PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menurun dapat mengakibatkan kerugian dalam organisasi. Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk

MUHAMMAD DAROBI A

BAB I PENDAHULUAN. optimalkan sesuai dengan fungsi masing. Hal ini akan dapat di lakukan apabila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkompeten. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bekerja tinggi, berperan dominan dalam menjalankan operasional perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama atas kelancaran kegiatan sebuah organisasi. Kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) saat ini semakin berperan besar bagi keberhasilan dan kesuksesan suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

PENGARUH ANTARA PENGAWASAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG KIDUL

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Wahyuddin, M. 2008). Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh. yang tidak (Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2008).

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

PENGARUH NILAI TES MASUK DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 BANJARNEGARA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN P.T. DANLIRIS SUKOHARJO

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. EZYLOAD NUSANTARA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. perusahaan akan berkembang bila kinerja perusahaan tersebut bagus, dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. lakukan apabila sumber daya manusia menunjang dan berkualitas, artinya

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dikatakan sebagai sumber daya penting karena bagaimanapun

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan usahanya dan untuk memperoleh laba

KONTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CV. SAHABAT KLATEN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia atau memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

PENGARUH SELEKSI DAN PEMELIHARAAN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. NAGA BHUANA DI SUKOHARJO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Melalui pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan dituntut untuk terus meningkat. Salah satu langkah untuk. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

I. PENDAHULUAN. mencapai kualitas pendidikan adalah guru. Guru adalah figur yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi oleh

DIDIK HERMAWAN B

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber daya penentu tercapainya visi dan misi organisasi. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas. Pentingnya peranan karyawan didalam mencapai tujuan

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, KONFLIK PERAN, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia yang kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia adalah mengenai penempatan kerja karyawan. Menurut

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Menurut Hartati (dalam Afifah, 2011) Sumber daya manusia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mampu mendidik anak mereka secara sempurna, karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan

PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. di perusahaannya, maka perusahaan tersebut dituntut untuk mampu

PENGARUH TINGKAT PRESENSI DAN AKTIVITAS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CV. SAHABAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang harus dilewati bagi setiap orang di Indonesia untuk dapat

Transkripsi:

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Diajukan Oleh: ANITA A 210 060 195 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam rangka menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan meningkatkan prestasi kerja bagi organisasi menempati posisi yang penting dan strategis. Pendidikan juga merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik, guru (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu yang optimal. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan yakni menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau mem-perkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Modal dan teknologi yang dimiliki akan menjadi lebih efektif, jika ditangani oleh orang-orang yang berkemampuan memadai dan yang lebih lagi mempunyai kinerja yang bagus. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebagai pendidik berkaitan dengan kinerjanya, diantaranya adalah motivasi kerja. Menurut Rahardja (2004:4) bahwa kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja. Kemampuan melaksanakan tugas atau kinerja (performance) adalah suatu hal yang dapat meningkatkan fungsi motivasi secara terus-menerus. Dengan demikian, kinerja guru adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 1

Posisi guru dalam dunia pendidikan adalah sebagai garda terdepan dan sentral terlaksananya proses pembelajaran, maka berkaitan dengan kinerja guru diperlukan adanya totalitas, dedikasi, maupun loyalitas sebagai seorang pendidik dan pencetak bekal-bekal Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Mathis dan Jackson (2001:89) Kata butuh, ingin, hasrat dan penggerak semuanya sama dengan motive yaitu asalnya kata motivasi yang merupakan hasrat di dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Disinilah dituntut motivasi kerja guru untuk mengembangkan SDM yang berkualitas. Pelaksanaan motivasi kerja guru dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya, karena berhasil tidaknya tujuan pembelajaran akan tergantung pada kemampuan dan kesungguhan kerjanya. Menurut Mathis dan Jackson (2001:90) Motivasi merupakan hal terpenting karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi, dan perhatian Sumber Daya Manusia (SDM) lainnya berhubungan dengan motivasi tersebut. Seorang guru yang mempunyai motivasi kerja rendah biasanya akan terjadi kesulitan dalam melaksanakan tugas dan pekerjannya sehingga akan menyerah pada keadaan daripada berusaha untuk mengatasinya. Berbeda dengan seorang guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi, apabila terjadi kesulitan dalam menjalankan tugas dan pekerjannya maka mereka akan berusaha untuk mengatasinya. Menjadi guru tanpa motivasi kerja akan cepat merasa jenuh karena tidak adanya unsur pendorong. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya gairah kerja guru, agar guru mau bekerja keras dengan menyumbangkan 2

segenap kemampuan, pikiran, keterampilan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Guru menjadi seorang pendidik karena adanya motivasi untuk mendidik. Bila tidak punya motivasi maka ia tidak akan berhasil untuk mendidik atau jika dia mengajar karena terpaksa saja karena tidak ada kemauan yang berasal dari dalam diri guru. Menurut Winardi (2000:17) Motivasi merupakan suatu kekuatan potensial yang ada pada diri seseorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri, atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya sekitar imbalan moneter, dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau negatif, itu semua tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. Dengan demikian motivasi merupakan hal-hal yang menyebabkan, menyatukan, serta memperhatikan orang berperilaku tertentu. Motivasi mempunyai sifat yang tidak akan lepas dari sifat manusia itu sendiri dimana manusia secara individual kualitas diri yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Motivasi menjadi aktualisasi seorang guru untuk meningkatkan kinerjanya. Akan tetapi realitanya terdapat banyak guru yang kurang termotivasi, hal itu disebabkan kurang adanya persaingan antar guru. Guru mengajar hanya untuk memenuhi tuntutan atau kewajibannya dalam mengajar tanpa memperhatikan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran, sedangkan guru dituntut tidak hanya bisa mengajar saja tetapi juga harus bisa mendidik dan meningkatkan kompetensi dalam mengajar, 3

sehingga tercipta persaingan antar guru untuk menjadi guru teladan dan berkompeten. Disiplin juga menjadi salah satu faktor lain yang dapat meningkatkn kinerja. Menurut Fathoni (2006:172), Disiplin adalah fungsi operatif manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan atau guru, semakin bagus kinerjanya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi sekolah, karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka sulit untuk mewujudkan tujuannya. Dilihat dari sudut pandang kedisiplinan kerja, pada realitanya terdapat guru yang masih kurang disiplin, hal itu terlihat dari datangnya guru ke sekolah tidak tepat waktu, dalam mengajar ada guru yang hanya memberikan tugas setelah itu hanya ditinggalkan begitu saja tanpa diawasi. Apa jadinya kalau suatu sekolah tidak menegakkan disiplin kerja, maka akan ada banyak guru atau karyawan yang sering membolos dan tidak mematuhi peraturan yang ada dalam sekolah tersebut. Sehingga itu akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Guru yang tidak disiplin akan membuat siswa menjadi malas dalam belajar sehingga kedepannya akan membuat prestasi belajar siswapun menjadi menurun. Seorang guru harus dapat melaksnakan tata tertib atau peraturan sekolah dengan baik, karena tata tertib yang berlaku merupakan aturan dalam ketentuan yang harus ditaati oleh siapapun demi kelancaran proses pendidikan yang ada dalam sekolah tersebut. 4

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA. B. PEMBATASAN MASALAH Dalam melakukan penelitian perlu adanya pembatasan masalah terhadap masalah yang akan diteliti, hal ini menjaga agar masalah yang akan diteliti tidak terlepas dari pokok permasalahan yang akan ditentukan. Oleh karena itu penulis hanya membatasi ruang lingkup dengan permasalahan mengenai motivasi kerja dan kedisiplinan guru dan hubungannya dengan kinerja guru di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. C. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah dalam penelitan ini adalah: 1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta? 2. Apakah kedisiplinan kerja berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta? 3. Apakah motivasi kerja dan kedisiplinan guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta? 5

D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta? 2. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan guru terhadap kinerja guru di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta? 3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kedisiplinan guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta? E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis Sebagai informasi bagi tenaga pengajar dan memberikan masukan pada sekolah dalam meningkatkn kinerja guru didalam pengembangan dan kemajuan proses pembelajaran. 2. Manfaat Teoritis Penelitian ini sebagai sarana aktualisasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang secara teoritis telah dipelajari dan secara khusus pengetahuan tentang mata kuliah Sumber Daya Manusia. F. SISTEMATKA LAPORAN Siatematika merupakan isi yang ada didalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun sistematika skripsi ini adalah sebagai berikut : 6

BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika laporan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang berkaitan dengan definisi konsep, definisi operasi, indikator, hubungan, hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, subjek dan objek penelitian,populasi, sampel, sampling, data dan instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik penyajian data, teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DATA Bab ini berisi hasil analisis data yang meliputi : pengujian kualitas data dan hasil analisis data. BAB V PENUTUP Penutup menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian, keterbatasan penelitian dan saran dari peneliti. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 7