BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KERANGKA PENENTUAN BIAYA KONTINJENSI DALAM PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

Bab VI Kesimpulan dan Saran

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB V UNCERTAIN EVENTS DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI YANG AKAN DIKELOLA DENGAN BIAYA KONTINJENSI DAN MENJADI TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

BAB I PENDAHULUAN. proses tersebut terdapat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya

BAB III METODOLOGI. Bagan Alir Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiringnya jumlah penduduk yang terus bertambah mengacu pesatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODA PENELITIAN

PERSEPSI TENTANG CONTINGENCY COST KONTRAKTOR DI INDONESIA : SEBUAH SURVEY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional, industri jasa konstruksi mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya memiliki kinerja yang baik merupakan tanggung jawab

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi saat proses pelaksanaan konstruksi. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi. sasarannya telah digariskan dengan jelas.

PRAKTEK PENILAIAN RISIKO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

Project Management ESTIMASI BIAYA DAN PENGANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. ada dapat diselesaikan secara optimal, maka manajemen memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SHELLY ATMA DEVINTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisa faktor..., Esther Noershanti, FT UI, 2009

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proyek konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko

Survei Beban Responden, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri. Dengan banyaknya perusahaan-perusahaan kontraktor

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai. tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi yakni proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Risiko pada..., Arya Nugraha, FT UI., 2008.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya ialah terjadinya rework. Rework tidak dapat dihindari dari dunia

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. McGraw-Hill, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 119, No.4, December, 1993, pg ), hal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap pelaku bisnis di berbagai sektor industri. Era globalisasi memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mendapatkan pekerjaan ( proyek ) pada sector jasa konstruksi hampir

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hunna Watson, dan Peter Davis dalam makalah Rework in Civil Infrastructure

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi berbeda dengan kegiatan proyek lainnya. mencapai tujuan proyek. Metode PERT (Program Evaluation and Review

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2010/2011

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat inheren yang muncul sebelum risiko yang lainnya (Muslich, 2007).

Survei Khusus dana Pensiun dan Perusahaan Pembiayaan, 2011

BAB I PENDAHULUAN. peluang memperoleh keuntungan dan resiko menderita kerugian, baik secara

Nama Kegiatan :.. III. Informasi Umum Pengumpulan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait dalam sebuah perjanjian kerja yang. Keberhasilan an suatu proyek konstruksi ditentukan dari kesesuaian esua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI PENYEBAB PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepat terhadap suatu persoalan dan obyek yang diteliti, yaitu strategi konsultan

BAB IV SISTEMATIKA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks dan membutuhkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi risiko relatif tinggi akibat uncertain events yaitu peristiwa-peristiwa tidak pasti yang dikandungnya, dibandingkan proyek-proyek yang bukan bidang konstruksi seperti bidang manufaktur. Kegiatan proyek konstruksi bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas, waktu mulai dan berakhir ditentukan dengan jelas, kompleks, unik dan dinamis pada setiap lokasi dan tidak selalu merupakan kegiatan yang berulang, jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. Memiliki tujuan khusus dengan jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan telah ditentukan, yang diwujudkan pada produk akhir atau hasil kerja akhir. Potensi risiko terdapat pada setiap tahap dalam kegiatan proyek konstruksi, antara lain kegiatan pada tahap konseptual, tahap studi kelayakan (feasibility studi) tahap desain maupun tahap pelaksanaan (construction). Tahap pelaksanaan proyek, yaitu tahap saat kontraktor telah memenangkan suatu tender pada hakekatnya adalah proses mengubah sumberdaya-sumberdaya tertentu secara terorganisasi, menjadi hasil pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan harapanharapan awal dan kesemuanya harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang terbatas. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan-batasan yang telah ditetapkan, antara lain batasan tentang biaya pelaksanaan. Pelaksanaannya bukan hanya dimaksud untuk sekedar menghasilkan keluarankeluaran yang berwujud hasil konstruksi fisik saja, tetapi apakah proyek tersebut telah siap beroperasi sehingga memenuhi syarat untuk mencapai tujuan fungsionalnya. Kegiatan membangunnya bukan merupakan kegiatan yang hanya seketika, melainkan kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan 1

dinamis, sebab di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Demikian juga site dan fasilitas fisiknya akan berubah secara terus menerus seiring dengan kemajuan konstruksinya. Setiap proyek akan menghasilkan produk, sementara di dalam proyek sendiri terdapat banyak sekali ketidakpastian (uncertainty) yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan akan apa yang akan terjadi di masa pelaksanaannya. Apabila produk yang dihasilkan adalah produk yang baik, maka hal itu merupakan suatu peluang (opportunity ) bagi kontraktor. Sedangkan yang merugikan dilihat sebagai suatu risiko (risk). Telah sejak lama disadari adanya risiko dalam pelaksanaan pembangunan atau pengembangan suatu proyek konstruksi akibat kondisi-kondisi tidak pasti, tidak terduga dan yang tidak dapat diramalkan, selama pelaksanaan proyek. Uncertain events atau peristiwa-peristiwa yang tidak pasti tersebut yang terjadi selama masa pelaksanaan proyek, dapat berasal dari lingkungan eksternal proyek maupun lingkungan internal proyek. Berbagai pihak yang turut berkontribusi dalam penyelenggaraan proyek selain berasal dari lingkungan internal proyek yang bertanggung jawab langsung terhadap proses kegiatan proyek, berasal juga dari lingkungan eksternal proyek. Pihak-pihak dari lingkungan eksternal proyek antara lain, pemerintah sebagai regulator dengan berbagai peraturan dan undang-undang yang berpengaruh bagi kelangsungan proyek, institusi keuangan, masyarakat. Pihak-pihak dari internal proyek adalah, pemilik proyek, konsultan pengawas, supplier, kontraktor dan subkontraktor. Di samping itu, sumber uncertain events dapat juga bersumber dari alam lingkungan tempat berlangsungnya kegiatan proyek. Risiko akibat uncertain events tersebut merupakan peristiwa-peristiwa yang dapat dikontrol dan peristiwa-peristiwa yang tidak dapat dikontrol. Peristiwa-peristiwa tersebut tidak berdiri sendiri tetapi saling berinteraksi satu sama lain dan sangat mempengaruhi estimasi biaya awal. Untuk itu dalam melakukan estimasi biaya, kontraktor harus dapat memperkirakan dan mengidentifikasi setiap uncertain 2

events yang dapat terjadi serta interaksi yang mungkin ada antara uncertain events tersebut yang dapat mempengaruhi sistem pelaksanaan sehingga menimbulkan risiko terhadap biaya pelaksanaan proyek atau tujuan proyek. Pada Gambar I.1. dapat diperlihatkan bagaimana uncertain events yang bersumber dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal proyek mempengaruhi sistem pelaksanaan proyek yang telah direncanakan oleh kontraktor dan pihak-pihak yang terlibat langsung. Akibat adanya uncertain events yang mempengaruhi sistem pelaksanaan proyek, akan berdampak pada tujuan fungsional proyek yang ingin dicapai yaitu tepat waktu, biaya dan mutu pekerjaan (triple constraint). Lingkungan Ekternal Proyek P k Lingkungan Internal Proyek Koordinasi &Pengendalian Kontraktor Pemilik Proyek Konsultan Sistem Pelaksanaan Proyek Konstruksi Tujuan Fungsional Proyek Gambar I.1. Uncertain events yang mempengaruhi sistem pelaksanaan proyek konstruksi Uncertain events yang mempengaruhi sistem pelaksanaan proyek dan berdampak pada tujuan proyek dapat dipetakan untuk melihat interaksi yang mungkin terjadi. Untuk memetakan interaksi antara uncertain events, digunakan Diagram Pengaruh (Influence Diagram). Penggunaan influence diagram sebagai suatu teknik penyajian, karena model ini dapat menggambarkan secara grafis hubungan- 3

hubungan antara uncertain events yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek. Sedangkan untuk menganalisis interaksi antara uncertain events, digunakan Cross Impact Analysis (CIA). CIA adalah suatu teknik yang didisain secara khusus untuk meramalkan peristiwa-peristwa masa datang berdasarkan interaksi antar peristiwa-peristwa sebagai suatu usaha dalam mempertimbangkan dampak dari peristiwa-peristiwa yang berbeda (Gordon, 1968). Para kontraktor harus memperhitungkan uncertain events tersebut, karena sebagai konsekuensinya ada biaya-biaya tak terduga yang muncul selama berlangsungnya pelaksanaan konstruksi sehingga harus disediakan suatu cadangan biaya untuk mengantisipasinya. Menurut Vrijling (2001), biaya proyek menunjukkan kecenderungan meningkat selama pembangunan proyek. Oleh karena itu identifikasi perlu dilakukan terhadap sumber-sumber utama dari uncertain events yang dapat mengakibatkan risiko peningkatan biaya pelaksanaan proyek sehingga dapat dilakukan pengelolaan secara proaktif. Kemudian perlu ditentukan biaya kontinjensi di dalam estimasi biaya proyek untuk mengantisipasi risiko peningkatan biaya akibat dari uncertain events tersebut. Sedangkan Mak (1999) dan Picken (2000), menyatakan bahwa biaya kontinjensi adalah sejumlah uang yang disediakan sebagai cadangan untuk menghadapi ketidakpastian yang berkaitan dengan proyek konstruksi. Beberapa peneliti telah melakukan analisis terhadap uncertainty ataupun risiko dalam menentukan besarnya biaya kontinjensi (Yeo,1990; Mak dan Picken, 2000; Nassar, 2002). Namun peneliti-peneliti tersebut tidak memperhitungkan interaksi yang ada antara uncertainty maupun risiko dalam proses analisis. Di lain pihak, menentukan besarnya biaya kontinjensi, ditetapkan berdasarkan suatu persentasi tertentu dengan melihat pengalaman masa lalu tanpa melakukan analisis terhadap uncertainty atau risiko yang mempengaruhi biaya pelaksanaan (DOE, 1997). Dengan demikian ada ruang untuk mengembangkan suatu penelitian yang membahas tentang biaya kontinjensi dengan memperhitungkan uncertain events yang mungkin terjadi. 4

Biaya kontinjensi sangat penting apabila pengalaman-pengalaman sebelumnya yang berkaitan dengan biaya proyek menunjukkan bahwa ada kemungkinan akan terjadi uncertain events yang mengakibatkan biaya meningkat. Oleh karena itu akan dikembangkan suatu kerangka yang sistematis untuk menentukan biaya kontinjensi dalam pelaksanaan proyek konstruksi di Indonesia. Kerangka yang terstruktur tersebut akan didisain berdasarkan prosedur yang dilakukan secara berurutan pada penelitian ini. Biaya kontinjensi kontraktor dapat dipandang sebagai suatu perkiraan biaya akibat uncertain events yang akan dihadapi oleh kontraktor dalam pelaksanaan suatu proyek. Namun apabila biaya kontinjensi ditetapkan terlalu tinggi, maka kecil kemungkinan kontraktor mendapatkan kontrak. Sedangkan apabila biaya kontinjensi ditetapkan terlalu rendah, maka dapat terjadi kerugian finansial yang cukup besar. Untuk itu keputusan secara realistis dapat didasarkan pada peninjauan terhadap probabilitas terjadinya suatu keadaan dalam proyek yang menimbulkan risiko peningkatan biaya. Meskipun telah banyak pembahasan mengenai biaya kontinjensi dari manajemen biaya proyek, namun di Indonesia masih sangat sedikit penelitian yang telah dilakukan mengenai pemahaman para praktisi proyek tentang konsep ini, ruang lingkupnya dan metode-metode untuk memperkirakannya atau mengelolanya. Demikian juga dalam pemahaman tentang hubungan yang ada antara uncertain events yang dihadapi kontraktor dalam pelaksanaan proyek dengan penentuan besarnya biaya kontinjensi. Perubahan-perubahan yang terjadi di negara Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir terutama kondisi makroekonomi yang disebabkan oleh krisis moneter mengakibatkan perusahaan kontraktor mengalami tekanan dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perusahan sehingga probabilitas terjadinya uncertain events yang dihadapi kontraktor pada masa pelaksanaan proyek menjadi besar. Dengan demikian pengalokasian suatu besaran biaya kontinjensi dalam rangka mengantisipasi kondisi ini perlu dilakukan secara 5

cermat. I.2 Perumusan masalah Risiko yang disebabkan oleh uncertain events selalu ada dalam setiap proyek konstruksi dan merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja, tetapi harus diperhitungkan dengan baik, bila menginginkan tercapainya tujuan proyek. Uncertain events tersebut dapat berasal dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal proyek dan perusahaan atau organisasi pihak pihak yang terlibat serta merupakan peristiwa-peristiwa yang dapat dikontrol dan peristiwaperistiwa yang tidak dapat dikontrol. Peristiwa-peristiwa tersebut saling berinteraksi satu sama lain dan sangat mempengaruhi estimasi biaya awal. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan kontraktor harus dapat mengidentifikasi dan menganalisis interaksi-interaksi yang mungkin dapat terjadi, selanjutnya mengidentifikasi dampak finansialnya, kemudian menentukan besarnya biaya kontinjensi untuk mengantisipasi uncertain events tersebut. Rentannya proyek konstruksi terhadap perubahan dalam bidang ekonomi secara global akhir-akhir ini yang merambat ke segala bidang Khususnya dalam industri konstruksi, mengakibatkan uncertain events yang dihadapi perusahaan kontraktor di Indonesia sangat besar. Uncertain events yang bersumber dari lingkungan eksternal akan mempengaruhi lingkungan internal proyek maupun perusahaan kontraktor. Oleh karena itu kontraktor perlu mengalokasikan suatu cadangan biaya yang memadai dan akurat dalam rangka mengantisipasi kondisi ini. Belum ada suatu cara yang baku untuk menentukan berapa besar biaya kontinjensi yang harus di alokasikan oleh kontraktor dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Besarnya biaya kontinjensi ini, biasanya dinyatakan sebagai suatu persentasi markup atas estimasi dasar yaitu sekitar 5%-15% dari nilai kontrak yang disesuaikan dengan kondisi pasar untuk mengajukan penawaran (bid) proyek pemerintah (DOE, 1997). Sedangkan untuk bangunan baru, DOE menetapkan biaya kontinjensi adalah 15%-25% dari estimasi dasar. Selain itu, diasumsikan juga bahwa kontraktor mempunyai catatan historis mereka sendiri untuk 6

dipertimbangkan dalam menentukan besarnya biaya kontinjensi. Dalam hal pendekatan tradisional, biaya kontinjensi ditetapkan secara intuisi dengan melihat pengalaman-pengalaman masa lalu. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dikembangkan suatu penentuan biaya kontinjensi dalam estimasi biaya dengan memanfaatkan data-data yang ada melalui suatu kerangka yang terstruktur dan sederhana sehingga mudah diterapkan. I.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan suatu kerangka yang terstruktur untuk penentuan biaya kontinjensi di dalam estimasi biaya dalam rangka mengantisipasi uncertain events yang kemungkinan terjadi pada masa pelaksanaan proyek konstruksi khususnya di Indonesia, yang menimbulkan risiko pada biaya pelaksanaan proyek. I.4 Lingkup Penelitian Di dalam penelitian ini penekanan akan dilakukan pada : Identifikasi dan klasifikasi uncertain events yang dapat menimbulkan risiko pada masa pelaksanaan proyek konstruksi secara holistik. Analisis interaksi yang ada antara uncertain events tersebut dengan menggunakan Influence Diagram (ID) dan Cross Impact Analysis (CIA). Analisis dampak uncertain events tersebut terhadap biaya pelaksanaan proyek. Berdasarkan butir-butir di atas selanjutnya akan dikembangkan suatu kerangka penentuan biaya kontinjensi di dalam estimasi biaya dalam rangka mengantisipasi risiko akibat uncertain events berdasarkan prinsip-prinsip probabilitas. 7

I.5 Hipotesa Uncertain events selalu ada dalam setiap pelaksanaan proyek konstruksi dan dapat menimbulkan risiko. Uncertain events tersebut saling berinteraksi dan dapat mengakibatkan risiko peningkatan biaya proyek dibandingkan dengan estimasi biaya awal. Setiap uncertain events, dapat diperkirakan probabilitas terjadinya. Interaksi antar uncertain events dapat dianalisis untuk mengetahui total probabilitas terjadinya sehingga dapat diperhitungkan di dalam estimasi biaya proyek konstruksi. Untuk mengantisipasi terjadinya uncertain events pada masa pelaksanaan konstruksi diperlukan suatu biaya kontinjensi dalam rangka mengantisipasi risiko peningkatan biaya pelaksanaan. Biaya kontinjensi tersebut dapat diperkirakan brdasarkan prinsip-prinsip probabilitas. I.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa suatu kerangka yang dapat digunakan oleh perusahaan-perusahaan kontraktor di Indonesia untuk memperhitungkan uncertain events yang dapat menimbulkan risiko dalam pelaksanaan proyek konstruksi yang seharusnya dikelola dengan mengintegrasikan biaya kontinjensi di dalam estimasi biaya. I.7 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metodologi penelitian merupakan perwujudan dari kerangka berpikir untuk mencapai tujuan dari penelitian, yang digambarkan melalui tahapan-tahapan yang akan dilewati seperti disajikan pada Gambar I.2. sebagai berikut : 8

Perumusan Masalah Studi literatur Biaya kontinjensi Risiko proyek konstruksi Aspek legal Model-model analisis (ID&CIA) Estimasi biaya Model-model biaya kontinjensi Tahap I Survey dan Pengambilan Data Sekunder Pengamatan langsung di dalam proyek konstruksi Hasil Identifikasi Pemetaan dan pengelompokkan serta penentuan klasifikasi uncertain events yang menimbulkan risiko pada biaya pelaksanaan konstruksi Kuesioner Assessment probabilitas terjadinya suatu uncertainty pada proyek konstruksi di Indonesia : - Uncertain events pada pelaksanaan proyek - Interaksi antar uncertain events - Probabilitas terjadinya uncertain events yang menjadi tanggung jawab kontraktor dan menimbulkan risiko pada biaya konstruksi - Alternatif-alternatif penanganan uncertain events oleh kontraktor - Pemahaman biaya kontinjensi - Validasi kuesioner dengan konsultasi ahli - Penyebaran kuesioner yang telah direvisi kepada seluruh responden - Pengumpulan hasil kuesioner - Wawancara dengan para para ahli berdasarkan kuesioner. Pengolahan Data Identifikasi Uncertain Events yang Menjadi Tanggung Jawab Kontraktor Pendistribusian uncertain events dengan strategi respons risiko untuk mendapatkan uncertain events yang menjadi tanggung jawab kontraktor. Tahap II Analisis uncertain events yang akan dikelola dengan biaya kontinjensi 1. Pemetaan uncertainty dan risiko tejadinya peningkatan biaya pelaksanaan proyek dengan Influence Diagram 2. Analisis hubungan dampak silang antar uncertain events dengan menerapkan model Cross Impact Analysis Tahap III Kerangka Penentuan Biaya kontinjensi Kerangka untuk menentukan besarnya biaya kontinjensi dalam estimasi biaya konstruksi Kesimpulan dan Rekomendasi 9

Gambar I.2 Bagan Alir Penelitian Penjelasan dari metodologi penelitian ini akan dibahas secara mendetail pada Bab III I.8 Sistematika Penulisan Hasil penelitian ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I merupakan pendahuluan yang membahas tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, lingkup penelitian, hipotesa, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II berisi tinjauan pustaka yang membahas perkembangan keilmuan yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Tinjauan pustaka dilakukan terhadap literatur dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan uncertain events dan risiko yang mungkin terjadi pada masa pelaksanaan proyek konstruksi, estimasi biaya proyek dan biaya kontinjensi. Bab III tentang metodologi penelitian yang membahas metode atau kerangka kerja penelitian yang terdiri dari kerangka pikir dan disain penelitian. Disain penelitian meliputi : 1. studi literatur; 2. survei (survei lapangan, kuesioner, wawancara dan pengambilan data sekunder); 3. pengolahan data; 4. Analisis uncertain events, 5. pengembangan model biaya kontinjensi dan 5. pengujian integritas model. Bab IV menguraikan proses pengumpulan data berdasarkan pengamatan langsung, subjective judgment melalui wawancara dan kuesioner serta pengolahan data yang berkaitan dengan uncertain events, risiko dan pemahaman tentang biaya kontinjensi. Bab V menguraikan respons terhadap uncertain events hasil pengolahan data berdasarkan sistem manajemen risiko dengan melakukan pendistribusian tanggung jawab kepada pihak-pihak yang tepat sehingga didapatkan uncertain 10

event yang menimbulkan risiko peningkatan biaya pelaksanaan yang akan dikelola dengan biaya kontinjensi dan menjadi tanggung jawab kontraktor. Bab VI menguraikan prosedur untuk menganalisis uncertain events berdasarkan model ID dan CIA untuk mengetahui posterior probability terjadinya risiko terhadap biaya pelaksanaan dan selanjutnya dibuat suatu kerangka penentuan biaya kontinjensi dalam proyek konstruksi. Uraian tentang manfaat penelitian dan keterbatasan penelitian. Bab VII memuat kesimpulan penelitian yang menjawab tujuan penelitian serta rekomendasi yang dapat diusulkan untuk penyempurnaan dan pengembangan penelitian ini di masa datang. 11