PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID

dokumen-dokumen yang mirip
DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

BAB XII. Kelenjar Pankreas

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

Diabetes Mellitus Type II

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis. yang telah menjadi masalah global dengan jumlah

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

Definisi Diabetes Melitus

TINJAUAN PUSTAKA Definisi Diabetes Mellitus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FISIOLOGI HORMON STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus kedokteran tahun 2000, diabetes melitus (DM) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

6. PENGENDALIAN KADAR GLUKOSE DARAH

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang di Indonesia kita kenal dengan nama penyakit gula atau kencing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang khas dengan gejala-gejala kadar gula darah tinggi, glukosuria dan setelah

BAB I PENDAHULUAN. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan

E N D O K R I N. Hormon Pankreas. Ikbal Gentar Alam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

studi populasi diabetes melitus diberbagai negara, Indonesia menempati urutan ke-4 pada tahun 2000 dengan jumlah penderita DM 8,4 juta jiwa setelah

HORMON. OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 2

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai

TUGAS KELOMPOK PRAKTEK KLINIK KMB IV

BAB I PENDAHULUAN. tua, Tipe III disebut Malnutrition Related Diabetes Mellitus (MRDM) dan Tipe IV

ditandai oleh poliuria, polidipsia, penurunan berat badan walaupun terjadi polifagia (peningkatan nafsu makan), hiperglikemia, glikosuria, ketosis,

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB 1 PENDAHULUAN. metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit dimana terjadi gangguan

I. PENDAHULUAN. banyak penyakit yang muncul. Salah satu penyakit yang muncul akibat

Obat Penyakit Diabetes Metformin Biguanide

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

KETOASIDOSIS DIABETIK

KETOASIDOSIS DIABETIK

Diabetes Mellitus (DM) Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. lemak, dan protein. World health organization (WHO) memperkirakan prevalensi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang memproduksi 2 hormon yaitu tiroksin (T 4 ) dan triiodotironin (T 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) pada

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan kerja insulin dan/atau sekresi insulin (Forbes & Cooper, 2013).

METABOLISME HORMONE. Disusun oleh: Ramdaniar Nurdiana 11/311941/KG/08821

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut American Diabetes Association, diabetes melitus merupakan suatu kelompok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset

04/09/2013. Proyeksi WHO Populasi Diabetes Melitus

PREVALENSI DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akut maupun komplikasi vaskuler jangka panjang, baik mikroangiopati maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena diabetes mencapai orang per tahun. (1) diabetes mellitus. Sehingga membuat orang yang terkena diabetes mellitus

BAB I PENDAHULUAN. kurang 347 juta orang dewasa menyandang diabetes dan 80% berada di negara-negara

Transkripsi:

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID

Glukosa Ada dalam makanan, sbg energi dalam sel tubuh. Dicerna dalam usus, diserap sel usus ke pembuluh darah, diedarkan ke sel tubuh. Untuk masuk ke sel dibutuhkan peran insulin. Tidak ada insulin?

Patofisiologi berdasar metabolisme kh Pankreas terdiri dari bagian endokrin (Insula Langerhans), tersusun dari 2 juta sel : 1. Sel B (produksi( insulin) 2. Sel Alfa (produksi( glukagon) 3. Sel delta (produksi( somastostatin)

Patofisiologi berdasar metabolisme lemak Insulin memacu pembentukan trigliserida dari asam lemak bebas. Jika insulin berkurang maka Ffa akan teroksidasi menjadi aseton, asetoasetat acid, hidroksibutirat acid benda keton Adanya benda keton menimbulkan metabolik ketoasidosis,, ph darah turun, diuresis dan terjadi dehidrasi

Patofisiologi berdasarkan metabolisme protein Glukosa intrasel merupakan sumber energi untuk mempertahankan integritas protein. Jika insulin berkurang, maka glukosa intrasel kurang sebagai sumber energi. Sehingga otot mengambil energi dari katabolisme protein menjadi asam amino. Asam amino dibawa ke hati untuk diubah menjadi glucosa (glukoneogenesis)

Insulin Kadar normal 30-50 mu/l, t 1/2 pendek. Tipe diurnal (puncak( sore, rendah malam) Dawn Phennomenon Sekresi insulin dipacu oleh : glukosa, Arginin, keton, sulfonilurea. Kerja insulin : membantu penetrasi glukosa ke dalam sel.

Peran insulin Metabolisme karbohidrat (di hepar, otot) Metabolisme Lemak (di hepar, jaringan lemak) Metabolisme Protein (di( hepar, otot) Bagaimana jika insulin kurang?

Pada kondisi normal, jika sel B rusak terjadi hiperglikemia. Hiperglikemia ini akan merangsang proliferasi dan sekresi insulin. Jika kondisi ini terjadi terus menerus, pembelahan sel B terbatas sehingga terjadi kelelahan sklerosis dan fibrosis pada insula Langerhans

Tipe DM Tipe 1 (IDDM : Insulin Dependent DM) tipe 2 ( NIDDM : Non IDDM) Tipe spesifik (MODY, Infeksi, Pankreatitis, Hormon, Obat) DM gestasional

Tipe 1 90% faktor genetis,, 4-5% 4 dari penderita DM Kerusakan sel B shg terjadi defisiensi insulin secara absolut Kerusakan sel B karena proses autoimun dan idiopatik. Cenderung menyerang anak muda

Tipe 2 Resistensi insulin di sekitar jaringan dan kerusakan sel B dalam pengeluaran insulin. Sensitivitas sel tubuh terhadap insulin berkurang. Ada penurunan produksi insulin oleh pankreas Pola makan, obesitas, kurang OR

Tipe spesifik MODY ( Maturity onset of diabetes in youth) : sekresi insulin terganggu atau aksi insulin minimal Infeksi : rubella, CMV, coxsackie virus B Pankreatitis Obat : glukokortikoid, tiazid, dilantin, interferon

DM gestasi DM tipe 1 selama hamil, tidak menunjukkan simtom DM tipe 2 selama hamil. Terjadi pada trimester 2 dan 3 Resiko Dm tipe 2 Hormon plasenta (prolaktin,, estrogen, progesteron) mengeblok aksi insulin. Akibat DM gestasi bayi makrosomia

Pemeriksaan lab GDP (8 jam) > 126 mg/dl pada 2 atau lebih pemeriksaan dengan hari yang berbeda. GD 2 j pp > 200 mg/dl pada glukosa 75 gram GDA > 200 mg/dl HbA1c (dilakukan( setiap 3 bulan) Jika sudah komplikasi ditambah dengan pemeriksaan kolesterol,, LDL, HDL, trigliserida Tekanan darah Fungsi ginjal

Kriteria pengendalian DM Parameter Baik Sedang Buruk GDP (mg/dl) 80-109 110-139 139 >140 GD 2 jam pp 110-159 159 160-199 199 >200 GD A (mg/dl) <110 110-199 199 >200 Hb A1 c 4-5,9 6-8 >8

Gejala Tipe 1 : poliuria, polidipsia, polifagia, lelah, lemas otot,, visual distrubancies,, BB turun. Terapi insulin Tipe 2 : Obese (disertai( Hpn), 3 poli, neuropati, gangguan visus,, dermatitis. Komplikasi CHAOS

HORMON TIROID

Kelainan Tiroid Hipotiroid Hipertiroid Secara morfologi, bisa disertai pembesaran goiter dan tidak. Prevalensi WHO Wanita : Pria = 9-109 : 1 Indonesia 3-3 4 : 1

Fisiologi hormon tiroid Hipotalamus TRH Hipofise TSH Tiroid T3 dan T4 ( 1 : 40-80 ) Metabolisme (konsumsi O2)

Hipofisis Hormon yang disekresi hipofisis: : TSH, prolaktin,, FSH, LH, adrenokortikotropin, ADH, Oksitosin. Sekresi oleh hipofisis diatur oleh signal dari hipotalamus.

Sintesa T3 dan T4 1.Iodium yang dimakan iodida ( sal. Cerna). 2.Iodida masuk ke plasma. Dari cairan ekstrasel dipindah ke folikel dengan pompa iodida. 3. Dalam folikel sel tiroid mensekresi tiroglobulin. Tiroglobulin mengandung tirosin. Tirosin akan berikatan dengan iodida membentuk MIT dan DIT. 4. Dalam folikel,, MIT + DIT = T3, DIT + DIT = T4 (Tiroksin( Tiroksin) 5. Dalam folikel,, T3 dan T4 berikatan dengan tiroglobulin. 6. Yang dikeluarkan ke darah T3 dan T4, tiroglobulin tetap dalam folikel.

Fungsi T3 dan T4 Setelah ada dalam aliran darah akan masuk ke sel jaringan. Meningkatkan sintesa protein oleh ribosom Meningkatkan aktivitas mitokondria Meningkatkan metabolisme KH dan lemak Menurunkan kolesterol dan trigliserida darah.

Mekanisme kerja TSH Meningkatkan aktivitas pompa iodida Merangsang pelepasan T3 dan T4 oleh tiroglobulin.. (30 menit) Meningkatkan jumlah, ukuran dan aktivitas sel tiroid

Hipertiroid = goiter toksik, tirotoksikosis,, grave disease Hiperplastik kelenjar tiroid TSH normal, T3 dan T4 meningkat, atau T3 meningkat,, T4 menurun atau sebaliknya. Penyebab dari obat : amiodaron, litium, iodida

Gejala klinis BB turun Keringat >>>> Tidak tahan panas Diare Tremor Eksoftalmus

HORMON PARATIROID