Oleh : Dimas Eko Saputro. Pembimbing : Dr. Sayekti, M.Pd ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF THERAPY UNTUK MENGATASI KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN TEKNIK KONSELING INDIVIDU UNTUK MENGATASI KECANDUAN GAME ONLINE ANAK KELAS VIII D MTsN ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM :

KONSELING INDIVIDUALUNTUK PENGENTASAN

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. yang modern ini handphone dapat di jadikan untuk hal-hal yang bersifat

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PADA SISWA. (Studi Kasus Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah di SMP Muhammadiyah 1. Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang berdaya guna dimaksudkan untuk mencapai tujuan pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil akhir dari pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Layanan Bimbingan Siswa (Studi Kasus)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI PENDEKATAN KONSELING REALITA PADA SISWA KELAS VII Di MTS NU UNGARAN. Oleh M. Andi Setiawan, M.

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

JURNAL PENELITIAN PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGATASI KEBIASAAN MEROKOK PADA 4 SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 17 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tatang, Ilmu Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2012, hlm.13. Ibid., hlm.15.

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Siswa Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah Kota Gorontalo atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III MOTODELOGI PENELITIAN. menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan

IMPLEMENTASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM EKSTRAKURIKULER TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian berita yang diketahui di media cetak atau media

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anita Novianti, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. semua peristiwa itu aktivitas menyimak terjadi. Dalam mengikuti pendidikan. peristiwa ini keterampilan menyimak mutlak diperlukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya.

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak sekali kita ditemukan kasus dimana remaja laki-laki,

BAB I PENDAHULUAN. maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari. dari berbagai media elektronik, cetak, dan lingkungan.

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan metode merupakan hal yang sangat penting, apalagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. siswa tentang penyalahgunaan HP dan Motor. Pada sub bab selanjutnya pun akan

( Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII SMP Negeri 12 Surakarta )

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (PTK pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun 2012 / 2013)

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangkan

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sistem pendidikan di Indonesia telah menetapkan kurikulum

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

JURNAL. Oleh: EFI IDA RIANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Atrup, M.Pd.,MM. 2. Risaniatin Ningsih, S.Pd.M.Psi

PERAN KONSELOR DAN FASILITAS BK SEBAGAI MEDIA UNTUK MENGUBAH PERILAKU MENYIMPANG SISWA KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. bahwa banyaknya siswa di beberapa instansi yang berupa sekolah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap laju pendidikan di sekolah-sekolah, terutama di tingkat SMP dan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan

Rohmat Setiawan. Nim : Pembimbing : Dr. Sayekti.M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini

I. PENDAHULUAN. norma yang berlaku di masyarakat ataukah tidak. faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Sebagai pengajar dan

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan adalah deskriptif. Dikatakan demikian karena penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. tingkat tinggi, sedang, maupun rendah. Masalah (problem) didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : Endah Puji Astuti A

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan Belajar Siswa, (Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011), 2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun (Suryanah, 1996). Menurut Havighurst salah satu tugas dan perkembangan. tersebut adalah melalui pendidikan formal di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib sekolah bagi semua pihak yang terkait bagi guru, tenaga

BAB I PENDAHULUAN. jauh (SLJJ). Konteks ini dimaksudkan bagi setiap pribadi yang. Jika tak bisa percaya pada pasangan akan berdampak pada kondisi

Oleh: Suyanti. Kata kunci : Layanan Informasi, Penyimpangan perilaku, Studi kasus.

PROPOSAL PENELITIAN. Nama : NPM : Fak/Prodi : Ilmu Pendidikan/Bimbingan dan Konseling Judul :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan banyak menghadapi masalah-masalah dalam menjual produk

IMPLEMENTASI STRATEGI GO TO YOUR POST UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

KONSEP BEHAVIORAL THERAPY DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA TERISOLIR. Dyesi Kumalasari

BAB I PENDAHULUAN. dilalui setiap individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK UNTUK MEMINIMALISIR PENGGUNAAN HANDPHONE PADA JAM PEMBELAJARAN 3 SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Dimas Eko Saputro Pembimbing : Dr. Sayekti, M.Pd ABSTRAK Dimas Eko Saputro. 11500090. PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK UNTUK MEMINIMALISIR PENGGUNAAN HANDPHONE PADA JAM PEMBELAJARAN 3 SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Agustus 2015. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana efektivitas konseling behavioristik untuk mengatasi penggunaan handphone pada jam pembelajaran 3 siswa kelas VIII di SMP N 1 Teras Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2014/2015 Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Teras Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan paradikma penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Teknik observasi bertujuan untuk mengetahui secara langsung efektivitas konseling behavioristikuntuk mengatasi penggunaan handphone pada jam pembelajaran ; wawancara untuk mengetahui latar belakang penyebab dan seberapa jauh hasil pemberian layanan konseling behavioristik yang telah diterapkan. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah peserta didik kelas VIII SMP N 1 Teras Boyolali yang berjumlah 3 siswa. Keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik, sedang untuk menganalisis datanya digunakan deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa anak didik setelah pemberian konseling behavioristik selama satu bulan, ada perubahan kearah yang lebih baik, terbukti dengan berkurangnya menggunakan handphone pada jam pembelajaran. Kata kunci : Teori behavioristik, penggunaan handphone.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tantangan dunia pendidikan adalah etika, etika moral seorang siswa, hal ini tercermin dari ditemukannya beberapa handphone siswa yang berisikan video porno, hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran siswa akan moral. Kini dunia handphone adalah dunia untuk berkomunikasi, berbagi, mencipta dan menghibur dengan suara, tulisan, gambar, musik dan video. Disamping harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berbagai fitur handphone juga diberikan sebagai penunjang majunya teknologi.namun terkadang juga handphone dapat mengganggu atau memiliki beberapa hal negatif diantaranya tempat untuk menyimpan gambar-gambar porno,atau menggunakan handphone saat tengah diadakan proses belajar yang dapat mengganggu siswa atau perhatian dan minat mereka dalam belajar menjadi berkurang di karenakan mereka lebih sibuk untuk saling berkiriman pesan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk mengambil judul penelitian sebagai berikut : Penerapan Teori Behavioristik Untuk Meminimalisir Penggunaan Handphone Pada Jam Pembelajaran 3 Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan observasi awal kebanyakan siswa ke sekolah membawa handphone. 2. Pihak sekolah kurang tegas dalam menertibkan siswanya untuk tidak membawa handphone ke sekolah. 3. Akibat siswa membawa handphone di sekolah maka akan mempunyai masalah. Perumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas dalam penelitian ini maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana efektifitas penerapan teori Behavioristik untuk meminimalisir penggunaan HP pada jam pembelajaran siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali?. Tujuan Penelitian Tujuan yang di harapkan dalam penelitian ini oleh penulis adalah Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh handphone terhadap perilaku dalam jam pembelajaran pada 3 siswa kelas VIII di SMP 1 Teras Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan saran bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang bimbingan dan konseling. 2. Manfaat praktis a. Bagi Sekolah menjadi acuan sekolah dalam memperbaiki motivasi belajar siswasiswanya. b. Bagi Guru BK meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai guru disekolah formal, menghadapi kondisi para remaja yang sudah tidak dapat dipisahkan dari perangkat handphone. c. Bagi Siswa menambah pengetahuan siswa tentang kegunaan handphone serta dapat menggunakannya dengan sebaik-baiknya.

KERANGKA TEORITIS Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Penggunaan HP Handphone adalah salah satu alat telekomunikasi yang didalamnya terdapat fasilitas seperti ; SMS, MP3, Video, Kamera, Record sehingga handphone menjadi alat multimedia. Handphone teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi.dan pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP.Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983.Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros. 2. Tinjauan Tentang Teori Behavioristik a. Pengertian Teori Behavioristik Menurut Pavlov dalam Sayekti ( 2002 : 79 ) sejak zaman dulu tingkah laku manusia banyak dipelajari oleh ilmu ilmu sosial untuk memahami, meramalkan dan mengontrol tingkah laku manusia tersebut. Kemudian timbul bacaan yang membicarakan tentang tingkah laku menyimpang dan dibutuhkanya cara pemecahanya.inilah yang diteliti oleh behavior therapy dan kemudian dikembangkan dan memberikan hasil yang memuaskan. Teori ini merupakan pendekatan yang benar benar baru.eksperimen Pavlov dengan classical conditioning memberikan pengaruh besar sekali terhadap teori ini. Pavlov mengungkapkan berbagai kegunaan teori dan tekniknya dalam memecahkan masalah tingkah laku abnormal, seperti histeris, obsesional,nerosis dan paranoid. b. Behaviroristik Menurut Sayekti ( 2002 : 80 ) yang dipakai oleh behavior therapy adalah belajar. Belajar yang dimaksud di sini adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan bukan karena kematangan.teori belajar yang dipakai dalam pendekatan ini sebagai aplikasi dari percobaan percobaan tingkah laku dalam laboratorium. Para ahli barasumsi bahwa seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar,dan juga tingkah laku tersebut dapat diubah dengan menggunakan prinsip prinsip belajar. Manusia mempunyai dorongan fisik, melalui sosial learning terbentuk motif,yang dengan motif ini individu didorong untuk mencapai tujuan. c. Tujuan Behavior Therapy Menurut Sofyan S ( 2004 : 70 ) tujuan konseling behavioral adalah membantu klien untuk membuang responrespon yang lama yang merusak diri,dan mempelajari responrespon yang baru yang lebih sehat.untuk memperoleh perilaku baru,mengeleminasi perilaku yang maladaptive dan memperkuat serta mempertahankan perilaku yang diinginkan. d. Teknik yang digunakan Beberapa teknik yang bisa digunakan dalam behavior terapi adalah :Covert

sensitization, Digunakan untuk merawat tingkahlaku yang menyenangkan Klien tetapi menyimpang, seperti homosex, alcoholism.caranya belajar rilexs dan diminta membayangkan tingkah laku yang disenangi. Kemudian di saat itu diminta membayangkan sesuatu yang tidak menyenangkan dirinya. Kerangka Berpikir Penyalahgunaan Handphone pada saat jam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menyebabkan anak tersebut mengalami berbagai macam perubahan tingkah laku baik pada diri sendiri,keluarga maupun lingkungan sosialnya. METODE PENELITIAN Tempat Penelitian : SMP Negeri 1 Teras Boyolali Waktu Penelitian : Bulan Februari 2015 Bentuk Penelitian Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis tentang penelitian ini. Adalah Konseling Behavioristik untuk meminimalisir penggunaan HP pada saat jam pembelajaran kelas VIII mengikuti paradigma penelitian deskriptif kualitatif. Strategi Penelitian Strategi penelitian sangat tergantung pada hasil konseling Behavioristik dan peneliti terjun langsung atau melakukan observasi partisipatif, karena dalam eksplorasi kasus ternyata ada 3 siswa yang termasuk kategori mengoperasikan HP pada saat jam pembelajaran. Sumber Data Sumber data yang dipergukanan dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan masalah penelitian. Masalah yang dikaji adalah tentang mencegah penggunaan HP pada saat jam pembelajaran,melalui konseling Behavioristik, maka sumber data yang digunakan adalah: 1. Data Primer Siswa melalui wawancara, observasi. 2. Data sekunder Dokumen wali kelas, Guru BK melalui wawancara. HASIL PENELITIAN Temuan Studi yang di Sekolah dan di Lapangan Kondisi Realitas Anak di Sekolah Dari hasil pengamatan guru BK maupun wali kelas diperoleh data bahwa ada 3 siswa yang ber kebiasaan mengoperasikan HP pada saat jam pembelajaran. Kajian Teori Yang Dihubungkan Dengan Studi Di Lapangan Upaya bimbingan dan konseling siswa lebih lanjut Dari hasil pengamatan terhadap data peserta didik yang gemar menggunakan handphone pada jam pembelajaran, ditemukan beberapa kondisi yang perlu ditindaklanjuti demi penuntasa permasalahan siswa yang terkait dengan menggunakan handphone, antara lain: 1) Meningkatkan kumunikasi antara guru,dengan siswa. Hal ini perlu dilakukan agar siswa mendapatkan perlakuan yang sama di kelas maupun di sekolah. 2) Mengedepankan komunikasi dengan siswa setiap kali menemui permasalahan. 3) Siswa di harapkan sering bertanya atau bertukar pikiran dengan guru BK tentang permasalahan yang ada di sekolah.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara maupun dokumentasi yang kemudian hasil penelitian tersebut di analisis, maka dapat disimpulkan bahwa: sebelum diberikan konseling behavior siswa mengoperasikan HP setiap jam pembelajaran berlangsung, siswa tidak memperhatikan pelajaran, nilai akademik kurang maksimal, sulit berkonsentrasi terhadap pelajaran. Setelah di konseling melalui behavior terapi selama satu bulan, maka ada perubahan kearah yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Alisyahbana, Iskandar. 1973. Teknologi dan perkembangannya. Jakarta: Yayasan Idayu. Moleong, LJ, 2004. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nana Saodih, 2010. Bimbingan & Konseling dalam praktek. Bandung : Maestro Sayekti, 2002. Berbagai pendekatan dalam Konseling. Surakarta: Universitas Slamet Riyadi. Saran-saran Agar apa yang telah dilakukan oleh peneliti terus menuju kearah perbaikan yang lebih baik lagi dan mengurangi siswa yang mengoperasikan HP pada saat jam pembelajaran berlangsung maka disarankan: 1. Kepada Wali Kelas Lebih peka terhadap siswa yang berperilaku menyimpang pada saat jam pembelajaran berlangsung. 2. Kepada Guru Bimbingan Konseling a. Berinovasi dalam penanganan permasalahan siswa dengan treatment-treatmen yang kreatif. b. Diadakan razia pada saat jam pembelajaran berlangsung. c. Melakukan tindakan pencegahan lebih awal sebelum permasalahan siswa berkembang lebih jauh lagi. 3. Kepada Peserta Didik a. Saat jam pembelajaran berlangsung janganlah mengoperasikan HP. b. Kita tidak bisa menahan laju teknologi, tapi kita bisa memanfaatkan teknologi untuk meringankan pekerjaan kita. Bukan kita yang diperbudak olehnya.