PERENCANAAN MODIFIKASI STADION KOLAM RENANG KOTA PASURUAN DENGAN MENGGUNAKAN SPACE FRAME DAN BETON PRACETAK
MAHASISWA : TONNY RIZKYA NUR S (3106 100 067) DOSEN PEMBIMBING : Ir. DJOKO IRAWAN, MS.
LATAR BELAKANG Struktur stadion ini masih tergolong konvensional Stadion memiliki elemen struktur dengan tipe tipikal Dengan mempertimbangkan segala aspek diatas maka akan direncanakan dengan mengunakan sistem space frame dan beton pracetak
BATASAN MASALAH Lingkup pembahasan dan pengerjaan dibatasi pada : Tidak melakukan analisa memperhitungkan biaya konstruksi. Struktur atap menggunakan space frame. Struktur tribun mengunakan beton pracetak Balok utama dan Kolom dicor ditempat. Merencanakan Pondasi. Perencanaan struktur atap mengunakan peraturan SNI 03-1729-2002. Perencanaan struktur beton pracetak mengunakan peraturan SNI 03-2487-2002 2002 Beban-beban serta gaya-gaya menggunakan PPIUG 1983 dan SNI 03-1726-2002
DATA-DATA PERENCANAAN Data Bangunan Nama bangunan Fungsi Luas Area Tinggi Gedung : Stadion kolam renang : kolam renang : 16.865,77 m2 : 15,81 m WG : Wilayah zona gempa 3 Jenis tanah Struktur utama Struktur atap : Tanah lunak : Struktur beton bertulang : Space frame
DENAH PROYEK
PERENCANAAN ATAP Menggunakan Space frame
Rencana Atap
Kode Perencanaan 1. SNI 03-1729-2002 Kontrol Kelangsingan Elemen Penanampang Kontrol Kelangsingan Komponen Struktur Tekan Kontrol kelangsingan Komponen Struktur Tarik Kontrol Lentur Kontrol Geser Kontrol Interaksi Aksial dan Lentur Sambungan 2. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk gedung (PPIUG) 1983 Beban Mati Beban Hidup Beban Angin
Data Perencanaan Penutup Atap Profil Bentang :12.75 m Jarak antar kuda-kuda: 4m Beban Angin : 40 kg/m 2 : Zincalume Lysaght Klip Lock : Circular Hollow Sections
Hasil Perhitungan Gording Batang Bawah Batang Atas Batang diagonal Kolom : CHS D 101.6 mm, t 4.0 mm : CHS D 190.7 mm, t 5.0 mm : CHS D 165.2 mm, t 5.0 mm : CHS D 139.8 mm, t 4.5 mm : CHS D 267.4 mm, t 8.0 mm
Sambungan Antar Batang
PERENCANAAN TRIBUN Perencanaan Struktur Skunder 1. Pelat lantai 2. Pelat tribun 3. Balok luivel 4. Tangga Perencanaan Struktur Utama 1. Balok Utama 2. Kolom
Gambar Tribun
Kode Perencanaan 1. Tata Cara Perencanaan Perhitungan struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2487-2002) Kombinasi Pembebanan Preliminary Design Penulangan Lentur Penulangan Geser 2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002). Waktu Getar Gempa T Koefisien Gempa Dasar C Faktor keutaman I dan Reduksi R Distribusi Gaya Geser Horisontal
3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk gedung (PPIUG) 1983 Beban Mati Beban Hidup 4. PCI, 1999, PCI Design Handbook Precast and Prestress Concrete, Chicago, Illinois, Fifth Edition. KontrolTegangan Beton Akibat Pengangkatan Perhitungan kabel Angkat
PEMODELAN PRACETAK Pada dasarnya beton pracetak tidaklah berbeda dengan beton bertulang lainnya. Beton Pracetak ditentukan oleh metode pelaksanaan dari fabrikasi, penyatuan, dan pemasangannya, serta pembebanannya. 1. Pembebanan sebelum komposit Asumsi perletakan sederhana Beban hidup penghunian belum direncanakan Berat sendiri dan overtoping 2. Pembebanan sesudah komposit Perletakan sesuai yang direncanakan Bb Beban hidup penghunian direncanakan Berat sendiri Berat utilitas
Denah Tribun
Start Penumpulan dan Pencarian Literatur serta Data Preliminary Design 1. Mengumpulkan materi yang berhubungan dengan topik tugas akhir 2. Mempelajari konsep tentang pracetak Penentuan dimensi elemen struktur NOT OK Analisa Struktur Sekunder Pembebanan Struktur Analisa Struktur dengan SAP Perencanaan penulangan pelat, tangga dan balok anak 1. Beban-beban yang bekerja pada struktur 2. Kombinasi pembebanan 1. Perhitungan penulangan balok induk & kolom balok induk & kolom Analisa struktur utama Gambar Rencana Finish
Pelat Pracetak Perincian elemen pelat yang merupakan pelat pracetak adalah : a. Tebal pelat pracetak = 9 cm b. Tebal overtopping = 6 cm Penulangan pelat lantai sebelum komposit Ukuran Tulangan Pakai pelat(m2) Arah X Arah Y 4 2 Ø13 150 mm Ø12 300 mm Penulangan pelat lantai setelah komposit - Ukuran Tulangan Pakai pelat(m2) Arah X Arah Y 4 2 Ø12 250 mm Ø12 200 mm
Balok Anak Luivel Perhitungan Tulangan Tulangan tumpuan 2 D 19 (As = 567.06 mm 2 ) Tulangan lapangan 2 D 19 (As = 567.06 mm 2 ) Tl Tulangan Geser Ø 8-100 mm Tangga Pracetak Penulangan tangga : Tulangan lentur pelat tangga pakai Ø 19 mm 100 (As =2551.7 mm 2 ) Tulangan pembagi pakai Ø 16 mm 200 (As =1077.58 mm 2 ) Tulangan angkat
Tangga
Balok L
Balok Utama Memanjang
Balok Utama Memanjang
Balok Utama Memanjang
Balok Utama Memanjang
Balok Utama Melintang
Balok Utama Melintang
Kolom Sumbu 2
Kl Kolom Sumbu 1
Pondasi Tiang pancang yang direncanakan adalah menggunakan pondasi tiang pancang jenis pencil pile shoe produk PT WIKA. 1. Daya dukung tiang pancang tunggal 2. Daya dukung tiang pancang kelompok 3. Kontrol beban maximum tiang ( P max ) 4. Kontrol kekuatan tiang terhadap gaya lateral 5. Perencanaan Poer 6. Perencanaan Sloof
Detail Pondasi
KESIMPULAN Struktur yang menggunakan space frame, dimana batang yang digunakan terbuat dari material yang kuat dan ringan.sehingga gg berat struktur secara keseluruhan akan menjadi ringan Jumlah tipe elemen yang dimensinya berbeda sedapat mungkin diminimalkan untuk lebih mengoptimumkan bentuk cetakan. Pelaksanaan metode pracetak dan Space frame menjadi suatu hal yang sangat mungkin dilakukan di Indonesia, hanya saja diperlukan ketelitian dan keahlian dalam penggarapannya.