BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur merupakan salah satu jurusan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya di Perguruan Tinggi, Program Studi Pendidikan Teknik

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah jenjang tertinggi pada jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menghasilkan individu-individu yang mampu menumbuhkembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Statika dan Tegangan (IST) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat pada masa yang akan datang dituntut menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

2015 SOFT SKILL PADA PEMBELAJARAN DI KAMPUS DAN PELAKSANAAN PROGRAM LATIHAN PROFESI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

KATA PENGANTAR Fitra Hasane, 2013

depan yang akan dijalani yang diwarnai tantangan dan perubahan. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya, ras, agama, dan bahasa. Keragaman yang ada inilah yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas menuntut pendidikan yang mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan baik oleh individu

2015 TINGKAT PEMENUHAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMK GAMBAR BANGUNAN OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam mengajar. Ketersediaan bahan ajar pada setiap satuan pendidikan diatur

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Manajemen waktu belajar mahasiswa pada penyelesaian tugas mata kuliah seminar Tata Boga

BAB I PENDAHULUAN. dunia dalam segala aspek kehidupan. Salah satu faktor penentu siap atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu tertentu. Hariyanto (2010) mengungkapkan bahwa Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu faktor yang berperan penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran sentral dalam kehidupan manusia. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja. Daftar atau tabel kegiatan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

II. Rangkuman Eksekutif

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dwi Ismiyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kanca internasional. Perubahan kurikulum sudah dimulai sejak awal kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. 2 (dua) orang Sarjana Arsitektur yaitu Ir. Muhammad Hasan (alm) dan Ir. M.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syaiful Rahman, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Menurut Nursid dalam Edward (2013), pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan untuk menunjang kebutuhan-kebutuhan perusahaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencapaian prestasi belajar di perguruan tinggi. saat masih dalam Sekolah Menengah Atas (SMA).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: SUNARTO A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

BAB II ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIKA. duduk perkara dan sebagainya). Sedangkan menurut Atim (Wijaya dan

yang lebih baik dalam rangka mewujudkan SDM yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. D. Tahapan Magang Kegiatan magang terdiri dari dua kegiatan yaitu: pembekalan magang, dan magang di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

STANDAR III.1 PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan evaluatif melalui model Goal

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib khususnya di Jurusan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur merupakan salah satu jurusan yang ada di bawah naungan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Salah satu misi yang diembannya adalah menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga profesional bidang pendidikan teknik arsitektur, bidang perencanaan dan perancangan serta rekayasa teknik arsitektur yang berdaya saing global. Selain itu sasaran yang hendak dicapai adalah menghasilkan tenaga kerja profesional di bidang pendidikan dan non kependidikan teknik arsitektur yang berkualitas, produktif, profesional, dan mempunyai daya jual (marketable). Salah satu mata kuliah yang ditawarkan di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur adalah Studio Perancangan Arsitektur 3. Mata kuliah ini sifatnya adalah wajib diikuti oleh semua mahasiswa. Sesuai dengan namanya, mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah perancangan dan perencanaan bangunan. Mahasiswa dituntut untuk tidak hanya menguasai materi perkuliahan, tetapi juga dapat menghasilkan suatu produk perancangan bangunan multi-fungsi berupa massa tunggal dan majemuk berlantai satu sampai tiga lantai. Pada mata kuliah ini, mahasiswa diberikan tugas perancangan yang waktu penyelesaiannya adalah sampai dengan akhir perkuliahan pada semester tersebut. Tugas perancangan ini merupakan tugas yang sifatnya individual, yakni dikerjakan oleh setiap mahasiswa. Karena sifatnya perorangan, maka mahasiswa 1

2 dituntut untuk lebih mengoptimalkan kegiatan belajarnya sehingga dapat mengerjakan tugas perancangan tersebut dengan benar dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam proses penyelesaiannya, mahasiswa seringkali mengalami kesulitan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan kondisi psikologis. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan sekitar baik itu lingkungan keluarga, dan lingkungan kampus. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, dosen mata kuliah dibantu oleh asisten dosen mewajibkan semua mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas perancangan untuk melakukan asistensi tugas. Diharapkan dengan proses asistensi dapat memperlancar pengerjaan tugas juga dapat membantu masalah perancangan yang dihadapi mahasiswa terhadap tugas tersebut. Keberhasilan dalam melaksanakan suatu tugas merupakan dambaan setiap orang. Hal ini menyangkut segi efisiensi, rasa percaya diri, ataupun prestise. Lebih-lebih bila keberhasian tersebut terjadi pada tugas atau aktivitas yang berskala besar. Namun perlu disadari bahwa pada dasarnya setiap tugas atau aktivitas selalu berakhir pada dua kemungkinan yaitu berhasil atau gagal. Keberhasilan dalam belajar bukan hanya diharapkan oleh mahasiswa yang bersangkutan, akan tetapi juga oleh orang tua, dosen, dan juga masyarakat. Tentu saja yang diharapkan bukan hanya berhasil, tetapi berhasil secara optimal. Bila keberhasilan merupakan dambaan setiap orang, maka kegagalan juga dapat terjadi pada setiap orang.

3 Beberapa tahun terakhir, fenomena yang perlu dicermati berkaitan dengan mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 3 adalah banyaknya mahasiswa yang berminat mengontrak mata kuliah tersebut, akan tetapi tingkat kelulusan tepat waktu sebagian mahasiswa pada mata kuliah ini rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data yang diperoleh dari dokumentasi nilai yang ada di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. Untuk lebih jelasnya mengenai persentase kelulusan tersebut, diperlihatkan pada tabel di bawah ini: No. Tahun Akademik Tabel 1.1 Persentase Kelulusan SPA 3 Jumlah mahasiswa yang lulus Jumlah Mahasiswa yang mengontrak SPA 3 % Kelulusan 1. 2008/2009 19 68 27,9% 2. 2009/2010 25 63 39,7% Sumber: Analisis Penulis Dari tabel di atas, sampai dengan tahun akademik 2009/2010 mahasiswa yang lulus dengan tepat waktu rata-rata tidak lebih dari 50% setiap tahunnya. Berdasarkan hasil pengamatan dan keterangan dari dosen yang bersangkutan, ternyata yang menyebabkan banyaknya mahasiswa yang tidak lulus adalah karena ketercapaian penyelesaikann tugas perancangan yang tidak memenuhi standar kelulusan. Hal inipun terlihat jelas pada saat review tugas setiap minggunya, terdapat beberapa mahasiswa yang progress tugasnya tidak terlihat. Dari uraian tersebut dapat diduga bahwa terdapatnya faktor-faktor kesulitan yang menghambat mahasiswa dalam penyelesaian tugas Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 3 sehingga ketercapaian mahasiswa dalam

4 menyelesaikan tugas tersebut tidak memenuhi standar yang diharapkan oleh para dosen. Untuk itu perlu di analisis lebih dalam mengenai faktor-faktor kesulitan yang mempengaruhi penyelesaian tugas Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 3 di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat identifikasi bahwa masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah: a. Adanya faktor-faktor internal dalam diri mahasiswa yang menyebabkan kebiasaan belajar yang kurang baik dalam proses penyelesaian tugas Studio Perancangan Arsitektur 3. b. Adanya faktor-faktor eksternal (lingkungan) yang menyebabkan mahasiswa tidak memanfaatkan waktunya dengan baik untuk menyelesaikan tugas Studio Perancangan Arsitektur 3. 1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah Pembatasan masalah ini penting untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan dibahas, selain itu juga dilakukan agar penelitian dapat dilaksanakan sesuai dengan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh peneliti. Penulis membatasi lingkup permasalahan faktor-faktor kesulitan yang mempengaruhi kebiasaan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas Studio Perancangan Arsitektur 3 yang ada pada penelitian ini, yaitu: a. Faktor Internal

5 Kesehatan Fisik, meliputi pengaturan waktu. Kondisi Psikologis, meliputi: minat, motivasi, dan cara belajar. b. Faktor Eksternal Lingkungan Keluarga, meliputi: suasana rumah, ketersediaan fasilitas belajar, dan ekonomi keluarga. Lingkungan Kampus, meliputi: metode pembelajaran, muatan kurikulum, fasilitas kampus, intensitas asistensi tugas, usaha mahasiswa dengan memanfaatkan waktu asistensi, rasio dosen dengan mahasiswa, teman bergaul, dan kegiatan mahasiswa. Berdasarkan atas pedoman latar belakang yang ada, rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah: a. Faktor internal apa yang paling dominan yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 3? b. Faktor eksternal apa yang paling dominan yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 3? 1.4 PENJELASAN ISTILAH DALAM JUDUL Berdasarkan judul yang peneliti ambil terdapat beberapa penjelasan istilah dalam judul tersebut, yaitu:

6 1. Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan/perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya). Analisis merupakan suatu pemecahan masalah dengan menggunakan cara berfikir (logika) tertentu dengan langkah-langkah tertentu untuk memperoleh suatu hasil atau kesimpulan yang benar. 2. Faktor-faktor Kesulitan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) faktor-faktor adalah halhal (keadaan atau peristiwa) yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Sedangkan kesulitan adalah suatu kondisi yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil dengan maksimal. Sehingga faktor-faktor kesulitan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hambatan-hambatan yang dialami oleh mahasiswa Prodi. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur-S1 dalam proses penyelesaian tugas SPA 3. 3. Tugas Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 3 Studio Perancangan Arsitektur merupakan mata kuliah yang dikerjakan di studio. Penyelesaian tugas pada mata kuliah tersebut harus melalui proses asistensi. Tugas ini merupakan salah satu tugas perancangan di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang bersifat individual. Sedangkan batas waktu pengumpulan tugas perancangan tersebut adalah pada akhir semester.

7 1.5 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa tujuan dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu: a. Untuk mengetahui faktor-faktor internal apa yang paling dominan yang menyebabkan kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 3. b. Untuk mengetahui faktor-faktor eksternal apa yang paling dominan yang menyebabkan kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 3. 1.6 KEGUNAAN PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian yang telah di uraikan, maka kegunaan dari hasil penelitian ini diharapkan : a. Dengan mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar ini, diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi masukan kepada dosen dalam membantu mahasiswa dalam proses penyelesaian tugas Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 3. b. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang akan atau sedang menyelesaikan tugas Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 3, bahwa banyak faktor-faktor yang dapat menghambat penyelesaian tugasnya, sehingga dapat mengambil langkah-langkah antisipasi demi ketercapaiannya hasil yang maksimal.