelompok. Tabel 13. Perbandingan Data Analisis Pretest Kelas dan Kelas Kontrol Kelas Th Tt df p KE 0.904 1.999 62 0.79 KK Berdasarkan tabel di atas, Thitung 0.904 < Ttabel 1.999 dan p 0.79 > 0.05. Hasil tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kedua kelompok. Data tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok berawal dari titik tolak yang sama. Saat pretest kedua kelompok masih bingung untuk mengubah teks wawancara yang diberikan oleh guru menjadi sebuah paragraf narasi. Banyak siswa yang masih belum tahu perbedaan antara kalimat langsung dan kalimat tak langsung. Sebagian besar hasil karangan siswa masih kurang memperhatikan aspek dalam kepenulisan yaitu pada tanda baca, ejaan atau aspek mekanik lainnya. Organisasi dan penggunaan bahasa juga masih belum tepat. Kondisi akhir kemampuan menulis narasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini dapat diketahui dengan melakukan

164 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 posttest menulis narasi. Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah diberi perlakuan. Analisis data posttest dihitung dengan bantuan SPSS 21. Berikut data hasil analisis posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tabel 14. Perbandingan Data Analisis Posttest Kelas Dan Kelas Kontrol Kelas Mean Th Tt df p KE 83.13 2.462 1.999 62 0.017 KK 79.84 Berdasarkan tabel 24 di atas, Thitung 2.462 < Ttabel 1.999 dan p 0.017 < 0.05. Hasil tersebut menunjukkan metode CIRC lebih efektif digunakan dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi di kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan dibandingkan menggunakan metode TTW. Pada kegiatan mengubah teks wawancara menjadi narasi terdapat lima aspek yang harus diperhatikan, yaitu aspek isi, organisasi, kosakata, bahasa, dan mekanika. b. Kefektifan Metode CIRC dan Metode TTW Keefektifan penggunaan antara metode CIRC dan TTW dalam pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan dapat dilihat dari hasil analisis uji-t pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Analisis uji-t pada penelitian ini dilakukan dengan berbantuan program komputer SPSS versi 21. Hasil analisis uji-t data skor pretest dan posttest kedua kelas menunjukkan nilai Th sebesar 9.093 dengan df 62 dan Th 9.986 dengan df 62 pada taraf signifikansi 5% dengan nilai p sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Keefektifan antara metode CIRC dan TTW juga dapat dilihat pada kenaikan rerata skor tes awal dan tes akhir pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelaskontrol mengalami kenaikan skor rerata sebesar 17.96, sedangkan kelas eksperimen mangalami kenaikan skor rerata sebesar 19.08. Kenaikan skor rerata kelas eksperimen yang lebih besar dari kelas kontrol menunjukkan bahwa metode CIRC dapat dikatakan lebih efektif digunakan dalam pembelajaran mengubah teks wawancara daripada menggunakan metode TTW. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi antara kelas yang belajar menggunakan metode CIRC dengan kelas yang belajar menggunakan metode TTW di kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t data skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menunjukkan nilai Th sebesar 2.462 dengan df

Komparasi Efektivitas Metode... (Isti Fa iyah) 165 62 pada taraf signifikansi 0.05 dengan nilai p sebesar 0,017 lebih kecil dari 0,05. 2. Metode CIRC lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi di kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan dibandingkan menggunakan metode TTW. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t data skor pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menunjukkan nilai Th sebesar 9.093 dengan df 62 dan Th 9.986 dengan df 62 pada taraf signifikansi 0.05 dengan nilai p sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Saran Berdasarkan implikasi yang telah dijabarkan di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Perlu diadakannya penelitian lanjutan untuk mengetahui perbedaan keefektifan metode CIRC dibandingkan dengan metode pembelajaran lain selain metode TTW dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 2. Keefektifan metode CIRC yang telah diuji dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khusunya materi menulis teks wawancara menjadi narasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan. DAFTAR PUSTAKA Burhan Nurgiyantoro. 2009. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan sastra. (Edisi Kedua Cetakan ketiga). Yogyakarta: BPFE Burhan Nurgiyantoro. 2012. Penilaian Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Edisi Pertama Cetakan Kedua). Yogyakarta: BPFE Daeng Nurjamal, dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabet. Henry Guntur Tarigan. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: Ikip Semarang Press. Robert E Slavin. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media