BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wilayah Yogyakarata. Subjek penelitian yang akan diteliti adalah para

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu:

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembedanya tersebut. Dimana variabel penilitian terdiri dari variabel retikat (dependent

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

Bab III. Metode Penelitian. Dalam suatu penelitian ilmiah metode penelitian. merupakan hal yang sangat penting karena berhasil tidaknya

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 58

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal. diteliti adalah masyarakat Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian mulai tanggal 1 Mei 2014 sampai 20 Juni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian


BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Susun Petamburan, Jakarta Pusat yang erat hubungannya terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur (Sekaran, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan yaitu Sidorejo, Sidomukti dan Tingkir. Jumlah sampel 150 responden telah memenuhi syarat minimal jika menggunakan alat analisis Structural Equation Modeling (SEM). Ghozali (2005) menyebutkan bahwa jumlah sampel yang representatif untuk menggunakan teknik analisis SEM adalah 100 200. Hair et al., (1995) menyarankan rumus untuk menentukan jumlah sampel yang diambil untuk suatu penelitian minimal 5 kali dari jumlah indikator yang dipergunakan dalam penelitian. Indikator dalam penelitian ini adalah 20, maka ketika dikalikan dengan 5, jumlah responden dalam penelitian ini juga telah memenuhi kriteria jumlah minimal sampel. 3.2 Pengukuran Penelitian ini meliputi empat variable yaitu turnover intention, kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Semua indikator diukur dengan skala Likert 1-5 untuk memperoleh data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai sebagai berikut : 27

Untuk kategori pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju sampai sangat setuju : Sangat tidak setuju Sangat setuju 1 2 3 4 5 3.2.1 Turnover Intention Turnover yang dibahas dalam penelitian ini adalah dalam konteks model sukarela (voluntary turnover). Variabel turnover intention diukur dengan lima indikator yang menggali informasi mengenai keinginan responden untuk meninggalkan pekerjaan. Kelima indikator yang diadopsi dari penelitian Witasari (2009) meliputi kecenderungan individu berfikir untuk meninggalkan organisasi, kemungkinan individu akan mencari pekerjaan pada organisasi lain, kemungkinan individu untuk meninggalkan organisasi bila ada tawaran yang lebih menarik, kemungkinan individu untuk mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan, kemungkinan individu untuk menganggap pekerjaan saat ini hanya sebagai batu loncatan karirnya. 3.2.2 Kepuasan Gaji Kepuasan gaji dalam penelitian ini diukur dengan empat indikator yang diadopsi dari penelitian Andini (2006). Keempatnya adalah kemungkinan individu merasa puas dengan gaji saat ini berdasar tanggung jawab pekerjaan, kemungkinan individu 28

merasa puas atas kompensasi/tunjangan yang diterima, kemungkinan individu merasa puas berkenaan dengan kenaikan gaji di lembaganya dan kemungkinan individu merasa puas atas struktur dan organisasi penggajian di lembaganya. 3.2.3 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja sebagai suatu perasaaan senang atau emosi positif yang merupakan hasil persepsi pengalaman selama masa kerjanya. Terdapat lima indikator untuk variable kepuasan kerja dalam penelitian ini yang merupakan pengembangan dari penelitian Andini (2006). Kelimanya adalah kemungkinan individu merasa puas karena pekerjaan saat ini sesuai cita-citanya, kemungkinan individu merasa puas karena apa yang dikerjakan saat ini sesuai dengan kedudukannya, kemungkinan individu merasa puas karena tugas yang dibebankan sesuai dengan kemampuannya, kemungkinan individu merasa puas karena tanggung jawab sesuai dengan kedudukannya dan kemungkinan individu merasa puas dengan pekerjaannya karena mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri. 3.2.4 Komitmen Organisasi Komitmen organisasi dalam penelitian ini merupakan adopsi dari penelitian Witasari (2009) yang 29

mengembangkan tiga sub indikator untuk variabel komitmen organisasi menjadi enam indikator. Ketiga sub indikator tersebut adalah komitmen afektif, komitmen keberlanjutan (kontinuan) dan komitmen normatif. Sedangkan enam varabel yang dikembangkan adalah kemungkinan individu merasakan lembaganya memiliki arti besar atas dirinya, kemungkinan individu merasa bahwa permasalahan di lembaganya merupakan permasalahannya juga, kemungkinan individu merasakan kekhawatiran atas keberlangsungan karirnya, kemungkinan individu merasa keberadaanya dilembaga saat ini demi masa depannya, kemungkinan individu merasa bahwa saat bergabung dengan suatu lembaga haruslah jangka panjang dan kemungkinan individu merasa memiliki keharusan ikut menyelesaikan permasalahan lembaga. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui angket dan studi dokumenter. Penyebaran angket atau kuesioner merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meminta responden merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam angket atau kuesioner sebagai instrumennya. 30

3.4 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan jawaban responden terhadap variable dengan menggunakan distribusi frekuensi. Persepsi responden merupakan data kualitatif yang akan diukur dengan suatu skala sehingga hasilnya berbentuk angka. Selanjutnya angka atau skor tersebut diolah dengan metode statistik. Pengukuran metode ini adalah untuk mempermudah proses analisis data. Dari berbagai macam alat analisis, peneliti menentukan beberapa alat analisis yang sesuai dengan kebutuhan guna pembuktian hubungan hipotesis penelitian. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu untuk menguji data dan menguji model. 1. Uji Data a. Uji Normalitas Data dianggap mempunyai distribusi normal jika nilai critical ratio skewness value terletak diantara nilai mutlak ±2,58 (Ferdinand, 2002) b. Uji Outliers Uji outliers dalam penelitian ini menggunakan uji jarak Mahalanobis. Jarak Mahalanobis tidak boleh melebihi nilai Chi Squares (x²) pada degree of freedom, yang merupakan jumlah indikator yang 31

diolah dalam SEM (20), pada tingkat signifikansi p< 0,001 (Gozhali, 1998) c. Uji Reliabilitas Ferdinand (2002) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajad sampai dimana indikatorindikator itu mengindikasikan sebuah konstruk laten yang umum. Uji Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan construct reliability dengan rumus sebagai berikut : Dimana : a) Standardized Loading diperoleh dari standardized loading untuk tiap-tiap indikator yang didapat dari hasil output perhitungan AMOS 20 seperti dalam tabel 4.18 b) εј adalah measurement error dari tiap-tiap indikator, yang besarnya sama dengan εј = 1- standardized loading² 32

2. Uji Model a. Goodness of fit b. Uji Pengaruh (regresion weight) Selanjutnya untuk menganalisa data, peneliti menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) yang dioperasikan melalui program AMOS versi 20. Penelitian ini menggunakan dua macam teknik analisis yaitu : 1. Analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis) pada SEM yang digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam suatu kelompok variabel. 2. Regression Weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar variabel-variabel kepuasan gaji, kepuasan kerja, komitmen organisasi dan turnover intention saling mempengaruhi. Menurut Hair et al (2010), ada tujuh langkah yang harus dilakukan apabila menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah : 3.4.1 Pengembangan Model Berbasis Penelitian Sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hersusdadikawati (2005), Wang (2006), Andini (2006) 33

dan Witasari (2009), turnover intention merupakan faktor yang dapat merugikan suatu lembaga atau perusahaan yang mana dipengaruhi oleh beberapa prediktor yaitu kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Dengan melakukan telaah terhadap berbagai literatur mengenai teori-teori baku dan pengembanganpengembangan baru berdasar penelitian mengenai turnover intention, secara teoretis terdapat banyak justifikasi empirik bahwa diduga terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan gaji, kepuasan kerja, komitmen organisasi dan turnover intention. Oleh karena itu model yang coba dikembangkandalam penelitian ini adalah (1) Kepuasan gaji berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi (2) Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi (3) Kepuasan gaji berpengaruh negatif terhadap turnover intention (4) Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention (5) Komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap turnover intention 3.4.2 Pengembangan Diagram Alur (Path Diagram) Untuk Menunjukkan Hubungan Kausalitas. Model teoretis yang telah dibangun dalam tahap pertama akan digambarkan dalam sebuah diagram alur untuk mempermudah peneliti melihat hubunganhubungan kausalitas yang ingin diuji. Peneliti akan 34

bekerja dengan konstruk atau faktor yaitu konsepkonsep yang memiliki pijakan teoritis yang cukup untuk menjelaskan berbagai bentuk hubungan. Konstrukkonstruk yang dibangun dalam diagram alur dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu konstruk eksogen dan konstruk endogen. Konstruk eksogen dikenal sebagai independent variables yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam model. Sedangkan konstruk endogen atau dependent variables adalah faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk dan konstruk endogen dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya. Dalam penelitian ini model yang dikembangkan adalah sebagai berikut: 35

Gambar 3.1 Path Diagram Keterangan: KG : Variabel Kepuasan Gaji KK : Variable Kepuasan Kerja KO : Variabel Komitmen Organisasi TI : Variabel Turnover Intention x1-x4 : Indikator kepuasan gaji x5-x9 : Indikator kepuasan kerja x10-x15 : Indikator komitmen organisasi x16-x20 : Indikator turnover intention 36

3.4.3 Konversi Dagram Alur ke Dalam Serangkaian Persamaan Struktural Dan Spesifikasi Model Pengukuran. Setelah model teoretis dikembangkan dan digambarkan dakam sebuah diagram alur, peneliti dapat mulai mengkonversi spesifikasi model tersebut kedalam rangkaian persamaan. Persamaan yang akan dibangun dalam penelitian ini terdiri dari: Persamaan-persamaan struktural dengan pedoman sebagai berikut : Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error Menurut Ghozali (2008), dalam persamaan struktural variabel kunci yang menjadi perhatian adalah variabel laten yang merupakan konsep abstrak psikologi. Persamaan spesifikasi model pengukuran yaitu menentukan variabel mana mengukur konstruk mana, serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesakan antar konstruk atau variabel. 3.4.4 Pemilihan Matrik Input dan Teknik Estimasi atas Model yang Dibangun. SEM hanya menggunakan matrik Varians / Kovarians atau matriks korelasi sebagai data sampel untuk keseluruhan estimasi yang dilakukannya. Hair et al (2010) mengemukakan bahwa ukuran sampel yang 37

sesuai adalah antara 100 200. Sedangkan untuk ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5 estimasi parameter. Bila estimated parameternya berjumlah 20, maka jumlah sampel minimum adalah 100. Pedoman ini digunakan dalam penelitian ini, dimana indikator yang dipakai berjumlah 20 dan sampel yang diteliti adalah 150. Untuk mengestimasi model dalam penelitian ini dipakai program AMOS versi 20 dan teknik estimasi yang dipakai adalah Maximum Likehood Estimation atau MLE (Ferdinand, 2002) 3.4.5 Menilai Problem Identifikasi Problem identifikasi pada prinsipnya adalah problem mengenai ketidakmampuan dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik. Bila setiap kali estimasi dilakukan muncul problem identifikasi, maka sebaiknya model dipertimbangkan ulang dengan mengembangkan lebih banyak variabel. 3.4.6 Evaluasi kriteria Goodness of - fit Kesesuaian model dievaluasi melalui telaah terhadap berbagai kriteria goodness-of-fit. Tindakan pertama adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat memenuhi asumsi-asumsi SEM yaitu (1) Observasi data independen (2) Responden 38

diambil secara random (3) memiliki hubungan linear dan berdistribusi normal secara multivariat. Setelah itu melakukan uji kesesuaian dan uji statistik. Beberapa indeks kesesuaian dan cut-off valuenya yang digunakan untuk menguji apakah sebuah model diterima atau ditolak yaitu : - χ 2 Chi-square statistic Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan apabila nilai chi- squarenya rendah. Semakin kecil nilai χ 2 semakin baik model itu dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p > 0.05 atau p > 0.10 (Hulland et al, 1996). Dalam penelitian ini cut-off value yang dipakai sebesar p > 0.05 - RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation) Merupakan sebuah indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi-square statistic dalam sampel yang besar (Baumgarther & Homburg, 1996). Nilai RMSEA menunjukkan nilai goodness-of-fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi (Hair et al, 2010). Nilai RMSEA yang kecil atau sama dengan 0.08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model tersebut berdasarkan degrees of freedom (Browne & Cudeck, 1993). 39

- GFI (Goodness of Fit Index) Merupakan ukuran non-statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1.0 (perfect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah better fit. - AGFI (Adjusted Godness Fit Index) Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0.90 (Hair et al., 2010 ; Hulland et al., 1996). - CMIN/DF Adalah The minimum sample discrepancy function yang dibagi dengan degree of freedomnya. CMIN/DF merupakan statistik chi-square, χ 2 dibagi Dfnya sehingga disebut χ 2 relatif. Nilai χ 2 relatif kurang dari 2.0 atau 3.0 adalah indikasi acceptable fit antara model dan data (Arbuckle, 1997). - TLI (Tucker Lewis Index) Merupakan incremental index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model, dimana nilai yang direkomendasikan sebagai acuan diterimanya sebuah model adalah 0.95 (Hair et al, 2010) dan nilai yang 40

mendekati 1 menunjukkan a very good fit (Arbuckle, 1997). - CFI (Comparative Fit Index) Rentang nilai sebesar 0 1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi a very good fit (Arbuckle, 1997). Tabel 3.1 IndeksPengujian Kelayakan Model (Goodness-of-fit Index) Goodness of fit index X2-chi square Cut-of value Diharapkan kecil Significance Probability 0.05 RMSEA 0.08 GFI 0.90 AGFI 0.90 CMIN/DF 2.00 TLI 0.95 CFI 0.95 (Ferdinand, 2002) 3.4.7 Interpretasi dan Modifikasi Model Setelah model diestimasi, residualnya haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi frekuensi dari kovarians residual harus bersifat simetrik (Tabachnick & Fidell, 1997). Model yang baik mempunyai 41

Standardized Residual Variance yang kecil. Angka 2.58 merupakan batas nilai standardized residual yang diperkenankan, yang diinterpretasikan sebagai signifikan secara statistis pada tingkat 5% dan menunjukkan adanya prediction error yang substansial untuk sepasang indikator. 42