III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

BAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bengkel Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

RANCANG BANGUN TUNGKU PORTABLE BAHAN BAKAR BATUBARA YANG AMAN UNTUK KESEHATAN PEMAKAINYA 1

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Pembahasan pada sisi gasifikasi (pada kompor) dan energi kalor input dari gasifikasi biomassa tersebut.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

KOMPOR BIOMASSA MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR KAYU CENGKEH (SYZYGIUM AROMATICUM (L.) MERR) SEBAGAI SUMBER ENERGI

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan. Sekarang ini masih banyak digunakan bakan bakar fosil atau bahan

Laju Pendidihan. Grafik kecepatan Pendidihan. M.Sumbu 18. M.Sumbu 24. Temperatur ( C) E.Sebaris 3 inch. E.Susun 3 inch. E.Sususn 2 inch.

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

PROSES PEMBUATAN BRIKET ARANG SEKAM SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH PERTANIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

Bab III Rancangan dan Prosedur Percobaan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

PEMANFAATAN BIOMASSA KERING (KAYU) SEBAGAI BAHAN BAKAR UNTUK MENGUJI KERJA PROTOTYPE KOMPOR BIOMASSA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

METODE PENELITIAN. Penentuan parameter. perancangan. Perancangan fungsional dan struktural. Pembuatan Alat. pengujian. Pengujian unjuk kerja alat

Pengembangan Desain dan Pengoperasian Alat Produksi Gas Metana Dari pembakaran Sampah Organik

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dimasa mendatang. Jumlah penduduk yang. sangat tinggi membuat kebutuhan bahan bakar fosil semakin

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN KOMPOR BRIKET BIOMASS UNTUK LIMBAH KOPI

Studi Eksperimen Gasifikasi Pada Reaktor Fluidized Bed Dengan Bahan Bakar Ampas Tebu

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

pemanfaatannya di Indonesia ialah energi biomassa. Indonesia memiliki sumber

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ketika ketergantungan manusia terhadap bahan bakar tak terbarukan

Bab IV Data Percobaan dan Analisis Data

UJI COBA REKAYASA KOMPOR BERBAHAN BAKAR BIJI JARAK

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

Uji kesetimbangan kalor proses sterilisasi kumbung jamur merang kapasitas 1.2 ton media tanam menggunakan tungku gasifikasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun yang menjadi tempat pada penelitian adalah Laboratorium Teknik

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir dibawah ini;

NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

POTENSI PENGGUNAAN KOMPOR ENERGI SURYA UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetis,

PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

BAB IV PROSES PENGUJIAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER TANPA SIRIP

III. METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

V. HASIL UJI UNJUK KERJA

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN

Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia Tahun Areal Panen (Ha)

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

PEMANFAATAN KOTORAN AYAM DENGAN CAMPURAN CANGKANG KARET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

UJI KINERJA REAKTOR GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT PADA BERBAGAI VARIASI DEBIT UDARA

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Silabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TERHADAP HASIL GAS REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

Drs. Mamat Ruhimat, M.Pd. Drs. Dede Sugandi, M.Si. Drs. Wahyu Eridiana, M.Si. Ir. Yakub Malik Nanin Trianawati Sugito, ST., MT.

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

STUDI MUTU BRIKET ARANG DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH BIOMASSA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI STUDI EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TERHADAP KERJA PADA REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER

PERBANDINGAN BIDANG API ISOTHERMAL KOMPOR ENGKEL DINDING API TUNGGAL DAN DINDING API GANDA BERBAHAN BAKAR BIOETHANOL

BAB V DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN. Seperti dijelaskan pada subbab 4.2 diatas, pengambilan data dilakukan dengan

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam perancangan kompor biomassa ini yaitu panci, bor listrik, mesin pelipat, gergaji besi, gerinda, stop watch, timbangan, termokopel, alat ukur, penjepit bahan bakar, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam perancangan kompor biomassa dengan prinsip gasifikasi ini adalah kayu kering, air, besi batangan, seng 0,5 cm, tiner dan cat. 3.3. Prosedur Penelitian Penelitian ini dirancang menggunakan 4 perlakuan tabung bakar dengan letak lubang yang berbeda dengan 6 pengulangan yaitu: 1) Lubang berada di bawah dan di sisi atas. 2) Tabung bakar dengan lubang di bawah, di sisi tabung dengan tinggi ¼ dari tabung bakar, dan di sisi atas.

3) Lubang berada di bawah, di sisi tabung dengan tinggi ¼ dari tabung bakar, dan di sisi atas. 4) Lubang berada di seluruh bagian tabung. Rancangan Tungku Sederhana Reaktor ini berfungsi sebagai tempat meletakkan dan membakar bahan bakar yang akan digunakan untuk memasak. Reaktor terdiri dari tabung luar dan tabung dalam. Tabung luar dibuat dari seng 0,5 mm yang dibentuk melingkar berdiameter 28 cm dan memiliki tinggi 40 cm, sedangkan tabung dalam atau tabung bakar berdiameter 14 cm dan memiliki tinggi 30 cm. Tabung luar terdapat satu buah pemasukkan bahan bakar yang berfungsi untuk memudahkan mengisi ulang bahan bakar yang mempunyai ukuran panjang 6 cm, dan lebar 4 cm. Tabung luar juga terdapat pengaturan udara dan tempat pengambilan abu yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 10 cm, lebar 6 cm. Pada tabung dalam atau tabung bakar alas tabung terdapat lubang udara yang berdiameter 1 cm yang berfungsi sebagai aliran udara primer dan juga berfungsi sebagai tempat keluarnya abu dari hasil pembakaran. Tabung bakar pada bagian samping terdapat lubang udara berdiameter 0,3 mm yang berfungsi sebagai aliran udara sekunder. Tabung bakar pada penelitian ini terdapat 4 jenis tabung bakar yang mempunyai letak lubang yang berbeda. Penjelasan 4 jenis tabung bakar dapat dilihat pada Gambar 8 dan diuji dengan 6 kali ulangan:

15 cm 7,5 cm 30 cm 14 cm Ø 1 cm (A) (B) Ø 5 mm Ø 3 mm (C) (D) Gambar 1. Rancangan tabung perlakuan A, B, C, D Tabung bakar yang pertama, lubang udara hanya berada di alas tabung dan bagian tepi atas tabung. Lubang pada alas berdiameter 1 cm dengan jumlah 20 lubang udara yang berfungsi sebagai aliran udara primer dan pada sisi atas lubang berdiameter 5 mm dengan jumlah 30 lubang udara yang berfungsi sebagai aliran udara sekunder. Tabung bakar yang kedua lubang udara berada di alas tabung, di sisi tabung dengan ketinggian ¼ dari tabung bakar atau 7,5 cm dari alas tabung, dan sisi atas tabung. Lubang di sisi berdiameter 3 mm dengan jumlah 224 lubang.

Lubang di alas tabung dan sisi atas mempunyai ukuran yang sama dengan tabung bakar pertama dengan jumlah 16 lubang udara Tabung bakar yang ketiga lubang udara berada di alas tabung, di sisi tabung dengan ketinggian ½ dari tabung bakar atau 15 cm dari alas tabung, dan sisi atas tabung. Lubang disamping berdiameter 3 mm dengan jumlah 448 lubang udara sekunder. Lubang di alas tabung dan sisi atas mempunyai ukuran yang sama dengan tabung bakar pertama dengan jumlah 16. Tabung bakar yang keempat lubang udara terdapat pada seluruh bagian tabung. lubang pada alas berdiameter 1 cm berjumlah 40 lubang udara primer. Lubang disamping berdiameter 3 mm dengan jumlah 896 lubang udara. Pada pengaturan udara berfungsi sebagai pengatura masuknya udara pada saat penyulutan, proses gasifikasi berlangsung, dan pada saat mematikan kompor gasifikasi ini, sedangkan mematikannya pengaturan udara ditutup secara penuh.. Pada Gambar 9, dijelaskan gambar rancangan tungku sederhana yang digunakan dalam penelitian ini. Dudukan Panci Tabung Bakar Lubang Udara Tabung luar Kaki Pengaturan Udara Gambar 2. Tungku Gasifikasi Sederhana

Pengujian kompor berbahan bakar biomassa ini dilakukan dengan cara merebus air dengan beberapa perlakuan. Perlakuan yang diuji adalah jumlah air yang direbus dan pengaruh luas lubang udara sekunder. Jumlah air yang direbus yaitu 5 liter. Jumlah bahan bakar digunakan dengan tinggi 75 % dari tinggi tabung bakar. Tidak penuhnya isi bahan bakar dimaksudkan agar ada ruang untuk starter awal atau penyulut api. Setelah melakukan pengujian, hasil dari pengujian akan dibandingkan dengan tungku pot tradisional seperti pada Gambar 10 untuk membandingkan kinerja dari kedua tungku tersebut. Gambar 3. Tungku pot tradisional Langkah-langkah melakukan pengujian kompor dengan menggunakan tiap-tiap jenis bahan bakar biomassa: 1) Masukkan bahan bakar ke reaktor dengan 4 perlakuan yaitu a) Tabung bakar dengan lubang di bawah dan di sisi atas. b) Tabung bakar dengan lubang di bawah, di sisi tabung dengan tinggi ¼ dari tabung bakar, dan di sisi atas. c) Tabung bakar dengan lubang di bawah, di sisi tabung dengan tinggi ½ dari tabung bakar, dan di sisi atas.

d) Tabung bakar dengan lubang di seluruh bagian tabung bakar. 2) Mengisi tabung bakar dengan bahan bakar yaitu kayu kering dengan tinggi 75 % dari tabung bakar. Dari masing-masing perlakuan akan dilakukan 6 kali pengulangan. 3) Bahan bakar yang akan digunakan ditimbang dahulu sebelum dimasukkan ke reaktor. 4) Setelah tabung reaktor terisi bahan bakar, kemudian dinyalakan dengan menggunakan minyak tanah sebagai pancingan. Lubang volume api dibuka. 5) Lalu masak air dalam panci sebanyak 5 liter hingga mendidih. Suhu air diukur sebelum dimasak dan setelah air mendidih dengan termometer. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mendidihkan akan dihitung juga dengan stopwatch. 6) Warna nyala api akan diamati secara visual. 7) Setelah air mendidih, dihitung waktu mendidihnya. Kompor dibiarkan menyala hingga bahan bakar habis terbakar semua dan dicatat waktunya. 8) Berat air ditimbang dan buka saringan dibawah kompor untuk mengeluarkan bahan bakar yang habis terpakai, lalu ditimbang juga. Langkah-langkah penyulutan api : 1) Isi tabung bakar dengan bahan bakar dengan tinggi 75 % dari tabung bakar. 2) Jika bahan bakar memiliki kepadatan tumpukan yang besar, maka hendaknya disiram minyak tanah lebih dari satu kali (+ 10 ml). 3) Nyalakan api dengan korek api. 4) Apabila api kira-kira sudah mulai stabil kurangi volume api dengan cara menggeser pada bagian volume api.

Pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui kapasitas bahan bakar yang mampu ditampung oleh sebuah kompor dilakukan pengujian dengan cara menghitung volume tabung reaktor menggunakan rumus: V = π r 2 t...(4) Dimana: V = Volume reaktor (m 3 ) r = Jari-jari silinder dalam (m) t = Tinggi silinder dalam (m) Cara lainnya mengetahui kapasitas bahan bakar yang mampu ditampung kompor adalah dengan cara memasukan bahan bakar hingga penuh setelah itu mengeluarkannya dan menimbangnya. 2) Mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan kompor memanaskan air hingga mencapai titik didih dilakukan pengujian dengan perlakuan merebus 5 liter air. Waktu dicatat dari mulai kompor dinyalakan hingga suhu air mencapai 100 o C. 3) Mengukur jumlah panas laten yang terjadi, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus:...(5) Dimana : Ql = panas laten (kj) Mam = berat rata-rata air yang menguap (kg) Pl = panas laten air (2260 kj/kg) 4) Untuk mengukur panas sensibel, digunakan rumus : Dimana : Qs = panas sensibel (kj)...(6) Ma = berat rata-rata air (kg)

Ps = panas spesifik air (4,186 kj/kg) T 2 = suhu rata-rata air akhir ( o C) T 1 = suhu rata-rata air awal ( o C) 5) Untuk mengetahui efisiensi energi kompor (Ef) digunakan persamaan (3): 6) Banyaknya energi pemakaian minyak tanah yang terpakai sebagai penyulutan nyala api, dapat digunakan dengan rumus:...(7) Dimana : E2 = energi untuk penyalaan awal (minyak tanah) (kj) Nm = nilai kalori minyak tanah (37.674 kj/l) Bm = banyaknya minyak yang terpakai (l) 3.4. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain : (1) Kebutuhan bahan bakar, (2) Kebutuhan energi spesifik, (3) Warna nyala api, (4) Waktu untuk mendidihkan air, dan (5) Efisiensi konversi energi oleh kompor 1) Kebutuhan Bahan Bakar Kebutuhan bahan bakar dihitung berdasarkan total penggunaan bahan bakar dari setiap jenis tabung bakar tersebut (kg) selama proses pembakaran bahan bakar habis terpakai semua. Data akan dianalisis secara statistik. 2) Kebutuhan Energi Spesifik Energi spesifik dalam kompor gasifikasi dapat dihtung dengan jumlah energi konsumsi yang pakai per massa air yang didihkan ketila memasak. Dapat menggunakan persamaan (2).

3) Warna Nyala Api Untuk warna nyala api dapat dilakukan dari hasil pengamatan langsung secara visual ketika kompor telah dinyalakan dengan setiap jenis tabung bakar yang digunakan pada tungku gasifikasi. Data akan dianalisis secara statistik. 4) Waktu Untuk Mendidihkan Air 5 Liter Pengujian dilakukan dengan cara memasak air dengan panci sebanyak 5 liter. Suhu air sebelum dimasak dan setelah mendidih diukur. Lalu dihitung lama waktunya untuk mendidih dengan menggunakan stopwatch. Data akan dianalisis secara statistik. 5) Efisiensi Konversi Energi oleh Kompor Gasifikasi Efisiensi konversi energi oleh kompor gasifikasi pada penggunaan bahan bakar dari masing-masing jenis bahan bakar dihitung berdasarkan total penggunaan bahan bakar tersebut (kg) selama proses pembakaran dikalikan dengan nilai kalori dari masing-masing jenis bahan bakar. Lalu dihitung pula berapa besar energi jumlah energi dari minyak tanah yang terpakai sebagai penyulutan nyala api dan energi bahan bakar sisa. Data kemudian akan dianalisis secara statistik. 3.5. Analisis Data Data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi kebutuhan bahan bakar, waktu opereasi optimal kompor, waktu mendidihkan air 5 liter, panas laten, panas sensibel, dan efisiensi energi kompor dan jumlah energi minyak yang terpakai sebagai penyulutan nyala api. Data percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang

diperoleh akan dianalisis serta disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan uraian untuk membandingk