BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Lembaga Kepresidenan adalah sebuah lembaga yang menjadi titik sentral dari pelaksanaan kegiatan pemerintahan di Indonesia, oleh karena itu, Lembaga Kepresidenan harus mampu menjadi contoh bagi lembaga lainnya. Lembaga Kepresidenan yang dimaksud, dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2010, tentang Kementerian Sekretariat Negara. Kementerian Sekretariat Negara, seperti dijabarkan dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara (Permensesneg) Nomor 2 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sekretariat Negara, terdiri atas Sekretariat Presiden, Sekretariat Wakil Presiden, Sekretariat Militer Presiden, Sekretariat Kementerian, 4 Deputi Menteri Sekretaris Negara, 5 Staf Ahli, Inspektorat dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Permensesneg Nomor 2 Tahun 2011 Pasal 437, menjelaskan bahwa: 1) Sekretariat Militer Presiden berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Sekretaris Negara. 2) Sekretariat Militer Presiden dipimpin oleh Sekretaris Militer Presiden. 3) Sekretaris Militer Presiden karena jabatannya melaksanakan tugas sebagai Sekretaris Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. 8
9 4) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Militer Presiden dapat menerima penugasan langsung dari Presiden. 2.2. Tugas Pokok Dan Fungsi Sekretariat Militer Presiden mempunyai tugas menyelenggarakan pemberian dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, dalam hal pengangkatan dan pemberhentian perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), penganugerahan gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan yang wewenangnya berada pada Presiden, serta mengkoordinasikan pengamanan Presiden dan Wakil Presiden. Permensesneg Nomor 2 Tahun 2011 pada Pasal 439 menjelaskan bahwa Sekretariat Militer Presiden dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan fungsi-fungsi: 1) Pemberian dukungan teknis dan administrasi personel TNI dan Polri yang berkaitan dengan pengangkatan atau pemberhentian dalam jabatan serta kepangkatan perwira TNI dan Polri serta pengangkatan atau pemberhentian dari dinas keprajuritan yang wewenang penetapannya berada pada Presiden; 2) Pengkoordinasian penyelenggaraan pengamanan fisik dan non fisik bagi Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga, termasuk Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan negara asing;
10 3) Pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi penganugerahan gelar pahlawan, tanda jasa, dan tanda kehormatan yang wewenang penetapannya berada pada Presiden; 4) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait mengenai penganugerahan tanda jasa dan tanda kehormatan secara imbal balik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah negara asing; 5) Pembinaan personel dan pemberian petunjuk teknis di bidang pengamanan kepada Ajudan Presiden, Ajudan Wakil Presiden, Ajudan Istri/Suami Presiden, Ajudan Istri/Suami Wakil Presiden, Ajudan Tamu Negara Asing, Dokter Pribadi Presiden, Dokter Pribadi Wakil Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden, serta pembinaan anggota TNI dan Polri yang bertugas di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet; 6) Penyelenggaraan penyusunan perencanaan program dan anggaran, evaluasi dan pengawasan, administrasi keuangan, administrasi kepegawaian dan pelayanan administrasi urusan dalam di lingkungan Sekretariat Militer Presiden; dan 7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Presiden dan Menteri Sekretaris Negara.
11 2.3. Sumber Daya Sekretariat Militer Presiden didukung oleh 4 (empat) biro dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, sebagaimana yang tertuang dalam Permensesneg Nomor 2 Tahun 2011 Pasal 440 sebagai berikut : 1) Biro Personel TNI dan Polri; 2) Biro Pengamanan; 3) Biro Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan; dan 4) Biro Umum. Jumlah dukungan personil sebagai pelaksana kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di Sekretariat Militer Presiden, dapat dilihat pada rincian sebagai berikut: Tabel 2.1. Rekapitulasi Pegawai Sekretariat Militer Presiden No URAIAN JUMLAH 1 Biro Personel TNI dan Polri 31 2 Biro Pengamanan 28 3 Biro Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan 27 4 Biro Umum 55 Jumlah 141 Sumber: Data Bagian Kepegawaian per bulan Mei 2015 Sumber daya manusia yang ada di lingkungan Sekretariat Militer Presiden, berjumlah 141 orang, terdiri dari 61 orang (43,26%) anggota TNI dan Polri, 80 orang (56,74%) Pegawai Negeri Sipil. Pejabat yang menduduki jabatan struktural mulai dari eselon I sampai dengan eselon IV berjumlah 48 orang. Tabel 2.2 berisi rekapitulasi jumlah pejabat Sekretariat Militer Presiden tahun 2015.
12 Tabel 2.2. Rekapitulasi Jumlah Pejabat Sekretariat Militer Presiden tahun 2015 No JABATAN JUMLAH 1 Eselon I 1 Orang 2 Eselon II 4 Orang 3 Eselon III 12 Orang 4 Eselon IV 31 Orang Jumlah 48 Orang Sumber: Bagian Kepegawaian Berdasarkan uraian jabaran tugas dan fungsi yang diemban oleh Sekretariat Militer Presiden di atas, maka dapat dikatakan bahwa Sekretariat Militer Presiden memikul tanggung jawab yang cukup berat karena harus menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaan kegiatan kenegaraan Presiden dan Wakil Presiden. Pejabat dan pegawai yang kompeten serta dukungan dari seluruh komponen dibutuhkan agar pelaksanaan tugas dan fungsi dapat dilakukan secara tepat. 2.4. Bisnis Proses Sekretariat Militer Presiden berkomitmen dengan visi terwujudnya Sekretariat Militer Presiden yang profesional dan akuntabel dalam memberikan dukungan teknis dan administrasi bidang personel TNI dan Polri, pengkoordinasian pengamanan VVIP, penganugerahan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan serta pelayanan administrasi umum. Berdasarkan visi yang telah ditetapkan dan tugas pokok fungsi yang harus dilaksanakan, Sekretariat Militer Presiden menjalankan bisnis prosesnya sebagai berikut: 1) Sekretariat Militer Presiden dalam menyelenggarakan kegiatan pemberian dukungan teknis dan administrasi berkaitan dengan pemberhentian dari dan
13 pengangkatan dalam jabatan Panglima TNI/Kapolri/Kepala Staf Angkatan, pengangkatan pertama perwira, kenaikan pangkat dan pemberhentian personel TNI/Polri yang wewenang penetapannya berada pada Presiden, serta pelaksanaan kegiatan pendataan, penelitian, pendokumentasian data personel, pengkoordinasian dengan instansi terkait dengan pelantikan dan pembinaan personel TNI dan Polri yang dilaksanakan secara optimal, sehingga kebijakan yang diambil pimpinan tepat sasaran dan tepat waktu. 2) Sekretariat Militer Presiden menyelenggarakan pengkoordinasian pengamanan VVIP dan penyiapan sarana transportasi secara seksama dan cermat pada proses perencanaan, persiapan dan pelaksanaan dengan memberikan dukungan teknis berupa data intelijen, pengamanan sandi dan elektronika, sarana angkutan, sarana kegiatan pengamanan serta administrasi pengamanan yang sesuai dengan waktu, tujuan, sasaran dan peraturan yang berlaku sehingga mencapai hasil yang optimal. 3) Sekretariat Militer Presiden dalam menyelenggarakan penganugerahan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan harus benar-benar diberikan kepada orang yang berhak memperolehnya. Untuk itu perlu diadakan penelitian dan penelaahan dengan cermat meliputi persyaratan umum, khusus dan riwayat perjuangan/jasanya. Dari penelitian dan penelaahan tersebut maka dapat diketahui bobot dan macam jasanya sehingga dapat ditentukan tanda kehormatan yang tepat untuk dianugerahkan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan atau ketidaktepatan dalam penganugerahan, gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan yang akhirnya akan berdampak kepada
14 penerimanya serta akan merusak tujuan mulia dari penganugerahan tanda kehormatan. 4) Sekretariat Militer Presiden dalam menyelenggarakan perencanaan program dan anggaran, pengelolaan keuangan, kepegawaian dan pelayanan urusan dalam dan lain-lain dibidang administrasi umum, harus senantiasa mengupayakan penggunaan dana dan daya yang terbatas tetapi dapat memberi manfaat secara optimal untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang berlaku.