APLIKASI PEMBANGKIT PWM UNTUK MENGENDALIKAN KIPAS PADA DESKTOP KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN PENGATUR LEVEL KECEPATAN MOTOR DC PADA ALAT PELAPISAN (DIP COATING) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

SISTEM GERAK ROBOT LINE FOLLOWER MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR PHOTODIODA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM KENDALI SIRKULASI UDARA BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK KENYAMANAN RUANGAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

PERANCANGAN PEMUTUS ALIRAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR FAHRI MAHYUZAR

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

melakukan hal yang mudah ini karena malas, lupa dan sebagainya, sehingga membiarkan kipas angin menyala, dan tidak hemat listrik. Untuk itu, dibutuhka

APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III DESKRIPSI MASALAH

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

SISTEM GERAK ROBOT PENGIKUT CAHAYA (LIGHT FOLLOWER) MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN SENSOR CAHAYA (LDR)

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

PENGATUR KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

ABSTRAK. Tuts Organ Elektronik Menggunakan Pengontrol Mikro Edwin /

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 8 NO. 1 Maret 2015

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR. Kipas Angin Saklar Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Suhu Dan Inframerah Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega8

PERANCANGAN PROGRAMMABLE POWER SUPPLY 30 V 10 A BERBASIS MICROCONTROLLER

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau sebagai industri yang memiliki prospek yang tinggi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051

RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN KIPAS PEMBUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP AF30 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Laporan Tugas Akhir

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu.

RANCANG BANGUN SISTIM PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC BERBASIS PULSE WIDTH MODULATION (PWM)

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR)

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR

APLIKASI ROBOT PEMADAM API DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR FLAME DETECTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DAN DIDUKUNG BAHASA PEMROGRAMAN C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC BRUSHLESS MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER AVR

BAB III. Perencanaan Alat

BAB I PENDAHULUAN. pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING PEMBATAS DAYA LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

REMOTE CONTROL INFRARED DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI. Disusun Oleh : Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING PEMBATAS DAYA LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

APLIKASI PEMBANGKIT PWM UNTUK MENGENDALIKAN KIPAS PADA DESKTOP KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Esrawati Siregar 1 Bisman Perangin-angin 2, Mester Sitepu 2 1 Mahasiswa FISIKA FMIPA USU Email : esra72gar@yahoo.com, Hp : 081361718823 2 Dosen FISIKA FMIPA USU Email : bipesu@yahoo.com, Hp : 08126400407 Email : mester_s@yahoo.com, Hp : 082163024455 Abstract Has been designed and realized PWM Generator Application for controlling Fan on Desktop computer based Microcontroller ATMega8535. With the automatic control system that work to keep the electronic component from overheating problem. Temperature control system governed by the PWM signal. Therefore the PWM signal will be generated by controlling the pulse width of the PWM signal (Ton) and temperature values are referenced from the input keypad. Moreover the system is designed and equipped with a temperature sensor LM35 each of which is installed in the PSA, RAM and Processor which will be used to detect any changes in temperature that occur in each individual sensor and temperature sensor value changes and the resulting pulse width will be displayed to the LCD. Keyword : PWM,, LM35, controlling Fan. PENDAHULUAN Agar pengontrolan kerja tidak terhambat karna pemakaian komputer dalam jangka waktu yang lama oleh karena itu diperlukan pengendalian suhu, hal ini diperlukan untuk menjaga komponen elektronika dari masalah overheat. Sistem pengendalian tiga komponen kipas pada desktop komputer yang bekerja otomatis akan mempengaruhi kecepatan putaran kipas akibat adanya perubahan temperatur. Kecepatan putaran kipas akan menentukan besarnya tegangan yang dihasilkan. Dalam hal ini terjadi pemakaian daya yang terlalu besar akibat putaran kipas yang terlalu besar pula. Akan tetapi hal tersebut dapat dikendalikan dengan adanya sinyal PWM, sehingga akan mengurangi pemakaian daya yang terlalu besar. Selain itu digunakan sensor suhu LM35 sebagai pengontrol suhu yang bekerja otomatis yang diperlukan utnuk mempertahankan temperatur yang diinginkan. Mikrokontroler merupakan bagian dasar dari suatu sistem komputer. Dengan mikrokontroler dapat dibuat alat elektronika untuk mengendalikan suatu sistem yang komplek dan terprogram, seperti pengontrolan suhu. Dalam penelitian ini program yang digunakan adalah jenis mikrokontroler ATMega 8535 karna selain memiliki memori yang cukup besar jenis mikrokontroler ini mudah untuk memprogramnya dengan pengolahan data secara sederhana namun memenuhi tujuannya sebagai sistem yang

memiliki kecerdasan buatan dan sangat cocok untuk penelitian ini. TINJAUAN PUSTAKA Pulse Width Modulation (PWM) PWM merupakan metode yang cukup efektif untuk mengendalikan kecepatan motor DC serta efesien dalam membangkitkan sinyal keluaran yang periodenya berulang dari kondisi high dan kondisi low, dimana dari keadaan tersebut dapat mengontrol sinyal high dan low sesuai yang kita inginkan. Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun memiliki lebar pulsa yang bervariasi. Lebar Pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi. Artinya, Sinyal PWM memiliki frekuensi gelombang yang tetap namun duty cycle bervariasi (antara 0% hingga 100%). Modulasi lebar pulas (PWM) dicapai/diperoleh dengan bantuan sebuah gelombang kotak yang mana siklus kerja (duty cycle) gelombang dapat diubah-ubah untuk mendapatkan sebuah tegangan keluaran yang bervariasi yang merupakan nilai rata-rata dari gelombang tersebut. PWM bekerja sebagai switching power suplay untuk mengontrol on dan off. Tegangan DC akan dikonversikan menjadi sinyal kotak bolak-balik, saat on mendekati tegangan puncak dan saat off menjadi nol (0) volt. Jika frekuensi switching cukup tinggi maka temperatur desktop komputer akan dikendalikan sesuai yang diharapkan yaitu dengan mengatur duty cycle dari sinyal yang disebabkan oleh PWM. Sensor Suhu LM35 LM 35 adalah sensor temperatur yang paling banyak digunakan untuk praktek karena menyediakan akurasi ±14 o C pada temperatur ruangan. Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mvolt/ºc, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius. Motor DC Motor DC pada alat ini, digunakan searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Motor DC digunakan sebagai penggerak kipas angin. dan memerlukan suplai tegangan searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Untuk mengatur tingkat kecepatan putar motor DC dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan tegangan dinamo maka kecepatan putar kipas akan meningkat, dan dengan menurunkan arus medan maka akan menurunkan kecepatan putar kipas. LCD (Liquid Crystal Display) Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Dalam menampilkan numerik ini kristal yang dibentuk menjadi bar, dan dalam menampilkan alfanumerik kristal hanya diatur kedalam pola titik. Setiap kristal memiliki sambungan listrik individu sehingga dapat dikontrol secara independen. Ketika kristal off' (yakni tidak ada arus yang melalui Kristal) cahaya kristal

terlihat sama dengan bahan latar belakangnya, sehingga kristal tidak dapat terlihat. Namun ketika arus listrik melewati kristal, itu akan merubah bentuk dan menyerap lebih banyak cahaya. Hal ini membuat kristal terlihat lebih gelap dari penglihatan mata manusia sehingga bentuk titik atau bar dapat dilihat dari perbedaan latar belakang. Mikrokontroler AVR ATMega8535 Mikrokontroler yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil, dapat digunakan untuk membuat suatu aplikasi. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua intruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock dengan kecepatan maksimal 16 MHz. Di dalam mikrokontroler ini terdapat 4 channel PWM serta memiliki 32 buah saluran I/O. Bahasa Pemograman ATMega8535 Pemrograman mikrokontroler ATMega8535 dapat menggunakan bahasa C. Untuk pembuatan suatu proyek yang besar maka diperlukan program bahasa C yang memiliki keunggulan dibanding bahasa assembler yaitu independent terhadap hardware serta lebih mudah untuk menangani project yang besar. Bahasa C memiliki keuntungan-keuntungan yang dimiliki bahasa assembler (bahasa mesin), hampir semua operasi yang dapat dilakukan oleh bahasa mesin, dapat dilakukan dengan bahasa C dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C terletak diantara bahasa pemrograman tingkat tinggi dan assembly. Tujuan dan Manfaat Penelitian ini bertujuan untuk merancang tiga komponen kipas desktop komputer dengan pembangkit PWM dan dengan memanfaatkan mikrokontroler ATMega 8535. Hasil percobaan yang diharapkan adalah berupa kenaikan suhu dan lebar pulsa. Pada dasarnya setiap kenaikan suhu akan mempengaruhi bentuk sinyal berupa lebar pulsa dan akan ditampilkan pada display LCD serta dapat disimpan dalam memori. Dengan berhasilnya alat yang telah dibuat maka dapat diperoleh kelinearisasian antara kenaikan suhu dan lebar pulsa, sehinggga setiap kenaikan suhu akan dikendalikan oleh sinyal PWM guna menstabilkan kenaikan suhu serta dapat mengurangi pemakaian daya yang terlalu besar. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahwa dengan memakai tiga komponen yang memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai pendingin dapat menstabilkan kerja sistem yang dapat dikendalikan melalui sinyal PWM. Proses dari kerja sistem dapat dilihat dari diagram berikut ini. Gambar 1 Diagram Perancangan Sistem

Berikut merupakan diagram alir sistem Penelitian ini dilengkapi dengan tiga komponen sebagai penggerak kipas angin yaitu motor DC memerlukan suplai berupa tegangan. Ketiga komponen dilengkapi dengan sensor LM35 yang langsung diubah menjadi tegangan yang dikirimkan langsung ke mikrokontroler. Jika terjadi kenaikan suhu maka secara bergantian mikrokontroler ATMega8535 akan bekerja dan menghasilkan sinyal berupa PWM. Sinyal PWM akan menstabilkan suhu sesuai dengan perancangan sistem. Jadi mikrokontroler bekerja secara sirkulasi (real time) sehingga setiap komponen dapat dibaca sekaligus sesuai dengan nilai suhu yang direferensikan.. Dengan demikian, secara garis besar kenaikan suhu akan mempengaruhi sinyal PWM. Hal ini diperoleh kelinearisasian antara kenaikan suhu terhadap lebar pulsa HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Temperatur Terhadap Lebar Pulsa Gambar 2. Flowchart Sistem a

Kesimpulan b Pada penelitian ini telah direalisasikan pembangkit PWM berbasis mikrokontroler ATMega8535 untuk menghasilkan sinyal PWM dari setiap kenaikan suhu yang diamati. Kemudian dari hasil pengumpulan data diperoleh data berupa kenaikan suhu dan lebar pulsa. Saran Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam melihat hubungan antara kenaikan suhu dengan kecepatan putaran kipas maka diperlukan perangkat yang lain yaitu berupa komponen peralatan yang memiliki sensitifitas tinggi. DAFTAR PUSTAKA c. Gambar 3. Grafik Hubungan Lebar Pulsa vs Temperatur dari (a) PSA, (b) RAM, (c) Prosesor Pembahasan Dari grafik antara lebar pulsa dengan temperatur untuk PSA pada gambar 3.a, RAM pada gambar 3.b dan Prosesor gambar 3.c dapat dianalisa dengan persamaan regresi maka diperoleh koefisien persamaan regresi (R) untuk ketiganya adalah (R = 0,99). Dari koefisien persamaan regresi diatas maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara lebar pulsa dan temperatur adalah sebanding, artinya semakin besar nilai temperatur yang dihasilkan maka lebar pulsa akan semakin besar pula. Dengan demikian diperoleh keliniarisasian antara temperatur dengan lebar pulsa. Bejo, Agus, 2008, C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C Dalam Mikrokontroler ATMega8535, Yogyakarta, Graha Ilmu. Frenzel, Louis E, 2010, Electronics Explained USA, Kidlington Qxford. Harprit, Sandhu, 2009, Running Small Motor With PIC Mikrocontrollers. New York : McGraw-Hill. Wardhana, Lingga, 2006, Mikrokontroler AVR Seri ATMega 8535, Yogyakarta, ANDI Offset. http://maulana.lecture.ub.ac.id/files/2012/12/p WM-Rudito.pdf http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0ffe9af51c 51e48ca3e5da4480a76497.pdf KESIMPULAN DAN SARAN