BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.Kajian Teoretis 1. Hakikat Permaianan Tenis Meja Tenis meja merupakan olahraga yang dimainkan didalam gedung oleh dua atau empat pemain. Permainan tenis meja atau yang lebih dikenal dengan istilah lain yaitu piing-pong merupakan cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif. Oleh karena itu, cabang olahraga ini sangat digemari oleh anak-anak yang berusia muda maupaun yang sudah agak lanjut. Dipandang dari sudut pandang ilmu keolahragaan, tenis meja merupakan olahraga yang sangat sulit dilakukan.untuk menjadi pemain tingkat mahir diperlukan waktu antara 4-8 tahun.inipun jika dibina oleh seorang pelatih yang benar-benar memilki kemampuan. Menurut Dinas Pemuda dan Olahraga (2004 : 7) : Tenis meja merupakan permaianan yang dilakukan dengan cara berhadapan dengan lawan. Bola yang datang begitu cepat dan berubah-ubah caranya, sehingga permainan ini cukup membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Permaianan tenis meja merupakan suatu permaianan yang dimainkan baik di dalam maupun luar gedung oleh dua atau empat orang pemain dengan jalan memukul bola kian kemari melewati atas net yang terbentang dipermukaaan meja dengan menggunakan berbagai macam teknik. Karena permainan tenis meja ini dilakukan dengan cepat, maka sering permianan ini diidentikkan dengan kecepatan dan kelincahan.
Menurut Guoliang (dalam Kartamanah 2003 : 38) tenis meja adalah olahraga dengan tubuh sambil bergerak sambil memukul bola. Pertama menggerakkan tubuh bagian pinggang kemudian gerak langkah kakibersamaan dengan gerak tangan memukul bola.cara pergerakan yang harmonis merupakan salah satu jamianan yang sangat kuat untuk melancarkan serangan bertubi-tubi hingga mencetak angka. Menurut Muhajir (2003 : 62) Tenis meja adalah cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung (indoor game) oleh dua atau empat pemain mengguanakan bet yang dilapisi karet yang dipukul pada bola agar dapat melewati jaring yang terbentang pada meja. Permainan tenis meja merupakan permainan yang cukup digemari dicskalangan masyarakat. Permainan ini dimainkan baik secara tunggal, ganda mapun ganda campuran baik itu didalam ataupun diluar ruangan dengan menggunakan bet sebagai alat pemukul dan bola merupakan objek yang dipukul. Kecepatan, kelincahan, ketenangan, ketepatan, mental dan juga daya tahan fisik merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan begitu saja dari permainan tenis meja ini. Kemudian menurut Sutarmin (2007 : iv) tenis meja merupakan salah satu permainan yang digemari oleh masyarakat dunia umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Di Indonesia, tenis meja sudah sangat memasyarakat baik disekola-sekolah, kampung-kampung, instansi-instansi, maupun perusahaanperusahaan dan sebagainya. Setiap bentuk pukulan yang dilakukan dengan cepat, kuat dan juga akurat dengan bola-bola yang penuh dengan putaran menjadikan
permaianan yang satu ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya. Dalam permainan yang sesungguhnya, permaianan dilakukan dalam 5 set dan seorang pemain yang memperoleh 3 set adalah yang dinyataka sebagai pemenang. Selanjutnya menurut Suprapto (2002 : V) Tenis meja adalah suatu permainan yang menggunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jarring (net) yang menggunakan bola kecil terbuat dari celluloid dan permainannya menggunakan pemukul atau yang disebut bet. Menurut Muhajir (2007 : 62) Tenis meja adalah cabang olahraga yang dimainkan didalam gedung (indoor game) oleh dua atau empat pemain menggunakan bet yang dilapisi karet yang dipukul pada bola agar dapat melewati jaring yang terbentang pada meja. Menurut Muhajir (2003 : 63) bahwa permainan tenis meja ini menggunakan peralatan sebagai berikut : 1. Meja : meja yang diperguanakan berbentuk segi empat dengan ukuran panjang meja 2,74 meter dan lebar 1,525 meter, serta harus datar dengan tinggi meja 76 cm diatas lantai. Pada setiap sisi bagian samping dan ujung meja harus di beri garis putih sebagai batas yang lebarnya 3 mm. 2. Perangkat Net : Net dipasang ditengah-tengah meja, hingga membagi lapangan atau meja menjadi dua bagian yang sama besarnya. Dengan ukuran panjang net 1,83 m termasuk talinya, tinggi bet 15,25 cm dari meja ke atas serta jarak anatara tiang pengikat dengan meja masingmasing 15,25 cm. 3. Alat-alat : alat-alat yang digunakan dalam permainan tenis meja ini adalah sebagai berikut :
a. Kayu pemukul (bet) Bet terbuat dari kayu, sisi daun bet yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet berbintik biasa atau karet berbintik keluar tetapi memiliki ketebalan termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm. bila dilapisi karet berbintik yang menonjol ke dalam dengan ketebalan tidak melebihi 4 mm termasuk lem perekat b. Bola. Bola terbuat dari bahan celluloid atau sejenis bahan plastic serta harus berwarna putih atau oranye dan pudar (tidak mengkilap).bola harus bulat dengan diameter 40 mm serta berat bola 25 gram. Bola juga harus memiliki standar yang bila dijatuhkan dari ketinggian 30 cm maka akan menghasilkan pantulan sekitar 23 cm. Permainan tenis meja adalah suatu game cepat yang relative bergantung pada kecepatan dan putaran, itu memerlukan keputusan singkat dan refleks. Berdasarkan hakikat permainan tenis meja yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut diatas, maka permainan tenis meja adalah suatu olahraga yang dimainkan di dalam gedung (indoor game) oleh dua atau empat orang pemain yang menggunakan bet dari kayu yang dilapisi karet untuk memukul bola hingga melewati net yang terbentang pada meja.(sutarmin 2007 : 15) Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa permainan tenis meja merupakan suatu permaianan yang dilakukan dengan cepat oleh dua atau empat orang pemain dengan berbagai
macam teknik guna memukul bola kian kemari melewati atas net yang terbentang pada permukaan meja. 2. Hakikat Pukulan forehand Terdapat beberapa macam teknik dasar yang perlu untuk dikuasai oleh seorang pemain tenis meja guna menunjang performanya dalam suatu permaianan atau pun pertandingan. Adapun beberapa teknik dasar tersebut adalah : servis, pukulan forehand, backhand, spin dan chop. Apabila beberapa teknik dasar ini dikuasai oleh seorang pemain dengan baik, maka sudah dapat dipastikan permainan yang ia tampilkan adalah suatu permainan yang berkualitas. Pukulan forehand adalah pukulan yang sangat umum yang dilakukan oleh seorang pemain tenis meja. Bukan karena hanya mudah dilakukan, tetapi juga karena pukulan ini memiliki sudut yang besar dibanding pukulan backhand ketika memukul bola. Menurut Hodges (2007 : XII) Pukulan forehand adalah setiap pukulan yang dilakukan dengan bet yang digerakkan kearah kanan siku untuk pemain yang menggunakan tangan kanan, dan ke kiri untuk pemain yang menggunakan tangan kiri. Lebih lanjut Hodges menyatakan (2007 : 33) Pukulan forehand adalah pukulan yang paling kuat karena tubuh tidak menghalangi saat melakukan pukulan, tidak seperti backhand. Kemudian menurut Sutisna dkk (1997 : 46) Pukulan forehand artinya telapak tangan yang memukul menghadap kearah pukulan, sedangkan punggung telapak tangan berada di atas atau menghadap kearah kita. Tanpa memilki sebuah kekuatan fisik, kelenturan tubuh, kecepatan
bergerak, kelincahan tubuh, serta daya tahan tubuh maka tidak mungkin seseorang dapat mencapai kesempurnaan pukulan. Pukulan forehand (sebuah pukulan topspin yang agresif) dianggap penting dengan tiga alasan. Pertama, anda memerlukan pukulan ini untuk meyerang dengan sisi forehand.kedua, pukulan ini bias menjadi pukulan utama. Ketiga, pukulan ini merupakan pukulan yang paling sering anda gunakan untuk melakukan smash. Hodges (2007 : 33) Kemudian menurut Sutarmin (2007 : 21) Pukulan forehand adalah pada waktu memukul bola, telapak tangan yang memegang raket/bet menghadap depan. Pada umumnya pukulan forehand dengan tenaga ledakan yang dahsyat sangat menguntungkan bagi pemain yang menjadikan pukulan yang satu ini sebagai senjata utama dalam permaianan tenis meja dibandingkan dengan pukulan backhand.hal itu tidak lain disebabkan oleh : 1) Tenaga serangan pukulan forehand lebih besar dari pukulan backhand, sehingga dapat diharapkan mematikan lawan untuk merebut satu angka. Hal tersebut disebabkan pukulan forehand tidak terhalangi oleh bagian tubuh yang sangat berguana pada saat menggerakkan tenaga pinggang, sedangkan sebaliknya backhand agak sulit dilaksanakan. 2) Bola forehand dapat menguasai arena yang lebih luas, memiliki kemampuan kemampuan untuk melancarkan serangan yang bertubi-tubi, sehingga memberi amcaman yang besar kepada lawan yang akhirnya mampu berada di atas angin dan mendikte lawan.
3) Mengkombinasikan teknik-teknik pada saat mempergunakan pukulan memutar untuk menerima servis, melancarkan servis, menyerang, menerjang, menerobos chop dengan cepat, serta teknik lainnya dengan mengubah-ubah penempatan bola, panjang pendek, kiri kanan sehingga biasa mengakibatkan lawan mengalami kesulitan mengantisipasi, yang pada akhirnya memudahkan kita untuk melakukan serangan bertubi-tubi. Menurut Dinas Olahraga dan Pemuda (2004 : 60) Pukulan forehand biasanya merupakan pukulan yang sangat kuat karena tubuh tidak menghalangi pada saat melakukan pukulan, tidak seperti backhand. Selain itu otot yang digunakan biasanya lebih maksimal dari pada pukulan backhand.smash forehand yang merupakan pukulan forehand dengan kecepatan penuh akan menjadi pukulan paling kuat, pukulan ini dilakukan dengan cara yang sama pada kedua jenis grip. Dari penjelasan di atas mengenai pukulan forehand, kesemuanya tentunya memerlukan keterampilan yang baik dengan tidak mengabaikan beberapa unsure yang mendukung agar terlaksananya pukulan forehand tersebut (posisi kaki, posisi badan, ayunan tangan, dan follow through) 4. Hakikat latihan Lawan Pasif Latihan dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya untuk mempengaruhi siswa agar belajar. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa latihan sebagai upaya membelajarkan siswa. Akibat yang mungkin tampak dari latihan ini adalah siswa akan (1) belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya
tindakan pembelajaran, atau (2) mempelajari sesuatu dengan cara yang lebih efisien. Menurut Muhajir (2003 : 69), latihan memantul bola ke dinding melatih posisi dasar, perasaan terhadap bola, dan persiapan latihan teknik pukulan. Bentuk latihannya adalah sebagai berikut : a. Memantulkan bola ke dinding tanpa pembatas. Sebelum pukulan berikutnya, biarkan bola memantul ke lantai. b. Seperti latihan a, tetapi usahakan selalu berada di atas garis, misalnya di atas garis 80 cm. c. Seperti latihan a, tetapi pukulan berikutnya tidak dibiarkan memantul ke lantai terlebih dahulu. d. Seperti latihan a, tetapi bola dipantulkan ke suatu sasaran, misalnya lingkaran atau kotak. Bola dapat dibiarkan memantul satu kali ke lantai terlebih dahulu atau lansung. Hodges (2007 :2) Dikatakan, pada pemain tenis meja terdapat 5 metode latihan yaitu : 1. Berlatih dengan pemain lain Metode ini adalah metode yang sering digunakan dan juga merupakan metode paling sederhana. 2. Berlatih dengan pelatih Metode ini mungkin merupakan cara yang paling baik untuk berlatih, karena akan lebih mampu berkonsentrasi pada kelemahan anda dari pada memikirkan lawan.
3. Berlatih sendiri Melakukan beberapa teknik pukulan tanpa menggunakan bola 4. Multiball Ini adalah metode latihan dimana satu pemain berlatih sedang pemain yang lainnya mengumpan bola. 5. Mesin Metode ini menggunakan mesin, mesin ini dapat diatur kecepatan, putaran dan arahnya sesuai dengan keinginan. Kemudian menurut Hadisasmita (1996 : 126) bahwa, latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta jumlah intensitas latihannya. Artinya selama dalam pelaksanaan proses latihan gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi semakain mudah dan otomatis pelaksanaannya, sehingga dapat menghemat energy. 1. Memantul bola ke dinding lansung dipukul 2. Memantul bola ke dinding diatas garis 80 cm 3. Memantul bola ke dalam lingkaran Berdasarkan beberapa pendapat para ahli sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa latihan lawan pasif ini merupakan suatu cara belajar atau berlatih yang dapat digunakan dalam salah satu cabang olahraga dimana dalam pelaksanaannya menggunakan lawan pasif atau tidak bergerak (dinding) ataupun tidak hidup. Hal ini dilakukan agar nantinya kemampuan yang dimiliki seorang siswa dapat meningkat.
B. Kerangka Berpikir Permainan tenis meja adalah salah atu dari cabang olahraga permainan, yaitu permainan yang menggunakan bola kecil. Cabang olahraga bola kecil yang merupakan salah satu materi pokok di setiap sekolah sehingga siswa harus memeiliki kemampuan bermain tenis meja dan hal ini adalah teknik dasar pukulan forehand. Ini menjadi perhatian para guru pendidikan jasmani untuk meningktkan kemampuan siswanya. Kususnya dalam melakukan permainan tenis meja dengan berbagai metode latihan. Peningkatan pukulan forehand bukan semata-mata hanya melalui permainan tenis meja saja, akan tetapi juga melalui pengembangan unsur-unsur lain yang menunjang. Salah satu penujang yang dimaksud adalah unsure-unsur kemampuan fisik yang terdiri dari kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan lain-lain. Apabila seorang guru menerapkan suatu latihan dengan baik, maka akan berpengarun pada kemampuan pukulan forehands pada permainan tenis meja. Hal ini dapat di kembangkan dengan menggunakan latihan lawan pasif sehingga kemampuan pukulan forehand dapat tercapai. C. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang dimiliki. Berdasarkan deskripsi teori maka penulis merumuskan masalah sebagai berikkut. Terdapat pengaruh latihan lawan pasif
terhadap kemampuan pukulan forehand pada permainan tenis meja siswa kls VIII SMP N 3 Gorontalo.