BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis regresi berganda dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Kesempatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG PAKAIAN WANITA DI PASAR KOTA TANJUNG MORAWA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sum, kurtosis dan skewness atau kemencengan distribusi (Ghozali, 2011). Variabel

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Corporate Governance Perception Index (CGPI) periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data yang digunakan dalam model analisis regresi berganda dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Kesempatan Investasi, Ukuran Perusahaan terhadap Indeks Corporate Governance dengan faktor regulasi sebagai variabel moderating. Berikut akan dijelaskan hasil penelitian dalam skripsi kali ini. 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bemaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2007: 142). Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, dan minimum. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Indeks 36 59.16 91.42 78.4269 6.98717 KI 36 -.05.76.2461.18576 SIZE 36 10.62 17.98 15.2069 1.66814 Valid N (listwise) 36 Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa variabel Indeks Good Corporate Governance perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 78.4269 47

dengan nilai minimum sebesar 59.16 dan maximum 91.42. Standar deviasi sebesar 6.98717 menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata indeks corporate governance adalah peningkatan maksimum yang mungkin adalah +6.98717 sedangkan penurunan nilai rata-rata indeks corporate governance yang mungkin adalah -6.98717. Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa variabel Kesempatan Investasi (Growth) memiliki rata-rata sebesar 0.2461 dengan nilai minimum sebesar -0.05 dan nilai maksimum sebesar 0.76. Besarnya standar deviasi adalah 0.18576 yang berarti bahwa peningkatan maksimum yang mungkin terjadi dalam kesempatan investasi adalah +0.18576 sedangkan penurunan nilai rata-rata variabel kesempatan investasi yang mungkin terjadi adalah -0.18576. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa variabel SIZE yaitu ukuran perusahaan memiliki rata-rata sebesar 15.2069 dengan nilai minimum 10.63 dan nilai maksimum 17.98. Standar deviasi ukuran perusahaan yaitu 1.66814 yang berarti adalah rata-rata kenaikan variabel ukuran perusahaan yang mungkin terjadi adalah +1.66814 sedangkan penurunan yang mungkin terjadi adalah sebesar - 1.66814. Tabel 4.2 Faktor_regulasi Frequency Percent Valid.00 19 52.8 1.00 17 47.2 Total 36 100.0 48

Berdasarkan tabel frekuensi 4.2 diatas diketahui bahwa perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam pemeringkatan Good Corporate Governance, perusahaan yang termasuk dalam kategori Bank dan BUMN adalah sebanyak 17 perusahaan atau sebanyak 47.2% sedangkan kategori Non-Bank dan Non-BUMN adalah sebanyak 19 perusahaan atau sebanyak 52.8%. 4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik Pengujian hipoteisi dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda. Uji ini terdiri atas uji normalitas data, uji otokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas. 4.2.1 Hasil Uji Normalitas Data Uji normalitas data dengan dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal propability plot. Sedangkan dalam analisis statistik dilakukan dengan alat uji Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signigikansi lebih besar dari 0.05 maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05 maka distribusi data adalah tidak normal. 49

1. Terhadap variabel dependen Indeks Kesempatan Investasi Gambar 4.1 Grafik Histogram KI 20 15 Frequency 10 5 0-0.20 0.00 0.20 KI 0.40 0.60 0.80 Mean =0.25 Std. Dev. =0.186 N =36 Pada gambar 4.1, pada grafik histogram telah menujukkan pola distribusi normal. Ditandai dengan garis yang tidak terlalu mengarah ke kiri dan tidak terlalu mengarah ke kanan. Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KI N 36 Normal Parameters(a,b) Mean.2461 Std. Deviation.18576 Most Extreme Differences Absolute.211 Positive.211 Negative -.143 Kolmogorov-Smirnov Z 1.266 Asymp. Sig. (2-tailed).081 a Test distribution is Normal. Pada tabel 4.7, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen dan variabel dependen Kesempatan Investasi (KI) menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil 50

signifikansinya adalah 0.081. Hasil signifikansinya di atas nilai 0.05 dengan kata lain variabel kesempatan investasi berdistribusi normal. Selain itu, gambar 4.2 pada grafik normal plot dengan menggunakan P-P Plot terlihat bahwa titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Yang menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Gambar 4.2 Normal P-P Plot Normal P-P Plot of KI 1.0 Expected Cum Prob 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 51

2. Terhadap Variabel dependen Ukuran Perusahaan Gambar 4.3 Grafik Histogram Size 12.5 10.0 Frequency 7.5 5.0 2.5 Mean =15.21 Std. Dev. =1.668 N =36 0.0 10.00 12.00 14.00 SIZE 16.00 18.00 Pada gambar 4.3 grafik histogram telah menunjukkan pola distribusi normal. Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SIZE N 36 Normal Mean Parameters(a,b) 15.2069 Std. Deviation 1.66814 Most Extreme Absolute Differences.097 Positive.062 Negative -.097 Kolmogorov-Smirnov Z.581 Asymp. Sig. (2-tailed).888 a Test distribution is Normal. 52

Pada tabel 4.8, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen dan variabel dependen Ukuran Perusahaan (SIZE) menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansinya adalah 0.888. Hasil signifikansinya di atas nilai 0.05 dengan kata lain variabel ukuran perusahaan berdistribusi normal. Oleh karena itu bisa diartikan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Selain itu, gambar 4.4, pada grafik normal plot terhadap ukuran perusahaan (SIZE) dengan menggunakan P-P Plot terlihat bahwa titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Yang menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Gambar 4.4 Normal P-P Plot of SIZE 1.0 0.8 Expected Cum Prob 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 53

3. Terhadap Faktor Regulasi sebagai variabel moderating Faktor Regulasi 30 20 Frequency 10 0-0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 Mean =0.47 Std. Dev. =0.506 N =36 Faktor_regulasi Gambar 4.5 Pada gambar 4.5 grafik histogram telah menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal yang ditandai dengan garis yang tidak terlalu menceng ke kiri dan tidak terlalu ke kanan. 4.2.2 Hasil Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan dengan menghitung nilai variance inflation factor (VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa, korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir (Gujarati, 2007). Dari tabel 4.9 bisa disimpulkan bahwa VIF yang diperoleh dari variabel kesempatan investasi (KI) adalah 1.018 dimana variabel ini tidak mengalami masalah multikolinear karena berada di bawah 10. 54

Tabel 4.5 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics Std. Tolera B Error Beta nce VIF 1 (Constant) 44.394 8.471 5.241.000 KI -9.732 4.878 -.259-1.995.055.983 1.018 SIZE 2.320.568.554 4.089.000.900 1.111 Faktor_regulasi 2.418 1.883.175 1.284.208.887 1.127 a Dependent Variable: Indeks Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) memiliki nilai VIF sebesar 1.111. Sedangkan variabel faktor regulasi memiliki nilai VIF sebesar 1.127. Dari tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa variabel yang terdapat di dalam penelitian ini tidak mengalami masalah multikolinearitas. Dan pengujian model 1 ini, merupakan hasil pengujian tanpa variabel interaksi dan hasilnya adalah tidak menunjukkan adanya VIF yang melebihi dari 10. Pada model ini tidak memasukkan variabel interaksi dikarenakan jika menggunakan variabel interaksi, terjadi kekacauan yang akan merubah nilai VIF. Dan juga mengindikasikan bahwa model ini juga merupakan model regresi yang baik. 55

4.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas MODEL Tabel 4.6 Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Std. Error Beta B Std. Error B 1 (Constant) 3.929 5.581.704.487 KI 4.058 3.354.254 1.210.236 SIZE -.066.380 -.037 -.173.864 Faktor_regulasi -14.088 11.721-2.401-1.202.239 KI#_FR -4.693 6.115 -.240 -.767.449 SIZE#_FR.948.742 2.559 1.278.211 a Dependent Variable: absresid Uji Heterokedastisitas terjadi karena varians yang ditimbulkan oleh variabel pengganggu tidak konstan untuk semua variabel penjelas. Uji heteroskedastisitas pada penelitian kali ini dilakukan dengan menggunakan uji Glesjer, dimana akan dilakukan residual terlebih dahulu. Dengan menggunakan uji Glejser, nilai absolut residual diregresikan pada tiap-tiap variabel independen. Masalah heterokedastisitas terjadi jika ada variabel yang secara statistik signifikan. Setelah dilakukan residual, di dapat hasil seperti yang terdapat di tabel 4.10. Variabel kesempatan investasi memiliki siginifikansi 0.487. Variabel ukuran perusahaan memiliki signifikansi sebesar 0.236. Variabel faktor regulasi memiliki nilai signifikansi sebesar 0.239. Sedangkan variabel interaksi faktor regulasi terhadap kesempatan investasi memiliki nilai signifikansi sebesar 0.449. Dan variabel interaksi faktor regulasi terhadap ukuran perusahaan memiliki nilai 56

sebesar 0.211. Dari hasil penelitian ini, bisa disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas antar variabel-variabel. 4.2.4 Hasil Uji Otokorelasi Uji Otokorelasi dilakukan dengan menghitung nilai Durbin-Watson d statistics. Korelasi serial dalam residual tidak terjadi jika nilai d berada di antara batas d U dan 4-d U. Hasil Uji Durbin Watson pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.11 Tabel 4.7 Model Summary(b) Mod el R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.714(a).509.427 5.28685 1.669 a Predictors: (Constant), SIZE#_FR, KI, SIZE, KI#_FR, Faktor_regulasi b Dependent Variable: Indeks Dengan variabel sebanyak 5 buah dan sampel sebesar 36, nilai d L adalah 0.987 dan nilai d U sebesar 1.587. Dengan demikian, nilai d hasil analisis berada diantara du dan (4-dU) atau 1.669 lebih besar dari 1.587 dan lebih kecil dari 2.331 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linear ini tidak terdapat otokorelasi atau tidak terjadi korelasi di antara kesalahan pengganggu. 4.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil dari pengujian dengan regresi linear berganda. 57

1. Uji Koefisien Regresi Pada uji koefisien regresi kali ini, pertama kali akan dilakukan analisis regresi dengan menggunakan tiga variabel independen yaitu kesempatan aktiva, ukuran perusahaan, dan faktor regulasi. Dengan tujuan, untuk melihat apakah faktor regulasi sebagai moderating variabel benar-benar memiliki peranan dalam memperkuat pengaruh kesempatan investasi dan ukuran perusahaan terhadap indeks Good Corporate Governance. Tabel 4.8 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Std. Std. B Error Beta B Error 1 (Constant) 44.394 8.471 5.241.000 KI -9.732 4.878 -.259-1.995.049 SIZE 2.320.568.554 4.089.000 Faktor_regulasi 2.418 1.883.175 1.284.208 a Dependent Variable: Indeks Pada tabel 4.7 bisa dilihat bahwa Kesempatan Investasi memiliki nilai t sebesar -1.995 dengan tingkat signifikansi 0.45 yang berarti bahwa Kesempatan Investasi pengaruh yang signifikan secara negatif terhadap Indeks Corproate Governance. Sedangkan Ukuran Perusahaan memiliki nilai t sebesar 4.089 dengan tingkat signifikansi 0.000 yang berarti bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap indeks. Dan faktor regulasi memiliki nilai t sebesar 1.284 dengan tingkat signifikansi 0.208 yang berarti juga bahwa faktor regulasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap indeks corporate governance. 58

Tabel 4.9 Coefficients(a) Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients t Sig. Std. Std. B Error Beta B Error 1 (Constant) 37.361 9.745 3.834.001 KI - 12.196 5.857 -.324-2.082.046 SIZE 2.843.663.679 4.287.000 Faktor_regulasi 29.446 20.466 2.134 1.439.161 KI#_FR 5.038 10.678.109.472.640 SIZE#_FR -1.828 1.296-2.097-1.411.169 a Dependent Variable: Indeks Pada tabel 4.8 jika memasukkan faktor regulasi beserta variabel moderatingnya diketahui bahwa Kesempatan Investasi berpengaruh secara negatif terhadap indeks corporate governance. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t, variabel kesempatan investasi mempunyai nilai t sebesar -2.082 dengan p value sebesar 0.046. Bukti yang didapat menunjukkan bahwa variabel KI berpengaruh negatif secara signifikan. Hasil tidak mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa KI berpengaruh positif terhadap Indeks corporate governance. Oleh karena itu, H1 ditolak karena tidak sesuai dengan hipotesis. Argumen menyatakan bahwa kesempatan investasi yang tinggi tidak mengharuskan suatu perusahaan harus memiliki indeks corporate governance yang tinggi juga dikarenakan tanpa adanya corporate governance tapi perusahaan dengan berbagai faktor lain juga bisa mempengaruhi kesempatan investasi. Faktor-faktor itu bisa berupa etos kerja,budaya kerja, dan integritas yang dimiliki 59

oleh karyawannya. Jadi suatu perusahaan yang memiliki kesempatan investasi yang tinggi tidak mempengaruhi indeks yang tinggi. Variabel Ukuran perusahaan mempunyai nilai t sebesar 4.287 dengan p value sebesar 0.000 yang berarti bahwa variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap indeks corporate governance. Berarti bahwa H2 diterima karena sesuai dengan hipotesis yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap indeks corporate governance. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Khomsiyah (2005), Darmawati (2006) dan Mochammad (2006). Variabel faktor regulasi mempunyai nilai t sebesar 1.439 dengan p value sebesar 0.161. Pada variabel faktor regulasi diketahui bahwa nilai t adalah 1.439 dengan nilai signifikansi sebesar 0.161 yang berarti bahwa pada penelitian ini faktor regulasi tidak berpengaruh positif terhadap indeks corporate governance. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Mochammad (2006) karena penelitian Mochammad membuktikan bahwa faktor regulasi berperngaruh positif terhadap jenis industri perbankan dan BUMN. Oleh karena itu, H3 tidak di terima karena tingkat signifikansi nya lebi besar dari 0.05. Variabel kesempatan investasi yang dipengaruhi oleh faktor regulasi memiliki nilai t sebesar 0.472 dengan p value sebesar 0.640. Hal ini membuktikan bahwa faktor regulasi tidak memperkuat pengaruh kesempatan investasi terhadap indeks corporate governance. Oleh karena itu, H4 tidak diterima karena tingkat signifikansinya lebih tinggi dari 0.05. Sedangkan variabel ukuran perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor regulasi memiliki nilai t sebesar -1.411 dengan p value sebesar 0.169. Hal ini 60

membuktikan bahwa faktor regulasi memperlemah variabel ukuran perusahaan terhadap indeks corporate governance. Oleh karena itu, H5 juga tidak diterima dikarenakan tingkat signifikansinya yang lebih tinggi dari 0.05. Dari kesimpulan di atas, ditemukan bahwa hanya satu hipotesis yang diterima yaitu H2 yang menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap indeks corporate governance perusahaan. Hal ini mungkin dikarenakan berbagai sebab, namun hipotesis tiga, empat, dan lima memiliki nilai t yang positif yang berarti secara teori sudah mendkukung hipotesis namun sampel yang tidak mendukung juga bisa menyebabkan hasil penelitian tidak sejalan dengan hipotesis. Tabel 4.10 R Square Model 1 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.686(a).471.422 5.31340 Penelitian ini menggunakan model regresi lengkap yaitu kesempatan investasi, ukuran perusahaan, faktor regulasi dan variabel moderatingnya yang disebabkan karena ajusted R square ketika menggunakan hanya tiga variabel yaitu sebesar 0.422. Sedangkan ketika memasukkan variabel interaksinya, adjusted R square nya adalah sebesar 0.427 bisa dilihat di tabel 4.11 yang berarti lebih tinggi dibandingkan hanya menggunakan tiga variabel independen. 61

2. Koefisien Determinasi dengan uji-f Tabel 4.11 Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.714(a).509.427 5.28685 a Predictors: (Constant), SIZE#_FR, KI, SIZE, KI#_FR, Faktor_regulasi b Dependent Variable: Indeks Pengujian R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau presentase variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Adjusted R2 berkisar antara nol sampai dengan satu. Berarti apabila R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila R2 semakin mendekati nilai satu, menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, begitu juga sebaliknya. Dari tabel 4.12, diketahui bahwa R Square = 0.509 atau 50.9% yang berarti bahwa sebesar 50.9% pelaksanaan indeks corporate governance dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain Kesempatan Investasi (KI), Ukuran Perusahaan (SIZE), Faktor regulasi, dan dua variabel interaksi yaitu variabel kesempatan investasi yang diperkuat oleh faktor regulasi dan variabel ukuran perusahaan yang diperkuat oleh faktor regulasi. Sedangkan 41.9% lainnya dipengaruhi oleh faktorfaktor lain. 62

Tabel 4.12 ANOVA(b) Mode l Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 870.199 5 174.040 6.227.000(a) Residual 838.522 30 27.951 Total 1708.721 35 a Predictors: (Constant), SIZE#_FR, KI, SIZE, KI#_FR, Faktor_regulasi b Dependent Variable: Indeks Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 6.227 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Karena probabilitas signifikansinya jauh lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Indeks corporate governance. Atau dengan kata lain kesempatan investasi, ukuran perusahaan, faktor regulasi, kesempatan investasi yang dipengaruhi faktor regulasi, dan ukuran perusahaan yang dipengaruhi faktor regulasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap indeks corporate governance. 4.4 Analisis Hasil Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah variabel independen berupa kesempatan investasi, ukuran perusahaan, dan faktor regulasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks corporate governance dengan menambahkan dua variabel interaksi. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa tidak semua hipotesis dapat diterima. Secara teoritis, pelaksanaan GCG yang ditandai dengan adanya indeks dapat dilaksanakan dengan baik apabila beberapa faktor sudah terpenuhi. Faktor inilah yang hendaknya mendukung perusahaan untuk semakin bagus dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan mereka. Namun, dalam prakteknya masih banyak 63

perusahaan yang melalaikan tugas mereka untuk mencapai sebuah tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini dikarenakan, minimnya pengetahuan manajemen mengenai pentingnya tata kelola perusahaan yang baik sehingga mereka kurang aktif dalam berpartisipasi dalam pemeringkatan GCG. Ini terbukti dari daftar perusahaan yang ikut dalam pemeringkatan GCG tiap tahunnya hanya mengalami kenaikan sedikit. Yang mengikuti pemeringkatan yang dilakukan oleh Indonesia Institute of Corporate Governance hanya kurang dari 50 perusahaan, padahal perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia adalah lebih dari 200 perusahaan. Hal ini juga yang mungkin mengakibatkan hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis. 64