BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB III EVALUASI BISNIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

Analisis Industri Telekomunikasi PT XL Axiata, Tbk

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

MINGGU#3. Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter

BAB II LANDASAN TEORI

Tinjauan Umum tentang Corporate dan Business Strategy Riri Satria

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

BAB V KESIMPULAN. HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis dan perencanaan sistem informasi dan teknologi

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berada jauh dari jangkauan konsumen yang menjadi target market-nya. Untuk UKDW

BAB III Solusi Bisnis

BAB III SOLUSI BISNIS

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

BAB II LANDASAN TEORI

2 Sistem Informasi untuk Keunggulan Strategis

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

I. PENDAHULUAN. 2005). Sanjaya et al. (2008) menyatakan bahwa perkembangan ini terjadi seiring

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. analisis lingkungan eksternal industri peyiaran televisi FTA analog terrestrial di

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia IT dan telekomunikasi termasuk salah satu bisnis yang masih sangat cerah di masa mendatang.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. internasional dengan adanya jual-beli barang atau jasa dengan perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, kebutuhan manusia akan telekomunikasi menjadi semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA PEMASARAN DAN PERSAINGAN USAHA PADA INOVASI PRODUK SAMSUNG SMART DOORLOCK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Enterprise Resource Planning

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

BAB V ANALISA DATA. Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT

Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN

BAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, baik dari sektor produk

5 BAB V KESIMPULAN. HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

HASIL PENGGALIAN DATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA

BAB III PEMBAHASAN. Rapid pulsa, merupakan aplikasi pengisian pulsa secara real time. Produk ini akan

E-Marketing dalam E-Business

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena tanpa komunikasi kita akan mengalami kesulitan berhubungan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dijabarkan berbagai kesimpulan yang didapat. Dari kuesioner yang diadakan, bisa ditarik kesimpulan bahwa tingkat awareness responden terhadap teknologi cukup baik. Rata-rata responden dengan pendapatan di bawah IDR 5.000.000,00 mengeluarkan biaya untuk pulsa sebesar IDR 100.000.00 IDR 200.000.00 per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengeluaran untuk biaya pulsa cenderung sama pada berbagai tingkat penghasilan. PT. Sejahtera Globalindo harus dapat mempertahankan kekuatan yang ada yaitu: teknologi Mobile VoIP yang inovatif dan pengalaman dalam bidang teknologi VoIP dan jaringan data, baik dalam bentuk jasa maupun produk. Setiap kesempatan yang ada harus dapat diambil oleh perusahaan sehingga kesempatan itu akan menjadi kekuatan bagi perusahaan. Penerapan strategi yang disarankan termasuk di dalamnya memanfaatkan peluang yang ada yaitu sebagai inovator dalam Mobile VoIP. PT. Sejahtera Globalindo yang termasuk dalam kuadran Focused Differentiation Strategy perlu memperhatikan pelayanan dan loyalitas pelangan. Untuk menjaga 48

49 loyalitas pelanggan, perusahaan perlu menyediakan produk Mobile VoIP dengan fitur-fitur tambahan yang memberi value-added. Fokus penawaran produk ini adalah ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan biaya komunikasi murah dengan fasilitas mobile dan segala fitur kemudahan, selain masyarakat Indonesia pada umumnya. Ancaman pendatang baru merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam industri Mobile VoIP karena peluang di dalam industri ini masih luas, terutama di Indonesia. Dibutuhkan kerja sama yang baik untuk menunjang kualitas jasa atau produk yang akan ditawarkan, terutama dalam hal infrastruktur. Oleh karena itu, kerja sama dengan berbagai pihak seperti provider telekomunikasi dan manufaktur handset sangat dibutuhkan untuk terus memberi dan meningkatkan kemudahan bagi pengguna. Hasil testing merupakan masukan yang penting dalam menentukan apakah produk / jasa yang ditawarkan dapat masuk dan diterima oleh pasar. Market insight dibutuhkan dalam pengembangan produk / jasa ke depannya seperti tambahan fitur dan kemudahan-kemudahan lainnya untuk pelanggan. 5.2 Saran Dari hasil kesimpulan di atas berdasarkan hasil pada BAB IV Analisis dan Pembahasan, maka saran dari penulis adalah sebagai berikut:

50 5.2.1 Saran Analisa Survei Kuesioner Dengan hasil survei yang menunjukkan mayoritas responden memiliki pendapatan kurang dari IDR 5.000.000,00 dan mayoritas pengeluaran untuk biaya pulsa sebesar IDR 100.000,00 IDR 200.000,00, disarankan PT. Sejahtera Globalindo mengeluarkan produk Mobile VoIP dengan harga paket yang lebih murah dari ratarata pengeluaran pulsa dengan fitur lebih lengkap untuk menarik pasar. 5.2.2 Saran Planning 5.2.2.1 Saran SWOT Analysis Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: a. Strength Perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan perusahaan untuk mendapat pasar sebanyak-banyaknya dan menciptakan brand image sebagai leader dalam teknologi Mobile VoIP.

51 b. Weakness Dari kelemahan dapat diubah menjadi kekuatan perusahaan yaitu: - Memperjelas business model dan strategi yang tepat bagi product development Mobile VoIP. - Membangun uniqueness produk yang kuat sehingga tercipta loyalitas customer. c. Opportunity Dengan semakin maraknya smartphone seperti Blackberry, Nokia E-Series, dll. menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang mengerti dan memilih smartphone sebagai mobile phone dengan segala kemudahan akses komunikasi. Perusahaan dapat segera memanfaatkan moment ini sebagai sarana untuk edukasi pasar dan memperkenalkan produk Mobile VoIP. d. Threat - Ancaman bagi teknologi baru dapat diatasi dengan program edukasi pasar dengan menampilkan brand image produk Mobile VoIP sebagai teknologi komunikasi dengan segala kemurahan dan kemudahan. 5.2.2.2 Saran Porter s Five Generic Competitve Strategies Hal penting di dalam focused differentiation strategy adalah pelayanan dan loyalitas customer. Oleh karena itu pelayanan pada customer adalah yang terpenting. Dengan

52 adanya pelayanan serta fasilitas yang dibutuhkan oleh customer, diharapkan customer akan loyal pada perusahaan. Fasilitas dapat berupa pilihan fitur yang lengkap maupun kenyamanan komunikasi. Dalam hal ini perusahaan harus dapat memperlihatkan core competence yaitu apa yang dapat menjadi faktor persaingan dengan kompetitor. Faktor tersebut menurut penulis adalah produk Mobile VoIP yang dijual termasuk di dalamnya fitur-fitur pelengkap dari produk tersebut. 5.2.3 Saran Concept Development 5.2.3.1 Saran Porter s Five Forces Analysis a. Bargaining power of suppliers Disarankan agar perusahaan mencari supplier yaitu provider telekomunikasi yang sedang aktif melakukan promosi untuk mendapatkan pasar dan tergolong provider menengah yang juga telah memiliki customer yang loyal. Provider-provider besar dengan customer yang banyak dan dana yang besar memiliki peluang besar untuk menjadi pesaing baru bagi PT. Sejahtera Globalindo dalam bidang teknologi Mobile VoIP, karenanya tidak disarankan bekerja sama dengan provider besar. b. Bargaining power of customers Disarankan untuk mencari peluang di perusahan-perusahaan atau bidang usaha yang membutuhkan biaya komunikasi murah. Target market yang menjadi

53 peluang serta cara untuk edukasi pasar akan dibahas pada bagian rangkuman solusi. c. Threat of new entrants Perusahaan harus siap jika banyak pendatang baru dalam industri ini, oleh karena itu harus memiliki pelanggan yang loyal. Salah satu cara yaitu melalui edukasi dan membentuk komunitas. d. Threat of substitute product Produk substitusi yang dimaksud adalah produk sejenis VoIP tetapi tidak mobile. Walaupun bukan merupakan kompetitor tetapi masyarakat yang belum teredukasi akan cenderung membeli produk kompetitor karena ketidaktahuan atau tidak mengerti tentang Mobile VoIP. Seperti yang pernah disebutkan edukasi adalah hal penting bagi perusahaan niche market seperti ini. e. Competitive rivalry within an industry Walaupun saat ini belum ada kompetitor, disarankan perusahaan selalu bersiaga terhadap kompetitor yang masuk. Hal yang dapat dilakukan yaitu membangun loyalitas customer dengan senantiasa menyediakan kebutuhan mereka atas layanan telekomunikasi yang murah, serta aktif mengembangkan fitur-fitur yang memberi kemudahan dalam berkomunikasi.

54 5.2.3.2 Saran Concept Generation and Concept Selection Dengan memperhatikan SWOT dari masing-masing konsep, maka penulis menyarankan agar PT. Sejahtera Globalindo memilih 2 konsep berikut: Tabel 8: Saran Concept Selection Area Concept Pros Cons Infrastruktur Bekerja sama dengan provider telekomunikasi Mendapatkan akses 3G / GPRS dengan harga yang lebih competitive. Mendapat recognition dari market karena bekerja sama dengan provider yang sudah ada. Pembagian profit. Operator menolak bekerja sama lalu membangun teknologi sejenis. Sales Menawarkan mobile phone dengan services package Memberi kemudahan pada pengguna. Perlu bekerja sama dengan manufacture handset. 5.2.4 Saran System-Level Design Disarankan PT. Sejahtera Globalindo terus melakukan kerja sama di bidang teknologi jaringan data baik dengan provider local maupun internasional untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas jasa atau produk yang telah atau akan ditawarkan. 5.2.5 Saran Testing and Refinement Disarankan adanya pegembangan produk / jasa dengan terus menambahkan fitur dan kemudahan-kemudahan untuk pelanggan, menjaga community yang telah terbentuk, dan mengembangkan teknologi pendukung lainnya.

55 5.3 Rangkuman Solusi 5.3.1 Target Market Berdasarkan project mission statement bahwa primary market difokuskan ke perusahaan atau bidang usaha yang membutuhkan biaya komunikasi murah, maka berikut ini saran perusahaan-perusahaan yang dapat dijadikan target market: a. Perusahaan multi nasional, agen-agen asuransi, agen-agen travel, penyedia jasa transportasi seperti taksi, dll. Perusahaan-perusahaan di atas membutuhkan biaya komunikasi yang besar dan umumnya biaya komunikasi ini menjadi beban biaya bagi perusahaan. Dengan menggunakan Mobile VoIP, perusahaan dapat menghemat biaya komunikasi. Perusahaan multinasional membutuhkan biaya yang besar untuk menghubungi kantor-kantor cabang ataupun pelanggan- pelanggan yang tersebar di berbagai negara. Untuk perusahaan agen-agen asuransi, travel ataupun transportasi membutuhkan biaya yang besar khususnya di bidang penjualan jasa ataupun produk kepada pelanggan-pelanggannya, melalui sales agent perusahaan. Ataupun dapat menggunakan teknologi ini pada call center perusahaan. b. Gedung di mana banyak pertokoan di dalamnya, misalnya: ITC, mall, dll. Dalam suatu pusat perbelanjaan, misalnya ITC, banyak toko yang bekerja sama dalam menyediakan barang bagi customer maupun pemilik yang memiliki lebih dari 1 toko dalam 1 pusat perbelanjaan. Mobile VoIP menjadi solusi nyata untuk menekan biaya komunikasi antar toko ataupun mitra usaha. Dengan bekerja sama

56 dengan pengelola gedung, akan mempermudah PT. Sejahtera Globalindo dalam memasarkan Mobile VoIP kepada para pemilik toko. Untuk mendapatkan target market seperti yang disimpulkan di atas, perusahaan dapat menempuh cara: a. Merekrut staf marketing untuk mengemas produk Mobile VoIP dari segi promosi agar menjadi lebih menarik bagi target market. Terdapat 3 pilihan dalam merekrut staf marketing: 1. staf marketing yang sudah ahli dalam bidangnya. 2. staf marketing yang masih dalam tahap belajar. 3. staf marketing yang fresh graduate. Disarankan untuk langkah awal adalah merekrut staf marketing yang sudah ahli untuk produk Mobile VoIP. Staf marketing yang ahli ini diharapkan akan menjadi pioneer untuk staf marketing selanjutnya. Belum adanya framework yang jelas untuk melakukan kegiatan marketing juga merupakan salah satu hambatan jika merekrut staf yang dalam tahap belajar maupun yang fresh graduate. Untuk ke depannya jika marketing sudah berjalan, tidak ada salahnya untuk merekrut staf marketing yang dalam tahap belajar maupun yang fresh graduate. b. Mengembangkan fitur-fitur inovatif yang membantu mempermudah komunikasi pengguna Mobile VoIP sebagai value-added bagi Mobile VoIP PT. Sejahtera Globalindo.

57 c. Melakukan promosi secara Below The Line (BTL). Dengan target yang niche dan pangsa pasar yang masih belum teredukasi, lebih baik jika menggunakan BTL dari pada Above The Line (ATL). Diharapkan pengeluaran dengan biaya relatif besar untuk media/iklan dapat diminimalisasi. Untuk promosi melalui ATL dapat dilakukan dalam kurun waktu tertentu, contoh promosi melalui majalah. Promosi ATL maupun BTL tetap memberikan dampak yang positif, tetapi disarankan untuk lebih fokus pada promosi BTL. d. Untuk terus mendapatkan target market yang baru, target market yang belum mengetahui produk Mobile VoIP dapat diambil dengan cara edukasi pasar. Tetapi ada kekhawatiran bahwa mengedukasi pasar juga akan memperlancar jalan bagi kompetitor. Ibaratnya perusahaan ini yang merintis pasar, dan saat peluang sudah terbuka karena orang mulai paham terhadap jenis produk Mobile VoIP yang ditawarkan, kompetitor yang baru masuk tinggal ikut menikmati hasilnya. Sebagai sebuah produk yang masih kurang dipahami oleh konsumen, mengedukasi pasar merupakan kebutuhan yang cukup penting. Karena tanpa melakukan edukasi pada customer, dikhawatirkan produk tidak akan memperoleh respon seperti yang diharapkan.

58 Berikut ini beberapa fitur yang perlu dikembangkan: a. SIP hot button b. Presence c. Instant Messaging (IM) d. Conference Call e. Fax f. Transfer file g. Offline voice messages to email Adapaun cara untuk edukasi pasar adalah: a. Menciptakan online community dan menyediakan forum bagi pengguna Mobile VoIP. Hal ini penting untuk memantau permasalahan yang dihadapi pengguna dan memberikan solusinya. b. Memberikan service berupa training bagi perusahaan-perusahaan, sedangkan untuk individu dapat dilakukan dengan membangun service center. c. Membangun brand image yang kuat. Perusahaan harus memiliki brand image yang melekat kuat di masyarakat sehingga akan mendapatkan customer yang loyal pada perusahaan. Perusahaan harus memiliki komitmen yang kuat untuk membangun image di masyarakat bahwa pioneer produk Mobile VoIP adalah PT. Sejahtera Globalindo. d. Perusahaan masuk dalam event yang berkaitan dengan teknologi telekomunikasi sehingga akan menciptakan brand image yang kuat.

59 Gambar 23: Aliran proses permasalahan, strategi, dan solusi Gambar di atas menunjukkan masalah yang terdapat di PT. Sejahtera Globalindo, setelah dilakukan analisis menggunakan strategic tools dapat disimpulkan dan diberikan saran saran.

60 Jika perusahaan menerapkan strategi yang disarankan, diharapkan proyeksi pendapatan perusahaan menjadi sebagai berikut: Tabel 9: Proyeksi Pendapatan Tahun 1 Tahun 2 Jumlah voucher yang dijual 100.000 110.000 Profit per voucher 21.500 21.500 Total penjualan voucher 2.150.000.000 2.365.000.000 Jumlah handset yang dijual 10.000 10.000 Profit per handset 500.000 500.000 Total penjualan handset 5.000.000.000 5.000.000.000 Additional staffs (2) 72.000.000 Marketing Activities 60.000.000 Total Marketing & support cost 132.000.000 142.560.000 Development & maintenance cost 100.000.000 108.000.000 Pendapatan bersih 6.918.000.000 7.114.440.000 Present Value 6.918.000.000 6.467.672.727 NPV 6.385.672.727 Asumsi yang digunakan: a. Kenaikan penjualan voucher per tahun = 10% b. Kenaikan cost per tahun = 8% c. Tingkat suku bunga per tahun = 10% d. Penjualan handset per tahun = 10.000 buah e. Profit yang didapat dari 1 buah penjualan handset = IDR 500.000,00

61 5.3.2 Business Model Gambar 24: Business model yang disarankan untuk perusahaan Gambar di atas merupakan bisnis model yang dianjurkan untuk PT. Sejahtera Globalindo. Pendapatan perusahaan didapat melalui penjualan produk Mobile VoIP dalam bentuk handset serta service yang ditawarkan, biaya langganan, biaya data dan biaya panggilan off-net. Target customer adalah perusahaan atau pemilik toko yang membutuhkan biaya telekomunikasi yang murah secara mobile. Dalam menciptakan loyalitas customer, maka perusahaan menawarkan produk Mobile VoIP berkualitas dengan harga yang relatif murah serta segala fitur yang memudahkan pengguna. Disamping itu tersedia juga komunitas online sebagai sarana untuk berbagi experience dalam menggunakan Mobile VoIP. Dalam memberikan penawaran yang terbaik bagi customer, perusahaan bekerja sama dengan provider telekomunikasi dan manufacture handset berkualitas. Dapat dilihat biaya perusahaan yaitu biaya untuk

62 karyawan, maintenance Mobile VoIP, dan marketing. Dalam hal ini biaya yang dikeluarkan perusahaan harus lebih kecil daripada pendapatan perusahaan sehingga perusahaan dapat meraih pendapatan. Value Chain akan di fokuskan pada customer dan provider. Beberapa hal perlu dilakukan untuk mempertahankan customer dan provider agar bisnis perusahaan dapat terus berkembang serta tidak mudah ditiru oleh pesaing: Customer harus melakukan registrasi SIP yang ada di mobile phone melalui sarana yang disediakan PT. Sejahtera Globalindo, misalnya sms ataupun portal, baik untuk pelanggan baru maupun pelanggan yang mengganti SIM card di mobile phone mereka. Provider harus dilengkapi dengan sistem tunneling / VPN (Virtual Private Network) untuk setiap panggilan mobile VoIP yang masuk. PT. Sejahtera Globalindo perlu menggunakan codec rahasia untuk membuat kualitas suara panggilan menjadi prima meskipun menggunakan koneksi lambat. Tujuannya adalah agar provider tidak mudah meniru bisnis sejenis. Menawarkan ISP kepada provider sehingga bisa memperluas jaringan data.

63 5.3.3 Detail Design Dalam menyediakan handset lengkap dengan fitur Mobile VoIP dan fitur-fitur pelengkap lainnya, PT. Sejahtera Globalindo disarankan melakukan benchmarking ke beberapa smartphone yang digemari masyarakat. Berikut ini rank top smartphone dilihat dari traffic akses internetnya: Gambar 25: Top Worldwide Smartphones (AdMob Mobile Metrics Report, Feb 2009) Berdasarkan data di atas, PT. Sejahtera Globalindo disarankan melakukan benchmarking pada handset iphone, N70, dan Blackberry 8300 untuk mengemas Mobile VoIP dengan fitur pelengkapnya.