BAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan

dokumen-dokumen yang mirip
Overview Materi. Panduan gelombang fiber optik Struktur Serat Optik Tipe-tipe serat optik. Kabel Optik

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

Endi Dwi Kristianto

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

KONSEP PERAMBATAN CAHAYA

K.S.O TRANSMITTING LIGHTS ON FIBER.

Karakteristik Serat Optik

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK. yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

BAB II LANDASAN TEORI

TEKNIK PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK DENGAN METODE PENYAMBUNGAN FUSI

Overview Materi. Redaman/atenuasi Absorpsi Scattering. Dispersi Rugi-rugi penyambungan Tipikal karakteristik kabel serat optic

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

Fisika Optis & Gelombang

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK

BAB II SERAT OPTIK. cepat, jaringan serat optik sebagai media transmisi banyak digunakan dan

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian

BAB II JARINGAN AKSES TEMBAGA DAN SERAT OPTIK

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD

Teknologi Jaringan Komunikasi data dan Media Transmisi

BAB II ISI MAKALAH A. PENGIRIM OPTIK

ROMARIA NIM :

FIBER NETWORK CABLING. By: Abdul Hak Bin Mahat (ILPS)

DAN KONSENTRASI SAMPEL

4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik

Kabel Serat Optik. Agiska Bayudin /TTL S1 Ekstensi. Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

BAB II ISI MAKALAH A. PENGIRIMAN OPTIK

MODUL KONSEP DASAR KABEL SERAT OPTIK

SERAT OPTIK. Fakultas Teknik Elektro

ANALISIS RUGI-RUGI PADA SISTEM TRANSMISI SERAT OPTIK

PERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN FIBER OPTIK

PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI CLADDING TERHADAP LOSS POWER SERAT OPTIK SINGLEMODE SMF-28

PEMBAGIAN SERAT OPTIK

Praktek Perancangan Jaringan Akses Fiber Optik menggunakan Software Optysistem pada Pembelajaran SMK Program Keahlian Teknik Telekomunikasi

MAKALAH FIBER OPTIK. Oleh : Ardyan Guruh A.R A JTD / 04

Oleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D

1. Sudut kritis dan pemantulan sempurna

ASRI ANIS

PENDETEKSIAN POLA INTERFERENSI CAHAYA PADA SERAT OPTIK MULTIMODE GRADED INDEX MENGGUNAKAN OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER)

BAB II LANDASAN TEORI

Cahaya dan Perambatannya

PENGARUH DISPERSI TERHADAP KECEPATAN DATA KOMUNIKASI OPTIK MENGGUNAKAN PENGKODEAN RETURN TO ZERO (RZ) DAN NON RETURN TO ZERO (NRZ)

Bagian pusat yang memiliki indeks bias Diameternyaberkisarantara 8 microsampai 62,5 micro. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi

BAB I SENTRAL TELEPON

Antiremed Kelas 12 Fisika

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK DATA SATELIT

LAPORAN GELADI UNIVERSITAS TELKOM PT. TELKOM INDONESIA Tbk. WITEL BALI SELATAN DENPASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkait untuk mengukur rugi-rugi transmisi pada serat. oleh Andi Setiono, dkk (2012). Penelitian ini menggunakan

Endi Dwi Kristianto

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK. banyak digunakan. Bukan hanya sebagai pengganti dari jenis sistem transmisi

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK. informasi pada gelombang elektromagnetik yang bertindak sebagai pembawa

BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengukuran dan pengecekan rugi-rugi fiber optic berdasarkan nilai data

FIBER JOINT. Ref : Keiser, Palais. Fakultas Teknik Elektro 1

BAB II TEORI PENDUKUNG

FIBER JOINT. Ref : Keiser, Palais. Fakultas Teknik Elektro & Komunikasi 1

Elyas Narantika NIM

Jaringan Lokal Akses (Jarlok) Eka Setia Nugraha,S.T. M.T Uke Kurniawan Usman,MT

Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index

FIBER JOINT. Ref : Keiser, Palais

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

BAB II LANDASAN TEORI

IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER

BAB II SISTEM TRANSIMISI KABEL SERAT OPTIK. telekomunikasi yang cepat maka kemampuan sistem transmisi dengan menggunakan

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

PEMBUATAN DESAIN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PADA PERUMAHAN BUAH BATU SQUARE BANDUNG

Media Transmisi Jaringan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

13. Cahaya; Optika geometri

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

SIMULASI PERGESERAN DISPERSI PADA SERAT OPTIK MODA TUNGGAL. Mutia Dwi Purnama*, Saktioto, Dedi Irawan

BAB II LANDASAN TEORI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

BAB II SERAT OPTIK. komunikasi cahaya yang disebut photo-phone dengan menggunakan cahaya matahari

PROSEDUR STANDAR INSTALASI KABEL OPTIK UDARA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK

fm_iqbal Pendahuluan 1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

TEKNOLOGI SERAT OPTIK

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI

Analisis Sensor Pengukuran Konsentrasi Glukosa Prinsip Macrobending Pada Serat Optik Multimode Step-Index

Perancangan Prototipe Biosensor Serat Optik Berbasis pada Metode End-Butt Coupling

ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN

JARINGAN KOMPUTER MODEL ANALISIS EL Oleh : Darmansyah Deva Sani of 6 ABSTRAK

TUGAS AKHIR ANALISA KABEL SERAT OPTIK JENIS SINGLE MODE STEP INDEX (SMSI) AKIBAT TEKUKAN (BENDING)

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

BOOTCAMP SERTIFIKASI TEKNISI INSTALASI FIBER OPTIK (TIFO)

4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik

PENGUKURAN KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR BESERTA POWER KALKULASI REDAMANNYA UNTUK WILAYAH PEKALONGAN

Transkripsi:

BAB III TEORI PENUNJANG Bab tiga berisi tentang tentang teori penunjang kerja praktek yang telah dikerjakan. 3.1. Propagasi cahaya dalam serat optik Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : a) Merambat lurus. b) Dipantulkan. c) Dibiaskan. Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan pada gambar 3.1 dan 3.2 Gambar 3.1 Perambatan Cahaya dalam Medium 25

Gambar 3.2 Perambatan Cahaya dalam Medium Refractive Index (Indeks bias) Bila gelombang cahaya merambat melalui material, tidak dalam vacuum, maka kecepatannya lebih kecil dibandingkan dalam vacuum. V= c/n, atau n = c/v Dimana: n : disebut refractive index (index of refraction) atau indeks bias V = Kecepatan rambat cahaya dalam material. a) Cahaya yang bergerak dari materi dengan indek bias lebih kecil (tipis) ke materi dengan indeks bias lebih besar (padat) maka akan bergerak mendekati 26

b) Cahaya yang bergerak dari materi dengan indek bias lebih besar (padat) ke materi dengan indeks bias lebih kecil (tipis) maka akan bergerak menjauhi. Berikut adalah gambar perambatan cahaya yang ditunjukkan pada gambar 3.2 Gambar 3.2 mode perambatan cahaya. c) Cahaya dapat merambat dalam serat optik melalui sejumlah lintasan yang berbeda. d) Lintasan cahaya yang berbeda-beda ini disebut mode dari suatu serat optik. e) Ukuran diameter core menentukan jumlah mode yang ada dalam suatu serat optik Serat optik yang memiliki lebih dari satu mode disebut serat optik multimode. 27

f) Serat optik yang hanya satu mode saja disebut serat optik single mode, serat optik single mode memiliki ukuran core yang lebih kecil. 3.2 STRUKTUR DAN JENIS SERAT OPTIK 3.2.1 Struktur Serat Optik Berikut adalah gambar struktur dasar fiber optic yang ditunjukkan pada gambar 3.3 Gambar 3.3 Struktur dasar serat optic a) Core (inti): berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya. b) Cladding (lapisan) : berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. c) Coating(jaket) :berfungsi sebagai pelindung mekanis sebagai pengkodean warna. Indek bias (n) Core selalu lebih besar daripada indek bias Cladding (Nc > Nd). 28

Keterangan: A. Core a. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi. b. Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya sebenarnya terjadi pada bagian ini. c. Memiliki diameter 10 µm ~ 50 µm. ukuran core sangat mempengaruhi karakteristik serat optik. B. Cladding a. Terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core b. Merupakan selubung dari core c. Hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis). C. Coating a. Terbuat dari bahan plastik. b. Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan. 3.2.2 Jenis Serat Optik a. Step Index Multimode b. Graded Index Multimode c. Step Index Singlemode 29

A. Step Index Multimode 3.4 dan 3.5 Berikut adalah gambar profil index bias yang ditunjukkan pada gambar Gambar 3.4 Profil index bias a) Indeks bias core konstan b) Ukuran core besar dan dilapisi cladding yang sangat tipis c) Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar d) Terjadi dispersi e) Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi f) Data bit rate rendah 30

B. Graded Index Multimode Gambar 3.5 Profil index bias a) Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehigga rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat, b) Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsurangsur turun sampai ke batas core-cladding, c) Dispersi minimum. d) Harganya lebih mahal dari serat optik SI karena proses pembuatannya lebih sulit. C. Serat optik Step Index Single Mode Gambar 3.6 Profil Index Bias 31

a) Serat optik SI monomode memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya. b) Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optik. c) Digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi. 3.2.3 Kabel Serat Optik Terdapat dua jenis kabel optik, yaitu : 1. Jenis pipa longgar (loose tube): Serat optik ditempatkan didalam pipa longgar (loose tube) yang terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene terepthalete) serta berisi jelly. Saat ini sebuah kabel optik maksimum mempunyai 8 loose tube dan masing-masing loose tube berisi 12 serat optik. 2. Jenis alur (slot): Serat optik ditempatkan pada alur (slot) didalam silinder yang terbuat dari bahan PE (polyethylene), pada saat ini telah dibuat di Jepang kabel jenis slot dengan kapasitas 1000 serat dan 3000 serat. 32