EFEKTIVITAS POSISI TANGAN PENOLONG DALAM PENCEGAHAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA KALA II PERSALINAN DI RSIA Bunda arif PURWOKERTO TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN DI RSUD KEBUMEN TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DAN PARITAS DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN SPONTAN DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO TAHUN 2010

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat sensitif terhadap sentuhan dan cenderung mengalami robekan. BAK dan aktivitas seksual ibu pasca melahirkan.

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN SPONTAN

HUBUNGAN BERAT BAYI DENGAN ROBEKAN PERINEUM PADA PERSALINAN FISIOLOGIS DI RB LILIK SIDOARJO

Hubungan Berat Bayi Lahir dengan Kejadian Rupture Perineum pada Persalinan Normal

GAMBARAN RESPONDEN DENGAN ROBEKAN PERINEUM DI RB PANJAWI SUKOHARJO

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN BERAT BAYI LAHIR DENGAN KEJADIAN LASERASI PERINEUM DI BIDAN PRAKTEK SWASTA Hj. SRI WAHYUNI, S.SiT SEMARANG TAHUN 2012

Jurnal Kebidanan 08 (02) Jurnal Kebidanan http : / HUBUNGAN POSISI MENERAN DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PRIMIPARA DI BPS BENIS JAYANTO TAHUN 2012

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Universitas UBudiyah Indonesia

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dalam pelayanan kesehatan. Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran

PENELITIAN HUBUNGAN PARITAS DENGAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA IBU PERSALINAN NORMAL KALA II

HUBUNGAN UMUR IBU DAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU PRIMIPARA DI BPS NY

PERINEUM NORMAL TAHUN Disusun oleh : PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak mempunyai kelompok umur tahun yaitu sebanyak 37

BAB II TINJAUAN TEORI. ketuban keluar dari uterus ibu (Gulardiet al. 2008; h. 39). Dasar

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DAN PARITAS IBU DENGAN ROBEKAN PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN TERJADINYA ROBEKAN PERINEUM SPONTAN DI BPM WIWIK AZIZAH SAID DESA DURIWETAN KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN

Perbedaan Posisi Miring Ke Kiri Dan Posisi Setengah Duduk Terhadap Waktu Kala II Pada Ibu Multipara Di RSUD Idaman Banjarbaru

BAB I PENDAHULUAN. riwayatkan dalam hadist. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN ATIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN DI BPM NY. NATALIA KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG

Primigravida. Relationship With Birth Weight Normal On Labor Perineal Rupture Primigravida

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA

Hubungan antara Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal di RB Harapan Bunda di Surakarta

NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA

Zaiyidah Fathony. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

ANALISIS PERBEDAAN POSISI MENERAN TERLENTANG DAN KOMBINASI TERHADAP LAMA KALA II DAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN

PENGARUH PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL TERHADAP KOMPETENSI BIDAN TENTANG MANAGEMEN AKTIF KALA III PERSALINAN KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

Hubungan Paritas Dengan Derajat Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Normal Di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

HUBUNGAN POSISI MENERAN DENGAN RUPTUR PERINEUM DI RB KARTINI PUTRA MEDIKA KLATEN

Arista Wisnu Riswati*), Heni Hirawati Pranoto**), Puji Lestari***)

PENGARUH DERAJAT ROBEKAN PERINEUM TERHADAP SKALA NYERI PERINEUM PADA IBU NIFAS DI KABUPATEN WONOGIRI

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

PENGARUH AKTIVITAS FISIK, PARITAS USIA TERHADAP RUPTURE PERINEUM

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RUPTUR PERINEUM DI PUSKESMAS PURI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Nifas

PENGARUH DERAJAT LASERASI PERINEUM TERHADAP SKALA NYERI PERINEUM PADA IBU POST PARTUM

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1

SIMONGAN SEMARANG BARAT TAHUN 2015 ARTIKEL

Jurnal Siklus Volume 6 No 1 Januari 2017

1. Pendahuluan. STIKES Widyagama Husada Malang

Pengaruh Cara Meneran terhadap Kelancaran Proses Persalinan Kala II

BAB I PENDAHULUAN. 99 persen kasus kematian ibu terjadi di negara berkembang. Hal ini terungkap

Penyebab Terjadinya Ruptur Perineum pada Persalinan Normal di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN KEJADIAN ROBEKAN PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2015.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS POSISI PERSALINAN DENGAN WAKTU PERSALINAN KALA II PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA DI RSKBD PANTI NUGROHO PURBALINGGA

METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN Analisis Univariat

CUT ROSMAWAR¹ ¹Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

Jurnal Care Vol.5, No.1,Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

BAB I PENDAHULUAN. hamil saat proses melahirkan adalah episiotomi. Episiotomi yaitu tindakan bedah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

LAMPIRAN. Lampiran 1

REFRESHING Persalinan Normal Stase Obstetri Ginekologi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat

Efektifitas Senam Hamil terhadap Kejadian Rupture Perineum pada Ibu Bersalin di Puskesmas Limboto

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RATNAH

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot. dasar panggul (Mongan, 2007, hlm 178).

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN : HUBUNGAN POSISI BERSALIN DENGAN RUPTUR PERINEUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) KASIYATI SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengalaman berasal dari kata dasar Alami yang mempunyai arti

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

The Difference Result of Perineal Massage and Kegel Exercise toward Preventing of Perineal Laceration during Labor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO TAHUN 2013

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR PADA PERSALINAN FISIOLOGIS DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA PENATALAKSANAAN KALA II PERSALINAN NORMAL

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

BAB I PENDAHULUAN. I dan II jarang terjadi perdarahan postpartum. morbiditas lainnya meliputi macam-macam infeksi dan penyakit yang

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL PRIMIPARA DI PUSKESMAS TEGALREJO

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM DI BPS NY. ALIMAH KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

Transkripsi:

EFEKTIVITAS POSISI TANGAN PENOLONG DALAM PENCEGAHAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA KALA II PERSALINAN DI RSIA Bunda arif PURWOKERTO TAHUN 2013 Mulyati Priyantini dan Ely Eko Agustina Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Telp. 08122674337, Email : mpriyantini@yahoo.com ABSTRACT Main focus of delivery care is preventing the complication to reduce the maternal morbidity and mortality. One of the efforts to prevent the occurance of perineal rupture. The position hand which is used birth attendant in the second stage of labor to prevent perineal rupture among others APN and Varney hands position. This reasearch was observational analytic by approachment cross sectional with population of this reasearch was all of spontaneous delivery in RSIA Bunda arif Purwokerto and the sample used quota sampling, it s about 30 sample can be a inclusion criteria. The analyze method data used U Mann-Whitney test. The known result : 1) Precentage of spontaneous perineal rupture by APN hand position is 93,3%, 2) Precentage of spontaneous perineal rupture by Varney is 86,7%, 3) statistic analysis used U Mann-Whitney test is p value = 0,550 (p>0,005) and U value = 33,000 (U h < U t). It means, not significant difference, but Varney hands position better by a margin of 6.6%. Varney hands position is more effective than APN hands position in prevention spontaneous perineal rupture in the second stage of labor, but both not significant for perinel rupture. Keyword : APN & Varney hands position, and perineal rupture. PENDAHULUAN Ruptur perineum merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan. Ruptur perineum adalah robeknya perineum (daerah antara vulva dan anus) pada saat janin lahir (Saifudin, 2009). Salah satu penyebab terjadinya ruptur perineum adalah karena perineum tidak kuat menahan regangan pada saat janin lewat (Siswosudarmo dan Emilia, 2008). Laserasi pada vagina dan perineum dapat

terjadi saat kepala dan bahu dilahirkan. Kejadian laserasi akan meningkat jika bayi dilahirkan terlalu cepat dan tidak terkendali (JNPK-KR, 2008). Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya ruptur perineum adalah melindungi perineum pada kala II persalinan saat kepala bayi membuka vulva (diameter 5-6 cm), yaitu saat diameter terbesar kepala melewati vulva dengan menggunakan telapak tangan penolong. Tujuan melindungi perineum adalah untuk mengurangi peregangan berlebihan (JNPK-KR, 2008). Melindungi perineum harus dilakukan dengan benar, tidak benar jika meletakkan tangan penolong pada perineum dan menekannya, karena dengan menekan akan memberikan stress pada perineum dan menghalangi pandangan penolong (Varney, 2004). Beberapa teknik telah diperkenalkan dalam melindungi perineum, yaitu pertama menurut APN (Asuhan Persalinan Normal) dari JNPK-KR yaitu saat kepala bayi membuka vulva(5-6 cm), letakkan kain yang bersih dan kering yang dilipat di bawah bokong ibu, lindung perineum dengan satu tangan (di bawah kain bersih dan kering), ibu jari pada sisi perineum dan empat jari pada sisi yang lain dan tangan yang lain pada belakang kepala bayi, tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap melewati introitus dan perineum. Teknik melindungi perineum yang kedua adalah posisi tangan menurut Varney yaitu tangan untuk menahan verteks bayi sama dengan perasat APN, sementara tangan yang berada pada posisi menopang perineum, diatur dengan meletakkan ibu jari pada tingkat garis tengah kunci paha pada sisi perineum, letakkan jari tengah anda pada ketinggian kunci paha pada sisi yang lain, berikan tekanan kearah jempol dan jari anda dan kemudian ke arah dalam terhadap setiap tengah perineum (Varney, 2004). TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari uterus melalui vagina ke dunia luar serta proses membuka dan

menipisnya serviks. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir (Wiknjosastro, 2007). B. Ruptur Perineum Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan. Robekan perineum umumnya terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arcus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati pintu bawah panggul dengan ukuran yang lebih besar daripada sirkumferensia suboksipitobregmatika, atau anak dilahirkan dengan pembedahan vagina (Wikjosastro, 2007) C. Posisi/Manuver Tangan dalam Persalinan Manuver tangan dalam pertolongan persalinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses persalinan. Dalam manuver tangan yang dilakukan masing-masing mempunyai alasan dan keuntungan (Sulistyawati & Nugraheni, 2010). Beberapa dokter percaya bahwa kontrol kepala lebih baik dalam melindungi perineum, yang lainnya berpendapat penting untuk menyangga perineum dalam tambahan pengontrolan kepala agar tercapai hasil yang maksimal. Menyangga perineum dilakukan dengan tidak meletakkan tangan pada perineum dan menekannya. Metode yang dilakukan adalah : 1. Lindungi kepala bayi dengan menggunakan handuk/duk pada kepala bayi. 2. Letakkan ibu jari anda dipertengahan dari salah satu sisi perineum dengan jari telunjuk / jari tengah di sisi perineum yang berlawanan. Secara perlahan, tekanlah ibu jari dan telunjuk ke arah bawah dan dalam untuk mengendalikan peregangan perineum. (Varney, 2004). Dalam APN (JNPK-KR, 2008), saat kepala bayi membuka vulva (5-6 cm), letakkan kain yang bersih dan kering yang dilipat sepertiga bagian di bawah bokong ibu. Lindungi perineum dengan satu tangan (dibawah kain bersih dan kering), ibu jari pada salah satu sisi perineum dan empat jari pada sisi yang

lain dan tangan yang lain pada belakang kepala bayi. Tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap melewati introitus vagina dan perineum. METODOLOGI Jenis penelitian termasuk penelitian observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan data primer, yaitu dengan mengumpulkan data hasil pengamatan pertolongan persalinan sesuai kriteria inklusi yang menggunakan metode APN dan Varney. Populasi penelitian ini adalah seluruh persalinan spontan di RSIA Bunda arif Purwokerto. Pengambilan sampel dengan quota sampling sebanyak 30 sampel yang memenuhi kriteria inklusi di RSIA Bunda Arif Purwokerto pada tahun 2013. Data yang sudah terolah, akan dianalisis dalam berbagai bentuk analisis, yaitu : analisis univariat dan uji U Mann-Whitney, dengan menggunakan program komputer SPSS for Windows Versi 16.0, dengan α = 5% (0,05) apabila p value < α = 0,05, maka Ho ditolak. HASIL PENELITIAN A. Kejadian Ruptur Perineum Spontan Pada Pertolongan Persalinan Kala II Dengan Posisi Tangan Penolong APN. Berikut adalah data kejadian ruptur perineum spontan dan derajat rupturnya pada pertolongan persalinan kala II dengan posisi tangan penolong APN yang disajikan dalam diagram sebagai berikut : Tidak ruptur 6,7% Ruptur 93,3% Diagram 1. Gambaran kejadian ruptur perineum spontan pada kala II persalinan dengan menggunakan posisi tangan APN di RSIA Bunda arif Purwokerto 2013

Series1, derajat III = 2 orang, 2, 13% Series1, tidak ruptur= 1 orang, 1, 7% Series1, derajat I = 3 orang, 3, Series1, derajat II = 9 orang, 9, tidak ruptur= 1 orang derajat I = 3 orang derajat II = 9 orang Diagram 2. Gambaran derajat ruptur perineum spontan pada pertolongan persalinan Kala II dengan posisi tangan APN di RSIA Bunda arif Purwokerto 2013 Berdasarkan hasil penelitian seperti pada diagram 1 dan 2 diketahui bahwa dari 15 pertolongan persalinan dengan menggunakan posisi tangan APN, sebanyak 14 orang (93,3%) mengalami ruptur perineum spontan dan yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 1 orang (6,7%). Sedangkan dari derajat ruptur perineum, paling sedikit pada derajat I sebanyak 3 orang (20%), dan paling banyak adalah derajat II sebanyak 9 orang (60%), artinya posisi tangan APN kurang efektif dalam mencegah ruptur perineum karena posisi tangan ini menyebabkan stress pada perineum sehingga mudah terjadi ruptur atau bahkan menyebabkan ruptur yang lebih luas (Varney, 2004). B. Kejadian Ruptur Perineum Spontan Pada Pertolongan Persalinan Kala II Dengan Posisi Tangan Penolong Varney. Berikut adalah data kejadian ruptur perineum spontan dan derajat rupturnya pada pertolongan persalinan kala II dengan posisi tangan penolong APN yang disajikan dalam diagram sebagai berikut : Tidak ruptur 13,3% Ruptur 86,7% Diagram 3. Gambaran kejadian ruptur perineum spontan pada kala II persalinan dengan menggunakan posisi tanganvarney di RSIA Bunda arif Purwokerto 2013

Series1, derajat II = 5 orang, 5, 33% tidak ruptur= 2 orang derajat I = 8 orang derajat II = 5 orang Series1, tidak ruptur= 2 orang, 2, 13% Series1, derajat I = 8 orang, 8, 54% Diagram 4. Gambaran derajat ruptur perineum spontan pada pertolongan persalinan Kala II dengan posisi tangan Varney di RSIA Bunda arif Purwokerto 2013 Berdasarkan hasil penelitian seperti pada diagram 3 dan 4 diketahui dari 15 persalinan, sebanyak 13 orang (86,7%) mengalami ruptur perineum spontan dan yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 2 orang (13,3%), sedangkan derajat ruptur perineum, hanya terjadi derajat I sebanyak 8 orang (53,3%) dan derajat II sebanyak 5 orang (33,3%) artinya posisi tangan Varney tidak cukup signifikan, sedangkan ditinjau dari derajat ruptur, paling banyak terjadi ruptur perineum derajat satu, artinya gerakan ke bawah dan ke dalam jari akan melibatkan jaringan yang cukup dalam aksi tersebut dan mendistribusikan jaringan tambahan ke arah bagian tengah dari perineum, yaitu daerah yang paling besar kemungkinannya mengalami laserasi, dengan memberikan sedikit gaya pegas. Tabel 4. Analisis U Mann Whitney pada pertolongan persalinan kala II dengan menggunakan posisi tangan APN dan Varney Ruptur perineum Total U Mann-Whitney Posisi Asym.sig Ruptur Tidak Ruptur U Tangan F % (2-tiled) F % f % APN 14 93,3 1 6,7 15 100 0,550 33,000 Varney 13 86,7 2 13,3 15 100 Total 27 90,0 3 10,0 30

Hasil analisis menggunakan uji Mann Whitney, diperoleh angka signifikansi (nilai p) = 0,550 dan nilai U = 33,000. Karena nilai p > 0,05 dan U h < U t = 56,000, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna kejadian ruptur perineum spontan dengan menggunakan posisi tangan APN dan Varney. Hal ini sesuai dengan teori bahwa ruptur perineum spontan dipengaruhi oleh banyak faktor. Pimpinan persalinan dan posisi melahirkan yang salah menurut sejumlah penelitian merupakan faktor salah satu sebab terjadinya ruptur perineum (Henderson, 2006). PEMBAHASAN 1. Kejadian ruptur perineum spontan pada pertolongan persalinan kala II dengan posisi tangan penolong APN. Berdasarkan hasil penelitian yang digambarkan pada diagram 1 menunjukkan bahwa dari 15 pertolongan persalinan kala II dengan menggunakan posisi tangan APN, sebanyak 14 orang (93,3%) mengalami ruptur perineum spontan dan yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 1 orang (6,7%). Ditinjau dari derajat ruptur perineum, berdasarkan hasil penelitian yang digambarkan diagram 2 menunjukkan bahwa derajat ruptur perineum pada pertolongan persalinan Kala II dengan posisi tangan APN adalah tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 1 orang (6,7%), ruptur perineum derajat I sebanyak 3 orang (20%), ruptur perineum derajat II sebanyak 9 orang (60%), ruptur perineum derajat III sebanyak 2 orang (13,3%) dan tidak ada yang mengalami ruptur perineum derajat IV. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mencegah ruptur perineum spontan pada pertolongan persalinan kala II dengan posisi tangan penolong menurut APN masih belum menunjukkan efektivitas yang signifikan, sedangkan dari segi derajat ruptur, paling banyak yang mengalami ruptur derajat dua. Posisi tangan penolong persalinan kala II dalam mencegah ruptur perineum spontan menurut APN adalah saat kepala bayi membuka vulva (5-6

cm), letakkan kain yang bersih dan kering yang dilipat sepertiga bagian di bawah bokong ibu. Lindungi perineum dengan satu tangan (dibawah kain bersih dan kering), ibu jari pada salah satu sisi perineum dan empat jari pada sisi yang lain dan tangan yang lain pada belakang kepala bayi. Tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap melewati introitus vagina dan perineum (JNPK-KR, 2008). Menurut Varney (2004), menekan perineum akan menyebabkan stress pada perineum dan menghalangi pandangan penolong, maka posisi tangan APN kurang efektif dalam mencegah ruptur perineum karena posisi tangan ini menyebabkan stress pada perineum sehingga mudah terjadi ruptur atau bahkan menyebabkan ruptur yang lebih luas. 2. Kejadian ruptur perineum spontan pada pertolongan persalinan kala II dengan posisi tangan penolong Varney. Hasil penelitian pertolongan persalinan kala II dengan menggunakan posisi tangan Varney, pada diagram 3 menunjukkan bahwa dari 15 orang, sebanyak 13 orang (86,7%) mengalami ruptur perineum spontan dan yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 2 orang (13,3%). Ditinjau dari derajat ruptur perineum, berdasarkan diagram 4 dapat digambarkan bahwa derajat ruptur perineum pada pertolongan persalinan Kala II dengan posisi tangan Varney adalah tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 2 orang (13,3%), ruptur perineum derajat I sebanyak 8 orang (53,3%), ruptur perineum derajat II sebanyak 5 orang (33,3%) dan tidak ada yang mengalami ruptur perineum derajat III maupun derajat IV. Hasil penelitian menunjukkan dalam pencegahan ruptur perineum spontan pada pertolongan persalinan kala II, posisi tangan Varney tidak cukup signifikan, sedangkan ditinjau dari derajat ruptur, paling banyak terjadi ruptur perineum derajat satu. Posisi tangan penolong persalinan kala II dalam mencegah ruptur perineum spontan menurut Varney adalah lindungi kepala bayi dengan menggunakan handuk/duk pada kepala bayi, letakkan ibu jari anda

dipertengahan dari salah satu sisi perineum dengan jari telunjuk / jari tengah di sisi perineum yang berlawanan. Secara perlahan, tekanlah ibu jari dan telunjuk ke arah bawah dan dalam untuk mengendalikan peregangan perineum. Alasan yang dikemukakan adalah menekan perineum akan menyebabkan stress pada perineum, tetapi juga menghalangi pandangan penolong. Gerakan ke bawah dan ke dalam ini melibatkan jaringan yang cukup dalam aksi tersebut dan mendistribusikan jaringan tambahan ke arah bagian tengah dari perineum, yaitu daerah yang paling besar kemungkinannya mengalami laserasi, dengan memberikan sedikit gaya pegas. Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala secara bertahap dan hati-hati dapat mengurangi regangan berlebihan (robekan) pada vagina dan perineum (Varney, 2004). Dari teori diatas, maka posisi tangan Varney dapat mencegah kejadian ruptur perineum spontan atau ruptur perineum dengan derajat yang lebih luas. 3. Efektivitas Posisi Tangan Penolong menurut APN dan Varney dalam Pencegahan Ruptur perineum Spontan. Hasil analisis Univariat menunjukkan bahwa posisi tangan menurut Varney lebih baik dalam mencegah ruptur perineum daripada posisi tangan menurut APN dengan selisih persentase sebesar 6,6 %. Demikian juga ditinjau dari derajat ruptur perineum, posisi tangan menurut Varney dapat mencegah derajat ruptur yang lebih luas daripada posisi tangan APN, yaitu pada posisi tangan Varney paling banyak terjadi ruptur derajat satu dan ruptur derajat dua hanya 33,3%, sedangkan dengan posisi tangan APN paling banyak pada derajat dua (60%). Hasil analisis menggunakan uji Mann Whitney, pada posisi tangan penolong dengan metode APN dan Varney diperoleh angka signifikansi (nilai p) = 0,550 dan nilai U = 33,000. Karena nilai p > 0,05 dan U = 33,000 < U t = 56,000, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna kejadian ruptur perineum spontan dengan menggunakan posisi tangan APN dan Varney.

Berdasarkan hasil penelitian posisi tangan penolong persalinan dalam pencegahan ruptur perineum spontan pada kala II persalinan dengan posisi tangan APN dan Varney menunjukkan bahwa keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap kejadian ruptur perineum spontan, tetapi dari nilai efektivitas posisi tangan Varney lebih efektif dalam mencegah ruptur perineum spontan dibandingkan posisi tangan APN, karena posisi tangan Varney dapat mencegah kejadian ruptur perineum lebih sedikit dengan selisih 6,6% dengan derajat ruptur yang lebih ringan dari pada posisi tangan APN. Hal ini sesuai dengan teori bahwa ruptur perineum spontan dipengaruhi oleh banyak faktor. Pimpinan persalinan dan posisi melahirkan yang salah menurut sejumlah penelitian merupakan faktor salah satu sebab terjadinya ruptur perineum (Henderson, 2006). Kerjasama dengan ibu dan penggunaan perasat manual yang tepat dapat mengatur kecepatan kelahiran bayi dan mencegah laserasi. Bimbing ibu untuk meneran dan beristirahat atau bernafas dengan cepat pada waktunya (JNPK-KR, 2008). Harus dilakukan cara-cara yang telah direncanakan untuk memungkinkan lahirnya kepala dengan pelanpelan, dan sedikit demi sedikit untuk mengurangi terjadinya laserasi. Pada awal persalinan kala dua, ibu harus mengejan setiap kali ada kontraksi untuk mempercepat kemajuan persalinan. Akan tetapi pada kelahiran kepala, pengeluaran kepala yang terlalu cepat dapat dihambat dengan cara ibu menarik nafas dalam dan cepat dengan mulut terbuka pada saat ada kontraksi (Oxorn & Forte, 2010). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa manuver tangan dalam pertolongan persalinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses persalinan. Dalam manuver tangan yang dilakukan masing-masing mempunyai alasan dan keuntungan (Sulistyawati & Nugraheni, 2010). Manuver tangan yang dilakukan bertujuan untuk efek keamanan, kelahiran bayi yang tidak mencederai, membantu usaha ibu dalam melahirkan bayi dengan cedera yang minimal bagi ibu, memberikan rasa aman dan terkontrol bagi penolong persalinan dari terlepasnya bayi dari tangan selama proses persalinan (Varney, 2004).

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 orang responden, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pertolongan persalinan kala II dengan menggunakan posisi tangan APN dalam pencegahan ruptur perineum spontan, sebagian besar masih terjadi ruptur, yaitu sebanyak 93,3% dengan derajat ruptur pada derajat II (60%). 2. Pertolongan persalinan kala II dengan menggunakan posisi tangan Varney dalam pencegahan ruptur perineum spontan, sebagian besar masih terjadi ruptur, yaitu sebanyak 86,7% dengan derajat ruptur pada derajat I (53,3%). 3. Tidak ada perbedaan bermakna pada kejadian ruptur perineum spontan dengan menggunakan posisi tangan APN maupun Varney, tetapi posisi tangan Varney lebih baik dalam mencegah ruptur dengan selisih persentase 6,6% dengan derajat ruptur lebih kecil daripada posisi tangan APN. DAFTAR PUSTAKA JNPK-KR, (2008). Pelatihan klinik asuhan persalinan normal. Jakarta. JNPK-KR Departemen Kesesehatan Republik Indonesia. Saifuddin, A.B, Rachimhadi, T. & Wikjosastro,G.H. (2009), Ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo. Ed 4, Cet 2. Jakarta. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sulistyawati, A & Nugraheny, E. (2010).Asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Jakarta. Salemba Medika.