BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandar udaraan, Pasal 1 Ayat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BATASAN DAN PENGERTIAN TENTANG BANDAR UDARA

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA HANG NADIM BATAM

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang ada yaitu pada tahun 2028 perkiraan jumlah penumpang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bandar Udara dan Sistem Lapangan Terbang. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization):

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA TAMBOLAKA SUMBA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

TUGAS AKHIR BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penataan

cxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt

ICAO (International Civil Aviation Organization)

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

PENGANTAR TEKNIK TRANSPORTASI TERMINAL. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk. tidak dapat di jangkau oleh transportasi darat dan laut.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II: STUDI PUSTAKA

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Sastranegara Bandung, data fasilitas sisi darat (landside) berupa detail gedung

Terminal Darat, Laut, dan

PERENCANAAN BANDAR UDARA. Page 1

BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN BANDARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan, Pasal 1 Ayat. sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

standar Peraturan Direktur Jenderal EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDAR UDARA JUANDA

Pelabuhan Teluk Bayur

PERTEMUAN KE - 1 PENGENALAN

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh

PENDAHULUAN BAB I. berpopulasi tinggi. Melihat kondisi geografisnya, transportasi menjadi salah satu

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 1996 Tentang : Kebandarudaraan

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penumpang menunggu. Berikut adalah beberapa bagian penting bandar udara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA

PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL KULON PROGO DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR PERANCANGAN JURUSAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan dalam waktu cepat, berteknologi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

yaitu apabila bangkitan parkir tidak dapat tertampung oleh fasilitas parkir di luar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Akhir Sarjana Strata Satu STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA HAJI HASAN AROEBOESMAN ENDE KABUPATEN ENDE

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BANDAR UDARA DAN TERMINAL

2015, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 5

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR


Kata Kunci : Transposrtasi, Bandara, Terminal Penumpang Bandara Pusako Anak Nagari, Ikon Daerah

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

B. Klasifikasi Bandar Udara Di dalam UU no.1 tahun 2009 tentang penerbangan, menyebutkan 6 jenis bandar udara, yaitu:

TUGAS Topik Khusus Transportasi BANDAR UDARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1996 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini telah menjadikan peranan transportasi menjadi sangat

Terminal penumpang bandar udara

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. V, 1 Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Sumba Barat dengan ibu kotanya bernama Waikabubak

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB II TINJAUAN UMUM BANDARA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/06/18/Th. VI, 2 Juni 2017

LAMPIRAN Tinjauan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Pengertian Fungsi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

BAB I PENDAHULUAN BAB II Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1996 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. VII, 3 Juli 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. IV, 2 MEI 2016

- Term inal adalah tempat alat-alat pengangkutan dapat. - Terminal adalah tempat berhenti, tempat kedudukan, tempat

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. V, 2 Mei 2017

Survey Sterilisasi Bandara International sesuai standar pengawasan yang optimal dan efektif

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Umum 2. 1. 1. Bandar udara Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1 Ayat 1, bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, dan atau bongkar muat kargo dan atau pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi. Bandar udara menurut statusnya terdiri sebagai berikut. 1. Bandar udara umum, yaitu bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan umum. 2. Bandar udara khusus, yaitu bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. 2. 1. 2. Sistem lapangan terbang Sebuah lapangan terbang melingkupi kegiatan yang sangat luas, yang mempunyai keutuhan yang berbeda. Sistem lapangan terbang dibagi dua, yaitu sisi darat (land side) dan sisi udara (air side), yang keduanya dibatasi oleh terminal (Gambar 2.1.). Dalam sistem lapangan terbang, sifat sifat kendaraan darat dan kendaraan udara mempunyai pengaruh yang kuat kepada rancangan (Basuki, H., 1986).

Sistem Bandar udara Perjalanan udara Terminal udara Sistem permukaan lapangan udara Landasan pacu Sisi Udara Landasan tunggu Landas-hubung keluar Sistem landashubung Area pintu gerbang (gate)- apron Gedung terminal Sisi Darat Tempat parkir & sirkulasi kendaraan Sistem jalan masuk darat ke bandar udara Arus Pesawat terbang Arus penumpang Gambar 2.1. Bagian-bagian dari Suatu Sistem Bandar Udara 2. 2. Terminal Penumpang Menurut Horronjeff, R (1993) daerah terminal adalah daerah pertemuan utama antara lapangan udara (airfield) dan bagian bandar udara lainnya. Daerah ini meliputi fasilitas fasilitas untuk pemrosesan penumpang dan bagasi, penanganan barang angkutan (cargo) dan kegiatan kegiatan administrasi,

operasi dan pemeliharaan bandar udara. Terminal penumpang mempunyai tiga fungsi yaitu : 1. Fungsi operasional Fungsi operasional merupakan kegiatan pelayanan penumpang dan barang dari dan ke moda transportasi udara. Yang termasuk dalam fungsi operasional, antara lain seperti dibawah ini. a. Pertukaran moda Perjalanan udara merupakan perjalanan kelanjutan dari berbagai moda, mencakup akses pelayanan darat dan pelayanan udara. Sehingga dalam rangka pertukaran moda tersebut penumpang melakukan pergerakan dikawasan terminal penumpang. b. Pelayanan penumpang Pelayanan penumpang adalah proses pelayanan penumpang pesawat udara antara lain : layanan tiket, pendaftaran penumpang dan bagasi, memisahkan bagasi dari penumpang dan kemudian mempertemukannya kembali. Fungsi ini terjadi dalam kawasan terminal penumpang. c. Pertukaran tipe pergerakan Pertukaran tipe pergerakan merupakan proses perpindahan penumpang dan atau barang/bagasi dari dan ke pesawat. 2. Fungsi komersial Bagian ruang tertentu yang terdapat didalam terminal penumpang dapat disewakan antara lain untuk : restoran, toko, ruang pamer, iklan, pos giro, telepon, bank dan asuransi, biro swasta dan lain-lain.

3. Fungsi administrasi Bagian atau ruang tertentu pada terminal dapat diperuntukkan bagi kegiatan manajemen terminal. Berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut : a. Terminal penumpang umum Terminal penumpang umum adalah terminal penumpang umum yang menampung kegiatan-kegiatan operasional, komersial dan administrasi bagi pelayanan penumpang, baik dengan penerbangan berjadwal maupun tidak berjadwal. b. Terminal penumpang khusus Terminal penumpang khusus adalah terminal penumpang yang diperuntukkan bagi penumpang umum dgn pelayanan khusus dan hanya dimanfaatkan pada waktu-waktu tertentu, antara lain sebagai berikut. 1. Terminal haji Terminal haji adalah terminal penumpang yang diperuntukkan bagi kegiatan pelayanan jamaah haji dan barang bawaannya. 2. Terminal VIP Terminal VIP adalah terminal penumpang yang diperuntukkan bagi kegiatan pelayanan orang-orang tertentu seperti pejabat tinggi negara dan tamu negara. Perencanaan bangunan terminal VIP dapat terpisah / menyatu dengan bangunan terminal penumpang umum.

3. Terminal TKI Terminal TKI adalah terminal penumpang yang diperuntukkan bagi kegiatan pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan barang bawaannya. Perancangan bangunan terminal TKI dapat terpisah atau menyatu dengan bangunan terminal penumpang umum. 2. 3. Sistem Pelayanan Penumpang (Passenger Handling System) Menurut Zainuddin, A (1986) sistem pelayanan penumpang adalah suatu sistem yang merupakan penghubung utama antara jalan masuk ke pelabuhan udara dengan pesawat terbang (mulai dari jalan masuk sampai ke dalam pesawat). Sistem pelayanan penumpang merupakan hal yang paling utama dari terminal area. ( Lihat Gambar 2. 2. ) Sistem Terminal Penumpang Jalan Masuk /Keluar Pertemuan Jalan Masuk/Pemrosesan Pemrosesan Pertemuan Pemrosesan pesawat Penerbangan Kegiatan Mengendarai mobil sendiri Memakai sopir Diantar Turun dari mobil Naik ke mobil Parkir Sirkulasi Penyerahan tiket Lapor masuk bagasi Pemeriksaan paspor Pengambilan bagasi Pemeriksaan pabesa Pemrosesan Menunggu Naik ke pesawat Turun dari pesawat Terbang Fasilitas Fisik Jalan raya Jalur rel kereta api Stasiun pemindahan Mobil Taksi Bis Kereta api/transit V/STOL Pelataran untuk penumpang yang akan naik ke pesawat Pelataran untuk penumpang yang baru turun dari pesawat Tempat parker Pelataran untuk parkir Tempat pelayanan tiket Tempat penyerahan bagasi Tempat pelayanan paspor Peralatan untuk mengambil bagasi Tempat pemeriksaan pabean Ruang pemrosesan Ruang tunggu Mobil bertangga Bis Jalur Jet Tangga/lantai miring Pesawat Gambar 2.2. Sistem Terminal Penumpang

Sistem pelayanan penumpang terdiri dari tiga bagian utama yaitu : jalan masuk (acces interface), sistem pemrosesan ( processing), dan pertemuan dengan pesawat (flight interface). 2. 3. 1. Jalan masuk (access interface) Disini penumpang berpindah dari cara perjalanan pada jalan masuk ke bagian pemrosesan penumpang, sirkulasi, parkir dan naik turunnya penumpang dipelataran.. Bagian ini terdiri dari pelataran terminal, fasilitas parkir dan jalan penghubung yang memungkinkan penumpang, pengunjung dan barang untuk masuk dan keluar dari terminal (Zainuddin, A., 1986). Menurut Horronjeff, R. (1993) jalan masuk (access interface) terdiri dari pelataran terminal fasilitas parkir dan jalan penghubung yang memungkinkan penumpang, pengunjung dan barang untuk masuk dan keluar dari terminal. Bagian ini meliputi fasilitas fasilitas sebagai berikut. 1. Pelataran depan bagi penumpang untuk naik dan turun dari kendaraan, yang menyediakan posisi bongkar muat bagi kendaraan untuk menuju atau meninggalkan gedung terminal. 2. Fasilitas parkir mobil yang menyediakan tempat parkir untuk jangka pendek dan jangka panjang bagi penumpang dan pengunjung serta fasilitas fasilitas untuk mobil sewaan, angkutan umum, dan taksi. 3. Jalan yang menuju pelataran teminal, pelataran parkir dan jaringan jalan umum dan jalan bebas hambatan.

4. Fasilitas untuk menyeberangi jalan bagi pejalan kaki, termasuk terowongan, jembatan dan peralatan otomatis yang memberikan jalan masuk antara fasilitas parkir dan gedung terminal. 5. Jalan lingkungan dan lajur bagi kendaraan pemadam kebakaran yang menuju berbagai fasilitas dalam terminal dan ke tempat-tempat fasilitas bandar udara lainnya seperti tempat penyimpanan barang, tempat truk pengangkut bahan bakar, kantor pos dan lain-lain. 2. 3. 2. Sistem pemrosesan (processing) Disini penumpang diproses untuk mempersiapkan pemberangkatan atau mengakhiri perjalanan. Aktivitas yang terutama disini adalah mengurus tiket, menyerahkan barang barang bawaan untuk diperiksa, pengambilan barang barang bawaan dan pemeriksaan lain (Zainuddin, A., 1986) Menurut Horronjeff, R. (1993) terminal digunakan untuk memproses penumpang dan bagasi untuk pertemuan dengan pesawat dan model transportasi darat. Terminal meliputi fasilitas fasilitas berikut. 1. Tempat pelayanan tiket (ticket counter) dan kantor yang digunakan untuk penjualan tiket, lapor-masuk bagasi (baggage check-in). Informasi penerbangan serta pegawai dan fasilitas administratif. 2. Ruang pelayanan terminal yang terdiri dari daerah umum dan bukan umum seperti konsesi, fasilitas-fasilitas untuk penumpang dan pengunjung, tempat perbaikan truk, ruangan untuk menyiapkan makanan serta gudang bahan makanan dan barang-barang lain.

3. Lobi untuk sirkulasi penumpang dan ruang tunggu bagi tamu. 4. Daerah sirkulasi umum untuk sirkulasi umum bagi penumpang dan pengunjung, terdiri dari daerah-daerah seperti tangga, eskalator, lift dan koridor. 5. Ruangan untuk bagasi, yang tidak boleh dimasuki umum, untuk menyortir dan memroses bagasi yang akan dimasukkan ke pesawat (outbound baggage space). 6. Ruangan bagasi yang digunakan untuk memroses bagasi yang dipindahkan dari satu pesawat ke pesawat lain dari perusahaan penerbangan yang sama atau berbeda (intraline and interline baggage space). 7. Ruangan bagasi yang digunakan untuk menerima bagasi dari pesawat yang tiba dan untuk menyerahkan bagasi kepada penumpang (inbound baggage space). 8. Daerah pelayanan dan administrasi bandar udara yang digunakan untuk manajemen, operasi dan fasilitas pemeliharaan bandar udara. 9. Fasilitas pelayanan pengawasan federal yang merupakan daerah untuk memroses penumpang yang tiba pada penerbangan internasional dan yang kadang-kadang digabungkan sebagai bagian dari elemen penghubung. 2. 3. 3. Pertemuan dengan pesawat (flight interface) Disini penumpang dipindahkan dari komponen prosesing (processing component) ke pesawat terbangnya. Aktivitas yang ada disini adalah meliputi

pengumpulan, untuk pemindahan ke dan dari pesawat, menaikkan ke pesawat dan menurunkannya (Zainuddin, A., 1986) Menurut Horronjeff, R. (1993) pertemuan dengan pesawat (flight interface) ini menghubungkan terminal dengan pesawat yang diparkir dan biasanya meliputi fasilitas fasilitas berikut. 1. Ruangan terbuka (concourse), untuk sirkulasi menuju ruang tunggu keberangkatan, yang digunakan penumpang untuk menunggu keberangkatan. 2. Ruang keberangkatan, yang digunakan penumpang untuk menunggu keberangkatan. 3. Peralatan keberangkatan penumpang yang digunakan untuk naik dan turun dari pesawat dari dan ke ruang tunggu keberangkatan. 4. Ruang operasi perusahaan penerbangan yang digunakan untuk pegawai, peralatan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kedatangan dan keberangkatan pesawat. 5. Fasilitas-fasilitas keamanan yang digunakan untuk memeriksa penumpang dan bagasi serta memeriksa jalan-masuk untuk umum yang menuju ke daerah keberangkatan (koordinasi) penumpang. 6. Daerah pelayanan terminal, yang memberikan fasilitas kepada umum, san daerah-daerah bukan untuk umum yang digunakan untuk operasi, seperti gedung untuk pemeliharaan dan utilitas.

2.4. Lapangan Parkir Menurut Basuki, H (1986) lapangan parkir di pelabuhan udara digunakan sebagai berikut. 1. Penumpang pesawat 2. Pengunjung yang menemani penumpang 3. Pengunjung lapangan untuk rekreasi 4. Karyawan lapangan terbang 5. Taksi, sub-urban, persewaan mobil 6. Orang yang berkepentingan dengan usaha dilapangan terbang. 2. 5. Fasilitas Bandar udara Menurut Basuki Heru ( 1990 ), Bandar udara harus memiliki fasilitas seperti Runway, Taxiway, Apron, Holding Bay, Holding Apron, bangunan terminal, jalan masuk dan tempat parkir. Pada perinsipnya beberapa fungsi produk angkutan udara yang harus dicapai antar lain sebagai berikut. 2. 5. 1. Landas pacu ( runway ) Landas Pacu adalah komponen Bandar udara yang digunakan untuk landing dan take off pesawat terbang ( Lihat Gambar 2.3. dan Gambar 2.4. ). Landas pacu sendiri terdiri atas lima macam, yaitu landasan tunggal, landasan pararel, landasan dua jalur, landasan berpotongan dan landasan terbuka V. ( Soengkono, J., 1999 ).

Gambar 2. 3. Runway Bandar Udara Hang Nadim Batam Runway Apron Gambar 2. 4. Runway dan Apron Bandar Udara Hang Nadim Batam

2. 5. 2. Landas hubung ( taxiway ) Fungsi utama taxiway adalah sebagai jalan keluar masuk pesawat dari landas pacu ke bangunan terminal dan sebagainya atau dari landas pacu ke hanggar pemeliharaan (Basuki Heru., 1990 ). ( Lihat Gambar 2. 5. ) Taxiway Gambar 2. 5. Taxiway Bandar Udara Hang Nadim Batam 2. 5. 3. Apron Apron adalah bagian dari Bandar udara yang disediakan untuk keperluan menaikan dan menurunkan penumpang, atau barang, pengisian bahan bakar, parkir dan pemeliharan pesawat terbang ( Wulandari, l., 1996 ). ( Lihat Gambar 2. 6 dan Gambar 2.7 )

Gambar 2. 6. Apron Bandar Udara Hang Nadim Batam Gambar 2. 7. Apron Bandar Udara Hang Nadim Batam

2.5. 4. Holding apron Zainudin, A. ( 1983 ) menfinisikan Holding Apron sebagai tempat berhenti pesawat yang akan lepas landas yang terletak pada ujung ujung runway, taxiway dan dapat menampung 2-3 pesawat pada waktu take off. 2. 5. 5. Holding bay Basuki Heru ( 1990 ) mendefinisikan Holding Bay sebagai Apron yang tidak luas yang berlokasi di Bandar udara untuk parkir sementara. Holding Bay tidak diperlukan bila kapasitas sebanding dengan permintaan, namun demikian fluktuasi permintaan di masa depan sangat sulit diramalkan sehingga fasilitas untuk parkir sementara masih tetap diperlukan.