DINAMIKA SIKLON TROPIS DI ASIA TENGGARA MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DEPRESI DAN SIKLON PENGARUHI CUACA INDONESIA

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

SIKLON TROPIS YVETTE DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI CUACA DI INDONESIA (19 23 Desember 2016) Disusun oleh : Kiki, M. Res Rudy Hendriadi

Variasi Iklim Musiman dan Non Musiman di Indonesia *)

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

Bulan Januari-Februari yang mencapai 80 persen. Tekanan udara rata-rata di kisaran angka 1010,0 Mbs hingga 1013,5 Mbs. Temperatur udara dari pantauan

Tahun Pasifik Barat Hindia Selatan Teluk Benggala Total

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

KARAKTERISTIK DAN VARIABILITAS BULANAN ANGIN PERMUKAAN DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

ANALISA PERGERAKAN SIKLON TROPIS STAN DAN SIKLON TROPIS YVETTE DAN DAMPAKNYA TERHADAP CURAH HUJAN DI SUMBAWA BESAR

PENGARUH MONSUN MUSIM PANAS LAUT CHINA SELATAN TERHADAP CURAH HUJAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA

BMKG PRESS RELEASE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP CUACA BURUK DI INDONESIA. Drs. Achmad Zakir, AhMG Mia Khusnul Khotimah, AhMG

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

PROSPEK KEJADIAN SIKLON TROPIS DI WILAYAH SAMUDERA HINDIA SELATAN INDONESIA PADA MUSIM SIKLON 2016/2017

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT & PROSPEK CUACA WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR DESEMBER 2016 JANUARI 2017 FORECASTER BMKG EL TARI KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pengelolaan sumber daya air (Haile et al., 2009).

Oleh Tim Agroklimatologi PPKS

Keywords : tropical cyclone, rainfall distribution, atmospheric conditions. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

POLA ANGIN DARAT DAN ANGIN LAUT DI TELUK BAYUR. Yosyea Oktaviandra 1*, Suratno 2

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

ANALISIS CUACA EKSTREM LOMBOK NTB HUJAN LEBAT (CH mm) DI LOMBOK TENGAH 15 SEPTEMBER 2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

Analisis Variasi Cuaca di Daerah Jawa Barat dan Banten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKSPLANASI ILMIAH DAMPAK EL NINO LA. Rosmiati STKIP Bima

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

PENGARUH FENOMENA GLOBAL DIPOLE MODE POSITIF DAN EL NINO TERHADAP KEKERINGAN DI PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

DAERAH RAWAN BENCANA ANGIN KENCANG DI BALI. Oleh. Komang Arthawa Lila, MS

Studi Variabilitas Lapisan Atas Perairan Samudera Hindia Berbasis Model Laut

ANALISIS CURAH HUJAN DASARIAN III MEI 2017 DI PROVINSI NTB

DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN. Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang. Abstrak

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KONTRIBUSI CURAH HUJAN TERPENGARUH SIKLON TROPIS TERHADAP CURAH HUJAN BULANAN, MUSIMAN, DAN TAHUNAN DI INDONESIA BAGIAN SELATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH DIPOLE MODE TERHADAP CURAH HUJAN DI INDONESIA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Cuaca Ekstrim ( Extreme Weather ) Badai Tornado di Amerika Serikat Oleh : Bhian Rangga JR NIM K P. Geografi FKIP UNS

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

ANALISIS CUACA PADA SAAT PELAKSANAAN TMC PENANGGULANGAN BANJIR JAKARTA JANUARI FEBRUARI Abstract

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

POLA ARUS PERMUKAAN PADA SAAT KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA TROPIS

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Analisis Pola Distribusi Unsur-Unsur Cuaca di Lapisan Atas Atmosfer pada Bulan Januari dan Agustus di Manado

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Executive Summary Laporan Kondisi Cuaca di Wilayah Sumatera Barat dan Sekitarnya tanggal September 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

Laut dan Atmosfir. Laut mempengaruhi Atmosfir atau Atmosfir mempengaruhi Laut?

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SIMULASI PENGARUH ANGIN TERHADAP SIRKULASI PERMUKAAN LAUT BERBASIS MODEL (Studi Kasus : Laut Jawa)

ANALISIS ANGIN ZONAL DI INDONESIA SELAMA PERIODE ENSO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

I. INFORMASI METEOROLOGI

PENDAHULUAN Latar Belakang

PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 1 (2014), Hal ISSN :

I. PENDAHULUAN. interaksi proses-proses fisik dan kimia yang terjadi di udara (atmosfer) dengan permukaan

MEKANISME INTERAKSI MONSUN ASIA DAN ENSO

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

KEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM?

I. INFORMASI METEOROLOGI

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

I. INFORMASI METEOROLOGI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Transkripsi:

DINAMIKA SIKLON TROPIS DI ASIA TENGGARA MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH Nanik Suryo Haryani* Any Zubaidah* * Peneliti Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana - Pusbangja LAPAN ABSTRACT Tropical cyclone is the form of extreme weather disturb. The growth of tropical cyclone is originated by tropical depression or the center of an intensive low pressure above the ocean, triggering convection process and the intensive forming of cloud. The aim of the research is to obtain the information of the extreme weather condition in the form of tropical depression and tropical cyclones particularly the movement location of tropical cyclones and the influence coverage area in This method used observation and analyzing the impact of tropical cyclones in Indonesia area, and mapping its position based on latitude and longitude of cyclone Centrum. The result of tropical cyclone monitoring in 2010 shows that tropical cyclone in Southern Indonesian area or Indian Ocean lasted in January, part of March and December 2010. Meanwhile, the tropical cyclone in Northern Indonesian area on South China Sea and West Pacific was lasted in April, May, July, August, September, October, November and part of March 2010. Tropical cyclone on March 2010 did not show an orderly pattern. On May 2010, the tropical cyclones are simultaneously happen in the northern and southern of In 2010 the concentration of tropical cyclone is heavily taken place in northern part of PENDAHULUAN Siklon tropis merupakan bentuk gangguan cuaca ekstrim, yang terjadi diawali adanya depresi tropis atau pusat tekanan rendah yang intensif di atas lautan sehingga memicu proses konveksi dan pembentukan awan secara intensif pula. Akibat pengaruh gaya Coriolis maka terjadilah pusaran awan yang bergerak ke arah barat atau barat laut. Oleh karena gaya Coriolis ditentukan oleh posisi lintang tempat, maka gerak siklonik tidak dapat atau sulit terjadi di daerah yang berada di dekat ekuator. Umumnya pembentukan siklon tropis ini efektif pada daerah lintang di atas 10 o lintang utara maupun lintang selatan. Oleh sebab itu wilayah Indonesia bukan merupakan daerah pembentukan badai/siklon tropis tetapi posisi geografisnya berbatasan dengan daerah pembentukan dan lintasan siklon tropis. Badai/siklon tropis tidak hanya berdampak terhadap daerah lintasannya secara langsung tetapi berpengaruh pula terhadap kondisi cuaca di sekitarnya. Oleh karena badai/siklon tropis berpengaruh terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia dan dapat terjadi di luar periode yang semestinya, maka pemantauan badai/siklon tropis di sekitar Indonesia penting untuk dilakukan agar informasi mengantisipasi kemungkinan dampaknya baik berupa cuaca buruk maupun bencana banjir dan longsor. Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera memiliki permasalahan cuaca/iklim yang sangat kompleks. Pergerakan semu matahari yang bergerak utara-selatan sangat besar pengaruhnya terhadap cuaca di Pada saat matahari berada di utara, Benua Asia mengalami pemanasan sehingga tekanan udara rendah dan di bagian selatan tekanan udara tinggi, maka angin akan bergerak dari selatan ke utara. Demikian juga terjadi dengan kondisi sebaliknya. Pengaruh samudera juga tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan pengaruh benua. Samudera yang luas merupakan sumber pembentukan siklon tropis. Pengaruh perbedaan suhu pemukaan laut akan menyebabkan perbedaan tekanan udara dan berakibat pergerakan massa udara. Perbedaan suhu permukaan laut dan tekanan udara di wilayah Samudera Pasifik menjadi pertanda adanya kondisi Iklim El Nino. Siklon tropis maupun El Nino dapat menyebabkan kondisi cuaca atau iklim ekstrim di daerah tropis. Secara umum proses dan pembentukan kondisi dua fenomena tersebut berbeda, namun diyakini bahwa kedua fenomena ini WIDYA 54 Tahun 29 Nomor 324 September - Oktober 2012

akan membawa pengaruh kondisi iklim ekstrim basah maupun kering. Kondisi iklim ekstrim, banjir maupun kekeringan merupakan suatu bencana yang silih berganti datang dan tingkat bahaya yang sama. Banjir biasanya terjadi sesaat dalam waktu singkat tidak sampai berbulanbulan, namun bahayanya sama dengan kekeringan yang terjadi dalam waktu berbulan-bulan. Dalam meteorologi, siklon tropis (hurikan, angin puyuh, badai tropis, taifun atau angin ribut tergantung pada daerah dan kekuatannya) adalah sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Sementara angin sejenisnya dapat bersifat destruktif tinggi, siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudera Hindia dan perairan barat Australia. Sebagaimana dijelaskan Biro Meteorologi Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut mencapai rata-rata 10 kali per tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah yang dilewati, juga menyebabkan banjir. Australia telah mengembangkan peringatan dini untuk mengurangi tingkat risiko ancaman siklon tropis. Tanda-tanda kejadian suatu badai/siklon tropis bisa diperkirakan. Keberadaan dan pergerakannya pun bisa diamati dengan teknologi. Hanya kadang-kadang, tanda-tanda badai/siklon dapat diamati dan dirasakan Menurut Tjasyono.et.al. (1983), pembentukan siklon tropis harus memenuhi 3 persyaratan sebagai berikut: (1) adanya konvergensi pada permukaan yang cukup kuat, sehingga dapat menaikan lapisan udara lembab. (2) adanya divergensi pada ketinggian tertentu untuk memindahkan udara yang tertimbun dan menyebabkan permukaan udara turun. (3) adanya energi yang cukup supaya dapat mempertahankan sirkulasi. Pola pergerakan vertikal masa udara dalam hubungannya dengan divergensi dan konvergensi di dalam lapisan troposfer (Barry and Chorley,1976). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kondisi cuaca ekstrim yang berupa depresi dan siklon tropis terutama lokasi pergerakan siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan daerahdaerah yang kemungkinan terkena dampaknya di Metode yang digunakan adalah mengamati dan menganalisis dampak siklon tropis yang terjadi di Wilayah Indonesia serta pemetaan posisi lokasi berdasarkan letak lintang dan bujur pusat lokasi siklon Data yang digunakan adalah Data Tropical Storm World Wide dan Atlas Dunia. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah dan menganalisis data adalah sebagai berikut: 1. Memplot posisi lintang dan bujur pusat depresi/siklon tropis berdasarkan data siklon dari World Wide Storm. 2. Menganalisis dampak siklon tropis yang terjadi di wilayah Indonesia dan penentuan daerah-daerah yang mungkin terkena dampak badai tropis. PEMBAHASAN Siklon Tropis Berdasarkan hasil pemantauan siklon tropis pada tahun 2010 yang kemungkinan berpengaruh di Indonesia dapat ditunjukkan bahwa siklon tropis di wilayah selatan Indonesia (Samudera Hindia) umumnya terjadi pada bulan Januari, sebagian Maret, dan Desember 2010. Sementara itu, siklon tropis di wilayah utara Indonesia (Laut Cina Selatan dan Pasifik Barat) umumnya terjadi pada bulan April, Mei, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember, dan sebagian Maret 2010. Secara umum munculnya depresi tropis di suatu wilayah akan mempengaruhi terjadinya peningkatan curah hujan di sekitarnya. Beberapa wilayah curah hujan cenderung meningkat jika terjadi depresi tropis di wilayah tersebut. Pada tahun 2010, umumnya konsentrasi siklon tropis sebagian besar berada di wilayah utara Indonesia tepatnya di sebelah utara Kalimantan hingga Papua. Siklon tropis yang muncul di wilayah utara akan membawa pengaruh hujan di wilayah Indonesia bagian utara sedangkan di wilayah selatan akan membawa pengaruh hujan di wilayah selatan Meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia tidak selalu diakibatkan oleh siklon tropis tetapi dapat juga dikarenakan kondisi lokal. Pada bulan Maret siklon tropis yang terjadi tidak memperlihatkan pola yang teratur, yaitu dalam satu bulan terjadi siklon tropis baik di wilayah utara maupun wilayah selatan Analisis hasil pemantauan harian depresi dan siklon tropis di sekitar Wilayah Indonesia dan kemungkinan dampaknya terhadap cuaca di WIDYA 55 Tahun 29 Nomor 324 September - Oktober 2012

Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:... Analisis Siklon Tropis Bulan Januari Juni 2010 Pada bulan Januari 2010 di Asia Tenggara khususnya di sekitar wilayah Indonesia terjadi 2 macam siklon yaitu siklon Magda dan siklon Olga. Siklon Magda terjadi selama 4 hari yaitu pada tanggal 20 sampai dengan tanggal 23, lokasi kejadian siklon di wilayah Laut Timor. Pada tanggal 23 dan tanggal 24 terjadi siklon Olga yang berlokasi di wilayah Laut Coral sebelah Timur Australia dan siklon Olga juga terjadi pada tanggal 26 sampai dengan 31 Januari 2010 yang terjadi di Wilayah Teluk Carpentaria hingga masuk ke darat Australia. Siklon Magda dan Olga ini kemungkinan berdampak terjadinya hujan di P. Jawa, NTB, NTT, P. Sulawesi dan Papua. Sedangkan pada bulan Februari 2010 tidak terjadi siklon tropis di wilayah Asia Tenggara dan di sekitar Wilayah Siklon tropis yang terjadi pada bulan Maret di Asia Tenggara khususnya di sekitar wilayah Indonesia terjadi 6 macam siklon yaitu Ului, Omais, Twentyone, Imani, Twentytwo, dan Paul. Siklon Ului terjadi selama 2 hari yaitu pada tanggal 21 dan 22, lokasi kejadian siklon di wilayah Laut Coral sebelah timur Australia. Pada tanggal 21 sampai dengan tanggal 27 terjadi siklon Omais yang berlokasi di wilayah Samudera Pasifik. Sedangkan di Samudera Hindia terjadi siklon Twentyone dan siklon Imani, dimana siklon Twentyone terjadi pada tanggal 21 sampai dengan tanggal 27 Maret 2010 dan siklon Imani terjadi pada tanggal 22 sampai dengan tanggal 26 Maret 2010. Kejadian siklon tropis Twentytwo dan siklon Paul terjadi di Teluk Carpentaria hingga masuk ke darat Australia, dimana siklon Twentytwo terjadi pada tanggal 28 sampai dengan tanggal 30 Maret 2010, sedangkan siklon Paul terjadi pada tanggal 28 sampai dengan tanggal 31 Maret 2010. Kemungkinan dampak terjadinya siklon pada bulan Maret 2010 ini adalah terjadinya hujan di Wilayah hampir di seluruh wilayah Terjadinya siklon tropis pada bulan April 2010 di wilayah Asia Tenggara dan di sekitar wilayah Indonesia terdapat 4 macam siklon yaitu siklon Twentythree, siklon Robin, siklon Twentyfour dan siklon Sean. Siklon Twentythree terjadi pada tanggal 2 April 2010, dan siklon Robyn terjadi selama 4 hari pada tanggal 3 sampai dengan 6 April 2010. Lokasi kejadian siklon Twentythree dan siklon Robin di wilayah Samodera Hindia sebelah Utara. Pada tanggal 22 dan tanggal 27 April 2010 terjadi siklon Twentyfour yang berlokasi di wilayah Laut Banda. Sedangkan di Laut Cina Selatan terjadi siklon Sean dimana siklon Sean terjadi pada tanggal 23 dan tanggal 26 April 2010. Kemungkinan dampak terjadinya siklon pada bulan Maret 2010 ini adalah terjadinya hujan di Wilayah Indonesia bagian utara. Pada bulan Mei 2010 di Asia Tenggara khususnya di sekitar wilayah Indonesia terjadi siklon Laila. Siklon Laila terjadi selama 3 hari yaitu pada tanggal 7, tanggal 18 dan tanggal 23 Mei 2010. Kemungkinan dampak terjadinya siklon Laila pada bulan Mei 2010 ini adalah terjadinya hujan di wilayah P. Sumatera sebelah Utara dan sebelah Timur. Sedangkan pada bulan Juni 2010 di wilayah Asia Tenggara dan di sekitar wilayah Indonesia tidak terjadi adanya siklon tropis. Analisis Siklon Tropis Bulan Juli Desember 2010 Siklon tropis yang terjadi pada bulan Juli 2010 di Asia Tenggara khususnya di sekitar wilayah Indonesia terjadi 2 macam siklon yaitu siklon Conson dan siklon Chanthu. Siklon Conson terjadi selama 8 hari yaitu pada tanggal 11 sampai dengan tanggal 18Juli 2010, lokasi kejadian siklon di wilayah Laut Cina Selatan. Sedangkan siklon Chanthu terjadi selama 6 hari yaitu pada tanggal 18 sampai dengan tanggal 23 Juli 2010,dan siklon Chanthu tersebut berlokasi di wilayah Laut Cina Selatan. Kemungkinan dampak terjadinya siklon pada bulan Juli 2010 ini adalah terjadinya hujan di Wilayah Indonesia bagian utara, Terjadinya siklon tropis pada bulan Agustus 2010 di wilayah Asia Tenggara dan di sekitar wilayah Indonesia terdapat 4 macam siklon yaitu siklon Dianmu, siklon Mindulle, siklon Lionrock dan siklon Kompasu. Siklon Dianmu terjadi pada selama 2 hari yaitu pada tanggal 8 dan 9 Agustus 2010, dan siklon Mindulle terjadi selama 4 hari yaitu pada tanggal 22 sampai dengan 25 Agustus 2010. Lokasi terjadinya siklon Dianmu dan siklon Mindule di wilayah Samudera Pasifik. Sedangkan siklon Lionrock terjadi selama 5 hari yakni pada tanggal 27 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2010. Siklon Kompasu terjadi selama 4 hari yaitu pada tanggal 28 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2010. Lokasi kejadian WIDYA 56 Tahun 29 Nomor 324 September - Oktober 2012

iklon tersebut (siklon Lionrock dan siklon Kompasu) terjadi di Laut Cina Selatan. Kemungkinan dampak terjadinya siklon pada bulan Agustus 2010 ini adalah terjadinya hujan di Wilayah Indonesia bagian utara, tepatnya di wilayah utara katulistiwa. Pada bulan September 2010 di Asia Tenggara khususnya di sekitar wilayah Indonesia terjadi 6 macam siklon yaitu siklon Namtheun, siklon Lionrock, siklon Malou, siklon Meranti, siklon Fanapi, dan siklon Malakas. Siklon Namtheun terjadi pada tanggal 1 September 2010, dan siklon Lionrock terjadi selama 2 hari yaitu pada tanggal 1 dan tanggal 2 September 2010. Lokasi kejadian kedua siklon tersebut (siklon Namtheun dan siklon Lionrock) terjadi di Pantai laut Cina Selatan wilayah Samudera Pasifik. Siklon Malou terjadi selama 5 hari dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 5 September 2010, sedangkan siklon Meranti terjadi selama 3 hari yaitu pada tanggal 8 sampai dengan tanggal 10 September 2010. Siklon Fanapi terjadi selama 8 hari yakni pada tanggal 14 sampai dengan tanggal 21 September 2010, sedangkan siklon Malakas terjadi selama 4 hari yakni pada tanggal 21 sampai dengan tanggal 24 September 2010. Lokasi kejadian empat siklon tersebut (Malou, Meranti, Fanapi, dan Malakas) terjadi di Samudera Pasifik. Kemungkinan dampak terjadinya siklon pada bulan September 2010 ini adalah terjadinya hujan di Wilayah Indonesia bagian utara, tepatnya di wilayah utara katulistiwa. Siklon tropis yang terjadi pada bulan Oktober 2010 di Asia Tenggara khususnya di sekitar wilayah Indonesia terjadi 4 macam siklon yaitu siklon Megi, siklon Chaba, siklon Giri dan siklon Anggrek. Siklon Megi terjadi selama 11 hari yaitu pada tanggal 13 sampai dengan tanggal 23 Oktober 2010, dan siklon Chaba terjadi selama 9 hari yaitu pada tanggal 21 sampai dengan tanggal 29 Oktober 2010. Lokasi kejadian kedua siklon tersebut (siklon Megi dan siklon Chaba) terjadi di Samudera Pasifik hingga masuk di wilayah laut Cina Selatan. Siklon Giri terjadi selama 2 hari yaitu pada tanggal 21 dan 22 Oktober 2010, lokasi terjadinya siklon Giri di wilayah Samudera Hindia sebelah utara. Sedangkan siklon Anggrek terjadi selama 2 hari yaitu pada tanggal 30 dan tanggal 31 Oktober 2010, lokasi Samudera Pasifik sebelah utara Pulau Sumatera. Pada bulan November 2010 di Asia Tenggara khususnya di sekitar wilayah Indonesia terjadi 2 macam siklon yaitu siklon Anggrek dan siklon Jal. Siklon Anggrek terjadi selama 5 hari yaitu pada tanggal 1 sampai dengan tanggal 5 November 2010. Sedangkan siklon Jal terjadi selama 2 hari yaitu pada tanggal 4 dan tanggal 6 November 2010. Lokasi erjadinya kedua siklon tersebut (siklon Anggrek dan siklon Jal) terjadi Samodera Hindia sebelah utara Pulau Sumatera. Kemungkinan dampak terjadinya siklon Anggrek dan siklon Jal pada bulan November 2010 adalah terjadinya hujan di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua. Terjadinya siklon tropis pada bulan Desember 2010 di wilayah Asia Tenggara dan di sekitar wilayah Indonesia terdapat 2 macam siklon yaitu siklon Abele dan siklon Tasha. Siklon Abele terjadi selama 3 hari yaitu pada tanggal 6,tanggal 12 dantanggal 18 Desember 2010, lokasi terjadinya siklon Abele di wilayah Pantai timur Australia. Sedangkan siklon Tasha terjadi selama 2 hari yaitu pada tanggal 6 dan tanggal 18 Desember 2010, lokasi terjadinya siklon Tasha di wilayah Samudera Hindia. Kemungkinan dampak terjadinya siklon Abele dan siklon Tasha pada bulan Desember 2010 adalah terjadinya hujan di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Papua. Hasil pemantauan harian depresi tropis dan siklon tropis di Asia Tenggara dan di sekitar wilayah Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Kejadian Siklon Tropis Tahun 2010 di Asia Tenggara dan di Sekitar Wilayah Indonesia Bulan Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 Tanggal 20, 21,22,23 23,24 26,27,28,29,30,31-21, 22 21,22,23,24,25,26,27 22,23,24,25,26,27 22, 23, 24,25,26 28,29,30 28,29,30,31 Nama Siklon Magda Olga Olga Tidak ada Ului Omais Twentyone Imani Twentytwo Paul bersambung ke halaman berikutnya WIDYA 57 Tahun 29 Nomor 324 September - Oktober 2012

April 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 2 3,4,5,6 22,27 23,26 7,18,23 -- 11, 12,13,14,15,16,17,18 18,19,20,21,22,23 Twentythree Robyn Twentyfour Sean Laila Tidak ada Conson Chanthu Agustus 2010 September 2010 Oktober 2010 November 2010 Desember 2010 8, 9 22, 23,24,25 27,28,29,30,31 28, 29,30,31 1 1, 2 1,2,3,4,5 8,9,10 14,15,16,17,18,19,20,21 21,22,23,24 13,14, 15,16,17,18,19,20,21,22,23 21,22,23,24,25,26,27,28,29 21,22 30,31 1, 2,3,4,5 4,6 6,12,18 6,18 Dianmu Mindulle Lionrock Kompasu Namtheun Lionrock Malou Meranti Fanapi Malakas Megi Chaba Giri Anggrek Anggrek Jal Abele Tasha Hasil rekapitulasi posisi siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia selama tahun 2010 dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2, sebagai berikut:... Gambar 2. Rekapitulasi Sikon Tropis Bulan Juli Desember 2010. Sumber: http://www.solar.ifa.hawaii.edu/tropical PENUTUP Kesimpulan 1. Siklon tropis di wilayah selatan Indonesia (Samudera Hindia) terjadi pada bulan Januari, sebagian Maret, dan Desember 2010. Sedangkan siklon tropis di wilayah utara Indonesia (Laut Cina Selatan dan Pasifik Barat) umumnya terjadi pada bulan sebagian Maret, April, Mei, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember 2010. 2. Konsentrasi siklon tropis pada tahun 2010 sebagian besar berada di wilayah utara Indonesia tepatnya di sebelah utara Kalimantan hingga Papua. 3. Meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia selain diakibatkan oleh siklon tropis tetapi dapat juga disebabkan oleh kondisi lokal atau wilayah setempat. Saran Penelitian mengenai dinamika siklon tropis di wilayah Asia Tenggara masih diperlukan kajian lebih lanjut karena dampaknya sangat berpengaruh terhadap kondisi cuaca khususnya di Wilayah Gambar 1. Rekapitulasi Sikon Tropis Bulan Januari Juni 2010. Sumber: http://www.solar.ifa.hawaii.edu/tropical DAFTAR PUSTAKA Barry, R. G. And R. J. Chorley. Atmosphere, Weather and Climate. 3 rd edition. Methuen & co Ltd., London. 1976. Bayong Tjasyono H.K., Susilo Prawirowardoyo, Saryono. Efek badai tropis terhadap cuaca di wilayah Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. 1983. http://www.solar.ifa.hawai.edu/tropical. Hurricanes,Typoons&Tropical Cyclones Wordwide-Solar,Diakses pada 31 Desember 2010. Nieuwolt, S. Tropical Climatology: An Introduction on the Climates of the Low Latitudes. John Wiley and Sons, New York USA. 1982. UCAR Glossary-Cyelone. University Corporation for Atmospheric Researsch. Diakses pada 24 Oktober 2006... WIDYA 58 Tahun 29 Nomor 324 September - Oktober 2012