Tribun Manado 17/05/2016, hal. 3 Modal Asuransi Minimal Rp 150 M EX-CC-AAJI-06-001
17 Mei 2016 / 11:42 WIB KEUANGAN / ASURANSI Asuransi Jiwa Kurangi Porsi Deposito http://keuangan.kontan.co.id/news/asuransi-jiwa-kurangi-porsi-deposito Perusahaan asuransi jiwa mulai mengurangi penempatan dana di Deposito perbankan lantaran return yang mengecil. Ini seiring tren penurunan suku bunga Deposito perbankan. Sebagai gantinya, perusahaan asuransi mulai gencar berburu produk investasi di pasar modal. Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, bagi industri asuransi jiwa, Deposito tidak lagi dilihat sebagai instrumen investasi. Kalaupun masih ada yang memarkir dana di Deposito lebih karena menyesuaikan dengan potensi klaim yang harus dibayar pada satu periode tertentu. Agar pembayarannya lancar, maka disimpan di Deposito yang mudah dicairkan. Tren penurunan penempatan dana di Deposito sudah terlihat sejak tahun lalu. Pada Desember 2015, investasi di Deposito sempat mencapai Rp 48,36 triliun. Lalu di Februari 2016 turun menjadi Rp 45,33 triliun. Terakhir, per Maret 2016 turun lagi menjadi Rp 45,11 triliun. Dari total investasi, porsi Deposito surut menjadi 15% dari 17%. Tahun lalu, penempatan investasi di Deposito karena pertimbangan kondisi pasar modal yang fluktuatif. Namun saat ini, kondisi pasar modal perlahan membaik sehingga sudah saatnya kembali ke instrumen pasar modal, seperti obligasi negara. Penempatan dana asuransi jiwa di surat utang negara (SUN) pun meningkat dari Rp 45,1 triliun di akhir 2015 menjadi Rp 46,6 triliun di kuartal pertama tahun ini. Hendrisman Rahim, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya mengakui, pihaknya mencari instrumen invstasi dengan imbal hasil atau yield yang lebih tinggi. Salah satunya obligasi BUMN sektor infrastruktur yang rencananya akan disetarakan hitungannya dengan SUN. PT FWD Life Indonesia juga berburu investasi pasar modal. Jens Reisch, Wakil Direktur Utama menyebut, tahun ini FWD akan makin banyak mendiversifikasi investasi seperti di SUN. Ia bilang, pada tahun lalu Deposito masih mendominasi investasi FWD Life. "Namun kebijakan kami tetap mementingkan keamanannya," tandasnya.
Bisnis Indonesia 18/05/2016, hal. 18 (Berita photo) Perusahaan Asuransi Jiwa Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Menilai Rencana Sejumlah Bank
Tribun Manado 17/05/2016, hal. 3 BNI Life Pacu Bisnis Employee Benefit
Media Indonesia 18/05/2016, hal. 26 (Berita photo )Pelindung kesehatan peluncuran produk asuransi jiwa AVA ifuture
Novita Sari Simamora Selasa, 17/05/2016 18:26 WIB DPLK Manulife Dorong Perusahaan Optimalkan Program Pensiun http://finansial.bisnis.com/read/20160517/215/548403/dplk-manulife-dorong-perusahaan-optimalkanprogram-pensiun Bisnis.com, MEDAN--Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia mendorong kelompok perusahaan Swasta Mengoptimalkan Program Pension Untuk Kompensasi pesangon. Head of Employee Benefits Distribution Manulife Indonesia Karyadi Pranoto mengatakan sampai saat ini masih banyak perusahaan yang belum siap untuk membayarkan pesangon karyawan karena tidak mencadangkan dana seak dini. Dia mengungkapkan akibat hal itu maka arus kas perusahaan terganggu dan Perusahaan terbebani saar uang pesangon harus dibayangkan. "Program DPLK untuk melindungi masyarakat Indonesia dan pemberi kerja dari risiko keuangan akibat hal yang tidak diduga," ungkapnya di Medan, Selasa (17/5/2016). Berdasarkan UU Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan pada pasal 167 diamanatkan agar perusahaan mencadangkan dana agar dapat melakukan pembayaran pesangon karyawan. Dia menawarkan program DPLK PPUKP sejumlah keuntungan seperti fleksibel atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan. Karyadi mengungkapkan pihaknya telah melakukan sosialisasi di 16 kota yang tersebar di Indonesia. Menurutnya, peran DPLK Manulife Indonesia untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya program pensiun dan pesangon. Dia mengungkapkan jika masyarakat memperoleh program pesangon maka karyawan tetap dapat menjalani kehidupan yang layak saat tidak lagi bekerja. Sepanjang 2015, DPLK Manulife Indonesia telah melayani 390.000 peserta dari 1.408 perusahaan dengan aset kelolaan sekitar Rp9,4 triliun. Tribun Pontianak - 17 Mei 2016, hal.4
Minimal Modal Rp 150 Miliar
Modal Asuransi Minimal 150 miliar
17 Mei 2016 / 17:30 WIB KEUANGAN / ASURANSI Izin Produk Asuransi Bisa Lebih Cepat http://keuangan.kontan.co.id/news/izin-produk-asuransi-bisa-lebih-cepat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memberlakukan pengajuan izin lewat e-licencing pada semester dua mendatang. Melalui pengajuan izin secara online ini, perolehan izin produk Asuransi dapat lebih cepat. Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Edi Setiadi mengatakan, OJK segera memberlakukan e-lincencing untuk pendaftaran izin produk perusahaan Asuransi umum dan jiwa. Melalui cara tersebut, perusahaan Asuransi dapat memperoleh izin produk bisa lebih cepat menjadi 20 hari, dari sebelumnya 100 hari. Selain itu, izin produk akan dilakukan melalui mekanisme satu pintu. Pengajuan izin tersebut khususnya untuk produk bancassurance yang selama ini harus dilakukan di OJK Bank dan OJK IKNB. Hanya saja, Edi menyebut produkasuransi yang tidak spesifik yang boleh diajukan secara online. Sementara, produk yang memiliki unsur investasi tetap diwajibkan untuk dilapor dan dipersentasikan ke OJK.