Delfira Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANG

VANIA FEBRI UTAMI NIM

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH. Andre Tane Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAWASAN PELAKSANAAN TUGAS GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KECAMATAN LUBUK BASUNG

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG TUJUH KERINCI ARTIKEL ILMIAH

BUDAYA ORGANISASI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH OLEH: PUTRI WARTI SARI AKMAL NIM: / 2011

KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK SWASTA KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH PIMPINAN PADA DINAS PENDIDIKANPEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN AGAM

P E N D A H U L U A N

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM BIDANG KURIKULUM DI SD NEGERI KECAMATAN BARANGIN KOTA SAWAHLUNTO

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KABUPATEN SIJUNJUNG

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN SIJUNJUNG

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYRAKAT DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI KABUPATEN SOLOK SELATAN

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMSA) KECAMATAN ROKAN IV KOTO

Yogie Afdhal Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL GURU SMK NEGERI 1 SOLOK. Azizatul Resti Husnia Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

IKLIM ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SAWAHLUNTO

MORAL KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS V KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

OLEH: NURUL HASMITA NIM.

MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

MOTIVASI KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

DISIPLIN KERJA GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

PELAKSANAAN FUNGSI KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENILAIAN KINERJA PEGAWAI OLEH PIMPINAN BIRO UMUM DI KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENGAWASAN MELEKAT OLEH PIMPINAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANAH DATAR

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN PIMPINAN DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 2 PARIAMAN

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR KOTA LUBUKLINGGAU

KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN HILIRAN GUMANTI KABUPATEN SOLOK

PERSEPSI GURU TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DI KOTA PARIAMAN

PERSEPSI SISWA TENTANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMK TRI DHARMA KOSGORO 2 PADANG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG

PERSEPSI SISWA TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMK KARTIKA 1-2 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

PERSEPSI GURU TENTANG BUDAYA SEKOLAH PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK KEMAHASISWAAAN (BAAK) UNIVERSITAS NEGERI PADANG

SKRIPSI OLEH : WASTI SEMBIRING

KEPEMIMPINAN WALI NAGARI SE-KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

KONTRIBUSI PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

PERSEPSI MAHASISWA FIP ANGKATAN 2011 TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRATIF PEGAWAI TATA USAHA DI SMP NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH

MOTIVASI BERPRESTASI GURU PROFESIONAL DI SMK NEGERI 2 SAWAHLUNTO

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH SD NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 6 KOTA PADANG. Aditya Julivan Pratama Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract

PERSEPSI GURU TENTANGPELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT KOTA PADANG PANJANG

PELAKSANAAN TUGAS GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN KOTA BUKITTINGGI

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

PENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT (HUSEMAS) DI SMA NEGERI 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Moral Kerja Guru dalam Mengajardi Sekolah Menengah Atas Negeri Painan

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANUHAMPU

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.

PELAKSAAN PENGAWASAN MELEKAT DI BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATRA BARAT

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

KOMITMEN GURU SMP NEGERI KECAMATAN 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Hubungan Iklim Organisasi dengan Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok

Jurnal Administrasi Negara

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRASI PEGAWAI BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (BAAK) DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Transkripsi:

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH ATASAN LANGSUNG DI KANTOR KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH X (SUMATERA BARAT, RIAU, JAMBI, DAN KEPULAUAN RIAU) Delfira Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The results showed that the decision by the immediate supervisor in Kantor Kopertis Wilayah X from the aspects of: 1) decision making style 2) decision making approach 3) decision making with the acceptance decision. The problem that to writer in this research is decision making in Kopertis Wilayah X from the aspects decision making style, approach and acceptance. The type of this research is descriptive. The population is all of the employees in Kantor Kopertis Wilayah X with amount 70 people and this called population research. The instruments that are used to collect the data is likert s scale model which already put to a test for the validity and realibility. Data is analyzed by using average formula (mean). Overall decision-making is done by the immediate supervisor in Kopertis Wilayah X are in the good category with an average score of 3.83. Key word : Decision making PENDAHULUAN Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terjadi perubahanperubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar. Pimpinan sebagai orang yang mempunyai jabatan tertinggi dan memiliki tanggung jawab yang besar dalam organisasi atau instansi harus menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya, peranan atasan itu sebagai eksekutf, sebagai penengah, sebagai penganjur dan sebagai ahli. Sebelum pimpinan melaksanakan kegiatan organisasi maka terlebih dahulu pimpinan harus memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai kebijakan, agar para bawahan dapat menjalankan kegiatan organisasi dengan sebaik-baiknya. Karena pertimbangan dan keputusan Halaman 123-759

yang baik adalah sesuai dengan permasalahan dan situasi yang dihadapi serta sesuai dengan apa yang diinginkan oleh bawahannya, maka untuk menjalankan dengan penuh keseriusan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Pada prinsipnya seorang pimpinan harus berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan karena keputusan yang dihasilkan oleh pimpinan tersebut dapat berakibat baik atau berakibat buruk bagi organisasi atau lembaga tempat ia memimpin. Dalam mengambil suatu keputusan pimpinan harus mempertimbangkan pegawainya, kemampuan dari pegawainya dan melibatkan pegawainya. Karena yang akan melaksanakan keputusan tersebut Nantinya adalah pegawainya. Selain itu dalam mengambil suatu keputusan seorang pimpinan harus cepat tanggap dalam mengambil keputusan ini. Ruang lingkup pengambilan keputusan terdiri dari gaya pengambilan keputusan, pendekatan pengambilan keputusan dan penerimaan keputusan. 1. Gaya pengambilan keputusan Gaya pengambilan keputusan merupakan sikap dan tingkah laku yang ditunjukkkan seorang pimpinan dalam menyelesaikan masalah. Menurut Rivai (2004:64) gaya berarti sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang baik. Dengan demikian gaya pengambilan keputusan merupakan sikap dan tingkah laku yang ditunjukkkan seorang pimpinan dalam menyelesaikan masalah. Gaya pengambilan keputusan dapat dibedakan pada tiga golongan yaitu : a. Melibatkan bawahan dalam mengambil keputusan. Keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan dapat bersifat formal seperti penggunaan kelompok dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan berpengaruh penting terhadap hasil keputusan yang akan diambil. O dell (Salusu, 2000:183), mengemukakakan memang mungkin seoramg eksekutif pernah mengambil keputusan sendiri atas nama organisasi, tetapi semakin penting keputusan itu semakin kecil kemungkinan seorang eksekutif mengambil keputusan sendiri. b. Tidak melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan Dalam pengambilan keputusan tidak semua pengambilan keputusan harus melibatkan bawahan, adakalanya pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan yang disebut dengan pengambilan keputusan individu. Keputusan individu merupakan keputusan yang sudah dilakukan dan dipastikan sendiri oleh pimpinan. Syamsi (2007:29) mengemukakan bahwa pengaruh individu terhadap organisasi memang sangat terasa terutama pimpinan. Seorang pimpinan yang mempunyai kepribadian yang kuat, pendidikan yang tinggi, dan pengalaman yang banyak akan memberikan kesan dan pengaruh yang besar terhadap pegawainya. Halaman 124-759

c. Delegasi Pimpinan mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai defenisi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan didelegasikan secara menyeluruh kepada bawahan. Menurut Siswanto (2012:164) delegasi yang efektif, terdapat manfaat yang diperoleh sebagai berikut: 1) Semakin banyak tugas yang didelegasikan oleh manejer kepada bawahannya, semakin besar peluang baginya untuk mencuri dan menerima tanggung jawab yang lebih besar dari manejer pada hirearki di atasnya. 2) Delegasi seringkali memungkinkan yang lebih baik karena para bawahan yang dekat dengan garis tembakan cenderung memiliki suatu pandangan yang lebih jelas mengenai fakta. Seringkali delegasi yang dilakukan manajer secara manajer secara efektif dapat memperlancar pengambilan keputusan 3) Delegasi menyebabkan bawahan untuk menerima tanggung jawab dan membuat pertimbangan sendiri. 2. Pendekatan Pengambilan Keputusan Para pengambil keputusan perlu memperhatikan cara atau pendekatan tertentu yang bersifat sistematis dan terarah. Dermawan (2000:86) membagi pendekatan pengambilan keputusan ke dalam pendekatan rasional (rasionality) dan rasional terbatas (bouded rasionality). Selanjutnya diuraikan sebagai berikut: a. Pendekatan Rasional Pendekatan rasional adalah pendekatan yang digunakan orang yang memiliki kemampuan yang tinggi dan didukung oleh akses yang tak terbatas terhadap informasi sehingga pimpinan dapat menghasilkan keputusan yang optimal bagi organisasi. Menurut Dermawan (2004:86) rasionalitas berpijak pada penguasaan penuh terhadap pengetahuan dan informasi yang utuh, tujuan meraih kepuasan dan optimalisasi dari manfaat. Artinya rasionalitas memiliki pengetahuan dan informasi yang jelas dan lengkap pengambil keputusan dapat melakukan analisis mendalam guna mendapatkan alternatif dan konsekuensinya. b. Pendekatan Rasional Terbatas Artinya manusia rasional terbatas memiliki sejumlah keterbatasan, ketidakmampuan dan memiliki akses yang sulit terhadap pengetahuan dan informasi. Simon( Dermawan, 2004:90) mengemukakan karakteristik pengambilan keputusan dengan rasional terbatas yakni pengolahan informasi yang terbatas (limited information processing), penggunaan aturan praktis (the use of rules of thumb) dan pemuasan atau kepuasan (satisficing). 3. Penerimaan Keputusan Penerimaan keputusan merupakan adanya dukungan dan kepatuhan terhadap keputusan. Menurut Siagian (2001: 165) dapat dinyatakan secara aksiomatis, Halaman 125-759

bahwa keputusan yang baik adalah keputusan yang dapat diterima oleh semua pihak yang akan terpengaruh oleh keputusan tersebut, baik itu bersifat positif maupun bersifat negatif. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang dimana semua populasi dijadikan sampel yang dinamakan penelitian populasi. Instrument yang digunakan untuk mnegumpulkan data pada penelitian ini adalah angket model skala Likert yang telah di uji cobakan dan hasilnya valid dan reliabel. Pengolahan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus rata-rata (mean). HASIL PENELITIAN Secara keseluruhan pengambilan keputusan di Kopertis Wilayah X dikategorikan baik dengan skor rata-rata 3,83. Masing-masing indikator berada di kategori baik, gaya pengambilan keputusan: a) melibatkan bawahan dengan skor rata-rata 4,03, b) tidak melibatkan bawahan dengan skor rata-rata 3,63,dan c) delegasi dengan skor rata-rata 3,91,.Pendekatan: a) rasional dengan skor rata-rata 3,88, b) rasional terbatas dengan skor rata-rata 3,81,dan penerimaan dengan skor rata-rata 3,79 Berikut ini tabel rekapitulasi persepsi pegawai tentang pengambilan keputusan oleh Atasan langsung I Kantor Kopertis Wilayah X No Pengambilan Keputusan oleh Atasan Langsung di Kantor Kopertis Wilayah X Rata-rata 1 Gaya a. Melibatkan bawahan 4,03 b. Tidak melibatkan bawahan 3,63 c. Delegasi 3,91 Rata-rata 3,86 2 Pendekatan a. Rasional 3,88 b. Rasional terbatas 3,81 Rata-rata 3,85 3 Penerimaan 3,79 Rata-rata 3,83 Ket PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dikemukakan pembahasan hasil penelitian mengenai persepsi pegawai tentang pengambilan keputusan oleh atasan langsung di Kantor Kopertis Wilayah X seperti yang telah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, yang Halaman 126-759

meliputi tentang gaya pengambilan keputusan, pendekatan dalam pengambilan keputusan dan penerimaan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pegawai tentang pengambilan keputusan oleh atasan langsung di Kantor Kopertis Wilayah X mendapat skor ratarata 3,86 termasuk dalam kategori tepat dan sudah berjalan sebagaimana mestinya, pada unsur gaya pengambilan keputusan yang mendapatkan skor tertinggi adalah gaya pengambilan keputusan melibatkan bawahan dengan skor 4,03. Dalam angket yang penulis bagikan terdapat beberapa pernyataan yang mengatakan bahwa gaya pengambilan keputusan yang dipakai oleh atasan adalah gaya pengambilan keputusan melibatkan bawahan, tidak melibatkan bawahan dan delegasi dapat dikatakan baik, hal tersebut dapat menggambarkan gaya pengambilan keputusan yang dipakai oleh atasan langsung di kopertis wilayah x melalui gaya pengambilan keputusan melibatkan bawahan memiliki skor (4,03), tidak melibatkan bawahan memiliki skor (3,63) dan delegasi memiliki skor (3,91) masin g-masing memiliki skor yang menyatakan tepat dan sudah berjalan sebagaimana mestinya. Menurut Menurut Rivai (2004:64) gaya berarti sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang baik. Dengan demikian gaya pengambilan keputusan merupakan sikap dan tingkah laku yang ditunjukkkan seorang pimpinan dalam menyelesaikan masalah. Hal ini menjelaskan bahwa gaya pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kantor kopertis wilayah x telah diterapkan sebagaimana mestinya oleh atasan langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kantor kopertis wilayah x melalui pendekatan pengambilan keputusan mendapat skor rata-rata 3,85 termasuk ke dalam kategori tepat dan sudah berjalan sebagaimana mestinya, pada unsur pendekatan pengambilan keputusan yang mendapatkan skor tertinggi adalah pada rasional dengan skor (3,88). Dalam angket yang penulis bagikan terdapat beberapa pernyataan yang mengatakan bahwa pendekatan dalam pengambilan keputusan yaitu pendekatan rasional dan pendekatan rasional terbatas dapat dikatakan tepat, hal tersebut dapat menggambarkan pendekatan dalam pengambilan keputusan yang dipakai oleh atasan langsung di kopertis wilayah x yaitu pendekatan rasional memiliki skor (3,88) dan pendekatan rasional terbatas memiliki skor (3,81) masing-masing memiliki skor yang baik dan tepat digunakan oleg atasan langsung. Siagian dalam Iqbal (2002:237) menyatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Hal ini menjelaskan bahwa pendekatan dalam pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kantor kopertis wilayah x telah diterapkan sebagaimana mestinya oleh atasan langsung. Halaman 127-759

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kantor kopertis wilayah x dengan penerimaan keputusan mendapat skor rata-rata 3,79 termasuk ke dalam kategori baik dan keputusan yang diambil oleh atasan langsung dapat diterima dengan baik oleh semua pihak. Menurut Siagian (2001:165) dapat dinyatakan secara aksiomatis, bahwa keputusan yang baik adalah keputusan yang dapat diterima oleh semua pihak yang akan terpengaruh oleh keputusan tersebut, baik itu bersifat positif maupun bersifat negatif. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa keputusan yang diambil oleh atasan langsung dapat diterima oleh semua pihak dengan baik. Pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kantor Kopertis Wilayah X dilihat dari gaya pengambilan keputusan, pendekatan dalam pengambilan keputusan dan penerimaan memiliki skor (3,83) sudah termasuk kedalam kategori baik dan diterapkan sebagaimana mestinya oleh atasan. Pembuatan keputusan mempunyai arti yang sangat penting bagi maju mundurmya suatu organisasi. Masa depan suatu organisasi sangat ditentukan oleh keputusan yang dibuat sekarang. Pembuatan keputusan dilakukan untuk memecahkan masalah terkait dengan posisi keputusan itu sendiri yang diharapkan dapat mempertahankan organisasi agar terus maju, penggerak kegiatan, dan menjadi titik berangkat organisasi dalam melaksanakan aktivitas manajemen. Jadi Pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kantor kopertis wilayah x dapat dilihat dari gaya pengambilan keputusan, pendekatan pengambilan keputusan dan penerimaan keputusan sudah mencakup kategori baik. Berarti Pengambilan keputusan oleh atasan langsung melalui gaya, pendekatan dan penerimaan keputusan sudah diterapkan sesuai dengan angket yang diisi oleh pegawai di kantor kopertis wilayah x. Setelah penulis melakukan penelitian ternyata hasilnya berbeda dengan fenomena-fenomena yang penulis dapatkan melalui pengamatan. Hal ini diduga karena ada beberapa keterbatasan di dalam melakukan penelitian seperti, kurang objektifnya pegawai dalam pengisian instrumen penelitian dan masih adanya responden yang belum memberikan jawaban yang sebenarnya atau secara nyata terjadi dalam organisasi. KESIMPULAN Berdasarkan temuan dalam penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kopertis wilayah X melalui gaya pengambilan keputusan memiliki skor rata-rata 3,86 hal ini menyatakan bahwa penerapan gaya pengambilan keputusan oleh atasan langsung telah sesuai dengan kondisi kantor. Halaman 128-759

2. Pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kopertis wilayah x melalui pendekatan pengambilan keputusan memiliki skor rata-rata 3,85 hal ini menyatakan bahwa pendekatan yang dilakukan oleh atasan dalam pengambilan keputusan telah tepat 3. Pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kantor Kopertis Wilayah X dengan penerimaan keputusan memiliki skor rata-rata 3,79 hal ini menyatakan bahwa keputusan yang diberikan oleh atasan langsung dapat diterima dengan baik oleh semua pihak yang terkait khususnya pegawai. 4. Berdasarkan hasil penelitian keseluruhannya dapat dilihat bahwa pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kopertis Wilayah X memiliki skor rata-rata 3,83 hal ini menyatakan bahwa pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kantor kopertis Wilayah X sudah baik. SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kantor kopertis wilayah X melalui gaya pengambilan keputusan sudah berjalan dengan baik, maka pemakaian gaya pengambilan keputusan ini akan semakin lebih baik apabila disesuaikan dengan situasi. 2. Pengambilan keputusan oleh atasan langsung di kantor kopertis wilayah x melalui pendekatan pengambilan keputusan telah tepat, maka akan menjadi lebih baik lagi apabila pendekatan yang dipakai disesuaikan dengan kondisi yang berlaku di kantor 3. Pengambilan Keputusan oleh atasan langsung di kantor Kopertis Wilayah X dengan penerimaan maka harus lebih dipertahankan lagi oleh atasan agar keputusan yang diberikan oleh atasan tetap dapat diterima oleh semua pihak yang terkait khususnya pegawai. DAFTAR PUSTAKA Dermawan, Risky. 2004. Pengambilan Keputusan. Bandung: alfabeta Hasan, Iqbal. 2002. Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia Indah Siagian, Sondang P. 2001. Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Jakarta: Haji Mas Agung Rivai, Veitzal.2004. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Siswanto, HB. 2012. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara Syamsi, Ibnu. 2007. Pengambilan Keputusan dalam Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara Halaman 129-759