HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK ( SISWA KELAS XI PERAWAT 2 SMK 10 NOVEMBER SIDOARJO)

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015,

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA KELAS XI SMA ISLAM BRAWIJAYA, SMA TARUNA NUSA HARAPAN, DAN SMA TAMAN SISWA DI KOTA MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 56-60

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER FUTSAL DI SMAN 2 LAMONGAN DAN SMKN 1 LAMONGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SURABAYA DAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 36 SURABAYA

Penerapan Modifikasi Permainan Softball Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN JANTUNG DAN PARU-PARU DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TARIK TAHUN AJARAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

Perbandingan Motivasi Belajar PJOK SMP Negeri Dan SMP Swasta

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 14-19

Aggi Riyan Pamungkas

Rino Hariyono S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya,

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA BERDASARKAN POLA TRANSPORTASI KE SEKOLAH YANG BERBEDA (Studi Pada Kelas VIII SMP Negeri 3 Sampang)

PENGARUH PERMAINAN LARI ESTAFET TERHADAP KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Sunan Ampel Porong)

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA SMPN 1 SAMBENG DENGAN SISWA MTs 45 ASSA ADAH KANDANGAN

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

Penerapan Modifikasi Permainan Bolavoli Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo.

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH. (Studi pada SMA Negeri se Kabupaten Ponorogo) SKRIPSI

HUBUNGAN DISIPLIN PERKULIAHAN DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MATA KULIAH SURVEY DAN PEMETAAN 1 SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2013/2014 ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA WALKING IN THE AIR (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Geger, Madiun)

Perbandingan Tingkat Kohesivitas Antara Siswa RSBI dan SSN

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVICE BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMK MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

HUBUNGAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK Arwita Priyani Guru MAN 2 Trenggalek

PENERAPAN MEDIA MINI SOCCER BALL TERHADAP PEMBELAJARAN SEPAK SILA PADA SEPAK TAKRAW SISWA KELAS V SD NEGERI KETABANG SURABAYA

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

Perbandingan Pelaksanaan PPL Tahun 2013 Dengan PPP Tahun 2014 Mahasiswa FIK Unesa

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KECUKUPAN GERAK FISIK HARIAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN SISWA (Studi pada siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 1 Gresik)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014,

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 20-24

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMA NEGERI PLANDAAN JOMBANG. M. Miftahul Laili Ramadhana. Junaidi Budi Prihanto

PENGARUH AWALAN LARI 10 M DAN 20 M TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Sidomulyo II Krian, Sidoarjo)

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

HUBUNGAN KEBIASAAN BEROLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (Studi pada siswa kelas XI MIA 6 SMAN 1 Driyorejo Gresik)

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI (STUDI PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 1 TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO)

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Pengaruh Pemberian Permainan Tradisional Terhadap Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Dribble Sepak bola

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Pengaruh Pemberian Permainan Kecil dalam Pemanasan Terhadap Minat Siswa dalam Pembelajaran Bolabasket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

VETRI YANTI ZAINAL STKIP PGRI

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA (Studi Pada Siswa Kelas 5 SDN Lidah Wetan II/462, Kota Surabaya)

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VI, V dan VI SD Negeri 7 Sidokumpul Gresik)

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA DENGAN MAHASISWA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 04 Nomor 01 Tahun 2016, 56-61

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

WURI PRATIWI SILVIANI A

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Pengaruh Modifikasi Permainan Bolavoli Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESEGARAN JASMANI DENGAN KETERAMPILAN MOTORIK (KELINCAHAN) DI SMP NEGERI SATU ATAP JABON (Studi pada Kelas VII)

BAB III METODE PENELITIAN

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 154-159 HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK ( SISWA KELAS XI PERAWAT 2 SMK 10 NOVEMBER SIDOARJO) Agasta Syaifudin Hidayat Mahasiswa S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya, agastahidayat21@gmail.com Sasminta Christina Yuli Hartati Dosen S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya Abstrak Tingkat kebugaran jasmani adalah tingkatan kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas seharihari tanpa menimbulkan suatu kelelahan yang berarti. Kondisi kebugaran jasmani yang dimaksud disini adalah kondisi siswa dalam mengikuti kegiatan aktivitas disekolah baik pelajaran praktek penjasorkes dilapangan maupun kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dengan tingkat kebugaran jasmani yang baik, maka akan diharapkan kondisi tersebut dapat mempengaruhi tingkat cara berfikir siswa, peningkatan pengetahuan dan pengembangan wawasan siswa yang diwujudkan dalam bentuk prestasi belajar. Kenyataan dilapangan menunjukkan masih banyak siswa yang merasa kelelahan dan kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes. Untuk itu seorang guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam memotivasi siswa agar pembelajaran penjasorkes lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat kebugaran jasmani siswa dengan prestasi akademik siswa kelas XI Perawat 2 SMK 10 November Sidoarjo dan seberapa besar hubungan tingkat kebugaran jasmani siswa dengan prestasi akademik. Dengan menggunakan tes kesegaran jasmani Indonesia (TKJI). Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimen melalui pendekatan deskriptif kuantitatif dengan desain penelitan korelasional dengan hubungan sebab akibat. Populasi sebanyak 575 siswa yang terdiri dari 4 jurusan yakni : Farmasi Industri, Analisis Kesehatan, Farmasi Kesehatan dan Perawat Kesehatan. Dengan menggunakan cluster random sampling. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan maka didapatkan hasil bahwa nilai r hitung > dari r tabel (0.628 > 0.294), yang berarti bahwa terdapat hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi akademik siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo. Besarnya sumbangan yang diberikan variabel bebas (tingkat kebugaran jasmani) terhadap variabel terikat (prestasi akademik) ditemukan sebesar 39,4%. Dengan demikian dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi akademik siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo. Kata Kunci: Tingkat Kebugaran Siswa, Prestasi Akademik Siswa. Abstract The level of physical fitness is a person's level of ability in performing daily activities without incurring a significant tiredness. The physical fitness condition, here, is referred to the condition of the students in following Penjasorkes lesson whether the learning process in classroom activities or practicing in the field. With a good condition of physical fitness, it will be expected to be able to affect the way of thinking of the students, increase the students' knowledge and develop their insight that is shown in learning achievement. The reality on the field shows that there are still many students who feel tired and lacking of spirit in following the Penjasorkes lesson. Thus, the teacher should be more creative and innovative in order to motivate students in learning Penjasorkes more fun in order to improve the physical fitness of students. This study aimed to determine whether there is correlation between physical fitness with the academic achievement of class XI students Nurses 2 SMK 10 November Sidoarjo and how much it is. This research is non-experimental research through quantitative descriptive with correlation research design and causal relationship. The populations are 575 students consisting of four departments namely: Industry pharmaceutical, health analysis, health pharmaceutical and health nurse. Whereas, the sampling technique uses cluster random sampling. From the analysis data that has been done, it shows that the value r hitung > of r tabel (0628 > 0294), which means that there is a significant relationship between the level of physical fitness with academic achievement of class XI students SMK 10 November Sidoarjo. The large contribution of independent variables (physical fitness level) on the dependent variable (academic achievement) was found 39.4%. 154 ISSN : 2338-7981

Hubungan Tingkat Kebugaran Jasmani Terhadap Prestasi Akademik Thus, for the conclusion, there is a significant relationship between the levels of physical fitness to academic achievement of class XI students of SMK 10 November Sidoarjo. Keywords: Level Fitness Students, Student Academic Achievement. PENDAHULUAN Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes) merupakan bagian dari pendidikan secara umum, dimana pendidikan ini merupakan salah satu dari subsistem pendidikan yang memiliki peran dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Penjasorkes dilakukan dengan sarana jasmani, yakni aktivitas jasmani yang pada umumnya dilakukan pada pelaksanaan kegiatan olahraga disekolah terutama gerakan-gerakan yang mendasar meliputi ketangkasan dan ketrampilan. Meskipun sarana pendidikan tersebut ditekankan pada aktivitas fisik, tapi manfaat yang diperoleh bagi siswa atau anak didik adalah mencakup bidang-bidang non fisik, seperti membantu meningkatkan tingkat intelektual, proses sosialisasi di sekolah, keluarga, maupun di masyarakat. Melalui bidang kognitif (pengetahuan) dan bidang afektif (sikap). Dengan kata lain, bahwa penjasorkes berusaha untuk mengembangkan pribadi secara keseluruhan dengan sarana jasmani sebagai media dalam aktivitas lapangan. Dalam melaksanakan pembelajaran agar dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, maka pengajar bidang studi tersebut menjadi kunci keberhasilannya. Tentunya hal ini menuntut kemampuan pengajar penjasorkes untuk dapat memperlihatkan tingkah laku yang didasari oleh penguasaan bahan, penguasaan proses dan sikap pendidik yang mantap. Dengan demikian dapat diharapkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam penjasorkes seperti: sportivitas, jujur, kerjasama, disiplin, bertanggung jawab dan pembiasaan pola hidup yang sehat, dimana pelaksananya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Menurut Nurhasan (2005:12) Tingkat kebugaran jasmani adalah tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari tanpa menimbulkan suatu kelelahan yang berarti. Kondisi kebugaran jasmani yang dimaksud di sini adalah kondisi siswa dalam mengikuti aktivitas di sekolah baik pelajaran praktek penjasorkes di lapangan maupun kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dengan tingkat kesegaran jasmani yang tinggi siswa dapat menghabiskan waktu luang secara maksimal setelah berakivitas tanpa merasa kelelahan yang membuat tubuh merasa lemas secara berkelanjutan. Kebugaran jasmani adalah suatu keadaan ketika tubuh masih memiliki sisa tenaga untuk melakukan kegiatan-kegiatan ringan yang bersifat rekreasi atau hiburan setelah melakukan kegiatan/aktivitas fisik rutin. Afriwardi, (2011:37). Menurut Sudarno, (1992:9), Tingkat Kebugaran Jasmani adalah suatu keadaan saat tubuh mampu menunaikan tugas hariannya dengan baik dan efisien, tanpa kelelahan yang berarti, dan tubuh masih memiliki cadangan, baik untuk mengatasi keadaan darurat yang mendadak, maupun menikmati senggang dengan rekreasi yang aktif. Menurut Nurhasan,dkk (2005,21-23) Kebugaran jasmani pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan eksternal. Dengan tingkat kebugaran jasmani yang baik, maka akan diharapkan kondisi tersebut dapat mempengaruhi tingkat cara berfikir siswa, peningkatan pengetahuan dan pengembangan wawasan siswa yang diwujudkan dalam bentuk prestasi belajar. Kenyataan dilapangan menunjukkan masih banyak siswa yang merasa kelelahan dan kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes. Untuk itu seorang guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam memotivasi siswa agar pembelajaran penjasorkes lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. SMK merupakan merupakan sekolah mempunyai kejuruan seperti: jurusan mesin, jurusan teknik, jurusan tata busana, jurusan tataboga, dan lain-lain. Jurusan tersebut sesuai dengan bidangnya dan kejuruannya masing-masing. Berdasarkan Permendiknas No 20 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan menengah, menjelaskan bahwa jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran. Dan SMK itu sendiri ada pula yang memberlakukan pembelajaran full day dan ada yang tidak menerapkanya. Dan SMK yang memberlakukan pembelajaran full day akan menambah jam pelajaran yang semula 39 jam perminggu. SMK 10 November merupakan sekolah kejuruan yang mempunyai jurusan-jurusan kesehatan seperti: Farmasi Industri, Farmasi Kesehatan, Analisis Kesehatan dan Perawat. SMK 10 November merupakan sekolah yang memberlakukan pembelajaran full day dalam pelajaran sehari-hari. Siswa SMK 10 November setiap hari sudah memiliki porsi belajar yang lebih banyak dibanding dengan sekolah yang lainnya. Karena siswa menjalani proses belajar sekitar 7-8 jam dalam sehari, http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 155

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 154-159 baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan aktifitas tersebut siswa dituntut untuk memiliki kebugaran yang baik, aktif, kreatif, inovatif dengan konsentrasi yang cukup tinggi dalam kegiatan belajar mengajar sehingga untuk waktu sehari-hari siswa terpusat pada sekolah khususnya di bidang akademik. Prestasi akademik siswa akan tercatat pada raport setiap akhir semesternya yang harus diketahui oleh orang tua siswa masing-masing, dengan demikian siswa SMK mempunyai beban terhadap setiap hasil belajar mereka. Untuk itu siswa SMK 10 November memerlukan perhatian lebih terhadap proses belajar agar prestasi akademik siswa SMK 10 November bagus. Sehingga tidak jarang pula siswa mengikuti bimbingan belajar pada jam di luar jam pelajaran sekolah. Tentunya dalam aktifitas yang tidak ringan seperti itu siswa memerlukan kebugaran jasmani yang baik. Pengertian belajar menurut Sagala (2010:37), belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Namun demikian tidak semua perubahan tingkah laku tersebut sebagai hasil belajar, ada juga perubahan itu yang disebabkan bukan hasil belajar melainkan faktor kematangan. Kedua faktor ini satu sama lain saling mengisi guna meraih hasil belajar yang jauh lebih baik (Husdarta dan Saputra, 2000:2). Menurut (Sudjana, 1989:17), pengertian belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku serta perubahan aspek aspek lain pada individu yang belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang didapat oleh seseorang setelah melakukan usaha belajar untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan dalam belajar hal baru yang telah di capai seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum dari yang telah dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha usaha belajar (http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian -prestasi-belajar/), diakses 16 Februari 2012). Menurut Anwar (2005: 8), mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar hal-hal yang baru maupun yang lama. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahanbahan atau materi yang telah dianjurkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes pretasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimen melalui pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena atau peristiwa tertentu. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan fenomena, kondisi atau variabel tertentu dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis (Maksum, 2009: 51) Desain dalam penelitan ini merupakan desain korelasional dengan hubungan sebab akibat. Hubungan sebab akibat adalah hubungan dimana variabel satu menjadi sebab variabel yang lain (Maksum, 2009: 29). Populasi adalah keseluruhan individu atau obyek yang dimaksud untuk diteliti dan nantinya akan dikenai generalisasi. Generalisasi adalah suatu cara pengambilan kesimpulan terhadap kelompok individu atau obyek yang lebih luas berdasarkan data yang diperoleh dari sekelompok individu atau obyek yang lebih sedikit (Maksum, 2009:40). Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai populasi sebanyak 575 siswa. Yang terdiri dari 4 jurusan yakni : Farmasi Industri, Analisis Kesehatan, Farmasi Kesehatan dan Perawat Kesehatan. Sampel adalah sebagian kecil individu atau objek yang dijadikan wakil dalam penelitian (Maksum, 2009:40). Dalam penelitian ini pengambilan sampel secara cluster random sampling. Random sampling merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota. Dalam cluster sampling, yang dipilih bukan individu melainkan kelompok atau area yang kemudian disebut cluster. Jadi teknik Cluster Random Sampling adalah merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota yang dipilih bukan individu melainkan kelompok. Teknik cluster random sampling bisa dilakukan dengan cara undian atau dengan angka random (Maksum, 2009: 41). Cara yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan cara diundi sehingga semua kelas berpeluang menjadi sampel. Dengan membuat 9 kertas undian yang berisi 8 yang lain berisi kertas kosong dan 1 kertas sebagai sampel lalu mengumpulkan ketua kelas dari masing-masing kelas XI, yang mendapat kertas bertuliskan sampel maka kelas tersebut yang akan menjadi sampel. Setelah proses pengundian sampel selesai didapat hasil bahwa kelas XI Perawat 2 dengan jumlah 45 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. 156 ISSN : 2338-7981

Hubungan Tingkat Kebugaran Jasmani Terhadap Prestasi Akademik Variabel adalah suatu konsep yang memiliki variabilitas atau keragaman yang menjadi fokus penelitian. (Maksum, 2009: 28). Variabel juga dapat digolongkan menjadi variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). (Maksum, 2009: 28 ). Variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas: Tingkat kebugaran jasmani dan variabel terikat: Prestasi akademik HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan tentang hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan. Perhitungan data dilakukan secara manual dan dilakukan perhitungan kembali (cross check) dengan menggunakan software komputer Statistical Product and Service Solutions Version 20.00. Hal ini dimaksudkan agar perhitungan secara manual dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Analisa hasil penelitian akan dikaitkan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian sebagaimana telah dikemukakan pada Bab I, maka dapat diuraikan dengan deskripsi data yang berupa data tentang hubungan tingkat kebugaran jasmani terhadap prestasi akademik pada siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo. Tabel 1 : Hasil TKJI dan Hasil Raport Variabel jumlah Rata-rata Sd Min Max TKJI 45 17,82 1,051 16 20 Raport 45 82,05 1,268 79 85 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata / mean dari hasil TKJI adalah sebesar 17.82 dengan nilai standar deviasi 1.051. Nilai terendah dari hasil TKJI adalah 16 dan nilai tertingginya adalah 20. Sedangkan untuk hasil rapor diperoleh nilai rata-rata / mean sebesar 82.05 dan nilai standar deviasi sebesar 1.268. Nilai terendah dari hasil rapor adalah 79 dan nilai tertingginya adalah 85. Untuk mengetahui uji hipotesis data, maka diperlukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan data. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Dari perhitungan SPSS 20.00 for windows menggunakan uji normalitas One Sample Kolomogrov-Smirnov Test dengan ketentuan pengujian jika nilai signifikansi dari nilai hitung Kolomogrov-Smirnov berada di atas nilai alpha (5%) atau 0,05 maka distribusi data tersebut normal. Sedangkan jika nilai signifikansi dari nilai hitung Kolomogrov-Smirnov berada di bawah nilai alpha (5%) atau 0,05 maka distibusi data tersebut tidak normal. Berikut adalah hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji normalitas One Sample Kolomogrov-Smirnov Test. Tabel 2: Uji Normalitas One sample kolomogrov- Smirnov Variabel N K-S Z Sig TKJI 45 1.271 0.79 Raport 45 0.881 0.419 Dari tabel di atas dapat dilihat hasil TKJI dengan menggunakan uji normalitas One sample Kolmogorov-Smirnov test lebih besar dari nilai alpha dengan kata lain Sig > α (1.271>0.05). Demikian juga hasil nilai rapor dengan menggunakan uji normalitas One sample Kolmogorov-Smirnov test lebih besar dari alpha dengan Sig > α (0.881>0.05). Dengan demikian data yang digunakan berdistribusi normal dan layak digunakan dalam penelitian selanjutnya. Menentukan nilai kritis (r tabel) Menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0.05 Menentukan derajat kebebasan ( degree of freedom ) Dk = N-2 = 45-2 = 43 Nilai r tabel = 0.294 Nilai statistik r hitung Berdasarkan pengujian dengan menggunakan rumus korelasi product moment karl pearson, maka diperoleh hasil r hitung sebesar 0.628. Ha diterima 0.628 > 0.294 dan Ho ditolak Dari perhitungan data yang ditunjukkan diketahui bahwa r hitung = 0.628 sedangkan dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05 diketahui bahwa r tabel= 0.294. Dengan mengkonsultasikan nilai r hitung dengan nilai r tabel dapat diketahui bahwa nilai r hitung > nilai r tabel atau 0.628 > 0.294, maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi akademik siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat kebugaran jasmani siswa semakin tinggi pula nilai prestasi akademiknya. Tabel 3: Koefisien Determinasi Variabel rhitung r square TKJI dan Raport 0.628 0,394 diketahui bahwa r square (koefisien determinasi) adalah sebesar 0.394 atau 39,4% yang berarti sumbangan yang diberikan oleh variabel bebas (tingkat kebugaran jasmani) terhadap variabel terikat (prestasi akademik) sebesar 39,4%. Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai penguraian hasil penelitian tentang hubungan tingkat http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 157

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 154-159 kebugaran jasmani siswa dengan hasil prestasi akademik pada siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo. Data yang diambil adalah hasil tes TKJI dan hasil prestasi akademik. Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya mengenai hubungan tingkat kebugaran jasmani siswa dengan hasil prestasi akademik pada siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo didapatkan hasil penelitian bahwa hasil tes TKJI memiliki nilai rata-rata atau mean sebesar 17.82, nilai standar deviasi sebesar 1.051 dengan nilai terendah sebesar 16 dan nilai tertinggi sebesar 20. Sedangkan untuk hasil prestasi akademik diperoleh nilai rata-rata atau mean sebesar 82.05, nilai standar deviasi sebesar 1.268 dengan nilai terendah 79 dan nilai tertinggi sebesar 85. Untuk mengetahui kenormalan data digunakan uji normalitas one sample Kolmogorov-Smirnov test antara hasil TKJI dengan hasil prestasi akademik dan didapat hasil sebesar 1.271 untuk hasil TKJI dan 0.881 untuk hasil prestasi akademik. Hasil yang ditunjukkan oleh uji normalitas one sample Kolmogorov-Smirnov test mengenai TKJI dan prestasi akademik menunjukkan nilai yang lebih besar dari 5% atau 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal dan layak untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan hasil prestasi akademik digunakan rumus korelasi product moment karl pearson yang didapatkan hasil untuk r hitung diperoleh nilai sebesar 0.628 dan kemudian dikonsultasikan dengan nilai r tabel dengan taraf signifikansi 5% atau 0.05 yang mempunyai nilai sebesar 0.294 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dikarenakan r hitung > r tabel atau 0.628 > 0.294 dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kebugaran jasmani dengan hasil prestasi akademik pada siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel bebas (Tingkat kebugaran jasmani siswa) terhadap variabel terikat (Prestasi akademik) dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinasi dan didapatkan hasil r hitung adalah sebesar 0.628 dan r square adalah sebesar 0.294. Dengan demikian dapat diartikan bahwa sumbangan yang diberikan oleh variabel bebas (tingkat kebugaran jasmani) terhadap variabel terikat (prestasi akademik) adalah sebesar 39.4%. Setelah dilakukan penghitungan data didapat hasil yang sama antara hipotesis awal dengan hasil penelitian. Hipotesis awal yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat kebugaran jasmani siswa terhadap hasil prestasi akademik pada siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo. Dari hasil penelitian didapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat kebugaran jasmani terhadap hasil prestasi akademik pada siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo. Hasil yang didapat adalah hipotesis (Ho) ditolak maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki tingkat kebugaran jasmani tinggi akan mendapat hasil prestasi akademik yang tinggi juga. PENUTUP Simpulan Berdasarkan pada hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kebugaran jasmani siswa terhadap hasil prestasi akademik pada siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil perhitungan analisis data dengan menggunakan korelasi product moment karl pearson yang menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel (0.628 > 0.294). Besarnya hubungan antara tingkat kebugaran jasmani siswa dengan hasil prestasi akademik pada siswa kelas XI SMK 10 November Sidoarjo adalah sebesar 39.4%. Saran Berdasarkan keseluruhan yang telah dibahas dalam penelitian ini, maka diberikan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan perbaikan untuk penelitian yang selanjutnya sehingga memperbesar manfaat hasil penelitian ini. Adapun saran-saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai pengkajian materi yang digunakan untuk tes harus lebih luas lagi agar memberikan manfaat yang besar bagi penelitian selanjutnya. Pengambilan sampel penelitian disarankan lebih banyak lagi agar dapat memberikan hasil yang berbeda juga. Kepada rekan-rekan peneliti hendaknya melanjutkan penelitian ini secara luas sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. 1996. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Afriwardi. 2011. Ilmu Kedokteran Olahraga.Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Departemen Pendidikan Nasional. 1999. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta: Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Husdarta, dan Saputra, Yudha. 2000. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Depdiknas 158 ISSN : 2338-7981

Hubungan Tingkat Kebugaran Jasmani Terhadap Prestasi Akademik Mahardika, I Made Sriundy. 2010. Pengantar Evaluasi Pengajaran. Surabaya : Tanpa Penerbit Maksum, Ali. 2007. Statistik Dalam Olahraga. Surabaya : Tanpa Penerbit Maksum, Ali. 2009. Metodologi Penelitian. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya Martini. 2005. Prosedur dan Prinsip-Prinsip Statistika dalam penerapan dibidang Olahraga. Surabaya: Unesa University Press. Nurhasan, dkk. 2005. Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani (Bersatu Membangun Manusia Yang Sehat Jasmani Dan Rohani). Surabaya : Unesa Universitas Press Sastropanular, Sudarno. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Sudjana, Nana& Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: SinarBaru. Sunarto. 2009. Pengertian Prestasi Belajar (http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pen gertian-prestasi-belajar/), diakses 16 Februari 2012) http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 159