BAB II LANDASAN TEORI. Manusia selalu mendambakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data

SURVAI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA YANG BERJALAN KAKI DAN NAIK ANGKUTAN UMUM DI SMP NEGERI 1 JUMO KEC. JUMO KAB. TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2010/2011

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani. tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALAUI PEMBELAJARAN PJOK. Oleh: Muh.Anwar Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. dan aktifitas fisik, padahal pekerjaan dikantor sebagian besar kerjaan cukup

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI 2 LEBUAWU KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2009 / 2010

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.


BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Olahraga juga sebagai media pendidikan sudah pula diakui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. aktif pada tingkat yang tepat untuk mempertahankan atau meningkatkan

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

Tinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet. Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

MANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP IT NURUL ISLHAH BANDA ACEH. Zulheri Is 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB 1 A. LATAR BELAKANG

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari aktifitas olahraga aerobik yang memasyarakat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pola kehidupan sehari-hari mahasiswi memiliki kegiatan yang cukup banyak

SURVAI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 1 CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2005/2006

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

I. PENDAHULUAN. medali pada sejumlah kegiatan perlombaan seperti Sea Games, Asean Games,

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

TINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

Transkripsi:

10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kebugaran Jasmani Manusia selalu mendambakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Kebutuhan hidup yang semakin hari semakin bertambah banyak membuat manusia berusaha keras untuk memenuhinya. Maka dengan semakin kerasnya manusia menghadapi tantangan hidup dalam memenuhi kebutuhannya diperlukan jasmani yang bugar. Dengan mempunyai kebugaran jasmani yang baik manusia akan lebih mudah melakukan aktivitas dalam kegiatan sehari-hari. Aktivitas olahraga yang kita lakukan tidak dapat kita pungkiri akan memperoleh suatu manfaat yang tidak ternilai harganya yaitu kebugaran jasmani sebagai salah satu aspek yang penting dalam kesehatan. Timbulnya kesadaran akan pentingnya aktivitas olahraga dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang sangat menggembirakan. Hal ini erat kaitannya dengan pelaksanaan tujuan dari kegiatan itu sendiri yaitu untuk pendidikan jasmani, untuk meningkatkan kebugaran. Kebugaran jasmani merupakan modal utama bagi semua lapangan kehidupan manusia. Olahragawan membutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi untuk dapat mencapai prestasi setinggi-tingginya, karyawan membutuhkan kebugaran jasmani yang cukup untuk bekerja dengan baik sehingga dapat meningkatkan daya kerja dan produktifitas yang tinggi. Demikian juga para siswa sekolah lanjutan tingkat pertama membutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang

11 lebih baik untuk dapat belajar dengan baik. Kebugaran jasmani atau kondisi fisik yang baik bagi para pelajar akan berfungsi untuk mempertinggi kemampuan dan kemauan belajar (Engkos Kosasih, 1985 :10). Menurut Sudarno SP (1992:9), kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muscular dimana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama. Menurut Sadoso Sumosardjono (1984 : 104), kebugaran jasmani adalah : kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai sisa cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluankeperluan mendadak. Kebugaran jasmani menurut Dangsina Moeloek (1984 : 2) adalah : ditinjau dari segi faal adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh dalam melaksanakan tugas pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (pekerjaan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Sedangkan Engkos Kosasih (1985:10) menyebutkan kebugaran jasmani adalah: kemampuan fungsi tubuh dari seseorang dalam menghadapi pekerjaannya, jadi seseorang yang fit akan melakukan pekerjaannya berulang kali tanpa menimbulkan kelelahan mengatasi kesukaran yang tidak terduga sebelumnya. R. Radiopoetro dalam A. Kamiso (1991:58) menyatakan bahwa: kebugaran jasmani, ditinjau dari sudut sosial yang mempunyai kebugaran jasmani (physical Fitness) dapat diartikan orang yang mempunyai cukup kekuatan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan dan mempunyai kemampuan untuk mengatasi kesukaran yang tidak terduga-duga dimana dibutuhkan usaha jasmani yang biasanya tidak pernah dilakukan serta dapat dinikmati sebanyak-banyaknya waktu yang terluang.

12 Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk kegiatan yang lain. 2.2. Komponen-komponen Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani mencakup pengertian yang kompleks, maka baru dapat dipahami jika mengetahui tentang komponen-komponen kebugaran jasmani yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain, namun masing-masing komponen memiliki ciri- ciri tersendiri yang berfungsi pokok pada kebugaran jasmani. Agar seseorang dapat dikatakan kebugaran jasmaninya baik maka status setiap komponen harus berada dalam kategori baik. Komponen kebugaran jasmani menurut para ahli ada sepuluh komponen yaitu antara lain sebagai berikut: 1. Daya tahan terhadap penyakit, 2. Kekuatan dan daya tahan otot, 3. Daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan, 4. Daya otot, 5. Kelentukan, 6. Kecepatan, 7. Kelincahan, 8. Koordinasi, 9. Keseimbangan, 10. Ketepatan" (Santoso Giriwijoyo, 2007:105). 2.2.1 Daya tahan terhadap penyakit Daya tahan tubuh terhadap penyakit antara orang satu dengan orang yang lain berbeda. Faktor yang mempengaruhi daya tahan terhadap penyakit adalah faktor lingkungan, makanan, dan faktor keturunan. Apabila daya tahan tubuh tidak stabil maka tubuh kita sangat rentan terkena ancaman

13 radikal bebas. Pengertian dari radikal bebas adalah molekul oksigen yang tidak stabil dan molekul tidak stabil lain yang mengandung satu atau lebih elektron bebas yang menyebabkan menjadi molekul yang sangat reaktif (Santoso giriwijoyo, 2007:126 ). Faktor keturunan adalah faktor gen yang akan berpengaruh pada keturunan, sedang faktor lingkungan yang penting adalah melakukan olahraga secara teratur, istirahat yang cukup dan rekreasi. Selain itu perlu diperhatikan tentang gizi dan protein yang dibutuhkan. 2.2.2. Kekuatan dan Daya Tahan Otot Daya tahan otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan otot untuk berkontraksi secara terus menerus dan waktu yang lama dengan beban tertentu (M. Sajoto, 1990:16). Jadi dengan latihan fisik yang teratur dan terus menerus akan dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot, sehingga dapat melakukan kegiatan fisik yang lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Kekuatan adalah komponen kebugaran jasmani seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (Iman Imanudin, 2008:97). Jadi meskipun pada saat menghadapi pekerjaan yang berat dengan kekuatan otot yang baik akan menghasilkan kebugaran jasmani yang baik pula. Faktor fisiologis yang mempengaruhi kekuatan dan daya tahan otot yaitu : a. Aktivitas fisik

14 b. Suhu otot c. Jenis kelamin d. Umur 2.2.3 Daya Tahan Jantung, Peredaran Darah, dan Pernapasan Daya tahan jantung, peredaran darah, dan pernapasan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darahnya secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama (Sajoto, 1988:16). peredaran darah, dan pernapasan merupakan alat utama dan pengukuran dari segala unsur yang diperlukan tubuh terutama oksigen (O ) 2 yang berfungsi untuk pembakaran pada proses pengolahan zat-zat makanan dalam tubuh sehingga dapat menghasilkan energi yang dihasilkan. Jadi apabila seseorang itu mampu menggerakkan sekelompok otot tertentu secara terus menerus dalam waktu yang lama akan menyebabkan kerja jantung, peredaran darah dan pernapasan lebih cepat. 2.2.4 Daya Otot Dalam kehidupan sehari-hari, daya otot ini diperlukan untuk memindahkan sebagian atau seluruh beban dari satu tempat ke tempat lain yang dilakukan pada suatu saat dan secara tiba-tiba. Orang yang sering melakukan aktivitas jasmani membuat daya ototnya menjadi lebih baik. Daya otot oleh para ahli disebut sebagai daya otot atau tenaga ledak otot. Daya otot atau daya ledak otot adalah kemampuan seseorang untuk

15 mempengaruhi kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya (M. Sanjoto,1990:17). 2.2.5 Kelentukan Kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak dalam ruang sendi yang seluas-luasnya (Iman Imanudin, 2008:107). Kelentukan menyatakan kemampuan gerak maksimal yang dapat dilakukan oleh satu persendian, jadi meliputi hubungan antara tubuh persendian. Umumnya tiap persendian mempunyai gerak tertentu sebagian akibat struktur anatominya. Kelentukan ini dapat ditingkatkan melalui latihan-latihan peregangan seperti gerakan meregakan otot-otot secara maksimal dan perlahan yang dilakukan dengan gerakan yang benar. 2.2.6 Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkatsingkatnya (Iman Imanudin, 2008:119). Sedangkan menurut Budiwanto (2004: 37 ) kecepatan adalah jarak tempuh persatuan waktu yang diukur dalam menit atau skala kuantitas. Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa kecepatan bisa dilatih dan dilakukan melalui peningkatan frekuensi langkah dan perbaikan kualitas gerak. Kapasitas gerak dari kecepatan pada anggota tubuh agar lebih maksimal dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi kecepatan : a. Kelentukan

16 b. Tipe tubuh c. Usia d. Jenis kelamin (Dangsina Moeloek, 1984 : 7-8 ) 2.2.7 Kelincahan Seseorang dikatakan memiliki kelincahan cukup baik apabila mampu merubah satu posisi ke posisi yang berbeda dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerakan yang baik. Sedangkan menurut Iman Imanduin (2008:111) Kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktunya, bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya. Jadi kelicahan merupakan pergerakan tubuh secara cepat atau kemampuan membuat gerak yang berbeda-beda dengan kecepatan yang setinggi-tingginya dengan berubah-ubah arah. 2.2.8 Koordinasi Koordinasi adalah kemampuan seseorang menginteregasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif (Iman Imanudin, 2008:120). Jadi apabila seseorang mempunyai koordinasi yang baik, maka ia akan dapat melaksanakan tugas dengan mudah dan efektif Koordinasi menyatakan hubungan harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan (Dangsina Moeloek, 1984:4). Jadi apabila seseorang mempunyai koordinasi yang baik maka ia akan dapat melaksanakan tugas dengan mudah secara efektif.

17 2.2.9 Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh pada saat melakukan gerakan, tergantung dari kemampuan integrasi antara kerja indera penglihatan, kanalis semisis kuralis pada telinga dan reseptor pada otot (Dangsina Moeloek, 1984:10). Keseimbangan ini melibatkan verstibular system pada bagian dalam terlinga, penglihatan mata, otak menafsirkan secara kompleks, menghasilkan berbagai respon gerakan pada situasi fisik tertentu. Jadi kelincahan ini diperlukan tidak hanya pada olahraga tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. 2.2.10 Ketepatan Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran(sajoto, 1988:18). Sasaran ini dapat merupakan suatu gerak atau mungkin suatu aspek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh. Komponen-komponen kebugaran jasmani saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Dengan kata lain, kebugaran jasmani akan bertambah baik jika seseorang melakukan latihan ketepatan tidak hanya untuk salah satu komponen saja tetapi semua komponen kebugaran jasmani. 2.3 Nilai nilai Kebugaran Jasmani Seorang individu mutlak harus memiliki kebugaran jasmani sesuai dengan kebutuhan dari keseluruhan unsur kebugaran jasmani, yang semuanya saling berhubungan erat. Latihan yang hanya menekankan pada salah satu faktor

18 hasilnya kurang dapat dipertanggungjawabkan dalam meningkatkan kebugaran jasmani. Pada hakekatnya kebugaran jasmani menyangkut kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap perubahan faal akibat dari suatu kerja tertentu. Dengan kata lain kebugaran jasmani menggambarkan derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani dasar untuk dapat melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan (Santoso Giriwijoyo, 2007:17). Kebugaran jasmani dalam arti sempit merupakan suatu aspek dari kebugaran keseluruhan manusia. Kebugaran secara keseluruhan dapat dijabarkan menjadi lima aspek kebugaran yang menyeluruh (total fitness) yaitu; a) Kemampuan statis, b) Kemampuan dinamis, c) Kemampuan jasmani, d) Kemampuan mental, e) Kemampuan sosial (Emi Rachmawati,M.I.2005: Tingkat Kebugaran Jasmani Anggota Pangguyuban Lansia di Kecamatan Candi Sari Semarang. Disertasi Doktor pada FPS UNES Semarang: tidak di terbitkan ). 2.3.1 Kemampuan Statis Kemampuan statis yaitu tidak hanya sehat atau cacat, melainkan ada keserasian dan kesempurnaan dari segi fisik, mental dan sosial (Santoso Giriwijoyo, 2007:156). Jadi kemampuan statis meliputi unsur anatomi, fisiologi, psikologi, dan juga mental yang kuat didukung pula dengan kekuatan otot yang baik. 2.3.2 Kemampuan Dinamis Kemampuan dinamis adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan jasmani yang berat, yang tidak memerlukan ketangkasan khusus (Santoso Giriwijoyo, 2007:156). Dalam hal ini yang menjadi patokan penilaian kita

19 adalah daya tahan. Jadi kemampuan untuk bertahan dapat dimasukkan ke dalam kemampuan dinamis, dimaksudkan kesanggupan melakukan kemampuan fisik yang lama tanpa menimbulkan kelelahan. 2.3.3 Kemampuan Mental Kemampuan mental yaitu kemampuan dalam menghadapi tantangan kehidupan yang dijalani sehingga timbul sikap percaya diri yang kuat. Kemampuan dalam menghadapi tantangan kehidupan. Untuk itu tentunya diperlukan sifat-sifat mental yang tangguh antara lain: 2.3.3.1 Kepercayaan terhadap diri sendiri, keuletan, ketabahan hati dan tidak lekas putus asa. 2.3.3.2 Kehalusan budi dan mampu mengekang nafsu-nafsu terlarang, ramah tamah, bersifat adil dan berprikemanusiaan (Emi Rachmawati,M.I. 2005. Tingkat Kebugaran Jasmani Anggota Pangguyuban Lansia di Kecamatan Candi Sari Semarang. Disertasi Doktor pada FPS UNES Semarang: tidak di terbitkan ) Jadi seseorang yang telah memiliki tuntutan hidup seperti tersebut di atas tentu merupakan pribadi yang dapat dibanggakan dan mempunyai dasar ke-tuhanan yang tangguh. 2.3.4 Ketangkasan Jasmani Ketangkasan jasmani yaitu kemampuan untuk melakukan gerakangerakan yang dikoordinasi (Emi rachmawati,m.i.2005. Tingkat Kebugaran Jasmani Anggota Pangguyuban Lansia di Kecamatan Candi Sari

20 Semarang. Disertasi Doktor pada FPS UNES Semarang: tidak di terbitkan ). Dalam hal ini diperlukan keterampilan tertentu dan kemampuan daya tahan seperti berenang, melempar, melompat, dan lain sebagainya. Jadi pada gerakan yang dikoordinir terpadu komponen-komponen pertahanan, keseimbangan, fleksibilitas, ketangkasan, agility, ketangkasan, kekuatan, sehingga untuk semua ini diperlukan kekuatan otot dan daya tahan. 2.3.5 Kemampuan Sosial Kemampuan sosial yaitu kemampuan seseorang untuk dapat berdiri sendiri tanpa menggantungkan belas kasihan dari orang lain. Orang mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik diharapkan memenuhi nilai nilai kebugaran jasmani tersebut sehingga memiliki keseimbangan antara jasmani, rohani dan sosialnya. 2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani Mengingat pentingnya kebugaran jasmani bagi seseorang yang berfungsi mengembangkan kemampuan, kesanggupan dan daya tahan diri sehingga mempertinggi daya aktivitas kerja, maka tak akan lepas dari faktor-faktor kebugaran jasmani. Faktor-faktor kebugaran jasmani antara lain: faktor latihan, faktor istirahat, faktor kebiasaan hidup sehat, faktor lingkungan, serta fakor makanan dan gizi (D. Moeloek, 1984: 13). Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani menurut Emi Rachmawati (Tingkat kebugaran jasmani anggota pangguyuban lansia di

21 kecamatan Candi Sari Semarang. Disertasi Doktor pada FPS UNES Semarang: tidak di terbitkan), adalah sebagai berikut: 2.4.1 Faktor Latihan Yang dimaksud latihan adalah latihan olahraga yaitu pengulangan dari gerak tertentu, secara sistematis dan teratur berirama dengan tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan seseorang dalam mencapai prestasi maksimal (D.Moeloek, 1984: 13). Pada waktu menentukan program latihan untuk daya tahan kardirespirasi harus memperhatikan empat faktor latihan, yaitu: intensitas, frekuensi, lama dan macam latihan (Sadoso Sumosarjono,!986: 148). Jadi intensitas latihan merupakan merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kesegaran kardiorespirasi. Intensitas suatu kerja dapat dinyatakan dalam berbagai cara yaitu persentase denyut nadi maksimal, persentase konsumsi oksigen maksimal, dan jumlah kalori yang diperlukan. 2.4.2 Faktor Istirahat Tubuh akan merasa lelah setelah melakukan aktivitas, hal ini disebabkan oleh pemakaian tenaga untuk aktivitas yang bersangkutan. Untuk mengambalikan tenaga yang telah terpakai maka diperlukan istirahat. Menurut Irmin dan Rochim (2004:104) bahwa, Hidup dalam aturan adalah hidup secara efektif, baik dalam waktu maupun efektif dalam energy. Sedangkan menurut Ichsan (1989:117) dalam bukunya mengatakan bahwa: Istirahat adalah suatu tindakan yang menunjuakan organ tubuh berfungsi secara normal tetapi ia tidak dipaksakan menadapat beban terus-menerus. Sehingga secara fisologis dan psikis tubuhnya tetap memiliki kebugaran untuk kembali berkerja

22 Jadi menurut kedua pendapat yang diatas menyatakan bahwa agar stamina tetap terjaga, berolahraga secara teratur dan tak kalah pentingnya istrirahatlah secara teratur juga, tidur yang cukup, dalam sehari 8 jam. 2.4.3 Faktor Lingkungan Menurut Santoso dan Ranti (1999:18) bahwa, Faktor lingkungan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap tingkat kesebugaran jasmani. Jadi factor lingkungan memegang peranan penting dalam kehidupan individu, yang berarti juga bahwa tingkat kesehatan seseorang sangat dipengaruhi oleh keadaan di mana ia tinggal. Hal tersebut mengindikasikan bahwa lingkungan yang sehat akan turut menunjang produktivitas atau kinerja seseorang dalam melakukan tugasnya. 2.4.4 Faktor Kebiasan Hidup Sehat Seseorang apabila menginginkan kebugaran jasmaninya tetap terjaga, maka ia harus menerapkan cara hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan hidup sehat merupakan tingkat aktifitas sehari-hari antara olahraga, istirahat maupun kebiasaan diri pribadi untuk menjaga kebersihan di lingkungannya.menurut Giriwijoyo (1992:11) mengatakan bahwa kebiasaan hidup sehat adalah permasalahan factor manusia secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kualitas sehat manusia itu jadi untuk menjaga atau meningkatkan kualitas sehat seperti yang telah disebut diatas, seseorang harus mengusahakan dengan jalan melaksanakan segala kegiatan kebiasaan hidup sehat itu dengan secara teraktur.

23 2.4.5 Faktor Makanan dan Gizi Sejak dalam kandungan manusia sudah memerlukan makanan dan gizi yang cukup digunakan untuk pertumbuhan. Menurut D.Moeloek (1984:14). Dalam pembinaan kebugaran jasmani tubuh haruslah cukup makanan yang bergizi dan mengandung unsur-unsur: protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air Jadi dengan makanan yang tepat akan kandungan gizi dan proteinnya dapat mendukung ketahanan tubuh yang tentunya akan berpengaruh pada kebugaran jasmani seseorang. 2.5 Fungsi Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani sangat penting bagi semua lapangan kehidupan manusia. Kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting dalam menyukseskan pembangunan. Kebugaran jasmani bagi setiap orang berfungsi dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani mempunyai fungsi pengembangan kesanggupan kerja bagi siapapun, sehingga dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya dengan baik dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Khusus bagi pelajar dan mahasiswa sangat penting mempunyai kondisi fisik yang baik yang akan mempengaruhi pula terhadap aspek-aspek kejiwaan yang berupa peningkatan motivasi kerja, percaya diri, ketelitian dan lain sebagainya (Iman Imanudin, 2008:90). Dalam konteks yang lebih khusus yaitu dalam kegiatan olahraga, maka kondisi fisik seseorang akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan gerak penampilannya (Iman Imanudin, 2008:91 dan Harsono, 1998). Untuk

24 meningkatkan kebugaran jasmani dilakukan latihan fisik secara teratur dan berkesinambungan. Dengan latihan teratur dapat berfungsi : 2.5.1 Denyut jantung lebih lambat tiap menitnya kalau dibandingkan dengan jantung biasa. 2.5.2 Paru-paru yang terlatih menghasilkan pernafasan yang tidak begitu kencang tetapi dalam. 2.5.3 Gerakan gerakan urat syaraf yang terlatih akan menyempurnakan koordinasi antar gerak otot dan juga akan menambah kepercayaan akan kesanggupan dan kemampuan fisik untuk melakukan tugasnya dengan sempurna. 2.5.4 Meningkatkan kelancaran peredaran darah ke seluruh tubuh berarti meningkatkan pengangkutan oksigen dan membawa sisa-sisa pembakaran ( metabolisme ) (Mulyono Wiryosaputro, 1997:360). 2.6 Aktivitas Siswa Berangkat dan Pulang Sekolah Aktivitas siswa saat berangkat dan pulang sekolah ada bermacam-macam, antara lain bersepeda, jalan kaki, dan naik angkutan umum. 2.6.1 Bersepeda Bersepeda sama efektifnya dengan jalan dan lari untuk menjaga kesehatan otot bagian bawah tubuh. Bersepeda juga memenuhi tambahan aerobik yang diperlukan bagi sistem jantung tetapi dengan tekanan yang kurang terhadap anggota tubuh. Bersepeda merupakan salah satu aktivitas yang terbaik untuk meningkatkan kebugaran jantung. Kebugaraan jantung

25 diukur dengan kapasitas aerobik yaitu kemampuan untuk melakukan latihan otot besar dan seluruh badan pada tingkat intensitas yang moderat sampai tinggi untuk periode waktu yang cukup lama. Bersepeda menyebabkan bekerjanya otot-otot kaki, pinggul, dan pantat. Bersepeda meningkatkan kemampuan oksidasi otot-otot tersebut sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan yang luas, juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung (Cris Carmichael, 1996:6). 2.6.2 Jalan Kaki Dengan berjalan kaki akan mempengaruhi 5 komponen kebugaran yaitu: komposisi tubuh, keaktifan pembuluh darah, fleksibilitas, ketahanan otot, dan kekuatan otot. Menurut penelitian Universitas Massachusett yang dipimpin Dr. James Rippe, dengan berjalan kaki 4 kali dalam seminggu dalam waktu 45 menit rata-rata orang dapat mengurangi 18 pon berat badan dalam 1 tahun tanpa harus melakukan diet. Berjalan kaki dapat membantu anda memgurangi lemak dan juga memperkuat otot. Dengan jalan kaki dapat meningkatkan ketahanan jantung dan paruparu, juga meningkatkan kemampuan tidak hanya untuk berlatih lebih lama dan lebih kuat tetapi juga melaksanakan tugas harian tanpa merasa lelah. Latihan berjalan kaki juga dapat membangun sistem kekebalan tubuh. Anda akan jarang terkena penyakit bila melakukan latihan ini. Pada satu penelitian oleh Dr. David Nieman di Universitas Appalachian State di Carolina Utara, sekelompok wanita yang berjalan kaki selama 45 menit dalam satu hari, kecil

26 kemungkinan terkena demam atau flu daripada kelompok wanita yang tidak aktif (Nike Fitness Athlete and Educator, 2000:8-9). 2.6.3 Naik Angkutan Umum Dewasa ini kemajuan teknologi sangat mengagumkan, hampir semua peralatan yang diperlukan manusia serba otomatik elektronik. Kehidupan sehari-hari saat ini diwarnai dengan duduk, berbaring atau berkendaraan. Aktivitas siswa berangkat dan pulang sekolah banyak yang berkendara atau naik angkutan umum sehingga siswa menjadi kurang gerak dan mengakibatkan rangsangan alamiah yang sangat vital bagi kehidupan lewat kerja jasmaniah sebagian besar telah lenyap dan mengakibatkan kemunduran karena kurang gerak (hipokinesis). Akibat yang ditimbulkan karena kurang gerak antara lain penyakit jantung koroner, tekanan darah meninggi dan kegemukan (Sudarno Sp, 1992:2). 2.7 Tes Kebugaran Jasmani Tingkat kebugaran jasmani seseorang dapat diketahui dengan mengadakan tes kebugaran jasmani. Tes kebugaran jasmani yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk remaja usia 13 15 tahun, yaitu tes lari 12 menit copper. Tes kebugaran ini digunakan karena sesuai dengan usia siswa SMP. Alasan pemilihan penggunaan tes tersebut adalah : 2.7.1 Tes ini tidak terlalu sulit dalam pelaksanaannya, karena tidak dituntut kemampuan khusus yang berupa ketangkasan dan keterampilan istimewa.

27 2.7.2 Mudah dalam penggunaan alat tes, karena dengan stopwatch dan roll meter untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani tidak terlalu besar resiko kesalahannya, dibanding alat tes yang lainnya. 2.7.3 Di dalam komponen tes yang terdapat di dalamnya sudah dapat mengukur kebugaran jasmani semua siswa yang dijadikan sampel penelitian. Tes kebugaran jasmani ini dilakukan untuk siswa yang tidak dalam keadaan sakit sehingga siswa mampu mengikuti seluruh rangkaian butir tes.