RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, KOMNAS HAM DAN PPATK

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN R I

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II

PERUBAHAN FORMAT DAN STRUKTUR MATERI NOTA KEUANGAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI ANGGARAN DPR.

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

HASIL WAWANCARA. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal 25 Juli 2013 jam WIB

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN K/L TAHUN 2011

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

: Menteri Dalam Negeri, Kepala BNPP, Ketua KPU, Ketua Bawaslu

BERITA NEGARA. No.626, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Reformasi Birokrasi. Kantor Wilayah. Program Aksi.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

RA RANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 22 ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang...

PROSES PENGGANGGARAN APBNP TA 2013 (PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN (P4-IP)/PPIP-P2KP)

FORMULIR 1. PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN Kementrian/Lembaga : KOMISI YUDISIAL RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis (Lemba

PENYERAPAN ANGGARAN DEWAN PERS TAHUN ANGGARAN 2011*

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156 /PMK.07/2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2. Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5493

Disampaikan dalam diskusi dan bedah buku Pokok-pokok Siklus APBN dan Dasar-dasar Praktek penyusunan APBN di Indonesia Jilid II

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAN PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MAHKAMAH KONSTITUSI, SEKJEN KOMISI YUDISIAL, KOMNAS HAM DAN PIMPINAN KPK --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2015-2016 Masa Persidangan : V Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : Rapat Kerja Komisi III DPR RI Hari/tanggal : Selasa, 7 Juni 2016 Waktu : Pukul 13.25 s.d. 16.02 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI Acara : Pembahasan APBN-P Tahun 2016 Kementerian/Lembaga yaitu Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Komnas HAM dan KPK. I. PENDAHULUAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dibuka pukul 13.25 WIB oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Yth. DR. Benny K. Harman, SH., dengan agenda rapat sebagaimana tersebut di atas. II. POKOK-POKOK PEMBICARAAN 1. Dalam pembahasan APBN-P Tahun 2016, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, menyampaikan hal-hal sebagai berikut : Pagu awal alokasi anggaran KPK tahun 2016 adalah sebesar 1.061.469.984.000. Salah satu focus APBN Perubahan 2016 adalah perubahan terkait penghematan/pemotongan belanja K/L sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang langkah-langkah penghematan dan pemotongan belanja K/L. Adapun penghematan/pemotongan anggaran KPK telah ditetapkan sebesar 69.601.995.900. Langkah-langkah penghematan anggaran KPK: 1) KPK telah mengusulkan penghematan/pemotongan kepada Menteri keuangan, 1

2) KPK telah menyampaikan usulan Revisi DIPA TA 2016 dengan mencantumkan catatan blokir dalam halaman IV DIPA. Revisi DIPA telah disahkan pada tanggal 27 Mei 2016, 3) Pelaksanaan pemotongan anggaran dalam DIPA KPK TA 2016 dilakukan setelah UU mengenai APBN P TA 2016 disahkan. 2. Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi menyampaikan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut : Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016, MK mendapatkan anggaran sebesar 264.735.542.000,-. Anggaran sebesar 264.735.542.000,- dialokasikan untuk 1 (satu) fungsi yaitu Ketertiban dan Keamanan dan 4 (empat) program, yaitu : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Teknis Lainnya Mahkamah Konstitusi; 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Konstitusi; 3. Program Penanganan Perkara Konstitusi; 4. Program Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah- Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 dan Surat Menteri Keuangan Nomor S- 377/MK.02/2016 tanggal 13 Mei 2016 hal Penghematan/Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga (KL) TA 2016, anggaran MK dipotong sebesar 26.432.341.500,- atau 9.98% dari Pagu Anggaran Mahkamah Konstitusi TA 2016 sebesar 264.735.542.000. Selanjutnya, Surat Menteri Keuangan Nomor S-407/MK.02/2016 tanggal 24 Mei 2016 hal Perubahan Alokasi Belanja K/L dalam RAPBN-P 2016, MK mendapatkan Reward sebesar 50.000.000.000,- sehingga pagu anggaran APBN Perubahan MK Tahun 2016 menjadi sebesar 288.303.200.500,-, Dari uraian tersebut, bahwa, Pagu Anggaran Tahun Anggaran 2016 semula sebesar 264.735.542.000,- menjadi 288.303.200.500,- Realisasi Anggaran Ta 2016 Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016, anggaran belanja yang dialokasikan untuk MK sebesar 264.735.542.000,-. Realisasi anggaran MK tahun 2016 sampai dengan 3 JUni 2016 adalah sebesar 153.158.738.679 atau 42,12% dari alokasi anggaran. 3. Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial menyampaikan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut : Pagu Awal (Sebelum Penghematan/Pemotongan Anggaran) 148.874.879.000, untuk membiayai program-program : 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komisi Yudisial 95.438.879.000 2) Program Rekrutmen, Peningkatan Kapasitas, Advokasi, Pengawasan Perilaku Hakim Agung dan Hakim 53.436.000.000 Pasca Penghematan/Pemotongan Anggaran yaitu : 1) Besaran persentase pemotongan Anggaran KY adalah 25,88 % atau sebesar Rp38.531.253.000,00 2

2) Besaran persentase pemotongan anggaran setelah dikurangi beban tetap sebesar Rp50.985.198.000,00 adalah 39,36% Pagu Anggaran (Pasca Penghematan/Pemotongan) yaitu sejumlah 110.343.626.000 untuk program-program yaitu : 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komisi Yudisial 78.200.927.000 2) Program Rekrutmen, Peningkatan Kapasitas, Advokasi, Pengawasan Perilaku Hakim Agung dan Hakim 32.142.699.000 4. Ketua Komnas HAM menyampaikan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut : Pagu Alokasi Anggaran Komnas HAM 2016: Program/Kegiatan Jumlah Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komnas HAM Peningkatan Kualitas Perencananaan, Pengawasan dan Kerjasama Penyelenggaraan layanan perkantoran, Kepegawaian, Keuangan, Per UU dan Bantuan Hukum Program Peningkatan Pemajuan dan Penegakan HAM Penguatan Kesadaran HAM Masyarakat dan Aparatur Negara 69.671.726.000,- 3.070.046.000,- 66.601.680.000,- 24.284.420.000,- 7.430.000.000,- Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM 13.520.000.000,- Pencegahan dan Penanggulangan Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan dan Pemenuhan Hak Korban 3.334.420.000,- Total anggaran: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 81.869.908.000 Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 12.086.238.000 Jumlah keseluruhan anggaran Komnas HAM sebesar 93.956.146.000. APBN PERUBAHAN TA. 2016, sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S- 377/MK.02/2016 3

Program/Kegiatan Pagu 2016 Sesudah Penghematan/ Pemotongan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komnas HAM Program Peningkatan Pemajuan dan Penegakan HAM 69.671.726.000,- 24.284.420.000,- Total 93.956.146.000,- 77.818.699.000, - Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S- 377/MK.02/2016 perihal penghematan/pemotongan anggaran APBN TA 2016, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia melakukan penghematan/ pemotongan sebesar RP. 16.137.447.000,- Penghematan/Pemotongan APBN Perubahan TA. 2016 sebesar 16.137.447.000. (Enam belas Milyar seratus tiga puluh tujuh juta empat ratus empat puluh tujuh ribu rupiah) 17% dari total anggaran Komnas HAM Program/Kegiatan Pagu Penghematan Setelah Penghematan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 69.671.726.000,- 9.251.530.930,- (13%) 60.420.195.070,- Belanja Pegawai 32.842.000.000,- 3.000.000.000,- (9%) 29.842.000.000,- Belanja Operasional Perkantoran 28.145.000.000,- 5.717.352.000,- (20%) 22.427.648.000,- Belanja Modal 3.198.280.000,- 534.180.000,- (17%) 2.664.100.000,- Belanja Non Operasional RP. 5.486.446.000,- 5.486.446.000,- Program Peningkatan Pemajuan dan Penegakan HAM 24.284.420.000,- 6.885.915.000,- (28%) 17.398.505.000,- 4

Penguatan Kesadaran HAM Masyarakat dan Aparatur Negara 7.430.000.000,- 1.722.760.000,- (23%) 5.707.240.000,- Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM 13.520.000.000,- 2.921.429.000,- (22%) 10.598.571.000,- Pencegahan dan Penanggulangan Segala Bentuk Ktp dan Pemenuhan Hak Korban 3.334.420.000,- 2.241.726.000,- (67%) 1.092.694.000,- TOTAL 93.956.146.000,- 16.137.447.000,- (17%) 77.818.699.000,- Catatan atas Penghematan/Pemotongan 1. Sesuai mandat UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Komnas HAM melaksanakan 4 fungsi, Pengkajian, Penelitian, Penyuluhan, Pemantauan, dan Mediasi. Komnas HAM juga diberi mandat melalui UU No.26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis serta UU No.7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. 2. Pelaksanaan 4 fungsi Komnas HAM ini terwujud dalam Program Peningkatan Pemajuan dan Penegakan HAM dimana salah satu prioritas Komnas HAM adalah Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM yang Berat dan Perlindungan Kelompok Marginal Rentan serta mewujudkan kemudahan bagi masyarakat untuk melaporkan dugaan terjadinya pelanggaran HAM melalui sistem pengaduan on line. Dalam hal meningkatkan pemahaman HAM masyarakat dan aparatur negara, Komnas HAM sedang merencanakan untuk mewujudkan Polisi Ramah HAM. 3. Selain melaksanakan Penanganan Kasus Pelanggaran HAM serta Peningkatan Pemahaman HAM bagi Masyarakat dan Aparatur Negara melalui Pendidikan dan Penyuluhan, Komnas HAM juga menghasilkan Kajian-kajian atas Peraturan Perundang-undangan yang terkait HAM. 4. Sesuai dengan ketentuan, alokasi Anggaran Komnas HAM juga diperuntukan bagi pelaksanaan fungsi Komnas Perempuan. 5. Beberapa hal lainnya yang menjadi pokok pembahasan yaitu diantaranya adalah sebagai berikut : Bahwa para mitra kerja terhadap angka penyerapan anggaran sampai dengan bulan Mei 2016 belum dipaparkan secara lengkap. Apakah ketika Menteri Keuangan melakukan pemotongan, Perwakilan dari Kementerian/Lembaga diundang terlebih dahulu, dan bagaimana asal-usul angka penghematan Apakah dengan alokasi anggaran yang diperuntukan bagi masing-masing K/L sudah cukup dengan kondisi yang ada seperti ini. Bahwa harus 5

dicermati terhadap reward sebesar 50 Milyard yang diterima oleh Mahkamah Konstitusi. Bahwa pada dasarnya K/L harus menerima realitas pemotongan/penghematan anggaran. Namun seyogyanya pemotongan jangan menyentuh bagian yang sifatnya mendasar atau pelayanan masyarakat, cukup dibagian yang berhubungan dengan infrastruktur. Meminta klarifikasi mengapa KPK setuju dengan penghematan anggaran yang telah ditetapkan, mengingat penegakan hokum harus didukung dengan anggaran yang memadai. Terhadap Sekjen Komisi Yudisial, jangan ada pemotongan anggaran terhadap tupoksi utamanya. Terhadap Sekjen MK, harus menjadi perhatian terkait pasal-pasal yang sudah dibatalkan dan menjadi konstitusional bersyarat. Bahwa pemotongan/penghematan ini jangan sampai mengganggu program-program strategis dari K/L. Terhadap penghematan anggaran dari Komisi Yudisial, diusahakan tidak melakukan penghematan anggaran, terutama yang berhubungan dengan investigasi rekam jejak hakim dan pemantauan persidangan. 3. Beberapa tambahan penjelasan dari Perwakilan masing-masing Kementerian/Lembaga, diantaranya adalah sebagai berikut : Pimpinan KPK menjelaskan bahwa, terkait dengan penghematan/ pemotongan Anggaran KPK mengikuti Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-377/MK.02/2016 tanggal 13 Mei 2016 hal Penghematan/Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga (KL) TA 2016, tetapi jika dimungkinkan, KPK menginginkan pagunya tetap sesuai pagu anggaran 2016 Sekjen Komisi Yudisial menjelaskan bahwa dengan Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga tersebut dapat menghambat kegiatan yang menyangkut layanan masyarakat dan hal-hal yang menyangkut pemenuhan calon hakim agung/calon hakim ad hoc sesuai permintaan Mahkamah Agung tidak dapat terpenuhi. Sekjen Mahkamah Konstitusi menjelaskan bahwa, reward sebesar 50 Milyar adalah hasil dari anggaran berbasis kinerja. Karena ditahun anggaran 2015 realisasi kegiatan MK mencapai 99,68 dan output diatas 100 persen. Sekjen Komnas HAM menjelaskan bahwa Penghematan dan Pemotongan Belanja Komnas HAM agar penghematannya tidak dilakukan pada kegiatan strategis III. KESIMPULAN/PENUTUP Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Sekjen Mahkamah Konstitusi, Sekjen Komisi Yudisial, Komnas HAM dan Pimpinan KPK, mengambil keputusan/kesimpulan. Usulan APBN-P Tahun 2016, sebagai berikut : 6

Komisi III DPR RI menerima penjelasan : 1. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atas penghematan APBN 2016 sebesar Rp 69.601.996.000,- dari pagu DIPA tahun 2016 sebesar Rp 1.061.469.984.000,-, sehingga pagu RAPBNP KPK tahun 2016 menjadi sebesar Rp 991.867.988.000,- 2. Sekjen Mahkamah Konstitusi terkait RAPBNP tahun 2016 sebesar Rp 288.303.200.500,- yang diperoleh setelah dilakukan penghematan sebesar Rp 26.432.341.500,- dan penerimaan reward sebesar Rp 50.000.000.000,- 3. Sekjen Komisi Yudisial atas penghematan APBN 2016 sebesar Rp 38.531.253.000,- dari pagu DIPA tahun 2016 sebesar Rp 148.874.879.000,-,sehingga pagu RAPBNP Komisi Yudisial tahun 2016 menjadi sebesar Rp 110.343.626.000,-. Serta usulan untuk tidak dikenakan penghematan/ pemotongan APBN tahun 2016. 4. Ketua Komnas HAM atas penghematan APBN 2016 sebesar Rp 16.137.447.000,- dari pagu DIPA tahun 2016 sebesar Rp 93.956.146.000,- sehingga pagu RAPBNP Komnas HAM tahun 2016 menjadi sebesar Rp 77.818.699.000,-. Serta usulan untuk tidak dikenakan penghematan/ pemotongan APBN tahun 2016. untuk dibahas dan diputuskan dalam rapat pleno Komisi III DPR RI yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat sesuai dengan mekanisme yang ditentukan dalam Peraturan Tata Tertib DPR RI dan UU MD3. Rapat ditutup pukul 16.02 WIB 7