HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENGHADAPI PERSALINAN DENGANKEPATUHAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS BAHUKOTA MANADO

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RUMAH BERSALIN CITRA PALEMBANG TAHUN 2015

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI POLI KIA PKM TUMINTING

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Jurnal Ilmiah Permata Medika

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

Elvira Harmia Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRACT

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

ABSTRACT Based on the survey early third trimester pregnant women in the village of Karang Mangu District of Sarang, Rembang of 10 respondents (100%)

Yonne Astria*Irma Nurbaeti*Catur Rosidati*

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KEDARURATAN OBSTETRI DI RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis dan merupakan babak baru

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. (AKI) di Indonesia mencapai 359 per kelahiran hidup, sementara itu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PROSES PERSALINAN DI BPM HJ.METI DARMAWATI,SST KABUPATEN CIREBON TAHUN 2016

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan salah satu topik penting di bidang

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

NERS JURNAL KEPERAWATAN Volume 11, No 1, Maret 2015 : ISSN X

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN HARIYADI, KARTIKA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

KELAS IBU HAMIL MEMPUNYAI PENGARUH POSITIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA MENGHADAPI PERSALINAN

E-journal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

Transkripsi:

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING Asri Wanda K Hendro Bidjuni Vandri Kallo Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Asriwanda@yahoo.com Abstract: Anxiety (Anxiety) is a fear that is not clear and is not supported by the circumstances. Pregnancy can be a source of anxiety stressor, Pregnancy classified into the first trimester, second trimester and third trimester. Anxiety experienced by pregnant women were divided into categories of types of pregnancy gravidity, age, and education level. The purpose of the study to determine the relationship of the characteristics of third trimester pregnant women with levels of anxiety in facing childbirth. Design research uses descriptive analytical method using a cross-sectional study design (cross-sectional study). The sample of 6 people. Analysis of the data using chi-square test (X2), the 95% significance level (α.5) showed the value of p=,17. Conclusion no relationship characteristics third trimester pregnant women with levels of anxiety in facing childbirth at Poly KIA public health of Tuminting. Advice for health care workers is expected to increase consulting services for pregnant women to be able to cope with anxiety in the face of labor. Keywords: Characteristics pregnant women, Anxiety Abstrak: Kecemasan (Ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Kehamilan dapat merupakan sumber stressor kecemasan, Kehamilan di kelompokkan menjadi trimester I, trimester II dan trimester III. Kecemasan yang dialami ibu hamil dibagi kedalam kategori jenis kehamilan graviditas, usia, dan tingkat pendidikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan tingkat kecemasan dalam mengahadapi persalinan. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional study (study potong lintang). Sampel dalam penelitian berjumlah 6 orang. Analisa data menggunakan uji chisquare (X 2 ), pada tingkat kemaknaan 95% (α,5) menunjukkan nilai p=,17. Kesimpulan ada hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan tingkat kecemasan dalam mengahadapi persalinan di Poli KIA Saran bagi petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan jasa konsultasi bagi ibu hamil untuk dapat mengatasi kecemasan dalam menghadapi persalinan. Kata kunci: Karakteristik Ibu hamil, Kecemasan

PENDAHULUAN Beberapa Negara berkembang dan Negara belum berkembang, para ibu masih memiliki resiko tinggi ketika melahirkan. Situasi ini telah mendorong komunitas internasional untuk berkomitmen dalam mengatasi permasalahan kesehatan ibu. Komitmen ini diwujudkan dengan mencantumkan kesehatan ibu menjadi salah satu target dalam Millenium Development Goals (MDGs). Salah satu tujuan dari MDGs yaitu meningkatkan kesehatan ibu, target pertama yang ingin dicapai tidak lain untuk menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara tahun 199-215 (Stalker, 212). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 21, sebanyak 536. perempuan meninggal akibat persalinan, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang, dengan rasio kematian ibu paling tinggi yaitu sebesar 45 kematian ibu per 1. kelahiran bayi hidup (Hasuki, 21). Rata-rata Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 1. kelahiran hidup, rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), 27 yang mencapai 228 per 1. (SDKI, 212). Persalinan lama merupakan salah satu penyebab tingginya AKI di Indonesia. Beberapa faktor yang berkontribusi terjadinya persalinan lama antara lain power atau kekuatan ibu saat melahirkan tidak efektif, bayi yang terlalu besar, ketidaksesuaian ukuran panggul dengan kepala bayi dan psikologis ibu yang tidak siap menghadapi persalinan (Viebeck, 212). Kecemasan (Ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Kehamilan dapat merupakan sumber stressor kecemasan, terutama pada seorang ibu yang labil jiwanya (Viebeck, 212). Awal kehamilan, ibu sudah mengalami kegelisahan dan kecemasan. Kegelisahan dan kecemasan selama kehamilan merupakan kejadian yang tidak terelakkan, hampir selalu menyertai kehamilan dan bagian dari suatu proses penyesuaian yang wajar terhadap perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama kehamilan. Perubahan ini terjadi akibat perubahan hormon yang akan mempermudah janin untuk tumbuh dan berkembang saat dilahirkan (Kushartanti, 21). Kehamilan itu sendiri di kelompokkan menjadi tiga trimester, yaitu trimester I (- 3 bulan), trimester II (4-6 bulan), dan trimester III (7-9 bulan). Pada trimester III, pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal atau bayi lahir selamat akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil (Hasuki, 21). Penelitian Yuliana (28), mengenai kecemasan pada ibu hamil trimester III, dimana kecemasan yang dialami dibagi kedalam kategori jenis kehamilan graviditas, usia, dan tingkat pendidikan. Dari 51 responden yang diteliti diperoleh 49% tidak mengalami kecemasan (normal), 47.1% kecemasan ringan, 3.9% kecemasan sedang, dan tidak ada yang mengalami kecemasan berat. Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis. Fisik dan psikis adalah dua hal yang terkait dan saling mempengaruhi. Jika kondisi fisiknya kurang baik, maka proses berpikir, suasana hati, tindakan yang bersangkutan dalam kehidupan sehari-hari akan terkena imbas negatifnya (Al-Atiq, 212).

Berdasarkan observasi di Poli KIA Puskesmas Tuminting yaitu jadwal pemeriksaan ibu hamil dilaksanakan 2 kali dalam seminggu: hari senin dan rabu. Data dari PKM Tuminting bulan februari - april 214, kunjungan ibu hamil 198. Diantaranya ibu hamil trimester III 58 ibu. Dan dari hasil wawancara yang dilakukan, ada beberapa ibu hamil mengutarakan bahwa mereka merasa cemas dalam menghadapi persalinan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengkaji Bagaimana hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan di Poli KIA Puskesmas Tuminting. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional study (study potong lintang). Tempat penelitian ini dilakukan di Poli KIA Pada tanggal 27 Juni-4 Juli 214. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 58 ibu hamil trimester III, dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu 5 ibu hamil trimester III. Dengan kriteria inklusi ibu hamil trimester III yang bersedia menjadi responden dan yang memeriksa di Poli KIA Instrumen pada penelitian ini menggunakan lembaran kuesioner yang terdiri dari 2 pertanyaan yang berkaitan dengan karakteristik dengan kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan. Yakni kuesioner karakteristik 6 pertanyaan yang terdiri dari umur, graviditas, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Kuesioner tingkat kecemasan terdiri dari 14 pertanyaan dengan sistem skoring, yaitu: skor <14 (tidak ada kecemasan), skor 14-2 (kecemasan ringan), skor 21-27 (kecemasan sedang), skor 28-41 (kecemasan berat), skor >42 (panik). Sebelum kuesioner di sebarkan kepada responden, peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian, dan lembar persetujuan menjadi responden terlebih dahulu. Analisis univariat dilakukan untuk melihat frekuensi, distribusi karakteristik responden dari masing-masing variabel independen (Karakteristik ibu hamil trimester III) dan variabel dependen (Tingkat kecemasan ibu hamil trimester III). Analisis bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di Poli KIA Puskesmas Tuminting. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 5.1. Distribusi Responen Berdasarkan Umur Umur n % <21 14 35, 21-35 >35 17 9 42,5 22,5 Hasil penelitian berdasarkan (tabel 5.1), menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki umur 21-35 tahun yakni sebanyak 17 orang (42,5%).

Tabel 5.2. Distribusi Responen Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan N % PT 6 15 SMA SMP 23 11 57,5 27,5 Hasil penelitian berdasarkan (tabel 5.2), menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan tinggi (SMA) yakni sebanyak 23 orang (57,5%). Tabel 5.3. Distribusi Responen Berdasarkan Graviditas Graviditas n % Primigravida 21 52,5 Multigravida 19 47,5 Hasil penelitian berdasarkan (tabel 5.3), menunjukan bahwa sebagian besar responden merupakan primigravida yakni sebanyak 21 orang (52,5%). Tabel 5.4. Distribusi Responen Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan n % Bekerja 27 67,5 Tidak bekerja 13 32,5 Hasil penelitian berdasarkan (tabel 5.4), menunjukan bahwa sebagian besar responden bekerja yakni sebanyak 27 orang (67,5%). Tabel 5.5. Distribusi Responen Berdasarkan Tingkat Kecemasan. Tingkat n % Kecemasan Ringan 3 7,5 Sedang 12 3 Berat 11 27,5 Panik 14 35 Hasil penelitian berdasarkan (tabel 5.5), menunjukan bahwa sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan panik yakni sebanyak 14 orang (35%). ANALISIS BIVARIAT. Tabel 5.6. Analisis Hubungan Umur Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado. Umur Tingkat Kecemasan Total P Ringan Sedang Berat panik <21 3 1 1 14 21-35 >35 1 2 3 6 Total 3 12 11 14 4 Tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden dengan umur <21 dengan tingkat kecemasan panik yakni 1 responden, umur 21-35 dengan tingkat kecemasan berat yakni 9 responden, dan umur >35 dengan tingkat kecemasan sedang yakni 6 responden. umur dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting, dimana nilai ρ=,, lebih kecil dari α =,5. 9 1 4 17 9,

Tingkat Pendidikan Tabel 5.7. Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado. Tingkat Kecemasan Total P Ringan Sedang Berat Panik PT 3 1 2 6 SMA SMP 8 3 Total 3 12 11 14 4 8 1 Tabel diatas menunjukan sebagian besar responden pada tingkat pendidikan PT dengan tingkat kecemasan ringan yakni 3 responden, tingkat pendidikan SMA dengan tingkat kecemasan sedang dan berat yakni 8 responden, dan tingkat pendidikan SMP dengan tingkat kecemasan panik yakni 7 responden. tingkat pendidikaan dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting, dimana nilai ρ=,, lebih besar dari α =,5. Tabel 8. Analisis Hubungan Graviditas Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado. Graviditas Tingkat Kecemasan Total P Primigravida Multigravida Ringan Sedang Berat Panik 3 4 8 Total 3 12 11 14 4 5 6 7 7 12 2 23 11 21, 19,9 Tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar primigravida dengan tingkat kecemasan panik yakni 12 responden, dan multigravida dengan tingkat kecemasa sedang yakni 8 responden. paritas dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting, dimana nilai ρ=,9, lebih kecil dari α =,5. Tabel 5.9. Analisis Hubungan Pekerjaan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado. Pekerjaan Tingkat Kecemasan Total P Bekerja Tidak bekerja Ringan Sedang Berat Panik 3 1 Tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar ibu bekerja dengan tingkat kecemasan panik yakni 12 responden, dan pada ibu tidak bekerja dengan tingkat kecemasan berat yakni 6 responden. pengalaman traumatis dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting, dimana nilai ρ=,7, lebih kecil dari α =,5. ANALISIS UNIVARIAT 2 Total 3 12 11 14 4 Berdasarkan hasil penelitian bahwa karakteristik responden berdasarkan umur ibu hamil trimester III tertinggi yaitu 21-35 tahun sebanyak 17 responden dan terendah yaitu > 35 tahun sebanyak 9 responden. Menurut WHO usia dan fisik dianggap paling aman menjalani kehamilan dan persalinan adalah 2-3 tahun. Wanita 5 6 12 2 27 13,7

berusia 2-35 tahun secara fisik sudah siap hamil karena organ reproduksinya sudah terbentuk sempurna, di bandingkan dengan wanita yang usianya >2 dan >35 tahun. Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden sebagian besar menunjukan tingkat pendidikan SMA yaitu 23 responden. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Menurut Notoatmodjo (27) orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang tidak berpendidikan tidak mampu menghadapi suatu tantangan dengan rasional. Berdasarkan hasil penelitian karakteristik menurut graviditas, sebagian besar pada primigravida sebanyak 21 responden. Graviditas merupakan frekuensi kehamilan yang pernah ibu alami. Selama periode kehamilan hampir sebagian besar ibu hamil merasakan kecemasan terutama pada ibu primigravida (kehamilan pertama) berbeda dengan ibu yang multigravida (sudah hamil/melahirkan). (Bobak, 29). Berdasarkan hasil penelitian karakteristik menurut pekerjaan ibu hamil, sebagian besar responden bekerja yakni sebanyak 27 responden. Jenis pekerjaan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya aktifitas fisik pada ibu selama masa kehamilan. Pekerjaan ibu berkaitan dengan aktifitas yang berkaitan dengan ibu hamil. Aktifitas yang berat membuat resiko keguguran dan kelahiran prematur lebih tinggi karena kurang asupan oksigen pada plasenta dan mungkin terjadi kontraksi dini, ibu hamil yang melakukan aktifitas ringan terbukti menurunkan resiko bayi lahir prematur (Bobak, 29). ANALISIS BIVARIAT 1. Hubungan umur dengan kecemasan ibu hamil Hubungan umur dengan tingkat kecemasan menunjukan bahwa sebagian besar responden dengan umur <21 dengan tingkat kecemasan panik yakni 1 responden, umur 21-35 dengan tingkat kecemasan berat yakni 9 responden, dan umur >35 dengan tingkat kecemasan sedang yakni 6 responden. umur dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting, dimana nilai ρ=,, lebih kecil dari α =,5. Menurut Badudu (212) wanita berusia 2-35 tahun secara fisik sudah siap hamil Karena organ reproduksinya sudah terbentuk sempurna, dibandingkan wanita yang usianya <2 tahun organ reproduksinya masih dalam tahap perkembangan, sehingga tingkat kecemasan lebih berat (panik), sedangkan wanita yang usianya >35 sebagian digolongkan pada kehamilan beresiko tinggi terhadap kelainan bawaan dan penyulit pada persalinan. 2. Hubungan tingkat pendidikan dengan kecemasan ibu hamil Hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan menunjukan sebagian besar responden pada tingkat pendidikan PT dengan tingkat kecemasan ringan yakni 3 responden, tingkat pendidikan SMA dengan tingkat kecemasan sedang dan berat yakni 8 responden, dan tingkat pendidikan SMP dengan tingkat kecemasan panik yakni 7 responden.

tingkat pendidikaan dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting, dimana nilai ρ=,, lebih besar dari α =,5. Tingkat pendidikan merupakan salah satu aspek sosial yang dapat mempengaruhi tingkah laku manusia. Pendidikan akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang tidak berpendidikan tidak mampu menghadapi suatu tantangan dengan rasional (Notoatmodjo 27). Sebaliknya rendahnya pendidikan akan menyebabkan seseorang mengalami stres, dimana stres dan kecemasan yang terjadi disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan orang tersebut (Astria, 29). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Astria (29) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kecemasan ibu hamil. 3. Hubungan graviditas dengan kecemasan ibu hamil Hubungan graviditas dengan tingkat kecemasan menunjukan bahwa sebagian besar primigravida dengan tingkat kecemasan panik yakni 12 responden, dan multigravida dengan tingkat kecemasa sedang yakni 8 responden. paritas dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting, dimana nilai ρ=,9, lebih kecil dari α =,5. Graviditas merupakan frekuensi kehamilan yang pernah ibu alami. Selama periode kehamilan hampir sebagian besar ibu hamil sering mengalami kecemasan terutama pada ibu primigravida, kehamilan yang dialaminya merupakan pengalaman pertama kali, sehingga trimester III dirasakan semakin mencemaskan karena semakin dekat dengan proses persalinan. Berbeda dengan ibu yang sudah hamil atau melahirkan (multigravida) sudah berpengalaman dalam menghadapi persalinan, maka mereka akan lebih memahami dan akan lebih tenang (Bobak 29). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astria (29) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara graviditas dengan kecemasan ibu hamil. 4. Hubungan pekerjaan dengan kecemasan ibu hamil Hubungan pekerjaan dengan tingkat kecemasan menunjukan bahwa sebagian besar ibu bekerja dengan tingkat kecemasan panik yakni 12 responden, dan pada ibu tidak bekerja dengan tingkat kecemasan berat yakni 6 responden. pengalaman traumatis dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting, dimana nilai ρ=,7, lebih kecil dari α =,5. Bobak (29) menyatakan bahwa Pekerjaan ibu berkaitan dengan aktivitas yang di lakukan ibu hamil. Aktivitas yang berat membuat resiko keguguran dan kelahiran prematur lebih tinggi karena kurang asupan oksigen pada plasenta dan mungkin terjadi kontraksi dini. Aktivitas

atau latihan ringan yang dilakukan ibu hamil akan membantu mempertahankan kehamilan. Ibu hamil yang melakukan aktifitas ringan terbukti menurunkan risiko bayi lahir prematur. HAMBATAN PENELITIAN Penelitian ini memiliki hambatan yang teridentifikasi oleh peneliti, yaitu kurangnya jumlah sampel karena sebagian populasi ibu hamil trimester III tidak hadir saat penelitian dilakukan di Poli KIA KESIMPULAN Teridentifikasi karakteristik ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan yaitu karakteristik umur sebagian besar 21-35 tahun (42,5%), tingkat pendidikan tertinggi yaitu SMA (57,5%), graviditas tertinggi yaitu primigravida (52,5%), dan ibu hamil yang bekerja (67,5%). Tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan berada pada kategori panik. Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli KIA Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli KIA Ada hubungan yang signifikan antara graviditas dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli KIA Ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli KIA DAFTAR PUSTAKA Al-Atiq. 212. Sinopsis Psikiatri. Bina Aksara: Jakarta. Astria Y. (29). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan, diperoleh dari (http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/ YONNE%2ASTRIA.pdf). Diakses tanggal 12 juli 214. Badudu, Z. 212. Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan. Erlangga: Bandung. Bobak, L. 29. Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta. Hasuki, I. 21. Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. EGC: Jakarta. Kushartanti, W., Soekamti, E. R., & Sriwahyuniati, C. F. 21. Senam Hamil: Menyamakan Kehamilan, mempermudahpersalinan. Lintang Pustaka: Yogyakarta. Notoatmodjo, S. 27. Metode Penelitian Kesehatan. Salemba Medika: Jakarta. SDKI. 212. Angka Kematian Ibu (AKI). www.bps.go.id/aboutus.php?info=7 Diakses tanggal 22 214; 2:. Viebeck, S. 212. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. EGC: Jakarta. Yuliana, S. 28. Gambaran tingkat kecemasan ibu Hamil trimester III di UPT Ibrahim Adjie Kota Bandung (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran: Bandung.