ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelayanan administrasi. Rumah sakit dengan peralatan yang canggih dan

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus 2016

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP C RSUP Prof. Dr. R. D.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan

HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI IRINA C RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Hubungan Supervisi Keperawatan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Irina C BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP

Evaluasi Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) Di RSUD Djojonegoro, Temanggung

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD BITUNG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan mempunyai fungsi dan tugas

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, lebih sadar akan hak dan hukum, serta menuntut dan semakin kritis

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RSUD

HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

BAB I PENDAHULUAN. keperwatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-pisiko-sosio-spritual komprehensif

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan perawatan pasien yaitu penanganan emergency, tidak. Penanganan pada pelayanan tersebut dilaksanakan oleh petugas

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

BAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan dokter yang mampu ini tidak akan memberikan hasil yang

BAB III METODE PENELITIAN

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan di Indonesia saat ini masih dalam suatu proses. perawat Indonesia harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara

Pengaruh Penerapan Supervisi Terhadap Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Lantai 2 IRNA GPS RSUP Fatmawati

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

`NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK UTARA AYU SELVYA I

BAB I PENDAHULUAN. harus terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Depkes, 1998).

HUBUNGAN PERAN PARAWAT SEBAGAI CARE GIVER

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

BAB 1 PENDAHULUAN. Lapangan Komprehensif (PBLK), tujuan akhir kegiatan PBLK, manfaat bagi

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

Tri Haryanti*Tri Ismu Pujianto**Ni Nyoman Adinatha ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SETJONEGORO WONOSOBO

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS NUR HIDAYAH BANTUL

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Hana Yulianti Muhammad Herman Warouw Hendry Palandeng

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

Pendahuluan. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010). Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KEPUASAN PERAWAT PELAKSANA DI RSUD LIUNKENDAGE TAHUNA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesadaran masyarakat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

Mohammad Iqbal Bumulo Hendro Bidjuni Jeavery Bawotong

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA, SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT RSUD H.HANAFIE MUARA BUNGO

PENGARUH KINERJA PERAWAT DAN PENGORGANISASIAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP MENGGUNAKAN METODE TIM DI RSI FAISAL MAKASSAR

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KOMUNIKASI KEPALA BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA

Transkripsi:

PERBEDAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN RUANGAN SP2KP DAN NON-SP2KP DI IRINA A DAN IRINA F RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Steffy R. Rantung Fredna J. Robot Rivelino S. Hamel Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: Steffytepy@gmail.com Abtrack: Professional nursing care system is a management activities in each unit of nursing care in hospital wards. Documentation is complete data on condition adn response of nursing care for clients. The purpose of this study was to determine difference documentation of nursing care room SP2KP and Non-SP2KP inpatient A and inpatient F in RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. This research is desctiptive analytic design with cross sectional study. The sampling technique used is random sampling with 106 sample. Data analysis using Independent T-test with significance level α = 0,05. The result show that the documentation of nursing care room SP2KP and Non-SP2KP that the P value= 0,000 < α = 0,05 it means that H0 is rejected. The conclusion of this study that documentation of nursing care room SP2KP categorized in complete 58.4%, while documentation of nursing care room Non-SP2KP categorized complete 26.4%. Suggestions for hospital in order to further improve the documentation of nursing care and can apply this system there all inpatient room in RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Keyword:Documentation of nursing care, SP2KP Abstrak:SP2KP atau Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional adalah kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan disetiap unit ruang rawat di rumah sakit. Dokumentasi merupakan data lengkap tentang kondisi dan respon klien selama diberikan asuhan keperawatan.tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan SP2KP dan Non-SP2KP di Irina A dan Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Random sampling dengan besar sampel berjumlah 106 dokumen. Tekhnik analisa data menggunakan uji Independent T-test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa perbedaan pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan SP2KP dan Non-SP2KP didapatkan P value = 0,000 < α = 0,05 yang berarti Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini ialah pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan SP2KP di Irina A dikategorikan lengkap 58,4%, sedangkan ruangan Non- SP2KP di Irina F pendokumentasian asuhan keperawatan dikategorikan lengkap ada 24,6%. Saran untuk rumah sakit agar lebih meningkatkan lagi dalam hal pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan serta dapat menerapkan SP2KP ini di semua ruangan rawat inap yang ada di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Kata kunci:pendokumentasian Asuhan Keperawatan, SP2KP 1

PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan mengalami perubahan mendasar dalam memasuki abad 21 ini. Perubahan tersebut merupakan dampak dari perubahan kependudukan dimana masyarakat semakin berkembang yaitu lebih berpendidikan, lebih sadar akan hak dan hukum, serta menuntut dan semakin kritis terhadap berbagai bentuk pelayanan keperawatan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini (Kuntoro, 2010). Keperawatan sebagai pelayanan atau asuhan profesional bersifat humanistis, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi pada kebutuhan objektif klien, mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan utama. Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi yang telah terbentuk mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat (Nursalam, 2011). Perubahan dalam bidang keperawatan, salah satunya adalah dalam sistem pemberian asuhan keperawatan.keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada pasien sangat ditentukan oleh pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan profesional untuk dapat diimplementasikan dalam ruang keperawatan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan tuntutan perkembangan IPTEK, maka sistem pemberian asuhan keperawatan harus efektif dan efisien (Nursalam, 2011). SP2KP atau Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional adalah kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan disetiap unit ruang rawat di rumah sakit.sp2kp ini merupakan suatu sistem pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat yang dapat memungkinkan perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang profesional bagi pasien. SP2KP ini memiliki sistem pengorganisasian yang baik dimana semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan diatur secara profesional (Sitorus, 2011). Hasil riset tentang efektifitas pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional atau MPKP dengan kualitas pelayanan keperawatan di dua rumah sakit pemerintah di Jakarta menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi kepuasaan pasien dengan pelayanan keperawatan sebelum penerapan MPKP yaitu dengan kategori puas (15%), kategori cukup puas (44,1%) dan kategori kurang puas (40,9%). Setelah penerapan MPKP hasil didapatkan yaitu kategori puas (73,9%), kategori cukup puas (25,3%) dan kategori kurang puas (1,7%). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kepuasan pasien pada saat penerapan MPKP menunjukkan hasil yang baik sedangkan sebelum penerapan MPKP kepuasan pasien sangat buruk (Sitorus, 2012). Penelitian di RS PGI Cikini Jakarta juga menyatakan bahwa penerapan MPKP ini mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan kerja perawat (Sirait, 2012). Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, nilai-nilai profesional perawat mempunyai hubungan yang bermakna dengan pelaksanaan pemberian pelayanan keperawatan (Waty, 2010).Demikian juga di RS Advent Bandung juga didapatkan bahwa kepuasan pasien di ruang MPKP dan ruang fungsional berbeda secara signifikan (Supit, 2012). Praktik keperawatan dalam hal ini asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien mengacu pada proses keperawatan itu sendiri yaitu meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Dalam hal pelaksanaan tindakan maupun pendokumentasiannya 2

perawat dituntut untuk profesional.asuhan keperawatan merupakan aspek legal bagi seorang perawat.aspek legal dikaitkan dengan dokumentasi keperawatan (Dermawan, 2012). Dokumentasi keperawatan adalah bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar data yang akurat dan lengkap secara tertulis sebagai tanggung jawab perawat. Penting bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan karena sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai kemungkinan masalah yang dialami klien (Wahid, 2012). Hasil riset mengenai asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat di ruang rawat inap RSUD Atambua, menunjukkan bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan masih belum mencapai standar Depkes RI, dimana pada pendokumentasian dan pelaksanaan asuhan keperawatan baru mencapai (34,03%), persepsi pasien dan keluarga terhadap mutu asuhan keperawatan baru mencapai (54,91%) dan aspek klinis baru mencapai (60,61%) sehingga semuanya belum belum mencapai standar asuhan keperawatan Depkes yaitu sebesar 80% (Uduk, 2008). Hasil penelitian tentang hubungan kualitas asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan klien di Rumah Sakit Islam Siti Maryam Manado menyatakan bahwa asuhan keperawatan yang sudah baik yaitu (61,4%) sedangkan yang masih kurang yaitu (38,6%). Untuk kepuasan pasien sendiri didapat bahwa yang menyatakan puas (88,6%) dan tidak puas (11,4%), dengan demikian pelayanan keperawatan harus lebih ditingkatkan sehingga jika klien puas dengan pelayanan yang diberikan maka klien akan kembali menggunakan jasa di rumah sakit tersebut (Kuntari, 2010). Studi pendahuluan yang dilakukan di Irina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado didapatkan bahwa jumlah perawat di Irina A yang terdiri dari A bawah 26 perawat dengan pendidikan SKep Ners 8 orang, SKep 2 orang dan DIII 16 orang. Jumlah tempat tidur adalah 53 buah, penghitungan BOR untuk bulan April 82. A atas 28 perawat dengan pendidikan SKep Ners 10 orang, SKep 3 orang, DIII 12 orang, SPK 3 orang. Jumlah tempat tidur 52 buah. Untuk sistem pemberian asuhan keperawatan mengunakan SP2KP untuk atas dan bawah yaitu melalui pendekatan metode tim-primer yang terbagi atas dua tim yaitu A bawah tim A (13 perawat) dan tim B (13 perawat) sedangkan A atas tim A (13 perawat) dan tim B (14 perawat) dengan Katim sebagai perawat primer yang dilaksanakan sejak September 2012. Studi awal di Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado didapatkan untuk F jantung jumlah perawat yaitu 17 orang dengan latar belakang pendidikan SKep Ners 1 orang, SKep 2 orang, DIII 13 orang, SPK 1 orang. Jumlah tempat tidur 16 buah.metode pemberian asuhan keperawatan menggunakan metode tim terdiri dari tim A (7 perawat), tim B (7 perawat). F Neurologi jumlah perawat yaitu 18 orang dengan latar belakang pendidikan SKep Ners 5 orang, SKep 3 orang, DIII 10 orang. Jumlah tempat tidur 26 buah. Metode pemberian asuhan keperawatan menggunakan metode tim yang terdiri dari tim A (8 perawat), tim B (9 perawat). Penelitian di Irina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tentang hubungan motivasi kerja dengan kinerja perawat menunjukkan bahwa dari 53 perawat terdapat 25 orang yang memiliki kinerja kurang baik, hal ini disebabkan karena perawat tidak membuat catatan atau dokumentasi perawatan, perawat tidak melakukan pengkajian dan perawat tidak menyusun rencana tindakan keperawatan 3

sebelum melakukan perawatan serta tidak melakukan evaluasi terhadap tindakan perawatan (Latif, 2012). Hubungan komunikasi dan supervisi kepala ruangan dengan kinerja perawat di Irina A dan Irina C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, menyatakan bahwa terdapat hubungan baik komunikasi maupun supervisi dari kepala ruangan A dan C dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien (Tondatuan, 2012). Berdasarkan uraian diatasmaka penulis tertarik untuk meneliti perbedaan pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan SP2KP dan Non-SP2KP di Irina A dan Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian telah dilaksanakan di Irina A dan Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan alokasi waktu mulai dari penyusunan proposal sampai pengolahan data yaitu mulai awal April sampai 10 Juli 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua dokumentasi asuhan keperawatan pasien di Irina A dan Irina F yaitu 147.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Random Sampling.Dengan besar sampel berjumlah 106.Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dokumentasi asuhan keperawatan pasien di Irina A dan Irina F yaitu berjumlah 106 dokumen asuhan keperawatan. Kriteria inklusi dari penelitian ini yaitu dokumentasi Asuhan keperawatan pasien yang sedang dirawat pada saat penelitian dilaksanakan yaitu berjumlah 106 dokumen. Pendokumentasian Asuhan keperawatan menggunakan instrumen yaitu lembar observasi yang diisi oleh peneliti, tentang Instrumen Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah sakit (Instrumen A) meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi (Depkes, 2005). Tiap variabel dihitung persentasinya, dengan cara: Prosentase= Total 100% Jumlah berkas jumlah asp ek yang dinilai Terdiri dari 4 kolom, dan kolom ke 3 dibagi menjadi 10 subkolom dengan jumlah variabel penilaian adalah 24. Berdasarkan standar menurut Depkes yaitu Lengkap 80% dan Tidak lengkap < 80%. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan melalui tahap sebagai berikut: Editing, Coding, Proccessing dan Cleaning. Analisa univariat dalam penelitian ini adalah pendokumentasian asuhan keperawatan di ruangan SP2KP yaitu Irina A dan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruangan Non-SP2KP yaitu Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.Untuk analisis bivariat menggunakan uji statistik yang digunakan adalah uji Independent Sample T-Test dengan tingkat kemaknaan 95 % (α 0.05) dengan menggunakan bantuan SPSS. Etika dalam penelitian etika ini ditekankan pada Informed Consent,Anonimity, dan Confidentialy. 4

HASIL dan PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi frekuensi berdasarkan ruangan SP2KP dan Non-SP2KP di Irina A dan Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2013. Ruangan N % SP2KP 53 50 Non-SP2KP 53 50 Tabel 3 Distribusi frekuensi perbedaan pendokumentasian askep ruangan SP2KP dan Non-SP2KP di Irina A dan Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. KandouManado Tahun 2013. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Mean SD SE P Value N Jumlah 106 100 Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan pendokumentasian Askep ruangansp2kp di Irina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2013. Pendokumentasian Askep ruangan SP2KP N % Lengkap 31 58,4 Tidak Lengkap 22 41,6 Jumlah 53 100 Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan pendokumentasian Askep ruangannon- SP2KP di Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2013. Pendokumentasian Askep ruangan Non-SP2KP N % Lengkap 13 24,6 Tidak Lengkap 40 75,4 Jumlah 53 100 SP2KP 78,14 17,409 2,391 53 0,000 Non-SP2KP 58,41 27,981 3,843 53 Penelitian pendokumentasian asuhan keperawatan yang mencakup kelengkapannya di ruangan SP2KP dan Non-SP2KP di Irina A dan F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang dilaksanakan pada tanggal 17-22 Juni 2013, terdapat 106 dokumen asuhan keperawatan. Hasil yang diperoleh yaitu di ruangan SP2K dengan mean 78,14 sedangkan ruangan Non-SP2KP dengan mean 58,41. Dengan hasil uji analisis menunjukkan P = 0,000 < α 0,05 sehingga membuktikan bahwa ada perbedaan pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan SP2KP dan Non- SP2KP di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Irina A merupakan ruangan percontohan atau sebagai Pilot project dari penerapan SP2KP.SP2KP ini merupakan program kementerian kesehatan RI untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya dalam bidang keperawatan agar diterapkan di semua rumah sakit yang berada di bawah kementerian kesehatan.selain itu yang menjabat sebagai kepala ruangan di Irina A adalah ketua penerapan SP2KP di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Pendokumentasian ini berhubungan erat dengan perawat.dalam SP2KP perawat juga diatur secara profesional yaitu memiliki nilai-nilai profesional yang merupakan inti 5

dari pada model ini.salah satunya yaitu nilai-nilai intelektual yang harus dimiliki perawat yang berarti dalam memberikan ataupun mendokumentasikan asuhan keperawatan kepada klien harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah sesuai kiat dan ilmu keperawatan (Sitorus, 2012). Kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di ruangan SP2KP ini disebabkan karena apabila dilihat dari pendidikan tenaga kesehatan khususnya tenaga perawat yang ada yaitu dari 54 perawat terdapat lulusan Ners 18 orang dan SKep 5 orang, sedangkan untuk ruangan Non-SP2KP didominasi oleh lulusan DIII yaitu 23 orang dan untuk lulusan Ners 6 orang, SKep 5 orang. Karena menurut Wahid (2012), prinsip dokumentasi yang efektif yaitu proses dan hasil dokumentasi dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan, pendidikan dan pengalaman perawat. Ini dibuktikan juga oleh penelitian sebelumnya di RSUD Saras Husada Purwerejo bahwa pengetahuan perawat memiliki hubungan yang bermakna dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan (Siswanto, 2012). Selisih jumlah tempat tidur di Irina A dan Irina F adalah 63. Ini menyatakan bahwa meskipun jumlah tempat tidur di Irina A berjumlah 105 dengan tenaga perawat hanya 54 akan tetapi pendokumentasian asuhan keperawatannya lengkap sedangkan di Irina F dengan jumlah tempat tidur 42 dan jumlah tenaga perawat 35 tetapi dokumentasi askepnya tidak lengkap. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya di Irina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang dilakukan oleh Latif (2012), menyatakan bahwa dari 53 perawat terdapat 25 perawat yang memiliki kinerja kurang baik disebabkan karena perawat tidak membuat catatan atau dokumentasi perawatan, perawat tidak melakukan pengkajian dan perawat tidak menyusun rencana tindakan keperawatan sebelum melakukan perawatan serta tidak melakukan evaluasi terhadap tindakan perawatan.sedangkan hasil penelitian ini menyatakan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat di Irina A termasuk dalam kategori lengkap. SIMPULAN Teridentifikasi pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan SP2KP yaitu sebagian besardalam kategori lengkap.teridentifikasi pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan Non-SP2KP yaitu sebagian besar dalam kategori tidak lengkap.terdapat perbedaan yang signifikan antara pendokumentasian asuhan keperawatan ruangan SP2KP dan Non- SP2KP. DAFTAR PUSTAKA Depkes, RI. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit.Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medik, 2005. Dermawan, D. Proses Keperawatan: Penerapan Konsep & Kerangka Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publising, 2012. Hidayat, A., Metode Penelitian Kesehatan: Paradigma Kuantitatif. Surabaya: Health Books Publishing, 2010. Kuntari, M., 2010.Hubungan kualitas asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan klien di RS Islam Siti Maryam Manado,Skripsi, PSIK FK UNSRAT. Manado. 6

Kuntoro, A., Buku Ajar Manajemen Keperawatan.Yogjakarta: Nuha Medika, 2010. Latif, Z., 2012. Hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruangan Irina A BLU RSUP Prof. Dr. R. D.Kandou Manado, Skripsi, PSIK FK UNSRAT. Manado. Nursalam,.Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika, 2011 Sirait, Y., 2012. Hubungan penerapan MPKP pemula dengan tingkat kepuasan kerja perawat dan dokter pada ruangan MPKP pemula di RS PGI Cikini Jakarta, Tesis,http://lontar.ui.ac.id diakses 27 April 2013 jam 1.38 Wita Sitorus, R., 2012. The effect of implementing professional nursing practice model on quality of nursing care in the hospital in Indonesia, Journal of Education and Practice Vol 3. No 15, www.iiste.org/journal/index.php /JEP diakses 29 April 2013 jam 5.49 Wita http://etd.ugm.ac.iddiakses 27 April 2013 jam 3.23 Wita Tondatuan, A., 2012. Hubungan komunikasi dan supervisi kepala ruangan dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di Irina A & C BLU RSUP Prof. Dr. R. D.Kandou Manado, Skripsi, PSIK FK UNSRAT. Manado. Uduk, E., 2008. Quality Assurance/ menjaga kualitas mutu pelayanan asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Atambua Kabupaten Belu, Tesis, http://etd.ugm.ac.iddiakses 27 April 2013 jam 1.52 Wita Wahid, A., & Suprapto, I., Dokumentasi Proses Keperawatan. Yogjakarta: Nuha Medika, 2012. Waty, N. L., 2010. Analisa pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat Murai I dan Murai II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, http://ejournal.unri.ac.id diakses 27 April jam 3.36 Wita Sitorus, R., & Panjaitan, R. Manajemen Keperawatan: Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat. Jakarta: CV Sagung Seto, 2011. Supit, D. F., 2011.Efektifitas penerapan MPKP di ruang rawat inap Rumah Sakit Advent Bandung, Tesis, 7