BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang digunakan terkait dengan penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesa penelitian. Bab ini mengungkap desain metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN UPAH MINIMUM PROVINSI (UMP) TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI BANTEN TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ketimpangan distribusi pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. dunia terutama negara sedang berkembang. Masalah kemiskinan harus dihadapi

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah perkembangan PMA di Indonesia berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

Transkripsi:

40 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah minimum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan pengangguran terhadap tingkat kemiskinan 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. B. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deret lintang (cross-section data) yang meliputi 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Data tersebut berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain: 1. Data kemiskinan 38 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. 2. Data upah minimum 38 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. 3. Data IPM 38 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. 4. Data pengangguran 38 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. C. Definisi Operasional Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi variabel utama dalam suatu pengamatan (Kuncoro, 2003). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan di mana 40

41 terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan (Amalia, 2012). Dalam penelitian ini, kemiskinan diukur dari jumlah penduduk miskin, yaitu penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan, yaitu penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Data tersebut dinyatakan dalam ribu jiwa. 2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif atau negatif bagi variabel dependen nantinya (Kuncoro, 2003). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a. Upah minimum, merupakan upah bulanan terendah yang terdiri atas upah pokok termasuk tunjangan tetap yang ditetapkan oleh gubernur sebagai jaringan pengaman (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum). Karena dalam penelitian ini wilayah penelitian adalah kabupaten/kota maka data yang digunakan untuk mewakili upah minimum adalah data Upah Minumum Kabupaten/Kota (UMK), yaitu upah minimum yang berlaku di kabupaten/kota, dinyatakan dalam rupiah. b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), merupakan salah satu alat ukur yang digunakan untuk menilai kualitas pembangunan manusia. IPM yang digunakan dalam penelitian ini adalah IPM metode baru, yaitu dihitung

42 dari rata-rata indeks kesehatan yang diukur dari Angka Harapan Hidup (AHH), indeks pendidikan yang diukur dari Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan indeks pengeluaran yang diukur dengan pengeluaran per kapita disesuaikan (BPS, 2015 a ). Variabel ini dinyatakan dalam satuan indeks. c. Pengangguran, merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya (Sukirno, 1998). Data yang digunakan adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yaitu hasil bagi antara jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Niai TPT menerangkan angkatan kerja yang tidak terserap pada pasar kerja. Variabel ini dinyatakan dalam satuan persen. D. Teknik Analisis Data Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS). Analisis regesi adalah studi mengenai ketergantungan suatu variabel dependen (variabel terikat) terhadap variabel independen (variabel independen) untuk mengestimasi atau meramalkan nilai-nilai populasi variabel dependen berdasarkan nilai tetap variabel independen. Tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Pemilihan Bentuk Fungsi Model Pemilihan model regresi bertujuan untuk menentukan apakah model yang digunakan berbentuk linier atau log linier. Dalam penelitian ini dalam memilih model regresi menggunakan uji MWD (MacKinnon, White,

43 and Davidson). Untuk dapat menerangkan uji MWD, langkah pertama adalah membuat dua model regresi: Model 1: Regresi Liniear K = 0 + 1 Upah + 2 IPM + 3 P +................. (3.1) dimana: K = Kemiskinan per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2014 Upah = Upah minimum per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2014 IPM = Indeks Pembangunan Manusia (IPM) per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2014 P = Pengangguran per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2014 0 1-3 = Konstanta = Koefisien Variabel Independen = Faktor pengganggu Model 2: Regresi Log Liniear LK = 0 + 1LUpah + 2 IPM + 3 P +............. (3.2) dimana: LK = Kemiskinan per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2014 Upah = Upah minimum per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur IPM P 0 tahun 2014 = Indeks Pembangunan Manusia (IPM) per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2014 = Pengangguran per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2014 = Konstanta

44 1-3 = Koefisien Variabel Bebas = Faktor pengganggu Adapun langkah-langkah metode MWD menurut Rahayu (2007) adalah sebagai berikut : a. Lakukan stimasi persamaan (3.1) dan (3.2), kemudian didapatkan nilai fitted dari K dan diberi nama KF. Sedangkan nilai fitted dari KF diberi nama LKF. b. Dapatkan nilai Z 1 dengan cara mengurangkan nilai log dari KF dengan LKF. c. Dapatkan nilai Z 2 dengan cara mengurangkan nilai antilog dari KF dengan LKF. d. Lakukan regresi dengan menggunakan persamaan (3.1) ditambah Z 1 sebagai variabel penjelas. K = 0 + 1 Upah + 2 IPM + 3 P + 4 Z 1 +.............. (3.3) Jika Z 1 signifikan secara statistik maka H 0 (menolak model linier). Sedangkan apabila Z 1 tidak signifikan secara statistik maka H 0 (menerima model linier). e. Lakukan regresi dengan menggunakan persamaan (3.2) ditambah Z 2 sebagai variabel penjelas. LK= 0 + 1LUpah + 2 IPM + 3 P + 4 Z 2 +............. (3.4)

45 Apabila Z 2 signifikan secara statistik maka H 0 (model log-linier ditolak). Sedangkan apabila Z 1 tidak signifikan secara statistik maka H0 (model log-linier diterima). 2. Ordinary Least Square (OLS) Ordinary Linear Square (OLS) merupakan metode estimasi fungsi regresi yang paling sering digunakan. Kriteria OLS adalah "Line of Best Fit" atau dengan kata lain jumlah kuadrat dari deviasi antara titik-titik observasi dengan garis regresi adalah minimum. Dalam model regresi linear memiliki beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi untuk menghasilkan estimasi yang BLUE, yaitu : Homoscedastic, no-multicollinearity dan no-autocorrelation. Adapun estimator yang baik adalah estimator yang bersifat BLUE menurut Gujarati (2010), yaitu: 1. Bersifat liniear, di mana merupakan fungsi liniear dari sebuah variabel acak, seperti variabel dependen Y dalam sebuah model regresi. 2. Bersifat tidak bias, di mana nilai rata-rata atau nilai ekspektasinya, E ( ), sama dengan nilai sebenarnya. 3. Memiliki varians minimum dari semua kelompok estimator-estimator yang liniear dan tidak bias, sebuah estimator tidak bias dengan varians terkecil dikenal sebagai estimator yang efisien (efficient estimator).

46 E. Model Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh kemiskinan, upah minimum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan pengangguran terhadap tingkat kemiskinan 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: K = 0 + 1 Upah + 2 IPM + 3 P+................. (3.5) Dimana: K Upah IPM P 0 1-3 = Kemiskinan per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2014 = Upah minimum per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2014 = Indeks Pembangunan Manusia (IPM) per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur tahun 2014 = Pengangguran per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2014 = Konstanta = Koefisien Variabel Bebas = Faktor pengganggu F. Uji Statistik Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menguji signifikasi atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan setelah model dinyatakan bebas dari penyimpangan asumsi klasik. Ketiga pengujian yang harus dilakukan dalam uji statistik adalah sebagai berikut:

47 1. Uji Koefisien Parsial (Uji t) Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh nyata dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Menurut Supriyanto dan Susilo (2007) uji t adalah uji statistik dari semua koefisien regresi (Two Tail). Tahapan dalam pengujian uji t adalah sebagai berikut: a. Menentukan Hipotesis H 0 : 1 = 0. Berarti variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. H 0 : 1 0. Berarti variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Menentukan nilai α Nilai α yang dipilih adalah 0,05. c. Melakukan pengujian nilai t t hitung =.............................. (3.6) t tabel = t (α/2, n-k)............................. (3.7) dimana: 1 = Koefisien Regresi SE = Standar Error n = Jumlah observasi k = Jumlah variabel

48 d. Kriteria Pengujian Gambar 3.1 Kurva Uji t Sumber: Supriyanto & Susilo (2007) Pada tingkat signifikansi 5 persen dengan pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) H 0 diterima jika t hitung > t tabel atau -t hitung -t tabel Variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 2) H 0 ditolak jika t hitung t tabel atau -t hitung > -t tabel signifikan. Variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara 2. Uji Signifikansi Stimulan (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Tahapan dalam uji F dijelaskan sebagai berikut: a. Menentukan Hipotesis H 0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 0. Berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

49 H 0 : 1 2 3 4 0. Berarti variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Menentukan α Nilai α yang dipilih adalah 0,05. c. Melakukan Penghitungan Nilai F 1) F tabel F tabel = α; (N K) ; (K 1) dimana: α = derajat signifikasi N = banyak data yang digunakan K = Banyaknya parameter atau koefisien plus konstanta 2) F hitung F =............................. (3.8) dimana: R 2 = Koefisien determinasi berganda K = Jumlah seluruh variabel N = Jumlah seluruh observasi

50 Gambar 3.2 Kurva Uji F Sumber : Gujarati, 2010 d. Kriteria Pengujian Pada tingkat signifikansi 5 persen dengan pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) H 0 diterima jika F hitung < F tabel Variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 2) H 0 ditolak jika F hitung > F tabel Variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 3. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan suatu model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R 2 adalah antara nol dan satu (0 R 2 1). Nilai R 2 yang kecil (mendekati nol) berarti kemampuan satu variabel dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

51 memprediksi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dirumusnya sebagai berikut: Adjusted R 2 =........................... (3.9) dimana: R2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen N = Jumlah observasi G. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis data, beberapa asumsi perlu dipenuhi agar dihasilkan estimator yang linear tidak bias. Menurut Gujarati (2010), agar estimator bersifat BLUE (Best Liniear Unbiased Estimator), model tersebut harus memenuhi asumsi-asumsi dasar klasik Ordinary Least Square (OLS). maka perlu dilakukan uji asumsi klasik. Asumsi-asumsi tersebut adalah: 1. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel yang pada periode lain, dengan kata lain variabel gangguan yang tidak random. Faktor-faktor yang menyebabkan autokorelasi antara lain kesalahan dalam menentukan model, penggunaan lag pada model, memasukkan variabel yang penting. Akibat dari adanya autokorelasi adalah parameter yang diestimasi menjadi bias dan variannya minimum, sehingga tidak efisien (Gujarati,2010). Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya autokorelasi.

52 Untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi dapat melakukan uji Breusch Godfrey (B-G Test). Uji ini dikembangkan oleh T.S. Breusch dan L.G. Godfrey pada tahun 1978. = + + +... + + Hipotesis : H 0 = = =... = = 0, tidak ada korelasi serial orde p H a =... 0, ada korelasi serial Langkah-langkah pengujiannya berdasarkan Rahayu (2007) adalah sebagai berikut: a. Estimasi persamaan regresi dengan OLS, dapatkan nilai residualnya ( ). b. Regresi terhadap variabel bebas dan... c. Hitug (n-p)r 2 ~ χ 2. Jika lebih besar dari nilai chi-square dengan df p, atau jika p-value 5%, menolak hipotesa bahwa setidaknya ada satu koefisien autokorelasi yang berbeda dengan 0. 2. Uji Multikolinearitas Dalam praktiknya, masalah multikolineritas tidak dapat dihindari. Multikolinearitas merupakan hubungan liniear secara sempurna maupun tidak sempurna di antara sebagian atau seluruh varabel penjelas dalam sebuah model regresi (Gujarati, 2010). Untuk menguji ada atau tidaknya masalah multikolinieritas dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan parsial. Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua

53 variabel dimana variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Menurut Rahayu (2007) metode ini disarankan oleh Farrar dan Gruber pada tahun 1967. Langkah-langkah untuk menerapkan metode ini adalah: 1. Lakukan estimasi regresi awal, yaitu melakukan estimasi regresi antara variabel dependen dengan semua variabel independen. 2. Lakukan regresi antara variabel independen. 3. Pedoman yang digunakan, jika nilai R 2 a (R 2 regresi awal) lebih tinggi dari nilai R 2 pada regresi antar variabel bebas, maka dalam model empirik tidak terdapat adanya multikolinieritas, dan sebaliknya. 3. Uji Heteroskedastisitas Salah satu asumsi dasar regresi liniear adalah bahwa variasi residual (variabel gangguan) sama untuk semua pengamatan. Jika terjadi suatu keadaan dimana variabel gangguan tidak mempunyai varian yang sama untuk semua observasi, maka dikatakan dalam model regresi tersebut terdapat suatu gejala heteroskedasitas (Gujarati,2003). Hal ini akan menyebabkan penarikan koefisien regresi tidak efisien, sehingga kesimpulan yang akan dibuat akan menyesatkan karena terjadi understimate atau overstimate. Model regresi yang baik adalah tidak mengandung masalah heteroskedasitas. Salah satu cara untuk menguji masalah heteroskedastisitas adalah dengan uji Glejser. Uji Glesjer dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Sebagai pengertian dasar,

54 residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi dan absolut adalah nilai mutlaknya.: U t = a + X i + vt Dengan menggunakan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: H 0 : tidak ada gejala heteroskedasitas. H a : ada gejala heteroskedasitas. Jika hasil regresi didapatkan nilai signifikansi > 0,05, kesimpulannya adalah menerima H 0, artinya tidak terdapat gejala heteroskedasitas. Sebaliknya jika nilai signifikansi 0,05, kesimpulannya adalah menolak H 1, yang artinya terdapat gejala heteroskedasitas. 4. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen maupun independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mendekati distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005). Uji normalitas salah satunya dilakukan dengan menggunakan uji Jarque-Bera (JB). JB = n di mana : n = ukuran sampel, S = koefisien skewness, K = koefisien kurtosis. Untuk distribusi normal, S=0 dan K=3, dan nilai JB diharapkan mendekati nol. Hipotesisnya adalah: H 0 : data berdistribusi normal H a : data tidak berdistribusi normal

55 Jika hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas Jarque-Bera lebih besar daripada tingkat signifikasi (p-value JB > α), maka hipotesis nol diterima yang artinya data berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai probabilitas Jarque-Bera lebih kecil daripada tingkat signifikasi (p-value JB α) maka hipotesis nol ditolak yang artinya data tidak berdistribusi normal.