BAB I PENDAHULUAN. dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga. seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN ! #$ %&

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

BAB VI PENUTUP. Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota. Blitar, maka penulis simpulkan sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur,

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. Islam, yang mana telah diketahui bahwa Al-Qur an adalah kalamullah (Firman

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB V PEMBAHASAN. data yang didapatkan baik melalui observasi partisipan, dokumentasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan firman Allah (kalamullah) yang diwahyukan. kepada Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab, di

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perlahan-lahan sesuai harakat, makhraj, dan tajwidnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB III PENGGUNAAN QIRA ATII DI TPQ AL-MUTTAQIN PEKIRINGAN ALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KISI-KISI UTS AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. seperti dalam ilmu agama, politik,ekonomi, sosial, budaya, dan militer, menuju kepada keridhaan Allah (Akhlak).

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2007), hlm. 55. Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 150.

IMPLEMENTASI METODE DIROSATI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ AL-FALAH WULUHAN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. spiritualitas, di samping membuktikan ajaran-ajaran Al-Qur an yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 EFEKTIVITAS METODE TALAQQI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR AN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, harus menguasai huruf Hijaiyyah beserta perubahannya. Kedua,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya. saling tukar menukar informasi dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT, terampil cerdas memiliki etos kerja yang tinggi, budi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

Disediakan Oleh: Bahagian Pendidikan Islam Jabatan Agama Islam Selangor

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm.

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BAB II LANDASAN TEORI. dengan murabbi, mu alim dan muaddib. Kata murabi berasal dari kata

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. yang paripurna, sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar haluan

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB V PENUTUP. sebagai abdun dan khalifah Allah fi al-ardh yang berimplikasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa:

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

I. PENDAHULUAN. Allah Swt menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul-Nya yang wajib diketahui dan

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan hasil dari peradaban manusia lebih dari itu pendidikan adalah daya

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Generasi Rabbani yang tangguh sangat diharapkan mengingat banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an dan As-Sunnah merupakan pedoman hidup manusia yang mana manusia harus berpegang teguh pada keduanya supaya selamat dunia dan akhirat. Al-Qur an sebagai pembina manusia guna mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi ini. Manusia yang dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga jiwa. Pembinaan akal menghasilkan ilmu, pembinaan jiwa mengahasilkan kesucian dan etika, sedangkan pembinaan jasmani menghasilkan keterampilan. Dengan pembinaan tersebut akan tercipta makhluk yang seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman. 1 Dalam Al-Qur an banyak terdapat ajaran yang mengenai pendidikan, yakni seperti yang terdapat pada surat Luqman ayat 12 sampai dengan 19 yang di dalamnya menerangkan tentang nasehat Luqman kepada anaknya yang intinya adalah masalah iman, akhlak ibadat, sosial dan ilmu pengetahuan yang merupakan tujuan hidup dan pendidikan sudah seharusnya mendukung dari tujuan hidup tersebut dengan Al-Qur an sebagai pedomannya. 2 Berkenaan Al-Qur an sebagai pedoman hidup orang Islam sudah seharusnya orang Islam wajib mempelajarinya, sehingga mengerti apa yang 1 M.Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran (Bandung: 1994), hal. 173. 2 Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 20. 1

terkandung di dalamnya. Untuk memahami isi yang terkandung di dalam Al- Qur an maka tidak bisa langsung begitu saja tanpa belajar membaca yang benar, mengerti arti, dan juga menafsirkannya. Namun keadaan yang banyak terjadi saat ini adalah banyak orang Islam kurang memperhatikan betapa pentingnya mempelajari Al-Qur an untuk pedoman hidup manusia. Seperti halnya dalam membaca Al-Qur an, misalnya kurang memperhatikan bagaimana membacanya, bacaannya, panjang pendeknya, dan kaidah-kaidah yang lainnya yang menjadi ketentuan dalam membaca Al-Qur an. Melihat yang terjadi seperti itu, sudah seharusnya tugas orang tua adalah mendidik anak-anaknya dengan baik dan benar. Anak adalah anugrah, tapi juga amanah dari Allah yang harus dididik dengan baik, hingga mereka menjadi anak yang soleh dan solihah. Karena anak merupakan amanah yang diberikan Allah kepada orang tua, maka mereka harus bertanggung jawab terhadap amanah tersebut, bila orang tua sampai salah dalam melaksanakan amanah, maka hal tersebut akan menimbulkan kerusakan yang nyata dan itu artinya orang tua lemah dalam hal agama. 3 Banyak hal yang dapat dilakukan orang tua dalam mendidik anakanaknya yakni salah satunya adalah memberikan contoh kebiasaan yang baik pada anak-anak agar mereka terbiasa dengan kegiatan yang positif. Dengan kebiasaan tersebut anak menjadi tidak merasa terpaksa. Misalnya mebiasakan anak-anak mengisi harinya dengan membaca dan menghafal Al-Qur an 2000), hal. 8. 3 Muhammad Al-Hamd, Kesalahan Mendidik Anak: Bagaimana Terapinya (Jakarta, 2

walaupun hanya satu ayat. Berinteraksi dengan Al-Qur an sama artinya dengan berinteraksi dengan Allah, karena Al-Qur an adalah firman Allah, maka semakin erat hubungan dengan Allah dan itu merupakan jalan keberkahan dalam hidup. 4 Jamal Abdurrahman mengutip dari Imam Suyuthi bahwa beliau mengatakan, mengajarkan anak membaca Al-Qur an merupakan salah satu pokok agama Islam. Al-Qur an membuat mereka tumbuh sesuai dengan fitrah. Al-Qur an juga menyinari hati mereka dengan cahaya hikmah, sebelum tertutup dengan kegelapan syahwat. 5 Adanya keharusan orang tua dalam mengajarkan Al-Qur an kepada anaknya, itu juga tidak bisa sembarangan asal belajar, namun harus ada guru yang membimbing dalam pembelajaran Al-Qur an tersebut. Adapun guru tersebut harus mempunyai kemampuan dalam mengajarkan Al-Qur an, bahkan orang tua wajib mencari alternative terbaik bagi anak untuk belajar Al-Qur an. Misalnya saja mendatangkan guru ngaji ke rumah, atau diserahkan di masjid atau madrasah atau mungkin orang tua mampu untuk mengajari anaknya sendiri. Dalam hal ini seharusnya orang tua sependapat mencari guru yang terbaik untuk anak-anaknya belajar Al-Qur an sebagaimana mereka mencarikan sekolah yang terbaik untuk anaknya. 6 Mengingat pentingnya belajar Al-Qur an dengan baik dan benar, maka metode sangat berpengaruh dalam pembelajaran Al-Qur an. Karena 4 Wendi Zarman, Ternyata Mendidik Anak Cara Rasulullah Itu Mudah & Lebih Efektif (Bandung, 2011), hal. 137 5 Jamal Abdurrahman, Parenting Rasulullah Cara Nabi Mendidik Anak Muslim (Yogyakarta), hal. 259. 6 Wendi Zarman, Op.Cit., hal. 138 3

metode adalah cara untuk membantu mengembangkan suatu potensi pada anak didik yang pastinya dengan metode yang bagus dan sesuai dengan materi. Dengan seperti itu memudahkan untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran Al-Qur an. 7 Kesesuaian dalam menggunakan metode untuk menyampaikan materi yang ingin disampaikan kepada anak didik hingga mereka menjadi memahami apa yang telah diajarkan oleh gurunya itu adalah hal yang penting. Dengan mempertimbangkan situasi, dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu. 8 Adapun sama halnya dengan TPQ Al-Basyir yang bertempat di desa Karangsuko kecamatan Pagelaran kabupaten Malang ini menggunakan metode utsmani dalam meningkatkan mutu santrinya. Dalam hal membaca, menulis, dan juga menghafal. Di TPQ Al-Basyir tersebut tidak hanya anak didiknya saja yang diberi bimbingan, akan tetapi guru-guru juga diberikan bimbingan untuk lebih baik lagi dalam hal membina santri mereka. Di TPQ tersebut santri yang masih tingkatan Paud, TK, dan juga SD sudah pintarpintar dalam belajar Al-Qur an yaitu dalam membaca dengan menggunakan makhorijul huruf yang benar, tajwid yang benar, dalam menulis huruf hijaiyah, dan juga dalam menghafal surat-surat pendek beserta artinya dan doa sehari-hari. Dalam pembelajarannya sangat ditekankan pada kebenaran dalam membaca Al-Qur an yakni dalam makhorijul hurufnya, tajwidnya, dan juga 7 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta, 2010), hal. 181. 8 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif (Jakarta, 2011), hal. 3. 4

ditambah hafalan surat-surat pendek dan doa-doa sehari-hari. Saat sorogan guru juga sangat memperhatikan santrinya dalam mengucapkan huruf per huruf hingga benar. Dalam hafalan surat pendek juga sangat diperhatikan pengucapan hurufnya dan juga kebenaran dalam panjang pendeknya. Untuk evaluasi mereka ada tiga tahap yakni dalam sehari-hari saat sorogan, satu per satu maju dan membaca pelajarannya yang dikuasai tersebut kemudian dinilai oleh guru apakah lancar, cukup atau ulangi. Dan yang tahap kedua adalah kenaikan juz yaitu tidak untuk satu kelas namun satu atau dua anak, akan tetapi kemungkinan juga bisa lebih. Santri tersebut yakni santri yang sepertinya sudah bisa dinaikkan ke juz yang lebih tinggi, artinya sudah lancar dalam membaca, menulis juga menghafal. Anak tersebut ditest pelajaran yang sudah pernah dipelajarinya dari mulai awal samapai pelajaran yang paling akhir mereka pelajari. Pada test kenaikan juz bukan guru kelas lagi yang menguji melainkan kepala TPQ Al-Basyir. Dan untuk test yang terakhir yaitu khotaman. Dari keterangan yang sudah dijelaskan di atas, yang membahas tetang pentingnya mempelajari Al-Qur an dan TPQ Al-Basyir yang meningkatakan mutu santri dalam mempelajari Al-Qur an dengan menggunakan metode utsmani yang juga sangat detail dalam pembelajaran Al-Qur an sehingga santrinya pintar-pintar sekalipun mereka masih tingkatan Paud, TK, dan SD maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana implementasi dari metode utsmani yang ada di TPQ Al-Basyir maka peneliti mengambil judul Implementasi Metode Utsmani Dalam Pembelajaran Al-Qur an Di TPQ 5

Al-Basyir Di Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana implementasi metode utsmani dalam pembelajaran Al-Qur an di TPQ Al-Basyir desa Karangsuko kecamatan Pagelaran kabupaten Malang? 2. Apa faktor yang mendukung dan menghambat implementasi metode utsmani dalam pembelajaran Al-Qur an di TPQ Al-Basyir desa Karangsuko kecamatan Pagelaran kabupaten Malang? C. Tujuan Penelitian 1. Guru mendeskripsikan implementasi metode utsmani dalam pembelajaran Al-Qur an. 2. Guru mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi pendukung dan yang penghambat dari pelaksanaan metode utsmani dalam pembelajaran Al- Qur an. D. Manfaat Penelitian Diangkat dari masalah yang diteliti, peneliti berharap penelitian ini memberikan manfaat, diantaranya: 1. Manfaat Teoritis Dari segi teoritis, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada guru-guru pengajar Al-Qur an tentang metode dalam pembelajaran Al- 6

Qur an guna untuk meningkatkan mutu generasi muslim yang diharapkan dapat mengamalkan isi dari Al-Qur an dengan jalan mempelajarinya. 2. Manfaat Praktis Dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, para orang tua, masyarakat dan pihak-pihak yang lain sebagai berikut: a. Penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran Al-Qur an dan menyenangkan. b. Memberikan pengertian untuk orang tua supaya lebih memperhatikan anaknya dalam belajar Al-Qur an. c. Dapat mengamalkan Al-Qur an dengan benar. E. Batasan Istilah 1. Implementasi Implementasi adalah pelaksanaan dari suatu rencana. Implementasi merupakan unsur penting dalam proses perencanaan. Menilai efektifitas suatu perencanaan dapat dilihat dari implementasinya. Keputusan ataupun ketentuan yang diambil tidak ada artinya tanpa mengimplementasikan dalam kegiatan nyata. 9 Pelaksanaan yang dilakukan ini adalah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di sebuah TPQ yaitu dengan menggunakan metode utsmani, bagaimana langkah-langkah atau tahap-tahap untuk melaksanakan metode tersebut. 9 Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta, 2010), hal. 25. 7

2. Metode Utsmani Metode berasal dari kata meta yang berarti melalui dan kata hodos yang berarti jalan ke atau cara ke. Dan bahasa Arabnya tariqah yang mempunyai arti jalan, cara, atau juga bisa disebut sistem. Dengan pengertian istilahnya adalah seatu sistem, cara, atau jalan untuk menuju suatu tujuan. 10 Menurut Efendi Anwar (2010: 4) metode utsmani adalah metode yang menyenangkan dan mudah dalam mempelajari Al-Qur an. Metode utsmani ini dilakukan dengan bernasyid sehingga siswa menjadi senang dan mudah dalam mengenal huruf-huruf hijaiyah, tahsin serta tajwidnya. Dilakukan dengan bernyanyi dan bernasyid maka anak-anak menjadi senang dan cepat menghafal jadi dapat dijadikan sarana pembelajaran yang efektif. 11 3. Pembelajaran Al-Qur an Pembelajaran adalah proses perolehan maklumat, dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan. Kata pembelajaran sama artinya dengan mengajar. Adapun pengertian mengajar adalah suatu proses yang kompleks, tidak sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa namun banyak kegiatan yang dilakukan apalagi menginginkan tercapainya suatu nilai yang bagus 10 H. M. Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Jakarta, 2009), hal. 180. 11 Iwan Hermawan, Metode Utsmani, diakses pada tanggal 13 November 2011 dari http://ayahandaiwanhermawan.wordpress.com/2011/11/13/metode-utsmani/ 8

pada seluruh siswa. 12 Pembelajaran disini adalah pembelajaran Al-Qur an yang dilakukan dengan menggunakan metode utsmani dimana metode ini dilakukan dengan cara sorogan, klasikal, dan individual-klasikal, yakni dengan bertatap muka langsung dengan guru karena untuk menjaga kebenaran cara membacanya. F. Sistematika Penulisan Untuk uraian dari penelitian ini, peneliti akan menyusun dengan lima bab secara sistematis yakni sebagai berikut: 1. BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini penulis akan menerangkan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan. 2. BAB II : Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka disini adalah wacana yang berisikan tentang implementasi metode utsmani dalam pembelajaran Al-Qur an yang meliputi, pembelajaran Al-Qur an yang terdiri dari pengertian pembelajaran Al-Qur an dan keutamaan membaca Al-Qur an, Metode membaca Al-Qur an yang salah satunya adalah metode utsmani itu sendiri yaitu tentang pengertian metode utsmani, materi, cara belajar metode utsmani, dan evaluasi. 12 Pengertian Pembelajaran Menurut Ahli, diakses pada tanggal 24 Februari 2012 dari http://education-vionet.blogspot.com/2012/02/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html 9

3. BAB III : Metode Penelitian Dalam bab ini peneliti menjelaskan metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian. Dan juga dalam menganalisis data yang sudah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. 4. BAB IV : Hasil Penelitian Bab IV ini peneliti menggambarkan apa yang sudah di teliti yaitu tentang implementasi metode utsmani dan pendukung juga penghambat dari pelaksanaan tersebut. 5. BAB V : Kesimpulan Dan Saran Dalam bab yang terakhir ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan peneliti memberikan saran-saran yang berisikan harapan yang berkaitan dengan hasil penelitian. 10