BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
3.1 Karakteristik Pusat Perbelanjaan Paris Van Java

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN STUDI DAN ARAHAN REKOMENDASI

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian bab sebelumnya dapat ditarik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEDESTRIAN MALL DI JALAN IMAM BONJOL

KAJIAN PENANGANAN PERSOALAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN TERPENGARUH AKIBAT DAMPAK TARIKAN KENDARAAN PUSAT PERBELANJAAN PARIS VAN JAVA (PVJ)

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PARKIR PADA SISI JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KAPASITAS JALAN (STUDI KASUS: DI JALAN MATARAM YOGYAKARTA) TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN TUGAS AKHIR I - 1. D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. kian meningkat dalam aktivitas sehari-harinya. Pertumbuhan sektor politik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS SISTEM TRANSPORTASI JALAN CIHAMPELAS

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

MANAJEMEN LALU LINTAS PEMINDAHAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) PADA KAWASAN ALUN-ALUN KOTA TEGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melewati suatu ruas jalan berhenti dalam waktu yang singkat maupun lama. Kemacetan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, didapatkan kesimpulan sebagai

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. luar datang ke Yogyakarta untuk sekedar berwisata maupun menetap untuk melanjutkan

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN KI SAMAUN TANGERANG

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

TUGAS AKHIR. Oleh: RICO CANDRA L2D

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN SEPEDA MOTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN

c. Pada tahun 2014 (5 tahun setelah Paragon City beroperasi), baik saat akhir pekan maupun hari kerja, terutama pada saat jam-jam puncak, simpang

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB II KAJIAN TEORETIS, KEBIJAKAN DAN STUDI TERDAHULU YANG TERKAIT. Bab ini menguraikan beberapa kajian teoretis dari literature dan kajian normatif

Tugas Akhir Evaluasi Fungsi Halte Sebagai Tempat Henti Angkutan Umum BAB V PENUTUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN HERTASNING KOTA MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

VI. DAMPAK PENINGKATAN VOLUME LALU LINTAS TERHADAP LINGKUNGAN. Volume lalu lintas pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang memenuhi persyaratan kelayakan. Lalu lintas memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI SUATU WILAYAH (STUDI KASUS DI JALAN LENTENG AGUNG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana dua atau

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang utama untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan ini.

BAB III LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Sumber : RTRW Kota Gunungsitoli Gbr. 1.1 Peta Jaringan Prasarana Transportasi Kota Gunungsitoli

BAB. I. Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN KINERJA LALU LINTAS SIMPANG CILEUNYI TANPA DAN DENGAN FLYOVER

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Persyaratan Teknis jalan

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN LALU LINTAS DI KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya. kepemilikan kendaraan di perkotaan akan mempengaruhi pertumbuhan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi kesimpulan hasil analisis dampak tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap tingkat pelayanan ruas jalan studi seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya untuk menentukan rekomendasi dari hasil yang telah dicapai. Selain itu juga dibahas kelemahan dari studi ini dan saran-saran untuk studi lanjutan. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil studi mengenai dampak tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap persoalan lalu lintas maka ada dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pusat perbelanjaan Paris Van Java telah menimbulkan tarikan kendaraan yang cukup besar di kedua ruas jalan studi. Tarikan kendaraan terbesar di Jalan Sukajadi terjadi pada hari libur (Hari Sabtu) rentang jam 19.00-20.00 yaitu sebesar 42,54% (884,00 smp/jam) dari volume kendaraan di Jalan Sukajadi (2.077,80 smp/jam), sedangkan untuk Jalan Karang Tinggal terjadi pada hari libur (Hari Sabtu) rentang jam 19.00-20.00 yaitu sebesar 98,49% (782,00 smp/jam) dari volume kendaraan di Jalan Karang Tinggal (794,00 smp/jam). 2. Tingkat pelayanan jalan di ruas Jalan Sukajadi sudah mencapai kondisi yang buruk, yaitu kategori E dengan nilai VCR 0,93 pada hari libur (Hari Sabtu) rentang jam 20.00-21.00. Pada saat tersebut, tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java menyumbang 38,18% (892,00 smp/jam) dari volume kendaraan di ruas Jalan Sukajadi (2.336,00 smp/jam). Dengan kata lain, pusat perbelanjaan Paris Van Java memberikan andil yang cukup besar terhadap penurunan tingkat pelayanan ruas Jalan Sukajadi. 3. Tingkat pelayanan jalan di ruas Jalan karang Tinggal sudah mencapai kategori C dengan nilai VCR 0,69 pada hari libur (Hari Sabtu) rentang jam 20.00-21.00. Pada saat tersebut, tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java menyumbang 98,25% (897,00 smp/jam) dari volume kendaraan di ruas Jalan Karang Tinggal (913,00 smp/jam). Dengan kata lain, pusat perbelanjaan Paris Van Java memberikan andil yang sangat besar terhadap volume kendaraan di ruas Jalan 109

110 Karang Tinggal dan berpotensi sebagai penyebab utama dalam memperburuk tingkat pelayanan ruas Jalan Karang Tinggal. 4. Selain tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java, faktor-faktor lain yang menyebabkan persoalan lalu lintas di kedua ruas jalan studi, yaitu: a. Perilaku pengemudi angkutan umum (angkutan kota dan bus kota) yang tidak disiplin dalam menaikkan dan menurunkan penumpangnya di ruas Jalan Sukajadi. b. Keberadaan pedagang kaki lima di kedua ruas jalan yang menggunakan trotoar dan badan jalan. c. Keberadaan pangkalan ojek di kedua ruas jalan yang menggunakan trotoar dan badan jalan. d. Kegiatan on-street parking yang terjadi di kedua ruas jalan yang memperkecil kapasitas jalan. e. Adanya titik konflik arus kendaraan di depan pintu masuk pusat perbelanjaan Paris Van Java. f. Lokasi loket pengambilan/penyerahan tiket parkir di Jalan Karang Tinggal yang terlalu dekat dengan badan jalan, sehingga tundaan yang ditimbulkan menghambat arus kendaraan menerus. 5. Untuk ruas Jalan Sukajadi, kondisi tingkat pelayanan jalan saat ini (tahun 2007) sudah mencapai kategori C, D, dan E, sedangkan untuk ruas Jalan Karang Tinggal kondisi tingkat pelayanan jalan saat ini (tahun 2007) baru mencapai katagori A, B, dan C. Berdasarkan proyeksi yang telah dilakukan (lihat Tabel IV.20), tingkat pelayanan Jalan Karang Tinggal akan menjadi D pada tahun 2009. 5.2 Rekomendasi Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka studi ini merekomendasikan dua alternatif penanganan persoalan lalu lintas akibat dampak tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java, yaitu: 1. Penanganan persoalan lalu lintas di ruas jalan studi dengan menggunakan alternatif jangka pendek yang dilakukan dalam bentuk pengelolaan lalu lintas. Bentuk-bentuk pengelolaan lalu lintas yang diterapkan di kedua ruas jalan studi meliputi pengadaan tempat perhentian angkutan umum, penataan pedagang kaki

111 lima, penataan pangkalan ojek, penataan on-street parking, penataan titik konflik, dan pemindahan lokasi loket pengambilan/penyerahan tiket parkir (lihat Tabel V.1). Dengan dilakukannya pengelolaan lalu lintas ini, maka tingkat pelayanan jalan di kedua ruas jalan studi meningkat sebesar 1-2 tingkatan. Peningkatan terbesar di ruas Jalan Sukajadi adalah peningkatan dari kategori E menjadi C, sedangkan di Jalan Karang Tinggal dari kategori B menjadi A. TABEL V.1 USULAN PENANGANAN DENGAN PENGELOLAAN LALU LINTAS (ALTERNATIF I) PERSOALAN LALU LINTAS Pengadaan tempat perhentian angkutan umum. Penataan pedagang kaki lima Penataan pangkalan ojek Penataan on-street parking Penataan titik konflik Pemindahan lokasi loket pengambilan/penyerahan tiket parkir Sumber: Hasil Analisis, 2007 BENTUK PENANGANAN Pembangunan shelter yang berbentuk teluk jalan dengan geometri lebar 2 meter dan panjang 7 meter di kedua lajur ruas Jalan Sukajadi (di tempat yang saat ini menjadi halte bus) Penertiban PKL dari badan jalan trotoar Penertiban pangkalan ojek dari badan jalan trotoar Penertiban kendaraan on-street parking dan memaksimalkan tempat parkir dari masingmasing kegiatan komersil dan permukiman Membuat marka jalan permanen di depan pusat perbelanjaan Paris Van Java Pemindahan lokasi pengambilan/penyerahan tiket parkir diletakkan lebih ke dalam pusat perbelanjaan Paris Van Java ke arah basement dan ke arah roof top 2. Penanganan persoalan lalu lintas di ruas jalan studi dengan menggunakan alternatif jangka panjang dilakukan dalam bentuk pelebaran jalan. Alternatif solusi ini dilaksanakan ketika tingkat pelayanan jalan di kedua ruas jalan studi termasuk pada kategori tingkat pelayanan yang buruk, yaitu tingkat D, E, atau F dimana arus kendaraan menjadi tidak stabil. Untuk ruas Jalan Sukajadi, kondisi tingkat pelayanan jalan mencapai kategori buruk pada tahun 2007, sedangkan untuk ruas Jalan Karang Tinggal, kondisi tingkat pelayanan jalan mencapai kategori buruk pada tahun 2009 (hasil proyeksi) sehingga pelebaran jalan baru dilaksanakan pada waktu tersebut. Sebagai upaya untuk mengembalikan tingkat pelayanan ruas jalan studi digunakan tiga skenario penanganan jalan, skenario tersebut didasarkan

112 pada tingkat pelayanan jalan yang diinginkan yaitu A, B, dan C. Adanya tiga skenario ini menyebabkan terdapatnya perbedaan kebutuhan kapasitas jalan. Untuk melaksanakan penanganan persoalan lalu lintas ini, perlu dihitung perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaannya. Adapun proporsi biaya yang ditanggung oleh pihak pengembang pusat perbelanjaan Paris Van Java sebesar proporsi dampak tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap volume kendaraan di ruas jalan studi. Pelebaran jalan tiap skenario beserta biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikannya dapat dilihat pada Tabel V.2 berikut. TABEL V.2 USULAN PENANGANAN DENGAN PELEBARAN JALAN DAN PEMBIAYAANNYA (ALTERNATIF II) RUAS JALAN TA HU N TIP E JAL AN Sukajadi 2007 (4/2 UD) (4/2 D) (2/2 Karang UD) 2009 Tinggal (4/2 UD) Sumber: Hasil Analisis, 2007 PENA MBAH AN LEBAR JALAN (m) KAPASI TAS (smp/ja m) 3 5.580,00 4 6.204,00 2 2.610,00 9 5.580,00 KETE RANG AN B A B A BIAYA TOTAL (Rp) BEBAN PARIS VAN JAVA (Rp) 9.254.767.275,00 3.533.470.145,60 12.061.545.300,00 4.605.097.995,54 2.465.773.000,00 2.443.087.888,40 9.797.971.300,00 9.707.829.964,04 Dari kedua alternatif solusi di atas, usulan prioritas untuk penanganan persoalan lalu lintas saat ini adalah alternatif jangka pendek untuk ruas Jalan Karang Tinggal dan alternatif solusi jangka panjang untuk ruas Jalan Sukajadi karena dengan solusi jangka pendek tingkat pelayanan jalan hanya bisa dimaksimalkan sampai kategori C. 5.3 Kelemahan Studi Dalam melakukan studi ini terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan yang antara lain sebagai berikut:

113 1. Studi ini tidak mempertimbangkan tingkat keterisian pusat perbelanjaan Paris Van Java yang sampai saat studi ini dilakukan masih 80% saja yang terisi, sehingga masih ada kemungkinan tarikan kendaraan yang ditimbulkan akan meningkat ketika tingkat keterisian pusat perbelanjaan Paris Van Java sudah 100% (penuh). 2. Studi ini tidak mempertimbangkan aspek biaya kemacetan (penambahan waktu perjalanan) dan biaya ektenalitas lainnya (seperti kebisingan dan polusi udara) dalam menganalisis pengaruh tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap ruas jalan studi. 3. Studi ini bersifat lokal, sehingga tidak mempertimbangkan pengaruh tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap ruas jalan yang menjadi penghubung ke area yang lebih luas di Kota Bandung. 4. Dalam studi ini dampak keberadaan pusat perbelanjaan Paris Van Java hanya dilihat dari segi tarikan kendaraannya saja terhadap kinerja jaringan jalan. Aspekaspek lainnya yang juga merupakan dampak keberadaan pusat perbelanjaan Paris Van Java ini tidak dibahas, seperti dampak sosial dan ekonomi bagi wilayah di sekitarnya. 5. Studi ini tidak membahas secara spesifik aspek penggunaan lahan di sekitar ruas jalan studi dan dampaknya terhadap kinerja jalan ruas jalan studi. 6. Pembebanan biaya pengelolaan ruas jalan studi kepada pihak pengelola pusat perbelanjaan Paris Van Java tidak mempertimbangkan dampak positif dari keberadaan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap kawasan sekitarnya (secara mikro) dan Kota Bandung (secara makro), sehingga seharusnya beban yang harus dibayar oleh pihak pengelola pusat perbelanjaan Paris Van Java tidak sebesar yang disampaikan dalam studi ini. 5.4 Saran Studi Lanjutan Bedasarkan kelemahan studi yang dijelaskan sebelumnya, maka saran untuk studi lanjutan yang dapat dilakukan antara lain: 1. Diperlukan studi lanjutan ketika tingkat keterisian pusat perbelanjaan Paris Van Java sudah 100% (penuh).

114 2. Diperlukan studi lebih lanjut mengenai aspek biaya kemacetan (penambahan waktu perjalanan) dan biaya ekternalitas lainnya (seperti kebisingan dan polusi udara) sebagai pengaruh tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java. 3. Diperlukan studi lebih lanjut mengenai pengaruh tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap ruas jalan yang menjadi penghubung ke area yang lebih luas di Kota Bandung. 4. Diperlukan lebih lanjut mengenai aspek-aspek lainnya yang juga merupakan dampak keberadaan pusat perbelanjaan Paris Van Java, seperti dampak sosial dan ekonomi bagi wilayah di sekitarnya. Sehingga bisa diketahui apa saja dampak positif dan negatif dari keberadaan pusat perbelanjaan Paris Van Java. 5. Diperlukan studi untuk mengkaji perkembangan guna lahan di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java dan dampaknya berbagai aspek. 6. Diperlukan studi lebih spesifik dan mendalam mengenai pengaruh perilaku angkutan umum, pejalan kaki, pangkalan ojek, pedagang kaki lima, on-street parking, dan pintu masuk pusat perbelanjaan Paris Van Java sehingga dapat dirumuskan bentuk pengelolaan lalu lintas yang terbaik.