Organisasi Sistem Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan PKMK FK UGM Blended Learning Kebijakan AIDS, Angkatan III, 2016 Outline Pengertian organisasi atau tatakelola sistem kesehatan Desentralisasi sistem kesehatan Pembiayaan kesehatan Integrasi Pelayanan Kesehatan 1
Organisasi atau Tata kelola Organisasi atau Tata Kelola kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian atau komponen (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu; kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama; 2
Sistem Kesehatan Pemerintah Sebagai regulator, pemberi dana dan pelaksana. Masyarakat Sebagai pemberi dana dan pelaksana. Usaha Profit dan Non-profit. Milik Pemerintah atau Swasta Sebagai pelaksana. Organisasi Kesehatan dalam Kerangka SKN Berjenjang dari tingkat pusat sampai daerah dengan memperhatikan otonomi daerah dan otonomi fungsional di bidang kesehatan. Ada pembagian kewenangan di setiap tingkat. 3
Implikasi tata kelola Struktur Organisasi Kemenkes, Dinkes, RS, Puskesmas dan institusi lain yang terkait Hubungan antar organisasi dan lembaga Pusat, Propinsi, dan Kabupaten/Kota secara vertikal -> hubungan Dinas Kesehatan dan RS -> hubungan secara horisontal UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah Mengapa perlu tata kelola yang baik? Filosofi Sektor kesehatan membutuhkan penetap kebijakan/regulator yang kuat untuk menjaga kualitas lembaga pelayanan sehingga mutunya lebih terjaga dan aman Sosiologis Sektor kesehatan mirip dengan sektor penerbangan -> Kesalahan dalam penanganan kesehatan dapat menyebabkan kematian ataupun kecacatan permanen Masyarakat harus dilindungi oleh sistem regulasi yang kuat 4
Tata Kelola Sistem Kesehatan (UU 23/2014 Pemda dan Perpres 72/2012 SKN) Peran pemerintah (Kemenkes, Dinkes Prov/Kab/Kota) Regulator fungsi stewardship, tata kelola atau kepemimpinan Pembiayaan Pelaksana kegiatan (layanan kesehatan) Pengembangan SDM dan sumber daya lainnya Tata Kelola Sistem Kesehatan (UU 23/2014 Pemda dan Perpres 72/2012 SKN) Rumit Konkuren dalam berbagai level Dari strategi (legislasi, regulasi) hingga ke operasional Keterlibatan banyak aktor termasuk di luar sistem kesehatan dimensi politik, finansial, klinis, institusional, profesional, legal, dan ekonomi 5
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan (UU 23/2014 Pemerintahan Daerah) Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan (UU 23/2014 Pemerintahan Daerah) 6
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan (UU 23/2014 Pemerintahan Daerah) Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan (UU 23/2014 Pemerintahan Daerah) 7
Manajemen dan regulasi Pembiayaan SDM Penyediaan farmasi dan alat kesehatan Informasi strategis Partisipasi masyarakat Upaya Kesehatan Pemerintah/Dinas Kesehatan/Dinas lainnya Pusat Propinsi Kab/Kot a Lembaga Swasta Masyarakat Desentralisasi Sistem Kesehatan 8
Kebijakan Desentralisasi Kesehatan Perkembangan desentralisasi centralization Law 23/14 Law 32/04 Law 22/99 De-centralization Kebijakan Desentralisasi Kesehatan Kebijakan Desentralisasi Dalam bentuk berbagai peraturan hukum Input masalah Lembaga Pemerintah Harapan 16 tahun yang lalu masalah masalah Menghasilka n peningkatan Status Kesehatan Masyarakat Masyarakat dan Swasta Faktor-faktor lain masalah 9
Pembiayaan Kesehatan 10
Lanjutan. ALUR DANA APBN KE DAERAH (MONEY FOLLOWS FUNCTION Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan) DAERAH Dana Dekonsentrasi (K/L menugaskan wewenang kepada Gubernur Dinas Kesehatan Provinsi Kepmenkes No 71 th 2012 (alokasi dan Petunjuk Teknis DanaTugas Pembantuan (K/L menugaskan wewenang kepada Gubernur/Bupati/Walikota) Dinas Kesehatan Provinsi Dinas Kesehatan Kab/Kota APBD Sumber pendanaan lainnya Pembiayaan kesehatan dari BPJS FKTP melalui kapitasi FKTL melalui klaim menggunakan Ina CBGs Dana Otsus dan Keistimewaan Aceh, Papua, DIY (kelembagaan, kebudayaan, pertanahan dan tata ruang) MPI -> dana hibah/pinjaman Dana Kemitraan -> Swasta, CSR 11
Integrasi Pelayanan Kesehatan Pendekatan Horizontal Pendekatan Vertikal Pendekatan horisontal Diselenggarakan melalui sistem kesehatan yang ada Berupa pelayanan kesehatan yang komprehensif. Berupaya untuk mengatasi masalah kesehatan dalam lingkup yang luas dan berkelanjutan melalui pengembangan sistem yang permanen. Sering disebut dengan pelayanan kesehatan umum Keterlibatan semua fungsi dalam dan antar organisasi untuk memecahkan masalah kesehatan, Mengembangkan komitmen untuk mencapai visi bersama 12
Kelebihan Pendekatan Horizontal Muncul sejak deklarasi Alma Ata 1978 Bersifat komprehensif Mengedepankan keberlanjutan dan lebih permanen Mudah menyesuaikan diri dengan perubahan pola penyakit Terintegrasi dalam sistem kesehatan yang ada Pendekatan vertikal tidak terintegrasi penuh dengan program-program kesehatan lainnya; Intervensi atau pelayanan yang dilakukan hanya pada target tertentu; Dana: bisa dari mana saja (pemerintah, kemitraan atau donor) 13
Kelebihan Pendekatan Vertikal Unggul dalam mengatasi masalah kesehatan tertentu pada populasi tertentu secara cepat, Lebih mudah dikelola karena scope of work yang lebih kecil Daya tarik Program Vertikal Bagi donor agency: dapat menunjukkan hasil yang cepat lebih mudah dikelola Bagi pemerintah: dapat memecahkan masalah keterbatasan SDM anggaran yang ada 14
TERIMA KASIH 15