PENERAPAN AHP UNTUK SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

AHP (Analytical Hierarchy Process)

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

Analytic Hierarchy Process

BAB III METODE PENELITIAN. dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain Riset Tujuan Penelitian. Jenis Penelitian

PEDOMAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA ARIF 1 KALIREJO MENGGUNAKAN METODE AHP

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

Aan Jaelani. Kata Kunci :Analytical Hierarchy Prosess (AHP), Pemilihan siswa berprestasi, sistem pengambilan keputusan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SANTRI BERPRESTASI PONDOK PESANTREN ASSYAFI IYYAH KEDIRI DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Pengertian Metode AHP

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

Titis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

BAB III METODE PENELITIAN

I. LATAR BELAKANG. III. WAKTU/TEMPAT Hari/tanggal : Rabu/7 November 2012 Waktu : selesai Tempat : Ruang Rapat Pimpinan FKp Unair

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia

Implementasi Metode AHP dalam Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Kuota Pembimbing Mahasiswa. Irfan Dwi Jaya

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH SISWA BERPRESTASI DI SMK AL BASYARI SENDANGAGUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS(AHP)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

Pertemuan 9 (AHP) - Mochammad Eko S, S.T

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS

BAB III METODE KAJIAN

III. METODE PENELITIAN

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA (STUDI KASUS : SMK Ma arif 1 Kalirejo)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK PENENTUAN JURUSAN IPA DAN IPS DI SMA NEGERI 6 SEMARANG

PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK NEGERI 9 SEMARANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON PENERIMA BEASISWA PADA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

IMPLEMENTASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

Penyebaran Kuisioner

DAFTAR ISI. PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mahasiswa memiliki hard skills dan soft skills yang

Transkripsi:

bidang TEKNIK PENERAPAN AHP UNTUK SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI SRI NURHAYATI, SRI SUPATMI Program Studi Teknik Komputer Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Tujuan dari Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan menghasilkan lulusan yang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berah lak mulia, cerdas, unggul dalam prestasi, dan berwawasan luas. Oleh karena itu Perguruan Tinggi secara terus menerus mengem bang kan iklim akademis agar dapat mendukung pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga tujuan dari perguruan tunggi tercapai. Dengan adanya hal tersebut perguruan tinggi dihadapkan pada suatu masalah bagaimana melakukan penilaian terhadap kualitas mahasiswa yang berprestasi. Untuk melakukan penyeleksian tersebut, terdapat beberapa kriteria yang dapat dinilai meliputi indeks prestasi kumulatif, karya tulis ilmiah, kegiatan ko dan ekstra kurikuler, kemampuan bahasa inggris, dan kepribadian. Pada penelitian ini metode yang akan digunakan untuk penyeleksian tersebut adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode AHP dalam penyeleksian mahasiswa berprestasi sehingga dapat mempermudah unsur pimpinan dalam menentukan siapa yang menjadi mahasiswa berprestasi. Kata Kunci : Mahasiswa Berprestasi, kriteria mahasiswa berprestasi, Metode AHP PENDAHULUAN Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan secara terus menerus mengem bang kan iklim akademis agar dapat men du kung pelaksanaan proses pembelajaran, serta memiliki visi dan misi untuk menghasilkan lulusan yang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berah lak mulia, cerdas, unggul dalam prestasi, dan berwawasan luas. Dengan adanya hal tersebut perguruan tinggi dihadapkan pada suatu masalah bagaimana melakukan penilaian terhadap kualitas mahasiswa yang berprestasi. Terdapat beberapa kriteria dalam melakukan penilaian terhadap mahasiswa berprestasi meliputi indeks prestasi kumulatif, karya tulis ilmiah, kegiatan ko dan ekstra kurikuler, kemampuan bahasa inggris, dan kepribadian. Untuk melakukan penyeleksian tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem pengambilan keputusan untuk menentukan keputusan yang diambil. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, 251

Sri Nurhayati, Sri Supatmi member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode AHP dalam penyeleksian mahasiswa berprestasi sehingga dapat mempermudah unsur pimpinan dalam menentukan siapa yang menjadi mahasiswa berprestasi. TINJAUAN PUSTAKA AHP Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Langkah langkah dan proses Analisis Hierarki Proses (AHP) adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan permasalahan dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini berusaha menentukan masalah yang akan dipecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada dicoba untuk menentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah labih dari satu. Solusi tersebut nantinya dikembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya. 2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hierarki yang berada dibawahnya yaitu kriteriakriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang diberikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai internsitas yang berbeda-beda. Hierarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan). 3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. Matrik yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapat informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgement dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling atas hierarki misalnya K dan kemudian dari level dibawahnya diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya E1, E2, E3, E4, E5 4. Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n- 252

Sri Nurhayati, Sri Supatmi Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.12 No. 2 1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel -sel yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan. Skala perbandingan berpasangan dan maknanya dapat dilihat pada Tabel 1. 5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya Jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi 6. Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hierarki 7. Menghitung vector eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan Yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemenelemen pada tingkat heirarki terendah sampai mencapai tujuan. Perhitungan dimulai lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata. 8. Memeriksa konsistensi hierarki Yang diukur dalam AHP adalah rasio konsistensi dengan melihat indek konsistensi. Konsistensi yang diharapkan yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Pedoman Mahasiswa Berprestasi DIKTI Mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, baik kuriluker, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai kelengkapan pemilihan mahasiswa berprestasi, adalah: Tabel 1. Intensitas Kepentingan Intensitas Keterangan Kepentingan 1 Kedua elemen sama pentingnya, dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya, pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya. Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya. 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan 2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan, nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan 253

Sri Nurhayati, Sri Supatmi 1. Warga Negara Republik Indonesia yang terdaftar dan aktif sebagai mahasiswa program Sarjana maksimal semester VIII dan pada saat pemilihan Mahasiswa Berprestasi di tingkat nasional belum dinyatakan lulus, serta berusia tidak lebih dari 23 tahun pada tanggal 20 Juni 2013 yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masaih berlaku. 2. Indeks Prestasi Kumulatif (IP seluruh matakuliah yang lulus) rata-rata minimal 2,75. 3. Surat pengantar dari pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa mahasiswa yang diusulkan adalah pemenang pertama hasil seleksi. 4. Belum pernah menjadi finalis pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat nasional pada tahun sebelumnya. Persyaratan khusus adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta pemilihan mahasiswa berprestasi, yang akan dinilai oleh tim juri sesuai dengan prestasi yang dimiliki, adalah: 1. Daftar rekapitulasi Indeks Prestasi per semester. 2. Karya Tulis Ilmiah ditulis dlam bahasa Indonesia baku disertai karya unggulan. 3. Ringkasan (bukan abstrak) ditulis dalam bahasa Inggris/Asing (Prancis/Jerman/ Spanyol/Arab/China/Rusia). 4. Formulir isian yang dilengkapi dengan data pendukung sebagai mahasiswa berprestasi / kemampuan yang diunggulkan. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi merujuk pada kinerja individu mahasiswa yang memenuhi kriteria pemilihan dengan menggunakan beberapa unsur, yaitu prestasi akademik (Indeks Prestasi Kumulatif), karya tulis ilmiah, prestasi / kemampuan yang diunggulkan, kemampuan berbahasa Inggris/Asing dan kepribadian. Unsur-unsur yang dinilai pada tingkat Perguruan Tinggi adalah: 1. IP Kumulatif 2. Karya tulis ilmiah 3. Prestasi / kemampuan yang diunggulkan 4. Bahasa Inggris/Asing 5. Kepribadian METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan pada kebutuhan sistem pada penelitian yang dilakukan, langkah-langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut: 1. Menentukan komponen yang digunakan untuk penilaian pada seleksi mahasiswa berprestasi. Kriteria-kriteria yang diperlukan terdapat 5 komponen yaitu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), karya tulis, prestasi, bahasa ingris dan kepribadian dan nama mahasiswa dimisalkan dengan simbol M. Jumlah mahasiswa yang digunakan pada penelitian ini dimisalkan terdapat 6 mahasiswa dengan nama masingmasing M1, M2, M3,M4,M5 dan M6. 2. Menentukan jenis-jenis kriteria yang akan menjadi persyaratan calon mahasiswa berprestasi dan menyusun kriteria-kriteria tersebut dalam bentuk matriks berpasangan. Bentuk matriks berpasangan tersebut ditampilkan pada Tabel 2. Kriteria IPK Karya Tulis Prestasi Bahasa Inggris Kepribadian IPK Karya Tulis Prestasi Bahasa Inggris Kepribadian Tabel 2. Bentuk Tabel Berpasangan 5 jenis kriteria 254

Sri Nurhayati, Sri Supatmi Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.12 No. 2 Catatan: cara pengisian elemen-elemen matriks pada Tabel 2. a) Elemen a[i,j]=1 dimana i=1,2,..., n (untuk penelitian ini nilai n=5) b) Elemen matriks segitiga atas sebagai input c) Elemen matriks segitiga bawah mempunyai rumus a[i,j]= untuk nilai i j 3. Menghitung normalisasi matriks pada Tabel 2 dengan cara (a) menjumlahkan tiap kolom dan (b) tiap sel pada kolom dibagi berdasarkan hasil (a). 4. Menghitung Eigen Vektor/Bobot 5. Menghitung Bobot Prioritas 6. Menghitung bobot sintesa 7. Menghitung nilai eigen maksimum, untuk melakukan pengecekan apakah matriks yang digunakan konsisten atau tidak konsisten. 8. Memasukkan data-data nama calon mahasiswa dalam bentuk matriks berpasangan untuk setiap kriteria. Bentuk matriks dapat dilihat pada tabel 3. Nama Mahasisw a M1 M2 M3 M4 M5 M6 Tabel 3. Bentuk Matriks Berpasangan 6 calon mahasiswa berprestasi. M1 M2 M 3 M4 9. Dari tabel 3, kemudaian lakukan langkah seperti pada nomer 3 sampai dengan langkah 7. M 5 M 6 10. Menghitung nilai prioritas global untuk masing-masing calon mahasiswa berprestasi, untuk menentukan urutan mahasiswa mana yang akan dipilih sebagai mahasiswa berprestasi. PENERAPAN METODE AHP Sesuai dengan langkah-langkah penelitian pada bab IV, proses perhitungan dan keluaran yang diharapkan untuk studi kasus sistem mahasiswa berprestasi. Masukkan awal adalah menentukan nilai kriteria yang dimisalkan seperti pada Tabel 4. Setelah masukan data Tabel 4 dihasilkan nilai pembagian jumlah kolom yang rumusnya adalah masing-masing sel pada Tabel 4 dibagi dengan jumlah kolom masing -masing. Hasil dari pembagian sel dengan jumlah kolom pada Tabel 5 dapat ditampilkan pada Tabel 6. Selanjutnya adalah menghitung Eigen, sistesa dan Prioritas Kriteria dengan menggunakan rumus Jumlah Baris pada Tabel 5 dibagi dengan banyak kriteria (5). Hasil dari perhitungan Prioritas Kriteria ditampilkan pada Tabel 7 Dari data pada tabel 7, nilai rasio konsistensi diperoleh -0.10265. Karena nilai ratio konsistensi 0.1, maka matriks diatas konsisten. Setelah dihasilkan nilai prioritas kriteria, langkah selanjutnya adalah menghitung prioritas personal calon dengan memasukkan skor pada masing-masing calon mahasiswa berprestasi untuk masingmasing kriteria. Masukkan tersebut merupakan pemisalan yang ditampilkan pada Tabel 7. 255

Sri Nurhayati, Sri Supatmi Tabel 4. Masukkan dan Hasil Perhitungan Kriteria Kriteria IPK Karya Tulis Prestasi Bahasa Inggris Kepribadian IPK 1 5 2 3 0.2 Karya Tulis 0.2 1 0.2 0.33 0.2 Prestasi 0.5 5 1 2 0.2 Bahasa Inggris 0.33 3 0.5 1 0.5 Kepribadian 5 5 5 2 1 Jumlah 7.03 19 8.7 8.33 2.1 Tabel 5. Normalisasi Matriks Kriteria Kriteria IPK Karya Prestasi Bahasa Kepribadi Jumlah Tulis Inggris an IPK 0.142247 511 0.263157 895 0.229885 057 0.360144 058 0.095238 095 1.090672 616 Karya 0.028449 0.052631 0.022988 0.039615 0.095238 0.238923 Tulis Prestasi 0.071123 755 0.263157 895 0.114942 529 0.240096 038 0.095238 095 0.784558 312 Bahasa 0.046941 0.157894 0.057471 0.120048 0.238095 0.620450 Inggris Kepribadi an 0.711237 553 0.263157 895 0.574712 644 0.240096 038 0.476190 476 2.265394 606 Tabel 6. Nilai Prioritas Kriteria Kriteria Eigen Sintesa prioritas IPK 1.017510459 1.090672616 0.223845295 Karya Tulis 0.751020487 0.238923528 0.061733858 Prestasi 0.952631736 0.784558312 0.166056582 Bahasa Inggris 0.908953129 0.620450937 0.13157861 Kepribadian 1.177683994 2.265394606 0.416785655 256

Sri Nurhayati, Sri Supatmi Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.12 No. 2 Dari setiap tabel prioritas calon mahasiswa berprestasi untuk semua kriteria didapatkan nilai ratio konsistensi 0.1. Selanjutnya adalah menghitung nilai prioritas global yang digunakan untuk menentukan mahasiswa mana yang dijadikan sebagai mahasiswa berprestasi Langkah terakhir adalah menghitung prioritas global untuk menentukan urutan mahasiswa yang akan mendapatkan beasiswa mahasiswa berprestasi Dari Tabel 10, mahasiswa m6 mendapatkan urutan prioritas pertama yang akan diajukan sebagai mahasiswa yang mendapatkan beasiswa mahasiswa berprestasi Tabel 7. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Nama MHS M1 M2 M3 M4 M5 M6 M1 1 5 3 5 9 7 M2 0.2 1 3 5 7 7 M3 0.33 0.33 1 5 9 7 M4 0.2 0.2 0.2 1 9 7 M5 0.11 0.14 0.11 0.11 1 9 M6 0.14 0.14 0.14 0.14 0.11 1 Jumlah 1.98 6.81 7.45 16.25 35.1 38 Tabel 8. Prioritas Global pada masing-masing Calon Mahasiswa Berprestasi IPK KT Prestasi Ing Pribadi Sintesa Eigen m1 0.007504 924 0.003170 314 0.0141679 43 0.1172640 23 0.0108011 74 0.152908 378 0.686 8885 m2 0.026398 178 0.009376 589 0.0069554 96 0.0063751 25 0.0141242 69 0.063229 656 0.575 6840 m3 0.009028 05 0.019035 365 0.0547046 53 0.0109013 1 0.0649639 02 0.158633 28 0.691 9566 m4 0.015437 748 0.086318 407 0.0376112 82 0.0221306 94 0.0082599 22 0.169758 053 0.701 4005 m5 0.108794 422 0.005483 462 0.0242268 41 0.1044703 68 0.0286736 06 0.271648 7 0.770 5512 m6 0.056681 973 0.036536 158 0.0282241 02 0.0501400 57 0.1353569 03 0.306939 193 0.789 6060 257

Sri Nurhayati, Sri Supatmi KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah metode AHP sudah dapat diterapkan untuk melakukan penyeleksian mahasiswa berprestasi, dan dapat dibuat suatu rancangan sistem pengambilan keputusan seleksi mahasisw berprestasi menggunakan metode AHP. DAFTAR PUSTAKA Kristianto, Andi. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta:Gaya Media. Kusrini,M.Kom. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Masrita, Aini. 2007. Pemanfaatan Metode AHP untuk Mempercepat Pengambilan Keputusan Pemilihan Atlit Balap Sepeda pada KONI Kota Malang Menggunakan Visual Basic 258

Sri Nurhayati, Sri Supatmi Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.12 No. 2 259