BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana. yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan tersebut, juga mempengaruhi aktivitas bisnis suatu badan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. asas kekeluargaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan membahas lebih jauh mengenai pengaruh Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen persediaan (inventory management) yang baik. merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemerintahan yang baik (good governance) berarti kepemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jasa keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam roda

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank (Fifke:2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dana tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan modal sendiri atau

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan karyawan tidak dapat diabaikan dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia seperti negara berkembang lainnya, sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menyalurkan kredit ke masyarakat mulai berubah tidak lama sejak

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN

(Studi Kasus pada PT. Asia Tritunggal Jaya Tasikmalaya) Oleh : ARWANI SURI ( ) Dibawah Bimbingan:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa setelah mengalami perubahan dari Rumah Tangga Alamiah (naturalwirtschaft) yang bergerak menuju Rumah Tangga Uang (goldenwirtschaft), maka sistem perekonomian akhirnya mencapai apa yang disebut Rumah Tangga Kredit (creditwirtschaft) dimana dalam perekonomian seperti itu kredit akan mengambil alih sebagian fungsi uang karena hampir segala hal dilakukan dengan kredit. (Komaruddin, 2001). Maka dengan demikian, keberadaan bank merupakan hal yang penting dalam dunia usaha karena bank merupakan suatu perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki fungsi utama yaitu sebagai perantara antara masyarakat kelebihan dana dengan masyarakat kekurangan dana, maka usaha pokok yang dilaksanakan bank adalah kegiatan kegiatan pada sektor perkreditan atau penyaluran dana. Sehingga secara otomatis pendapatan bank terbesar berasal dari sektor perkreditannya. Semakin tinggi volume perkreditannya, maka 1

2 semakin besar pula kemungkinan suatu bank untuk memperoleh laba atau profit. Dan sama seperti badan usaha lainnya, tujuan utama didirikannya suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas maksimum, maka dari itu diperlukan pengelolaan perbankan secara professional terutama di sektor perkreditannya. Dengan dilakukannya pengelolaan kredit yang baik, diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan profitabilitas bank, yang juga akan menunjukan kinerja baik perbankan. Dalam hal ini diperlukan suatu manajemen kredit yang merupakan yang merupakan pengelolaan kredit yang baik mulai dari perencanaan jumlah kredit, penentuan suku bunga, prosedur pemberian kredit, analisis pemberian kredit, sampai pada pengendalian dan pengawasan kredit macet. (Kasmir, 2002) Sesuai dengan Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, ditegaskan bahwa kredit yang diberikan bank mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat. Jika resiko tersebut terjadi akan mengakibatkan kredit tidak dapat ditagih dan mengakibatkan kerugian yang harus ditanggung oleh bank. Kemungkinan suatu kredit mengalami kemacetan akan selalu ada dan hal ini tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, namun dapat diminimalisasi atau dapat juga dilakukan penyelamatan agar kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu besar. (Kasmir, 2002)

3 Sesuai dengan SK Direksi Bank Indonesia No. 27/ 162/ KEP/ DIR tertanggal 31 Maret 2005, bahwa manajemen perkreditan dalam struktur organisasi suatu bank mencakup prinsip kehati hatian dalam pemberian kredit, organisasi dan pejabat yang berhak memberikan kredit, proses dan prosedur dalam pemberian kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, pengendalian dan pengawasan kredit, serta penyelesaian kredit bermasalah. (Kuncoro, 2006) Dalam melakukan aktivitasnya, manajemen perusahaan memerlukan alat bantu yang dapat memudahkannya untuk mengelola perusahaan. Salah satu alat yang dapat digunakan manajemen untuk mempermudah aktivitasnya adalah penerapan sistem akuntansi. Sistem akuntansi adalah salah satu sistem informasi diantara berbagai sistem informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sebagai suatu bangunan sistem informasi, sistem akuntansi memiliki enam blok bangunan yaitu; blok masukan, model, keluaran, teknologi, basis data dan pengendalian. Blok pengendalian merupakan perlindungan terhadap semua sistem informasi dari bencana dan ancaman, seperti bencana alam, kecurangan, kesalahan, ketidakefisienan ataupun hal lainnya yang mengakibatkan terciptanya informasi yang menyesatkan bagi manajemen maupun pengguna lainnya. (Mulyadi, 2001) Pengendalian internal merupakan bagian integral dari suatu sistem informasi akuntansi. Pengendalian internal itu sendiri adalah suatu

4 proses yang dijalankan untuk dewan komisaris, manajemen dan personel lain dalam perusahaan, yang di desain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang dipenuhinya tujuan pengendalian. Adapun kriteria dari pengendalian internal, yaitu; (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi dan (c) keputusan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (IAI, 2001 : SA 319.2) Dengan demikian adanya sistem pengendalian internal terhadap prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh suatu bank, tetap tidak dapat menghilangkan adanya resiko kredit bermasalah (kredit macet), melainkan hanya salah satu upaya bank untuk meminimalisasi terjadinya kredit bermasalah tersebut. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai : EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT. 1.2 Identifikasi Masalah Kegiatan pemberian kredit pada masyarakat merupakan sumber pendapatan yang berupa bunga yang terbesar bagi suatu bank. Oleh karena itu, keputusan untuk memberikan kredit kepada para calon debitur harus dilakukan secara cermat dan teliti. Kredit yang diberikan pada debitur yang tidak dapat bersikap kooperatif dengan bank untuk melunasi pinjamannya, berpotensi menjadi kredit bermasalah (kredit

5 macet). Dengan demikian aktivitas pengendalian sangat diperlukan dalam pelaksanaan prosedur pemberian kredit, dan jika hal tersebut telah dapat dijalankan dengan baik maka pemberian kredit dapat menjadi lebih efektif dan kredit bermasalah dapat dihindari. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis mengidentifikasi pokok pembahasan masalah adalah sebagai berikut : Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian internal atas prosedur pemberian kredit pada PT. BPR X cabang Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalahan tersebut di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam mengevaluasi sistem pengendalian internal terhadap prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. BPR X cabang Bandung sebagai bahan penulisan laporan tugas akhir. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah PT. BPR X tersebut telah melakukan sistem pengendalian internal yang memadai atas prosedur pemberian kredit yang dilakukannya.

6 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna bagi: Bagi penulis Diharapkan untuk dapat mengetahui lebih jauh peranan system pengendalian internal terhadap prosedur pemberian kredit perbankan, khususnya yang dilakukan oleh PT. BPR X cabang Bandung. Bagi perusahaan Diharapkan dapat menjadi masukan dalam merancang suatu pengendalian internal yang memadai pada prosedur pemberian kredit. Bagi peneliti lain Diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih mendalam, serta memberikan solusi yang tepat pada pokok permasalahan yang diteliti. 1.5 Rerangka Pemikiran Sebagaimana telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, bahwa hidup atau matinya suatu bank bisa bermula dari kredit yang disalurkannya kepada masyarakat. Manajemen perkreditan bank adalah suatu hal yang penting untuk mengoptimalkan kinerja bank untuk memaksimalkan profit atas sektor perkreditannya. Dengan

7 kata lain manajemen perkreditan perbankan adalah manajemen piutang pada perusahaan umum. Agar kredit yang diberikan oleh bank dapat mencapai hasil dan sasaran yang diinginkan, perlu diadakan pengelolaan yang baik terhadap piutang atau kreditnya. Dari semua fungsi manajemen dalam perbankan, fungsi yang dilakukan sepenuhnya adalah pengendalian (pengawasan). Walaupun krisis yang terjadi di Amerika sedikit banyak telah mempengaruhi perekonomian Indonesia, dimana tingkat suku bunga pinjaman/ kredit meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Namun berdasarkan hasil survey perbankan pada triwulan III tahun 2008 permintaan terhadap kredit baru mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, peningkatan tersebut didominasi oleh kredit modal kerja diikuti kredit konsumsi untuk pembelian kendaraan bermotor. (Bank Indonesia, 2008) Gejolak suku bunga dan inflasi menjadi dua faktor penting yang mempengaruhi aktivitas penyaluran kredit. Keduanya tidak hanya mendorong suku bunga kredit, tapi juga membuat risiko kredit macet menjadi besar. Tetapi dalam kondisi seperti ini, kegiatan kredit perbankan harus tetap berlangsung. Sistem informasi akuntansi keuangan menghasilkan informasi tentang prestasi perusahaan untuk digunakan oleh pihak internal dan eksternal perusahaan. Biasanya informasi ini disajikan dalam

8 bentuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Laporan keuangan tersebut harus berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (generally accepted accounting principles/ GAAP) atau di Indonesia dikenal sebagai Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Sedangkan sistem informasi akuntansi manajemen selain menghasilkan informasi keuangan, juga menghasilkan laporan-laporan, dan analisis-analisis yang lain, yang disusun sesuai dengan kebutuhan internal perusahaan. Setiap sistem, termasuk sistem informasi akuntansi, memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta pengendalian operasi. Pengendalian di dalam suatu perusahaan dikenal dengan pengendalian internal. COSO report (1992:3) dan oleh IAI diadopsi kedalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) mengemukakan pengertian pengendalian internal sebagai berikut: Internal control is a process, affected by entity s board of directors, management and other personel, designed to provide reasonable. assurance regarding the achievement of objectifes in the following catagories: reliability of financial reporting, compliance with aplicable laws and regulation, and effectiveness and efficiency of operation. Agar pihak manajemen perusahaan mempunyai keyakinan yang memadai bahwa pengendalian internal perusahaan telah berjalan efektif dan efisien sebagaimana mestinya, maka perlu dilakukan

9 suatu penilaian dan evaluasi yang dikenal dengan kegiatan pemeriksaan (audit). Hal ini dikemukakan oleh Wilkinson dkk. (1996), sebagai berikut : Audits are examination perform to assess an evaluate an activity or object, such as wether the internal control implemented in to the accounting information system (AIS) are working as prescribed by management or wether the information processing function needs improvement. Seperti halnya PT. BPR X yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat, meski tergolong sebgai perusahaan yang baru tumbuh dan berkembang, kini memiliki tingkat pertumbuhan kredit yang tinggi dengan jumlah nasabah tabungan seperti layaknya bank umum dan yang tentunya jumlah tersebut melebihi BPR lainnya. (Info Bank, Des 2008) Uraian diatas menunjukkan bahwa pengelolaan pemberian perkreditan yang baik dapat mencegah timbulnya kredit bermasalah. Hal ini penting, karena jika kredit yang diberikan macet merupakan kerugian yang harus ditanggung oleh bank yang bersangkutan. Pengelolaan bank profesional melalui peningkatan kualitas pengelolaan kredit sudah menjadi sebuah tuntutan yang harus dipenuhi. Hal ini terkait dengan efektifitas kinerja suatu bank, karena dengan semakin efektif suatu operasi bank, maka akan semakin tinggi pula profitabilitasnya.

10 1.6 Metoda Penelitian Metoda penelitian yang penulis gunakan adalah metoda deskriptif analitis. Metoda deskriptif analitis adalah suatu metoda penelitian dengan mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, dan berdasarkan data data tersebut disusun suatu gambaran yang sistematis dan akurat mengenai obek penelitia yang kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi. (Sekaran, 2003) Tujuannya untuk menggambarkan, memaparkan dan melaporkan suatu fakta, peristiwa dan gejala yang ada pada waktu penelitian dilakukan dengan jalan mengumpulkan, mengedarkan dan menganalisis data yang diperoleh pada lokasi penelitian yang selanjutnya membuat kesimpulan dan rekomendasi. Penulis mengumpulkan data dan informasi dari teori maupun praktek yang sesuai dan mendukung penelitian skripsi ini, melalui : 1 Penelitian kepustakaan Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari literatur literatur, catatan catatan kuliah dan sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2 Penelitian lapangan Merupakan suatu cara memperoleh data secara primer dengan mengadakan peninjauan langsung ke perusahaan yang diteliti.

11 Prosedur prosedur yang digunakan untuk memperoleh data primer tersebut adalah : Observasi Penulis melakukan peninjauan dan pengamatan secara langsung atas kegiatan kegiatan di perusahaan yang berkaitan dengan topik penelitian. Wawancara Penulis melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak- pihak yang berwenang dalam perusahaan untuk memperoleh data dan informasi berkaitan dengan topik penelitian Dokumentasi Pengumpulan dan penelitian dokumen dokumen perusahaan yang diperlukan sehubungan dengan topik penelitian. 1.7 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dilakukan sebagai tujuan untuk dilakukannya evaluasi sistem pengendalian internal atas pemberian kredit pada Bank Perkreditan Rakyat yaitu di salah satu unit cabang Bandung PT. BPR X yang berlokasi di Jalan Setiabudi, Bandung. Waktu penelitian mulai dilakukan bulan Januari sampai dengan selesai.