PREVALENSI DAN JENIS ANEMIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER

dokumen-dokumen yang mirip
PREVALENSI DAN JENIS ANEMIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

11. Ma JZ, Ebben J, Xia H, et al. Hematocrit level and associated mortality in hemodialysis patients. Journal of the American Society of Nephrology :

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian ilmu penyakit dalam yang menitikberatkan pada

1 Felix E. Suyatno 2 Linda W. A. Rotty 2 Emma S. Moeis.

GAMBARAN STATUS BESI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

PERSENTASE KEBERHASILAN OPERASI CIMINO DAN AV-SHUNT CUBITI PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUP PROF KANDOU PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2013

Kata kunci: Prevalensi,Anemia, Anemia defisiensi besi, bayi berat lahir rendah, Hb.

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Perbedaan Kadar Hb Pra dan Post Hemodialisa pada Penderita Gagal Ginjal Kronis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

AZIMA AMINA BINTI AYOB

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

Kata kunci: diabetes melitus, diabetic kidney disease, end stage renal disease

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah salah satu penyakit dengan risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi dan Epidemiologi Penyakit Ginjal Kronik

HUBUNGAN RIWAYAT DIABETES MELITUS DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GINJAL KRONIK PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada pasien penyakit ginjal kronik

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara progresif dan irreversible 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

I. PENDAHULUAN. urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner dan Suddarth, 2002)

KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU ABSTRAK

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

Hubungan anemia dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis reguler

NASKAH PUBLIKASI TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA PASIEN HEMODIALISIS MENGENAI GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK

PREVALENSI ANEMIA PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 2013

KARAKTERISTIK KEJADIAN PENYAKIT GINJAL KRONIK PADA SINDROM NEFROTIK ANAK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN DERAJAT PROTEINURIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI RSUP SANGLAH

B A B I PENDAHULUAN. pembangunan dalam segala bidang. Pertumbuhan ekonomi yang baik,

HASIL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA PERKALIAN PRODUK KALSIUM DAN FOSFAT SERUM DENGAN PENYAKIT ARTERI PERIFER PADA PASIEN HEMODIALISIS REGULER OLEH :

GAMBARAN HEMATOLOGI RUTIN, TES FUNGSI HATI, DAN TES FUNGSI GINJAL PADA PASIEN PREEKLAMPSIA, EKLAMPSIA, DAN HIPERTENSI GESTASIONAL DI RS

Hubungan Kejadian Anemia dengan Penyakit Ginjal Kronik pada Pasien yang Dirawat di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr M Djamil Padang Tahun 2010.

BAB I PENDAHULUAN. atau fungsi ginjal yang berlangsung 3 bulan dengan atau tanpa disertai

PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

Indek Eritrosit (MCV, MCH, & MCHC)

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

GAMBARAN ANEMIA PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO YOGYAKARTA TAHUN 2013 ABSTRACT

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN NABATI DAN HEWANI DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN DI RSUP

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Hipertensi merupakan salah satu kondisi kronis yang sering terjadi di

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang albuminuria, yakni: mikroalbuminuria (>30 dan <300 mg/hari) sampai

HUBUNGAN KADAR ALBUMIN SERUM DENGAN STATUS NUTRISI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD DR.

KEJADIAN PENYAKIT KARDIOSEREBROVASKULAR PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V DENGAN DIABETES MELITUS DAN TANPA DIABETES MELITUS

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Transfusi darah adalah salah satu praktek klinis yang umum dilakukan pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak. Penelitian akan dilakukan di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan lambat. PGK umumnya berakhir dengan gagal ginjal yang memerlukan terapi

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

I. PENDAHULUAN. pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2009).

EVALUASI PENGARUH PEMBERIAN KONSELING DAN SHORT MESSAGES SERVICE (SMS) TERHADAP KEPATUHAN TERAPI HIPERTENSI PASIEN HEMODIALISIS DI RSUD BANJAR

PERBEDAAN INDEX ERITROSIT PADA PASIEN ANEMIA GAGAL GINJAL KRONIK DAN THALASSEMIA MAYOR

PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel,

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 15,2%, prevalensi PGK pada stadium 1-3 meningkat menjadi 6,5 % dan

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. progresif dan lambat, serta berlangsung dalam beberapa tahun. Gagal ginjal

PENGARUH PENGGUNAAN ASAM FOLAT TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE

PROFIL GULA DARAH SEWAKTU (GDS) DAN GULA DARAH PUASA (GDP) PASIEN STROKE DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DI RAWAT INAP DI BAGIAN NEUROLOGI

ANGKA KEMATIAN PASIEN END STAGE RENAL DISEASE DI ICU DAN HCU RSUP DR. KARIADI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. penyakit yang merusak nefron ginjal (Price dan Wilson, 2006).

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009

ABSTRAK. UJI VALIDITAS INDEKS MENTZER SEBAGAI PREDIKTOR β-thalassemia MINOR DAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA POPULASI ANEMIA HIPOKROM MIKROSITER

INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Gambaran hasil produk kalsium dan fosfor pada pasien penyakit ginjal kronik stadium V di Ruang Hemodialisis RSUP Prof. Dr. R. D.

THE RELATIONS BETWEEN HEMODIALYSIS ADEQUACY AND THE LIFE QUALITY OF PATIENTS

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

Kondisi Kesehatan Ginjal Masyarakat Indonesia dan Perkembangannya

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

Hubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi Ereksi

KORELASI LAMA DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

ABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah

ABSTRAK PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI

ABSTRAK KESESUAIAN PERHITUNGAN NILAI RATA-RATA ERITROSIT FLOW CYTOMETER DENGAN GAMBARAN POPULASI ERITROSIT PADA PEMERIKSAAN SEDIAAN APUS DARAH TEPI

GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK. Oleh : YULI MARLINA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab. mortalitas dan morbiditas utama di seluruh dunia.

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

KECENDERUNGAN PENDERITA RETINOPATI DIABETIK

ABSTRAK Gambaran Karakteristik Penderita Akne Vulgaris di Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin Sakura Derma Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KADAR SERUM KREATININ PADA PASIEN SEPSIS YANG DIRAWAT DI RUANG ICU RSUP DR. KARIADI LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK. Dewi Tantra, 2008, Pembimbing I : Aloysius Suryawan,dr., SpOG Pembimbing II : Penny Setyawati,dr.,SpPK., M.Kes

ABSTRAK. GAMBARAN VALIDITAS INDEKS MENTZER DAN INDEKS SHINE & LAL PADA PENDERITA β-thallassemia MAYOR

Transkripsi:

PREVALENSI DAN JENIS ANEMIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER (STUDI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG) JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum DHANNY CANDRA ADIATMA 22010110120130 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2014

PREVALENSI DAN JENIS ANEMIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER (STUDI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG) Dhanny Candra Adiatma *, Mika Lumban Tobing ** ABSTRAK Latar Belakang : Anemia umum dijumpai pada pasien dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Mengetahui jenis anemia penting untuk membantu menentukan terapi yang tepat dan terbaik untuk mengobati anemia pada pasien PGK. Tujuan : Mengetahui prevalensi dan jenis anemia pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis reguler. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, 35 pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguler di RSUP Dr. Kariadi Semarang dijadikan subjek penelitian. Dilakukan pencatatan karateristik demografi pasien menggunakan catatan medis. Pemeriksaan laboratorium berupa kadar Hb, Complete Blood Count, hitung retikulosit, serum besi, TIBC, billirubin total menggunakan Automated Hematology Analyzer. Hasil : Dari 35 pasien PGK, prevalensi anemia (menurut kriteria WHO) pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguler adalah sebesar 86% (30/35). Rerata usia subjek penelitian adalah 54,8 tahun. Derajat PGK pada subjek penelitan adalah derajat 5 pada 25 pasien (71%), derajat 1 hingga 4 pada 10 pasien (29%). Morfologi SDM pasien adalah normositik normokromik pada 32 pasien (91%), mikrositik hipokromik pada 3 pasien (9%). Rerata kadar Hb pasien adalah 9.2 g/dl. Sejumlah 1 pasien (3%) dengan anemia derajat ringan, 29 pasien (96%) dengan anemia derajat sedang. Sejumlah 24 pasien (80%) memiliki kriteria anemia pada penyakit kronik, 3 pasien (10%) memiliki kriteria anemia defisiensi besi, 1 pasien (3,3%) memiliki kriteria anemia hemolitik, 2 pasien (6,7%) memiliki kriteria anemia post hemoragik. Kesimpulan : Prevalensi anemia pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguler adalah 86%. Jenis anemia berdasarkan kemungkinan etiologi yang paling sering ditemukan adalah anemia penyakit kronik (80%). Kata Kunci : Prevalensi, Anemia, PGK * Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ** Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

THE PREVALENCE AND TYPES OF ANEMIA IN CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENT UNDERGOING REGULAR HEMODIALYSIS (STUDY IN RSUP DR. KARIADI SEMARANG) Dhanny Candra Adiatma *, Mika Lumban Tobing ** ABSTRACT Background: Anemia is common condition in patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis therapy. Determine the types of anemia is important because it can help determine the best and appropriate therapy to treat anemia in CKD patient. Objective: To determine the prevalence and types of anemia in CKD patient undergoing regular hemodialysis. Methods: This study is a descriptive study, 35 CKD patient undergoing regular hemodialysis in RSUP Dr. Kariadi Semarang used as research subjects. Demographic characteristics were recorded using patient's medical records. Automated Hematology Analyzer was used to examine laboratory tests such as hemoglobin concentration, complete blood count, reticulocyte count, serum iron, TIBC and total billirubin. Results: The prevalence of anemia (according to the WHO s criteria) in CKD patients undergoing regular hemodialysis was 86% (30/35). The mean age of study subjects was 54.8 years old. The CKD stages among 35 patient was : stage 5 in 25 patients (71%), stages 1 to 4 in 10 patients (29%). RBC Morphology among 30 anemic patients was : normocytic normochromic in 32 patients (91%) and microcytic hypochromic in 3 patients (9%). The mean Hb level was 9.2 g/dl. The severity of anemia among 30 anemic patients was : mild in 1 patient (3%) and moderate in 29 patients (96%). 24 patients (80%) had criteria for anemia of chronic disease, 3 patients (10%) had iron deficiency anemia criteria, 1 patient (3.3%) had hemolytic anemia criteria, 2 patients (6.7%) had anemia posthemorrhagic criteria. Conclusion: The prevalence of anemia in CKD patients undergoing regular hemodialysis was 86%. Anemia of chronic disease was the most common type of anemia (80%). Key Words : Prevalence, Anemia, CKD *Undergraduate student of Faculty of Medicine Diponegoro University **Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Diponegoro University

PENDAHULUAN Penyakit ginjal kronik saat ini dipandang sebagi masalah serius di dunia karena prevalensi PGK yang terus meningkat setiap tahunya. Pada tahun 1999 hingga 2004 diperkirakan 26 juta penduduk atau sekitar 13% dari penduduk di Amerika memiliki penyakit ginjal kronik, meningkat 3% dari data 10 tahun sebelumnya. 1 Skrining yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2009 menemukan bahwa prevalensi PGK pada populasi beresiko (hipertensi, diabetes atau proteinuria) adalah sebesar 29,1%. 2 Penyakit ginjal kronik pada umumnya memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap seperti hemodialisis atau tranplantasi ginjal, 3 Hemodialisis masih merupakan terapi pengganti ginjal yang paling banyak digunakan di Indonesia. 4 Anemia merupakan hal yang umum dijumpai pada pasien dengan penyakit ginjal kronik terutama pada pasien PGK dengan stadium lanjut yang menjalani terapi hemodialisis. 5 Anemia pada penyakit ginjal kronik akan berdampak pada peningkatan mortalitas dan morbiditas, penurunan fisik dan kualitas hidup, serta meningkatkan biaya dan lama rawat inap, Anemia juga merupakan faktor resiko terjadinya penurunan fungsi kognitif. 6, 7 Banyak faktor yang dapat menjadi etiologi anemia pada pasien PGK, diantaranya adalah berkurangnya umur eritrosit, anemia efek toksik uremia, berkurangnya produksi eritopoetin, anemia karena defisiensi besi, inflamasi, serta karena perdarahan. 8, 9 Memperkirakan jenis anemia dapat dilakukan menggunakan pemeriksaan laboratorium darah seperti dengan pemeriksaan complete blood count, MCV, MCH, MCHC, retikulosit, serum besi, dan pemeriksaan lain yang dianggap perlu. Mengetahui jenis anemia menjadi penting karena dapat membantu menentukan terapi yang tepat dan terbaik untuk mengobati anemia pada pasien PGK, sehingga diharapkan dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian, meningkatkan kualitas hidup, dan memperbaiki prognosis pada pasien PGK. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui prevalensi dan jenis anemia pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis reguler.

METODE Rancangan penelitian pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Hemodialisis RSUP Dr. Kariadi Semarang pada bulan Maret sampai Juni 2014. Subjek penelitian dipilih secara consecutive sampling. Subjek penelitian adalah pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguler di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Kriteria inklusinya adalah pasien rawat jalan yang berusia lebih dari 18 tahun dengan diagnosis penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis reguler (pernah menjalani hemodialisis sebelumnya) di RSUP Dr. Kariadi Semarang, sedangkan kriteria eksklusinya yaitu pasien dengan gambaran Acute Kidney Injury (oliguri, anuria), penurunan fungsi ginjal yang mendadak dan cepat, serta menolak atau tidak bersedia sebagai subjek penelitian. 35 pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguler dijadikan subjek penelitian, dilakukan pemeriksaan laboratorium darah berupa pemeriksaan Hb, Complete Blood Count, hitung retikulosit, serum besi, TIBC, billirubin total menggunakan Automated Hematology Analyzer, dilakukan pencatatan karateristik demografis subjek penelitian melalui catatan medis pasien. Prevalensi dan derajat anemia didasarkan pada kriteria WHO. Analisa data dilakukan secara deskriptif, data hasil penelitian selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan prosentase. HASIL Karakteristik Subjek Penelitian Hasil penelitian terhadap 35 pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguler diperoleh karakteristik subjek penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Karateristik usia subjek penelitian (n=35) Distribusi Usia Rerata ± SB (min-max) Usia (tahun) 54,8 ± 12,9 (25-77) - Usia laki-laki 56,1 ± 12.3 (25-76) - Usia perempuan 52,1 ± 14,2 (25-77)

Tabel 2. Karateristik subjek penelitian (n=35) Karateristik Frekuensi Presentase Jenis Kelamin - Laki-laki 23 65% - Perempuan 12 35% Penyakit yang mendasari PGK - Diabetes Mellitus - Hipertensi - Obstruksi Ginjal Derajat PGK - Derajat 5 - Derajat 1-4 Morfologi SDM - Normositik Normokromik - Mikrositik Hipokromik 16 15 4 25 10 32 3 46% 43% 11% 71% 29% 91% 9% Rerata usia subjek penelitian secara keseluruhan adalah 54,8 ± 12,9 tahun dengan usia termuda adalah 25 tahun dan tertua 77 tahun. Rerata usia subjek lakilaki adalah 56,1 ± 12.3 tahun, sedangkan rerata usia subjek perempuan adalah 52,1 ± 14,2 tahun. Jenis kelamin subjek penelitian adalah laki-laki sebanyak 23 subjek penelitian (65%), perempuan sebanyak 12 subjek penelitian (35%). Penyakit yang mendasari terjadinya PGK yaitu diabetes melitus (46%), hipertensi (43%) dan obstruksi ginjal (11%). 25 orang dari 35 subjek penelitian (71%) telah mempunyai PGK derajat 5, 10 subjek penelitian (29%) memiliki PGK dengan derajat 1 hingga 4. Morfologi sel darah merah normositik normokromik ditemukan dengan jumlah 32 subjek penelitian (91%), morfologi sel darah merah mikrositik hipokromik ditemukan dengan jumlah 3 subjek penelitian (9%). Prevalensi Anemia pada Pasien PGK yang Menjalani Hemodialisis Reguler Sejumlah 30 subjek penelitian (86%) memiliki anemia berdasarkan kriteria WHO yang menetapkan kadar hemoglobin cut off point anemia pada pria dewasa adalah <13 g/dl, dan wanita dewasa adalah <12 g/dl. Derajat anemia menurut kriteria WHO pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguler terdapat pada tabel 3.

Tabel 3. Derajat anemia pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis (n=30) Derajat Anemia Frekuensi Presentase Ringan 1 3% Sedang 29 97% Dari 30 subjek penelitian yang memiliki anemia, kadar Hb rata-ratanya adalah 9.2 g/dl. sejumlah 1 (3%) subjek penelitian memiliki anemia derajat ringan, 29 (96%) subjek penelitian memiliki anemia dengan derajat sedang, tidak ditemukan subjek penelitian yang mempunyai anemia dengan derajat berat. Kejadian anemia berdasarkan derajat (stage) PGK yang menjalani hemodialisis reguler ditampilkan pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi kejadian anemia berdasarkan derajat PGK (n=35) Derajat Jumlah Jumlah Pasien Kejadian Anemia PGK Pasien Dengan Anemia 1-4 10 8 80% 5 25 22 88% Pada 10 pasien PGK dengan derajat 1-4, terdapat 8 subjek penelian (80%) yang memiliki anemia, pada 25 pasien PGK dengan derajat 5, terdapat 22 subjek penelitian (88%) yang memiliki anemia. Distribusi derajat (keparahan) anemia berdasarkan jenis kelamin ditampilkan pada tabel 5. Tabel 5. Distribusi derajat anemia berdasarkan jenis kelamin (n=30) Jenis Kelamin Derajat anemia Ringan Sedang Laki-laki 0 20 Perempuan 1 9 Pada subjek penelitian laki-laki, didapatkan 20 subjek penelitian yang memiliki anemia derajat sedang, tidak didapatkan subjek penelitian yang memiliki anemia derajat ringan. Pada subjek penelitian perempuan, didapatkan 9 subjek penelitian memilki anemia derajat sedang, 1 subjek penelitian memiliki anemia derajat ringan.

Jenis Anemia Berdasarkan Kemungkinan Etiologinya Penentuan jenis anemia dapat didasarkan melalui pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan complete blood count, hitung retikulosit, kadar serum besi, TIBC dan billirubin total sesuai dengan kriteria yang ditampilkan pada Tabel 6. Tabel 6. Jenis anemia berdasarkan kriteria nilai pemeriksaan laboratorium Jenis Anemia Nilai laboratorium 1. Anemia defisiensi besi - Morfologi eritrosit Hipokromik mikrositer - MCV < 80 fl - MCHC < 31 g/dl - Besi Serum < 50 mcg/dl - TIBC > 350 mcg/dl 2. Anemia penyakit kronik - Morfologi eritrosit Normositik Normokromik - MCV 80-100 fl - MCHC 32-36 g/dl - Besi Serum 50-175 atau < 50 mcg/dl - TIBC 250-350 atau < 250 mcg/dl 3. Anemia hemolitik - Morfologi eritrosit Normositik Normokromik - MCV 80-100 fl - MCHC 32-36 g/dl - Retikulosit >2% - Billirubin total >1 mg/dl 4. Anemia Post Hemoragik - Morfologi eritrosit Normositik Normokromik - MCV 80-100 fl - MCHC 32-36 g/dl - Retikulosit >1,5% - Trombosit >400.000 - Retikulosit >1,5% - Trombosit >400.000 Berdasarkan data hasil pemeriksaan laboratorium darah subjek penelitian, dari 30 subjek penelitian yang memiliki anemia, sejumlah 24 (80%) subjek penelitian mengarah ke kriteria anemia pada penyakit kronik, 3 (10%) subjek penelitian mengarah ke anemia defisiensi besi, 1 (3,3%) subjek penelitian mengarah ke kriteria anemia hemolitik, 2 (6,7%) subjek penelitian mengarah ke kriteria anemia post hemoragik.

PEMBAHASAN Rerata usia subjek penelitian yaitu pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguler adalah sebesar 54,8 tahun dengan simpang baku 12,9 tahun. Berdasarkan data USRDS 2013 didapatkan rata-rata usia pasien PGK yang menjalani hemodialisis di Amerika Serikat adalah 61,2 tahun. 10 Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor resiko terjadinya PGK, sehingga prevalensi PGK pada usia lanjut lebih besar dibandingkan dengan usia muda. 5 Pada usia lanjut terjadi penurunan LFG secara cepat dan penurunan fungsi ginjal yang lebih progresif dibanding dengan usia muda. 11 Subjek penelitian terdiri dari 23 laki-laki dan 12 perempuan. Hal ini sejalan dengan penelitian Singh dkk serta penelitian Akinsola dkk yang menyatakan bahwa prevalensi PGK pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. 12, 13 Penelitian Neugarten dkk menemukan bahwa laki-laki mempunyai resiko untuk mengalami penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat dan memiliki prognosis PGK yang lebih buruk dibandingkan dengan wanita, 14 perbedaan tersebut diduga dipengaruhi oleh perbedaan seks hormon terutama kadar estrogen pada laki-laki dan perempuan. 15 Sejumlah 16 subjek penelitian (46%) memiliki riwayat diabetes mellitus, 15 subjek penelitian (43%) memiliki riwayat hipertensi, 4 subjek penelitian (11%) memiliki riwayat obstruksi ginjal. Menurut CDC pada tahun 2011, diabetes mellitus merupakan salah satu faktor resiko utama terjadinya PGK, diabetes melitus menempati urutan pertama sebagai penyebab terbanyak terjadinya PGK dengan insidensi sebesar 44%, diikuti oleh hipertensi dengan insidensi 28%. 16 Tingginya presentase diabetes melitus dan hipertensi sebagai etiologi PGK sejalan dengan tingginya prevalensi diabetes melitus dan hipertensi sebagai penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia. Hipertensi dan diabetes melitus menempati urutan pertama dan ketiga sebagai PTM terbanyak di Indonesia. Dari 35 subjek penelitian, sejumlah 25 subjek penelitian (71%) telah mempunyai PGK derajat lima, 10 subjek penelitian (29%) memiliki PGK dengan derajat 1 hingga 4. Hal ini sejalan dengan penelitian Prodjosudjadi dkk yang menyebutkan bahwa mayoritas pasien PGK yang menjalani hemodialisis telah

mempunyai PGK dengan derajat lanjut atau derajat 5. 17 Pengukuran rutin LFG, albuminuria, serum kalsium, serum fosfat, serum bikarbonat, dan serum albumin dapat secara akurat menilai resiko progresifitas PGK menuju ESRD. 18 Morfologi sel darah merah pada pasien PGK anemik yang menjalani hemodialisis reguler adalah normositik normokromik dengan jumlah 32 subjek penelitian (91%), 3 subjek penelitian (9%) memiliki morofologi mikrositik hipokromik. Data ini sesuai dengan penelitian Suega dkk dan penelitian Annear dkk yang menyatakan bahwa mayoritas morfologi sel darah merah pasien PGK yang menjalani hemodialisis adalah normokromik normositik. 19,20 Anemia dengan morfologi normositik normokromik. Tidak ditemukan morfologi sel darah merah yang makrositik pada penelitian ini. Anemia pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis Dari 35 subjek yang diteliti, sebanyak 30 (86%) subjek penelitian memiliki anemia berdasarkan kriteria dari WHO, dengan laki-laki sebanyak 20 (57%) subjek penelitian dan perempuan sebanyak 10 (28%) subjek penelitian, sedangkan 5 (14%) subjek penelitian tidak memiliki anemia. Temuan ini hampir sama dengan penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Sanglah, Bali, penelitian tersebut menyatakan bahwa prevalensi anemia pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis adalah 84.5%. 19 Rerata kadar Hb untuk subjek penelitian yang anemia adalah 9.2 g/dl. Rerata kadar Hb untuk subjek penelitian laki-laki adalah 9,1 g/dl, sedangkan kadar Hb rata-rata untuk subjek penelitian perempuan adalah 9,4 g/dl. Sejumlah 1 (3%) subjek penelitian memiliki anemia derajat ringan, 29 (97%) subjek penelitian memiliki anemia dengan derajat sedang, tidak ditemukan subjek penelitian yang mempunyai anemia dengan derajat berat. Data penelitian ini sejalan dengan penelitian Suega dkk yang mengemukakan bahwa anemia dengan derajat sedang paling banyak ditemukan pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis rutin. 19 Jenis anemia berdasarkan kemungkinan etiologinya Berdasarkan data penelitian, terdapat 24 (80%) subjek penelitian yang memenuhi kriteria anemia pada penyakit kronik. Anemia penyakit kronis pada

umumnya merupakan anemia derajat sedang, dengan patogenesis yang komplek serta multifaktorial. Salah satu yang berperan penting pada mekanisme terjadinya anemia pada penyakit kronik terutama pada PGK adalah adanya inflamasi kronis, peningkatan hepcidin serta defisiensi EPO yang merupakan penyebab utama terjadinya anemia penyakit kronik. 21,22 dilakukan karena adanya keterbatasan penelitian. Pengukuran kadar EPO tidak dapat Pada penelitian ini, terdapat 3 (10%) subjek penelitian yang memenuhi kriteria anemia defisiensi besi. Penelitian yang dilakukan oleh Wilkess dkk menemukan bahwa prevalensi defisiensi besi pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis adalah 29%. 23 Penyebab dari anemia defisiensi besi pada pasien PGK diantaranya karena berkurangnya asupan atau absorpsi dari besi, dan naiknya penggunaan besi untuk produksi eritrosit sebagai respon terapi ESA. 24 Berdasarkan data penelitian, terdapat 2 (6,6%) subjek penelitian yang memenuhi kriteria anemia post hemoragik. Pasien PGK yang menjalani hemodialisis rutin cenderung untuk mengalami perdarahan. Kehilangan darah dapat terjadi pada saat terapi hemodialisis serta pada saat terjadi perdarahan pada saluran cerna. Disfungsi platelet merupakan faktor utama terjadinya proses 25, 26 hemoragik pada pasien PGK. Berdasarkan data penelitian, terdapat 1 (3%) subjek penelitian yang memenuhi kriteria anemia hemolitik. Proses hemolisis dapat terjadi pada pasien PGK dalam derajat ringan, masa hidup sel eritrosit berkurang sekitar sepertiga pada pasien hemodialisis dibandingkan dengan normal, sitokin inflamasi diduga berperan pada mekanisme terjadinya proses hemolitik pasien PGK. 27 Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan, yaitu diantaranya adalah jumlah subjek penelitian yang terbatas, selain itu pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis anemia defisiensi besi pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguler adalah pemeriksaan kadar ferritin. Pada penelitian ini pengukuran kadar ferritin tidak dapat dilakukan karena adanya keterbatasan penelitian. Pemeriksaan lanjutan untuk memastikan adanya anemia post hemoragik berupa pemeriksaan darah pada feses tidak dapat dilakukan karena keterbatasan penelitian.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa prevalensi anemia pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis adalah 86% (30 dari 35 subjek penelitian). Derajat anemia pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis adalah anemia dengan derajat sedang (97%), dan anemia derajat ringan (3%). Rerata kadar Hb adalah 9,2 g/dl. Jenis anemia berdasarkan kemungkinan penyebab anemianya yaitu 24 subjek penelitian (80%) memiliki kriteria anemia penyakit kronik, 3 subjek penelitian (10%) memiliki kriteria anemia defisiensi besi, 1 subjek penelitian (3,3%) memiliki kriteria anemia hemolitik, 2 subjek penelitian (6,7%) memiliki kriteria anemia post hemoragik. Saran Anemia pada pasien PGK yang menjalani terapi hemodialisis perlu mendapat perhatian lebih mengingat cukup tingginya prevalensi dan pengaruhnya terhadap prognosis pasien PGK. Pengobatan anemia pada pasien PGK baiknya didasarkan pada kemungkinan etiologi masing-masing anemianya. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai anemia pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis reguler dengan menggunakan desain penelitian yang sesuai dan menggunakan jumlah subjek penelitian yang lebih banyak. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada dr. Mika L Tobing, Sp.PD- KHOM, FINASIM yang telah memberikan saran-saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Tri Nur Kristina, DMM, M.Kes selaku ketua penguji dan dr. Yudo Murti M, Sp.PD selaku penguji, serta pihak-pihak lain yang telah membantu hingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA 1. Crews DC, Plantinga LC, Miller ER, et al. Prevalence of chronic kidney disease in persons with undiagnosed or prehypertension in the United States. Hypertension [Internet]. 2010 [cited 2013 sept 4]; 55(5):1102-1109. Available from: HypertensionAHA. 2. Prodjosudjadi W, Suhardjono, Suwitra K, et al. Detection and prevention of chronic kidney disease in Indonesia: initial community screening. Nephrology [Internet]. 2009 [cited 2013 okt 4]; 14(7):669-674. Available from: WileyOnlineLibrary. 3. Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. In Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al., (Eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing 2009:1035-1040. 4. Kusman Ibrahim ST, Kittikorn Nilmanat. Coping and Quality of Life among Indonesians Undergoing Hemodialysis. Thai J Nurs Res [Internet]. 2009 [cited 2013 okt 4]; 13(2):117-109. Available from : http://antispam.kmutt.ac.th/index.php/prijnr/article/view/6435 5. Kdoqi, National Kidney F. KDOQI Clinical Practice Guidelines and Clinical Practice Recommendations for Anemia in Chronic Kidney Disease. American journal of kidney diseases : the official journal of the National Kidney Foundation [Internet]. 2006 [cited 2013 sept 3]; 47(5 Suppl 3):S11-145. Available from: Elsevier. 6. Robinson BE. Epidemiology of chronic kidney disease and anemia. Journal of the American Medical Directors Association [Internet]. 2006 [cited 2013 okt 4]; 7(9 Suppl):S3-6; quiz S17-21. Available from : Elsevier. 7. Denny SD, Kuchibhatla MN, Cohen HJ. Impact of anemia on mortality, cognition, and function in community-dwelling elderly. The American journal of medicine [Internet]. 2006 [cited 2013 okt 12];119(4):327-334. Available from : Elsevier. 8. Madore F, Lowrie EG, Brugnara C, et al. Anemia in hemodialysis patients: variables affecting this outcome predictor. Journal of the American Society of Nephrology : JASN [Internet]. 1997 [cited 2013 des 22];8(12):1921-1929. Available from : JASN. 9. Valliant A, Hofmann RM. Managing dialysis patients who develop anemia caused by chronic kidney disease: focus on peginesatide. International journal of nanomedicine [Internet]. 2013 [cited 2013 des 25];8:3297-3307. Available from: PubMed Central. 10. Collins AJ, Foley RN, Chavers B, et al. 'United States Renal Data System 2011 Annual Data Report: Atlas of chronic kidney disease & end-stage renal disease in the United States. American journal of kidney diseases : the official journal of the National Kidney Foundation [Internet]. 2012 [cited 2014 Feb 25]; 59(1 Suppl 1):A7, e1-420. Available from: Elsevier. 11. Prakash S, O'Hare AM. Interaction of aging and chronic kidney disease. Seminars in nephrology [Internet]. 2009 [cited 2014 Jan 24];29(5):497-503. Available from: Elsevier. 12. Singh AK, Farag YM, Mittal BV, et al. Epidemiology and risk factors of chronic kidney disease in India - results from the SEEK (Screening and Early

Evaluation of Kidney Disease) study. BMC nephrology [Internet]. 2013 [cited 2014 Mar 24];14:114. Available from: PubMed Central. 13. Akinsola A, Durosinmi MO, Akinola NO. The haematological profile of Nigerians with chronic renal failure. African journal of medicine and medical sciences [Internet]. 2000 [cited 2014 Jan 2];29(1):13-16. Available from: PubMed. 14. Neugarten J, Acharya A, Silbiger SR. Effect of gender on the progression of nondiabetic renal disease: a meta-analysis. Journal of the American Society of Nephrology : JASN [Internet]. 2000 [cited 2014 Jan 2];11(2):319-329. Available from: JASN. 15. Silbiger SR, Neugarten J. The impact of gender on the progression of chronic renal disease. American journal of kidney diseases : the official journal of the National Kidney Foundation [Internet]. 1995 [cited 2014 Apr 3];25(4):515-533. Available from: Elsevier. 16. CDC. National Chronic Kidney Disease Fact Sheet: General Information and National Estimates on Chronic Kidney Disease in the United States. Atlanta: US Department of Health and Human Services. Centers for Disease Control and Prevention[Internet]. 2014 [cited 2014 Feb 4]. Available from : http://www.cdc.gov/diabetes/pubs/factsheets/kidney.htm 17. Prodjosudjadi W. Incidence, prevalence, treatment and cost of end-stage renal disease in Indonesia. Ethnicity & disease [Internet]. 2006 [cited 2014 Jan 16]; 16(2 Suppl 2):S2-14-16. Available from: PubMed. 18. Tangri N, Stevens LA, Griffith J, et al. A predictive model for progression of chronic kidney disease to kidney failure. JAMA : the journal of the American Medical Association [Internet]. 2011[cited 2014 Mar 2];305(15):1553-1559. Available from: JAMA. 19. Suega K, Bakta M, Dharmayudha TG, et al. Profile of anemia in chronic renal failure patients: comparison between predialyzed and dialyzed patients at the Division of Nephrology, Department of Internal Medicine, Sanglah Hospital, Denpasar, Bali, Indonesia. Acta medica Indonesiana [Internet]. 2005 [cited 2014 Feb 7]; 37(4):190-194. Available from : ISoIM. 20. Annear NM, Banerjee D, Joseph J, et al. Prevalence of chronic kidney disease stages 3-5 among acute medical admissions: another opportunity for screening. QJM : monthly journal of the Association of Physicians [Internet]. 2008 [cited 2014 Jun 5];101(2):91-97. Available from: Oxford Journal. 21. Armitage AE, Eddowes LA, Gileadi U, et al. Hepcidin regulation by innate immune and infectious stimuli. Blood [Internet]. 2011 [cited 2013 Des 25];118(15):4129-4139. Available from: BloodJournal. 22. Nicolas G, Bennoun M, Porteu A, et al. Severe iron deficiency anemia in transgenic mice expressing liver hepcidin. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America [Internet]. 2002 [cited 2013 Des 29] ;99(7):4596-4601. Available from: PubMed Central. 23. Post JB, Wilkes BM, Michelis MF. Iron deficiency in patients with chronic kidney disease: potential role for intravenous iron therapy independent of erythropoietin. International urology and nephrology [Internet]. 2006 [cited 2014 Jun 5];38(3-4):719-723. Available from: SpringerLink.

24. Spinowitz BS, Kausz AT, Baptista J, et al. Ferumoxytol for treating iron deficiency anemia in CKD. Journal of the American Society of Nephrology : JASN [Internet]. 2008 [cited 2014 Jan 13]; 19(8):1599-1605. Available from : PubMed Central 25. Nurko S. Anemia in chronic kidney disease: causes, diagnosis, treatment. Cleveland Clinic journal of medicine [Internet]. 2006 [cited 2013 des 22];73(3):289-297. Available from : PubMed 26. Kaw D, Malhotra D. Platelet dysfunction and end-stage renal disease. Seminars in dialysis [Internet]. 2006 [cited 2014 Feb 2];19(4):317-322. Available from : WileyOnlineLibrary. 27. Rice L, Alfrey CP, Driscoll T, et al. Neocytolysis contributes to the anemia of renal disease. American journal of kidney diseases : the official journal of the National Kidney Foundation [Internet]. 1999 [cited 2013 Des 3];33(1):59-62. Available from: Elsevier.