Serial Belajar Mandiri Materi ini adalah hasil dari proses belajar mandiri yang dilakukan oleh Yudhistira (17/5/2001). Inti kegiatan ini adalah mencari informasi berdasarkan sebuah tema yang ingin diketahui (dipilih sendiri). Anak belajar menstrukturkan informasi yang ingin dicari, mengenali kata kunci, belajar menggunakan mesin pencari, memilih halaman situs yang sesuai kebutuhan, menyimpan dan mengolah informasi di pengolah kata, menyajikan informasi dengan baik, dan kemudian mempresentasikannya. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa sesi kegiatan pendek selama beberapa hari. Pendampingan diberikan untuk meningkatkan kualitas proses yang dilakukan anak. ebook Pesawat Siluman ini dibuat oleh Yudhistira pada 5/01/2009. Proses ini dijalani Yudhistira selama 4 hari. Materi yang serupa ini dan beragam materi belajar lainnya dapat diunduh di situs http://rumahinspirasi.com. Blog Yudhistira: http://duniayudhis.com
Pesawat siluman Sejarah pesawat siluman 'Siluman' dikembangkan oleh seorang ilmuwan Rusia, pada tahun 1966 oleh Dr. Pyotr Ufimtsev melalui sebuah kertas kerja yang berjudul method of edge waves in the physical theory diffraction (Metode Gelombang Tepian dalam Teori Fisik Difraksi) yang merupakan kertas kerja yang cukup panjang namun tidak bertele-tele yang diterbitkan oleh salah satu media di Moskow pada tahun 1966. Namun kertas kerja ini tidak memperoleh sambutan yang hangat oleh para ahli di sana, karena banyak isinya yang tidak bisa dicerna oleh akal sehat. Padahal Ufimtsev adalah ahli yang berpengalaman dalam Institut Rekayasa Radio Moskow. Ide murni Ufimtsev berupa formulasi pelumpuhan radar dan jaringan kerjanya diambil dari kesimpulan mentah ahli Inggris James Clerk Maxwell pada abad ke-19 di mana setelah diramu berkali-kali ditambah dengan penalaran terpadu, Ufimtsev mengkalkulasikan cara-cara baru, yakni membentuk ruang bentuk geometris khusus yang mencerminkan radiasi elektromagnetis. Dengan menciptakan kalkulasi silang sebuah radar yang mudah dilumpuhkan. Ia menetapkan rumus konfigurasi bersisi dua dimensi, berupa tata cara mengutak-atik komponen dalam sebuah radar. Hasilnya, radar bisa terganggu bila dikacaukan dengan sinar dua dimensi tadi. Sinar itu sebenarnya masih belum cukup tetapi jika dikalkulasikan secara cermat dari situ bisa diciptakan pesawat tiga dimensi yang sulit dilacak radar. Secara teoritis, banyak sekali kekuatan untuk melumpuhkan stealth, namun diperlukan sangat banyak jaringan komputer yang bekerja sangat cepat. Persisnya seperti mengamati bola dengan menggunakan teropong di mana bisa dilokalisasi namun jangan harap bisa menjejaknya sehingga ibarat bola yang dimainkan, para pemain sudah menggiring bola entah ke mana dan tidak mungkin menembak bola yang terbang entah ke mana arahnya dengan senapan angin. Pada tahun 1979, Rusia mengembangkan satu pesawat intai dan dari uji coba ternyata berhasil mengecoh radar anti pesawat terbang Amerika Serikat di padang pasir Nevada. Jatuh ke tangan Amerika Serikat pada tahun 1976, salinan tersebut akhirnya bocor dan jatuh ke tangan Amerika Serikat, lantas dialihbahasakan oleh divisi teknologi Angkatan Udara Amerika. Secara rutin, para ahli di Angkatan Udara menjabarkan, menganalisis dan mengembangkan teknologi steath tersebut. Di antaranya berupa pesawat mata-mata SR-71 Blackbird, F-117 dan B-2.
Bagian-bagian pesawat siluman
Mengapa di beri nama Pesawat siluman Pesawat siluman (bahasa Inggris: stealth aircraft) atau disebut pesawat amat senyap adalah pesawat yang dirancang untuk menyerap dan membelokkan radar menggunakan teknologi siluman, membuatnya lebih sulit untuk dideteksi. Pada umumnya tujuannya adalah melancarkan serangan selagi dia masih berada di luar pendeteksian musuh. F-117 Nighthawk adalah salah satu jenis pesawat siluman yang digunakan angkatan udara Amerika Serikat dalam Perang Teluk. Pesawat siluman memiliki kemampuan untuk menghindari pendeteksian, baik deteksi secara visual, audio, sensor panas, maupun gelombang radio (radar). Secara visual, pesawat lebih sulit untuk terlihat bila mempunyai warna yang sama dengan warna latar belakangnya (kamuflase). Secara audio, tentunya berusaha untuk membuat pesawat semakin tenang. Secara sensor panas, pesawat biasanya dideteksi dari panas yang timbul dari badannya atau dari temperatur udara di sekelilingnya. Bagian paling panas dari pesawat biasanya adalah saluran buangan udara mesin atau exhaust dan leading edge (bagian pesawat yang pertama membelah udara). Panas dari exhaust bisa dikurangi dengan cara mencampur semburan mesin dengan udara dingin dari luar badan pesawat sebelum dihembuskan keluar pesawat dan memperpanjang pipa exhaust (seperti A-4 Skyhawk Indonesia yang mempunyai exhaust lebih panjang dibanding versi standarnya). Bagian exhaust ini biasanya dikejar oleh rudal anti-pesawat dengan sensor inframerah. Akan tetapi rudal pencari panas modern kini juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mengejar panas yang dihasilkan akibat pergesekan permukaan badan pesawat dengan udara. Deteksi secara gelombang radio adalah dengan cara mencegah gelombang radio dari radar tidak terpantul dari badan pesawat dan kembali ke radar. Gelombang radio tersebut bisa diserap jika badan pesawat dilapisi RAM (Radar Absorbent Material), dipantulkan ke arah lain, atau sedemikian sehingga gelombang tersebut menjadi hilang atau saling meniadakan (hal inilah yang mendasari bentuk pesawat siluman yang mempunyai bentuk yang lain dari pesawat biasa atau agak aneh). Pesawat siluman biasanya tidak 100% tidak terdeteksi radar. Tetapi karena memiliki RCS (Radar Cross Section) yang kecil maka di layar radar hanya tampak sebesar gerombolan burung, bukan pesawat.
Apa bedanya pesawat siluman dengan pesawat biasa?
yang ku dapatkan Pesawat siluman ternyata ada berbagai jenis Pesawat nya berbentuk ikan paru Dibuat oleh orang Rusia bernama Dr. Pyotr Ufimtsev Memiliki bahan pelindung khusus supaya tak terdeteksi letaknya dan tak lebih besar dari seekor burung raksaksa Tak ada banyak informasi tentang pesawat siluman ini karena ini pesawat rahasia. Catatan orangtua: Dalam mengerjakan proyek mandirinya kali ini, Yudhis mengalami kesulitan mencari materi di internet. Berbeda dengan proyek sebelumnya yang bisa dia kerjakan dengan cepat, proses kali ini berjalan lambat. Melalui proyek ini Yudhis belajar bahwa dia harus lebih hati-hati lagi dalam memilih subjek yang akan dipelajari. Bila dia memilih suatu hal yang rumit, dia harus siap untuk berjuang lebih keras mencari informasi. Yudhis juga belajar untuk mencari materi di luar sumber dari internet. Untuk proyek ini, Yudhis mendapatkan satu bagian informasi dari buku. Dari proses ini Yudhis belajar menggunakan scanner, mengolah hasil scan dan memasukkannya dalam laporannya.
Sumber http://www.globalsecurity.org/intell/systems/sr-71.htm http://id.wikipedia.org/wiki/pesawat_siluman Hamparan dunia ilmu time-live: Angkutan dan Navigasi