Implementasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah

dokumen-dokumen yang mirip
Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

Sub Rekening Collateral dari SRO

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

Memonitor Portofolio Investasi Lewat AKSes Mobile

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM

EASTSPRING SYARIAH FIXED INCOME AMANAH

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

Kini Beroperasi. Setelah semua pihak dianggap siap mengakomodasi fasilitas Investor Area, pertengahan Juni lalu layanan anyar ini mulai beroperasi.

EASTSPRING INVESTMENTS CASH RESERVE

Bagaimana Menjadi Investor Saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND

Berita Pers KSEI beri Penghargaan kepada Perusahaan Efek dan Jurnalis

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

EASTSPRING SYARIAH EQUITY ISLAMIC ASIA PACIFIC USD

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

STIE DEWANTARA Pasar Modal

EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR

PASAR MODAL INDONESIA

Bagaimana Menjadi Investor Saham

SPRING SMART PANDUAN MUDAH MEMBACA FUND FACT SHEET S APA ITU FUND FACT SHEET? INFORMASI DALAM FUND FACT SHEET

EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY

Babak Baru, Era Implementasi SID

EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR

PT Phillip Sekuritas Indonesia

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

Mendukung Proyek Pengembangan Infrastruktur. Pasar Modal Indonesia. Target KSEI 2010

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

EASTSPRING INVESTMENTS IDR HIGH GRADE

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING (INDIVIDU)

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING (INSTITUSI)

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016

PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

EASTSPRING INVESTMENTS YIELD DISCOVERY

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

JASA KUSTODIAN SENTRAL

Inisiatif Rencana Strategis KSEI yang Tengah Dilaksanakan. Tahun Edisi. AKSes. Lebih Mudah dan Nyaman dengan Integrasi Data Investor

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

itrimegah Internet Trading Frequently asked questions

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

Kepada Yth. Jakarta, 13 Juni 2012 Direksi Anggota Kliring Di Tempat. SURAT EDARAN No. SE-003/DIR/KPEI/0612

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

BAB III PENGELOLAAN DANA SALE AND LEASE BACK (BA'I DAN IJA>RAH) DI BEI SURABAYA

Kepada Yth. Jakarta, 30 Desember 2015 Direksi/Pimpinan Pemegang Rekening KSEI Di Tempat SURAT EDARAN NO. SE-0005/DIR-EKS/KSEI/1215

Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra

Administrasi Rekening Dana Nasabah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia

SURAT EDARAN Nomor: SE-00001/BEI/ Penambahan Tampilan Informasi Emiten (kolom Remarks) dalam JATS

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pasar modal di Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik

PROPOSAL. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2013 Tingkat SMA/MA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-49/PM/1997 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti kondisi kesehatan, musibah, dan juga laju inflasi yang tinggi.

AKSes Mobile untuk BlackBerry

Melalui Sinergi Perbankan dan Pasar Modal, Investor Di Bandung Bisa Tarik Dana Lewat ATM

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

Mei LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Mei 2015

Makin Mudah Memiliki Kartu AKSes

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI

Transkripsi:

Dari Redaksi Dengan berlakunya Kartu AKSes, pasar modal Indonesia memasuki babak baru Single Investor ID (SID). Dengan berlakunya SID, transparansi pasar modal Indonesia akan lebih baik lagi, dan menjadi landasan utama penerapan Straight Through Processing dan Data Warehouse. Untuk itulah KSEI di tahun 2011 akan terus mengagendakan sosialisasi seputar pentingnya kepemilikan Kartu AKSes kepada para pemodal, melanjutkan agenda road show ke sejumlah kota-kota besar yang dilakukan sepanjang 2010. Pada edisi terakhir di tahun 2010 ini, Fokuss selain menurunkan liputan utama seputar pemisahan rekening dana nasabah, menghadirkan tulisan seputar KSEI shareholders seminar yang menghadirkan pembicara dari India dan Hong Kong. Para peserta shareholder seminar mendengarkan kisah sukses kedua negara dalam menerbitkan depository receipt. Kami mengulas pula hasil customer survey KSEI yang diadakan secara rutin setiap tahun, untuk mengukur kepuasan para pemakai jasa KSEI. Tak ketinggalan kami selipkan profil Adrian Maulana, sebagai Duta Kartu AKSes. Sebagai penutup, kami mengucapkan Selamat Tahun Baru 2011 untuk para pembaca sekalian yang senantiasa bersama kami. Selamat membaca! Website KSEI www.ksei.co.id Redaksi Toll Free 0800-1- 865734 Call Center KSEI 021-515 2855 Implementasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah Untuk meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia, setelah meluncurkan Kartu AKSes sebagai Single Investor ID, kini KSEI tengah mengimplementasikan fasilitas untuk memonitor rekening dana nasabah. Sejak tahun 2009, Bapepam-LK bersama Self Regulatory Organization, yaitu: PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tengah melakukan kegiatan besar pengembangan infrastruktur pasar modal. Salah satu proyek yang menjadi agenda utama adalah Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor ID) dan peningkatan keterbukaan informasi investor yang ada di bawah koordinasi KSEI. Pengembangan basis data investor dengan penerapan Single Investor ID merupakan landasan utama untuk pengembangan infrastruktur pasar modal lainnya yaitu Straight Through Processing dan Data Warehouse. Penerapan Single Investor ID juga diarahkan untuk dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi. Nantinya, investor dapat dengan mudah memonitor catatan kepemilikan Efeknya dan juga mutasi serta data instruksi yang terkait mulai dari data daftar isi 1 3 7 8 Implementasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah KSEI Shareholders Seminar 2010 Kisah Sukses India dan Hong Kong KSEI Customer Survey 2010 4 Memberikan Layanan Jasa Unggul 5 Kartu AKSes Untuk Kenyamanan Berinvestasi Adrian Maulana [Duta Kartu AKSes] Keamanan Berinvestasi Jadi Prioritas aktivitas & Statistik 06 Edisi Tahun 2010

Fokuss Edisi 06, 2010 transaksi di BEI, data perhitungan hak dan kewajiban penyelesaian transaksi dari KPEI hingga data instruksi settlement di KSEI. Peluncuran Fasilitas AKSes KSEI pada bulan Juni 2009 lalu merupakan langkah awal implementasi Single Investor ID. Sejalan dengan pengembangan Single Investor ID, terkait dana investor yang dikelola oleh Pemegang Rekening KSEI (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian) di bank, KSEI dan Bank Pembayaran telah mengembangkan sistem monitoring catatan dan administrasi dana investor di bank. Informasi rekening dana di bank tersebut nantinya dapat dihubungkan dengan data Single Investor ID yang dikelola oleh KSEI sehingga investor dimungkinkan untuk melakukan monitoring asset berupa dana dan Efek secara terkonsolidasi melalui Fasilitas AKSes KSEI. Di antara 4 (empat) Bank Pembayaran, Pemegang Rekening tidak harus menggunakan jasa bank yang merupakan Bank Pembayarannya dan tidak dibatasi hanya satu bank. Proses Pembukaan Rekening Dana Nasabah Kajian dan pengembangan yang dilakukan oleh KSEI dan Bank Pembayaran ini telah dilakukan sejak pertengahan tahun 2010 dan merupakan bagian dari persiapan atas rencana dikeluarkannya ketentuan Peraturan Bapepam-LK terkait kewajiban Pemegang Rekening untuk melakukan pembukaan Rekening Efek di Kustodian dan rekening dana di bank secara terpisah untuk investor yang menjadi nasabahnya. Pemisahan pencatatan Efek dan dana nasabah tersebut diharapkan dapat mendukung dan memperkuat fungsi serta mekanisme pengawasan oleh otoritas pasar modal terhadap pelaku pasar serta memungkinkan investor secara langsung memonitor kepemilikan porto folionya. Secara konsep, kajian yang dikembangkan dalam proyek ini diperkenalkan istilah Rekening Dana Nasabah dengan karakteristik sebagai berikut: l Rekening dana di bank dibuka atas nama nasabah, proses pembukaan rekening secara kolektif dilakukan Perusahaan Efek (PE) atau Bank Kustodian (BK). l Rekening dana bersifat khusus dengan memberikan kewenangan kepada PE atau BK untuk mengadministrasikan dana milik nasabah. l PE atau BK dimungkinkan mengadministrasikan dana melalui beberapa bank. l Bapepam-LK melalui KSEI memiliki akses informasi atas rekening dana milik nasabah. l Bapepam-LK memiliki kewenangan untuk melakukan pemblokiran rekening dana sesuai ketentuan yang berlaku di Pasar Modal. Sebagai bagian dari proyek Single Investor ID, informasi nasabah pemilik rekening dana akan diidentifikasi dan dikonsolidasikan dengan Investor ID yang diberlakukan di Pasar Modal. Setiap nasabah PE atau BK yang memiliki dana yang dikuasakan kepada PE atau BK untuk penyelesaian transaksi Efek wajib membuka Rekening Nasabah di bank melalui PE atau BK. Syarat untuk pembukaan Rekening Dana Nasabah adalah nasabah harus memiliki: l Dana minimum yang ditetapkan bank. l Sub Rekening Efek yang tercatat di sistem KSEI (C-BEST). l Single Investor ID pada Fasilitas AKSes. Syarat tersebut harus dicantumkan dalam dokumen pembukaan Rekening Dana Nasabah bersama syarat lain sesuai ketentuan yang berlaku di bank. Dari sisi persiapan, KSEI dan Bank Pembayaran (Bank Mandiri, BCA, CIMB Niaga, Permata) telah menyiapkan sistem dan infrastruktur serta perangkat pendukung administrasinya. Walaupun secara ketentuan sampai saat ini Peraturan Bapepam-LK belum secara resmi dikeluarkan, KSEI dan Bank Pembayaran telah siap untuk secara operasional mengimplementasikan pemisahan Rekening Dana Nasabah. Beberapa Pemegang Rekening telah melakukan pilot project dan diharapkan dapat diikuti oleh Pemegang Rekening KSEI lainnya. Di antara 4 (empat) Bank Pembayaran yang ditunjuk KSEI untuk memberikan layanan jasa pemisahan rekening dana nasabah, Pemegang Rekening tidak harus menggunakan jasa bank yang merupakan Bank Pembayarannya dan tidak dibatasi hanya satu bank. Hal ini diharapkan dapat memberikan keleluasaan kepada Pemegang Rekening KSEI dalam mengadministrasikan rekening dana nasabahnya. Dengan telah siapnya infrastruktur yang dikembangkan oleh KSEI dan Bank Pembayaran untuk implementasi pemisahan rekening dana nasabah, Pemegang Rekening dapat mulai menghubungi Bank Pembayaran untuk melakukan persiapan pengembangan sistem dan persiapan operasional yang diperlukan oleh masingmasing Pemegang Rekening.l [Syafruddin] Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Penasihat: Direksi KSEI Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Annisa Indri Hapsari, M. Ridwan Penanggung Jawab: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 Sirkulasi: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI

KSEI Shareholders Seminar 2010 Kisah Sukses India dan Hong Kong Para peserta shareholder seminar berkesempatan untuk mendengar kisah sukses dari India dan Hong Kong tentang penerbitan Indian Depository Receipt (IDR) dan informasi seputar dokumen yang dibutuhkan untuk mensukseskan produk Depository Receipt. Menjelang penutupan tahun, KSEI kembali menyelenggarakan KSEI Shareholder Seminar pada 11 14 November 2010, di Bali. Acara ini dihadiri perwakilan Pemegang Saham KSEI serta Bapepam-LK dan beberapa undangan lainnya. Kegiatan seminar dengan topik Indonesian Depositary Receipt ini diselenggarakan dengan menghadirkan nara sumber yang merupakan praktisi dari Standard Chartered Bank Mumbai, Standard Chareterd Hong Kong, Kantor Konsultan Hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners serta KSEI dan BEI. Acara dibuka secara resmi oleh Direktur KSEI, Margeret Mutiara Tang yang kemudian dilanjutkan dengan agenda sesi pertama yang disampaikan oleh Vikas Tandon, Director Transaction Banking Standard Chartered Bank Mumbai, India. Dalam presentasinya, Vikas Tandon berbagi pengalamannya ketika menerbitkan Indian Depository Receipt (IDR) di India. Ia menyampaikan, Depository Receipt (DR) adalah Efek keuangan yang diterbitkan oleh Depostary Bank atas Underlying Securities (Efek utama) yang diterbitkan oleh Emiten utamanya. DR pada umumnya dapat diperdagangankan di Bursa Efek lokal akan tetapi Emiten Efek utamanya berada di negara asing. Dengan bahasa yang lebih sederhana IDR merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan investor di India untuk berinvestasi dalam mata uang Indian (Rupee) atas perusahaan asing yang tercatat di Bursa asing. Keuntungan penerbitan DR bagi investor antara lain investor dapat memiliki saham atas perusahaan asing dalam mata uang lokal, mendiversifikasikan saham yang diperdagangkan dalam pasar lokal dengan kondisi yang telah mereka kenal dimana mereka dapat berinvestasi saham asing tanpa menambah resiko dengan berdagang langsung di Bursa asing. Sementara keuntungan penerbitan DR bagi Emiten lanjut Mr. Tandon antara lain mem- perluas basis investor yang memiliki saham yang diterbitkannya, memungkinkan perusahaan multinasional mendapatkan dana tambahan dengan biaya yang lebih ringan, pengembangan profil Emiten dalam pasar DR dan meningkatkan likuiditas saham. Pihak-pihak utama yang memfasilitasi penerbitan IDR antara lain Issuer Company asing sebagai pihak Penerbit Efek utama dan sahamnya listing di bursa negaranya. Registrar atau Transfer Agent bertindak dalam memberikan layanan kepada perusahaan penerbit Efek utama, Domestic Depositary, dan pemegang IDR yang layanan jasanya meliputi pencatatan pemegang IDR, koordinasi kegiatan Corporate Action, dan pengelolaan serta penyimpanan Efek utama di negara asing. Overseas Custodian merupakan perusahaan asing yang ditunjuk oleh Domestic Depositary untuk mengelola dan menyimpan Efek utama di negara asing. Domestic Depositary merupakan institusi keuangan di India yang ditunjuk oleh penerbit Efek utama yang bertindak sebagai custody di Securities and Exchange Board of India (SEBI). Institusi ini bertindak sebagai trustee atas pemegang IDR dimana hak serta kewajibannya secara khusus dinyatakan dalam Deposit Agreement antara penerbit Efek utama dan Domestic Depository. Pelaksanaan IPO IDR di India memakan waktu 20 minggu dengan kegiatan pre-issue activity, pemasaran, biding, allocation serta listing. Keterlibatan Central Depository Services (India) Limited (CDSL) dan National Securities Depository Limited (NSDL) selaku central securities depository (CSD) dalam proses IPO yaitu pada proses pendistribusian IDR ke beneficial CSD account. Proses perdagangan IDR mengikuti proses perdagangan Keuntungan penerbitan DR bagi investor antara lain investor dapat memiliki saham atas perusahaan asing dalam mata uang lokal Fokuss Edisi 06, 2010

Fokuss Edisi 06, 2010 equity di India dengan waktu penyelesaian T+2. IDR yang sudah terbitkan dapat dikonversikan kembali menjadi kepemilikan Efek utama dengan proses cancellation. Proses distribusi dana untuk cash dividend, penerbit Efek utama akan membayarkan hasil kegiatan cash dividend ke overseas custodian dalam mata uang asing. Setelah dikurangi dengan preagreed dividend fee, overseas custodian akan menyampaikan net dividend ke domestic depositary dalam mata uang Rupee. Domestic depositary India akan menyampaikan informasi dividend rate atas IDR serta melakukan perhitungan atas pembayaran cash dividen. Pada tanggal distribusi, dana didistribusikan ke final beneficial s CSD account melalui CDSL dan NSDL. Proses distribusi Corporate Action (CA) lainnya mengikuti alur distribusi CA pada Efek bersifat ekuitas. Pada sesi kedua acara dilanjutkan dengan pemaparan yang disampaikan Bill Wang, Company Secretary Senior Corporate Governance Counsel Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited dengan topik Depositary Receipt - Legal Consideration. Bill Wang menginfomasikan mengenai dokumen-dokumen yang wajib ada dan memerlukan perhatian khusus saat penerbitan DR ataupun penyelesaian transaksi DR. Selain itu penerapan DR setiap negara seperti Singapore, Brasil, Mesir, Taiwan, Hong Kong, China dan India berbeda, mengikuti aturan hukum yang berlaku di setiap negara. Dalam presentasinya Bill Wang banyak menginformasikan ke peserta seminar seputar implementasi DR di bawah hukum Inggris dan Amerika Serikat. Presentasi Bill Wang sekaligus menutup kegiatan seminar hari pertama. Pada hari kedua seminar, acara diawali dengan presentasi tentang rencana Bank Kustodian memiliki peran penting selaku penerbit SPEI untuk menyimpan Efek utama dan menerbitkan SPEI. implementasi Indonesia Depository Receipt atau Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) oleh Rieke Savitri, Senior Asscociate Hadiputranto, Hadinoto & Partners yang menyatakan bahwa Bapepam-LK telah mengeluarkan peraturan terkait SPEI pada tahun 1997, hanya saja SPEI belum terimplementasi hingga saat ini. Dengan adanya peraturan tersebut, Bapepam-LK memberikan kesempatan untuk perusahaan asing dari yurisdiksi setara, untuk menawarkan Efeknya dalam bentuk SPEI dan mencatatkannya serta memperdagangkan Efek tersebut di Bursa Efek Indonesia sebagaimana negara-negara lain yang telah mengimplementasikannya. Bank Kustodian memiliki peran penting selaku penerbit SPEI untuk menyimpan Efek utama dan menerbitkan SPEI, dan melakukan beberapa kegiatan yaitu: i) Tata cara pengalihan SPEI. ii) Tata cara pembagian dividen dan saham bonus dan hal lain yang menjadi hak pemegang saham/spei. iii) Tata cara pengalihan kembali Efek Utama dalam hal pemegang SPEI ingin mengubah kepemilikannya menjadi pemilik Efek utama. Dalam pelaksanaannya diperlukan penjelasan lebih lanjut atas peraturan Bapepam-LK tersebut kurang/tidak jelas. Pada kenyataannya masing-masing pelaku yang disebut dalam peraturan tersebut seperti Penerbit Efek Utama, Bank Kustodian, Auditor terdaftar dan Konsultan Hukum terdaftar mempunyai masalah dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh siapakah pihak yang dapat menjadi Depositary Bank. Dalam diskusi, muncul apakah peraturan Bapepam-LK yang ada sekarang sebaiknya direvisi untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini bersama dengan penyesuaian peraturan BEI dan KSEI. Rekomendasi ini juga menjadi salah satu kesimpulan dalan forum sharing discussion yang dilaksanakan Margeret Mutiara Tang, Eddy Sugito (Direktur BEI), Rieke Savitri serta Dian Fithri Fadila F (Ketua Asosiasi Bank Kustodian Indonesia). Kegiatan KSEI Shareholder Seminar di Bali ditutup Direktur Utama KSEI Ananta Wiyogo, dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas partisipasinya dalam kegiatan tersebut. Semoga di tahun mendatang KSEI dapat menyelenggarakan kegiatan serupa dengan topik yang tak kalah menariknya. Sampai jumpa di Shareholders Seminar 2011.l [Dian Kurniasarie] C ustomer Survey saat ini telah menjadi agenda rutin KSEI dan pada tahun ini KSEI kembali mengadakan kegiatan Customer Survey 2010 pada September hingga Desember 2010. Seperti kegiatan pada tahun sebelumnya, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pemakai jasa, dan juga menilai seberapa jauh tingkat kepuasan para pemakai jasa atas pelayanan yang telah dilakukan KSEI, terutama dalam segi Pelayanan Pelanggan, Jasa Informasi dan Komunikasi, Teknologi, Proses Transaksi serta Pengembangan Bisnis dan Sistem. Hasil dari kegiatan ini akan menjadi dasar bagi pengembangan layanan KSEI di tahun 2011. Kegiatan Customer Survey dilakukan terhadap pemakai jasa KSEI yang meliputi; Perusahaan Efek (PE), Bank Kustodian (BK), Biro Administrasi Efek (BAE), Emiten, dan Manajer Investasi (MI). Penyelenggaraan Customer Survey ini dibantu oleh PPM Manajemen sebagai konsultan independen yang ditunjuk, kegiatan ini dilatarbelakangi keinginan untuk selalu berusaha memenuhi harapan pemakai jasa serta sebagai persyaratan dalam memenuhi standar ISO 9001:2008, yaitu Fokus Pelanggan. Metode pelaksanaan survey dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu penyebaran kuesioner, kunjungan perusahaan dan Focus Group Discussion. [1] Penyebaran Kuesioner KSEI telah melakukan penyebaran kuesioner sejak tanggal 27 September 2010 15 Oktober 2010, yang ditujukan kepada seluruh pemakai Jasa KSEI dengan data statistik sebagai berikut: Pemakai Jasa Kuesioner Masuk Pemegang Rekening (PE-BK) 108 Emiten 185 BAE 9 MI 31 Berdasarkan dari data jumlah kuesioner yang masuk, menunjukan bahwa data tersebut sudah mewakili keseluruhan pemakai jasa KSEI. Hasil untuk KSEI Customer Survey 2010, diperoleh Customer Satisfaction Index (CSI) KSEI secara keseluruhan sebesar 77,20% yang menunjukkan bahwa pemakai jasa KSEI telah puas dengan layanan yang diberikan oleh KSEI. Nilai ini lebih baik dibandingkan dengan CSI untuk lembaga/ institusi keuangan Singapura (68,20%) dan Amerika Serikat (77,10%) yang digunakan sebagai benchmark. CSI KSEI tahun 2010 mengalami kenaikan 0,54% dibandingkan dengan CSI KSEI tahun 2009 (76,66%).

KSEI Customer Survey 2010 Memberikan Layanan Jasa Unggul Keinginan dan kebutuhan para pemakai jasa menjadi bagian penting dalam kegiatan Customer Survey untuk mengukur sejauh mana tingkat kepuasan atas layanan jasa yang diberikan. Untuk mengukur Indeks kepuasan Pemakai Jasa, KSEI membedakan berdasarkan kategori kelompok yaitu: indeks kepuasan kelompok Pemegang Rekening (PE dan BK), Emiten, BAE dan MI. Hasilnya, berdasarkan Indeks Kepuasan Pemakai Jasa, diperoleh gambaran umum bahwa Indeks Kepuasan kelompok PE-BK dan MI mengalami peningkatan, sedangkan di tingkat kelompok Emiten dan BAE terjadi sedikit penurunan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Strategic Satisfaction Matrix (SSM) dimana dengan menggunakan matriks ini maka, dapat diketahui gambaran posisi dimensi pelayanan berdasarkan tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan menurut Pemakai Jasa KSEI. Dari hasil tersebut, diketahui area yang perlu mendapat perhatian lebih dari KSEI adalah pada Pengembangan Bisnis dan Sistem (PE-BK), Proses Transaksi (Emiten) dan Jasa Informasi Komunikasi serta Teknologi (BAE). 2. Kunjungan Perusahaan Sebagai upaya untuk menggali masukan dan usulan pengembangan secara lebih mendalam dari pemakai jasa, KSEI melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan pada 12 Oktober hingga 3 November 2010. Kegiatan kunjungan ini dilaksanakan terhadap 14 Perusahaan Efek, 6 Bank Kustodian dan 3 Emiten yang dipilih. 3. Focus Group Discussion Kegiatan selanjutnya sebagai tahapan akhir kegiatan Customer Survey, KSEI mengadakan Focus Group Discussion yang dilaksanakan tanggal 1-2 Desember 2010. Dalam kegiatan ini KSEI melakukan pertemuan dan diskusi dengan beberapa wakil dari pemakai jasa guna membahas masukan dari kuesioner dan kunjungan serta menentukan Action Plan 2010-2011, antara lain: l Peningkatan stabilitas konektivitas jaringan dan performa sistem C-BEST (kapasitas server dan bandwith, serta proses sistem). l Penyempurnaan fungsi Customer Service dan perannya dalam mempercepat pelayanan. l KSEI melakukan koordinasi dan sosialisasi terlebih dahulu terhadap pengembangan yang akan dilakukan. l Koordinasi dengan BAE dan Emiten dengan kelengkapan dan keterkinian informasi daftar pemegang Efek. l Meningkatkan kecepatan tampilan informasi Corporate Action atau pengumuman lainnya di website KSEI. Seluruh masukan dan saran tersebut akan menjadi dasar perbaikan, peningkatan dan pengembangan layanan jasa KSEI serta menjadi Action Plan tahun 2010-2011. Diharapkan, kedepannya KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia senantiasa selalu berupaya untuk memberikan layanan jasa unggul dan terbaik bagi pemakai jasanya sehingga pada akhirnya dapat menciptakan kenyamanan berinvestasi bagi investor di pasar modal Indonesia. l [Syarief Bastaman] Berdasarkan Indeks Kepuasan Pemakai Jasa, diperoleh gambaran umum bahwa Indeks Kepuasan kelompok PE-BK dan MI mengalami peningkatan. Fokuss Edisi 06, 2010

Fokuss Edisi 06, 2010 6 Kartu AKSes Untuk Kenyamanan Berinvestasi Program sosialisasi Kartu AKSes di tahun 2010 diakhiri di Surabaya dan Batam. Pada kesempatan ini juga KSEI menyampaikan tentang pemisahan rekening dana nasabah yang secara langsung akan terkait dengan fungsi monitoring melalui Kartu AKSes. Rangkaian program kegiatan Sosialisasi Kartu AKSes skala lokal pada tahun 2010 berakhir di Surabaya dan Batam. Fungsi Identitas Tunggal Investor (Single Investor ID) dan fungsi transparansi bagi investor masih menjadi informasi penting dalam kegiatan sosialisasi di kota tersebut. Sosialisasi di Surabaya diselenggarakan pada tanggal 3-4 November 2010, bertempat di Hotel JW Marriott Surabaya. Pada acara Investor Gathering ini, tampil Ananta Wiyogo (Direktur Utama KSEI) bersama Haryajid Ramelan (praktisi pasar modal), Alpino Kianjaya (Direktur Utama PT Indo Premier Securities), dan Adrian Maulana (Duta Kartu AKSes) sebagai nara sumber. Pada kegiatan ini tercatat sebanyak 378 investor hadir dan turut berdiskusi interaktif dengan nara sumber terkait topik yang disampaikan. Persiapan pengembangan dengan Bank Pembayaran telah dilakukan sejak awal tahun, dan pelaksanaan pilot project-nya mulai dapat dilakukan pada pertengahan bulan November 2010. Sosialisasi Kartu AKSes di Batam Dalam sesi presentasinya Ananta Wiyogo juga menyampaikan tentang pemisahan rekening dana investor dan rekening dana Perusahaan Efek. Persiapan pengembangan dengan Bank Pembayaran telah dilakukan sejak awal tahun, dan pelaksanaan pilot project-nya mulai dilakukan pada pertengahan bulan November 2010 ini. Adanya pemisahan rekening dana ini secara langsung akan terkait dengan fungsi monitoring yang dimiliki Kartu AKSes untuk mencapai peningkatan transparansi industri pasar modal Indonesia dan secara khusus membangun kredibilitas Perusahaan Efek di Indonesia yang solid. Haryajid Ramelan, praktisi pasar modal dari PT Capital Bridge Indonesia, mengungkapkan nilai lebih dari Kartu AKSes. Fasilitas Kartu AKSes ini dapat menjadi semacam early warning bagi investor, terutama bila investor melakukan investasi melalui beberapa Perusahaan Efek. Selain itu, Kartu AKSes akan menjadi standar baru bagi investor. Investor yang memiliki Kartu AKSes dan Perusahaan Efek yang kooperatif membantu nasabahnya mendapatkan Kartu AKSes akan memiliki added value (nilai tambah), terutama di sisi pengawasan. Kartu AKSes juga dapat menjadi alat untuk menganalisa keefektifan kinerja portofolio yang dipegang investor, paparnya. Kota Batam merupakan tujuan akhir dari rangkaian kegiatan sosialisasi Kartu AKSes. Acara yang dilaksanakan pada 24-25 November 2010 di Hotel Novotel Batam ini, menampilkan Margeret Mutiara Tang (Direktur KSEI) sebagai pembicara utama, didampingi oleh Irwan Ariston Napitupulu (praktisi pasar modal), Jimmy Nyo (Direktur Utama PT BNI Securities) dan Adrian Maulana (Duta Kartu AKSes). Terkait dengan kenyamanan yang dinikmati pelaku pasar modal dengan adanya Kartu AKSes, dalam acara Investor Gathering yang dihadiri 116 investor itu, Irwan Ariston Napitupulu memaparkan, investor dapat memanfaatkan Kartu AKSes sebagai salah satu cara untuk mengontrol keberadaan sahamnya. Investor dapat memastikan portofolionya benar-benar berada di Perusahaan Efek dengan mengecek di website http://akses.ksei.co.id sesering mungkin. Dengan melakukan hal ini, investor kini tidak perlu cemas dan khawatir akan keberadaan sahamnya. Investor kemudian dapat mencurahkan pikiran dan konsentrasinya pada pilihan investasi maupun trading sahamnya, kata Ariston. Sependapat dengan Irwan, Adrian Maulana memberikan komentarnya mengenai manfaat Kartu AKSes terhadap investor. Pergerakan harga saham saat ini sangat dinamis. Isu dan rumor pasar banyak beredar. Banyak hal yang tidak dapat kita kontrol sebagai investor. Namun demikian, kita dapat mengontrol keputusan kita untuk berinvestasi, memperkecil risiko yang diambil, dan memastikan portofolio dan dana kita digunakan sebagaimana mestinya. Kartu AKSes memberikan kontrol yang lebih besar kepada investor atas portofolionya, jelas Adrian. Rangkaian kegiatan sosialisasi Kartu AKSes di kota Batam ini adalah rangkaian penutup sosialisasi Kartu AKSes skala lokal pada tahun 2010. KSEI masih akan melakukan sosialisasi hingga akhir Mei 2011, dengan target 50% Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI telah memiliki Kartu AKSes. Sebagai gambaran, per akhir November 2010 kepemilikan Kartu AKSes telah mencapai 39.022 investor, atau meningkat 186% sejak akhir Juni 2010. l [Redaksi]

Adrian Maulana [Duta Kartu AKSes] Keamanan Berinvestasi Jadi Prioritas Sejak mengenal dunia pasar modal lima tahun lalu, Adrian Maulana semakin mencintai dunia investasi portofolio ini. Menurutnya, keamanan berivestasi menjadi prioritas utama melebihi keuntungan berinvestasi. I tulah yang membuat Adrian selain memang ditunjuk sebagai Duta Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), menyebutkan pentingnya kartu yang diterbitkan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) itu untuk keamanan bertransaksi. Dengan Kartu AKSes, setiap investor bisa memonitor portofolio yang dimilikinya di beberapa sekuritas sekaligus secara realtime dan online. Para investor pun dapat melihat mutasi transaksi selama 30 hari terakhir. Sehingga bila misalnya ada kesalahan data, bisa dikonfirmasikan ke sekuritas yang bersangkutan atau juga melaporkan ke pihak KSEI, ujar Adrian. Sudah sejak lima tahun terakhir, aktor bernama lengkap Hadid Adrian Maulana ini menjadi investor di pasar modal Indonesia. Ia memulai investasinya di Reksa Dana. Dalam dua tahun pertama berinvestasi di Reksa Dana Saham, ia berhasil memperoleh return (keuntungan) sekitar 84%. Itulah yang kemudian membuatnya tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai Reksa Dana. Pria yang sedang giat berlatih golf ini lantas rajin mengikuti berbagai pelatihan, seminar, membaca banyak buku, hingga di tahun 2007 mulai berinvestasi saham secara mandiri. Banyak orang Indonesia punya uang, tetapi tidak mau berusaha memahami pentingnya berinvestasi di pasar modal karena paradigma risiko yang dianggap tinggi. Padahal menurutnya, inflasi atau kenaikan harga barang adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Kita membutuhkan lahan berinvestasi yang bisa mengalahkan inflasi tersebut. Karena inflasi lebih tinggi dari return tabungan dan deposito, maka kedua instrumen tersebut tidak bisa dikategorikan investasi, tandasnya. Sebe- lum berinvestasi di pasar modal, hendaknya calon investor memahami risiko terlebih dahulu. Sesuaikan gaya berinvestasi dengan profil risiko masing-masing. Untuk jangka panjang, berinvestasi di pasar modal memberikan return yang sangat baik. Namun sebelum membeli saham, carilah informasi yang jelas mengenai perusahaan yang hendak dibeli. Baginya, sukses berinvestasi adalah milik siapa saja yang memiliki kedisiplinan. Mengenai rangkaian sosialisasi Kartu AKSes yang diikuti Adrian bersama KSEI, ia menyebutkan, masih terbatasnya informasi masyarakat Indonesia mengenai investasi di pasar modal, mengharuskan kita untuk lebih aktif mensosialisasikan tentang manfaat dan keamanan bertransaksi di pasar modal melalui Kartu AKSes. Berbagai kegiatan sosialisasi telah dilakukan sejak pertengahan tahun 2010. Tidak hanya di kota Jakarta saja (sebagai kota yang memiliki investor pasar modal terbanyak), namun juga di kota-kota lainnya seperti Bandung, Semarang, Medan, Surabaya dan Batam. Insya Allah di tahun 2011 nanti kita akan melanjutkan roadshow ke kota-kota lainnya. Sosialisasi ini tidak hanya ditujukan bagi investor saja, namun juga kepada perusahaan sekuritas sebagai mitra para investor bertransaksi di pasar modal. Media pun memiliki peran yang besar selama berlangsungnya kegiatan sosialisasi ini, kata penggemar fitness dan membaca itu. Sebagai Self Regulatory Organization yang menjalankan fungsi sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indoneisa, menurut Adrian, KSEI mempunyai tugas yang sangat vital dalam menjaga keamanan data dan Efek yang dimiliki oleh para investor. Namun dengan kredibilitas KSEI selama ini, saya yakin KSEI akan mampu menjalankan perannya secara profesional, ucapnya.l Sebelum membeli saham, carilah informasi yang jelas mengenai perusahaan yang hendak dibeli. Baginya, sukses berinvestasi adalah milik siapa saja yang memiliki kedisiplinan. Fokuss Edisi 06, 2010

aktivitas Fokuss Edisi 06, 2010 Radio Talk Show Kartu AKSes Sejalan dengan berlangsungnya program Sosialisasi Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), KSEI juga mengadakan kegiatan Radio Talk Show yang bekerja sama dengan beberapa Stasiun Radio di Jakarta dan daerah. Kegiatan radio talk show yang berlangsung bulan November 2010 ini bertujuan untuk menyebarkan dan meyampaikan informasi serta manfaat Kartu AKSes kepada masyarakat dengan jangkauan yang lebih luas. Acara ini mendapat respon yang sangat baik dari para pendengar diberbagai wilayah dan daerah, hal ini dapat dilihat dari antusias pendengar dalam mengirimkan pertanyaan tentang Kartu AKSes melalui SMS dan telepon. Diharapkan informasi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi para pendengar. l Olimpiade Pasar Modal Nasional 2010 KSEI bersama dengan Bapepam-LK dan SRO (BEI dan KPEI) menggelar acara Olimpiade Pasar Modal Nasional 2010 pada tanggal 15-17 Desember 2010 bertempat di ruang Galery Bursa Efek Indonesia. Kegiatan yang diikuti oleh 32 siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) dari 32 propinsi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta eduaksi sejak dini tentang pasar modal kepada siswa. Diharapkan dengan tingginya minat dan antusiasme partisipasi siswa SMU dalam ajang ini dapat memberikan dampak yang positif bagi perkembangan pasar modal Indonesia kedepannya. l Total Distribusi Corporate Action (Periode Januari - November 2010) statistik Dana Januari - November 2010 Rp (miliar) USD (juta) Equity (Dividen dan Exercise) 33.239,98 80,84 Debt (Bunga dan Pokok) 25.489,95 12,06 Total Dana 58.729,93 92,90 Investor Summit and Capital Market Expo 2010 Seperti tahun sebelumnya BEI, KPEI dan KSEI bekerjasama dengan Bapepam-LK kembali mengadakan Investor Summit dan Capital Market Expo 2010 (ISCME 2010) di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta pada tanggal 10-11 November 2010. Penyelenggaraan acara yang berlangsung selama 2 (dua) hari ini dibuka oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Tema yang diusung untuk acara kali ini adalah Capital Markets: Gateway To a Better Future bertujuan untuk mendorong kesadaran masyarakat untuk masa depan yang lebih baik dengan berinvestasi di pasar modal. Selain di Jakarta kegiatan serupa juga diadakan di kota Surabaya pada tanggal 18-19 November 2010 bertempat di Gramedia Expo. Pengunjung pameran dapat memperoleh berbagai informasi dan penawaran investasi dari booth-booth peserta ISCME 2010. Selain itu pengunjung juga dapat mengikuti berbagai presentasi yang dihadirkan oleh emiten-emiten unggulan di Bursa Efek Indonesia. Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran dan rasa optimisme masyarakat untuk mulai berinvestasi di pasar modal Indonesia. l Efek (Jumlah/Unit Efek) Saham 87.668.302.975 - Waran 11.010.211.525 - HMETD 111.834.480.429 -