DRAFT PERJANJIAN KERJA SAMA PENGAWASAN PERJANJIAN KERJA SAMA

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

2015, No menyelesaikan sengketa yang timbul dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Waliko

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAWASLU. Pemungutan Suara. Perlengkapan. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. Pencabutan.

BAB I KETENTUAN UMUM

No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

SYARAT DAN KETENTUAN PERMOHONAN TRANSAKSI REKSA DANA

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

No.852, 2014 BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Perolehan Suara. Rekapitulasi. Pengawasan.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1080, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pengawasan Pemilu. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

SURAT PERJANJIAN SEWA MOBIL

!"#$#%&'#(&)*%*(%+#(&,*$-./.(#(&%$#(!#)!0&$*)!#&'#(#&

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum pada tanggal 23 Januari 2013;

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2010

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 10/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK. NOMOR : 04/Kpts/KPU-Kab /2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

JASA/WARGA Indonesia Highway Corporation L A P A N

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SERTIFIKASI PRODUK ANTARA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK DENGAN

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH

SURAT PERJANJIAN GADAI TNAH

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik I. Umum II. Pasal Demi Pasal...

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA Memasarkan Tanah No...

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILIHAN UMUM

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA RUMAH SAKIT. DENGAN YAYASAN CINTA SEDEKAH

PERJANJIAN KERJA SAMA. antara LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL. dengan. DINAS HiDRO-OSEANOGRAFI ANGKATAN LAUT

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman.

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 06/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG METRO TENTANG

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

DATA HARVESTMON PARTNER DATA LAHAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan

Daftar Isi Undang undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN

PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH No. ***

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy

2017, No sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum, sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014

Transkripsi:

1 Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 28 Tahun 2009 Tanggal :... Desember 2009 FORMAT 1 DRAFT PERJANJIAN KERJA SAMA PENGAWASAN PERJANJIAN KERJA SAMA Perjanjian Kerjasama 1 (selanjutnya disebut Perjanjian ) dibuat di... 2 pada tanggal... 3, oleh dan antara: 1. 4, dalam kapasitas sebagai Ketua Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu)/Panitia Pengawas Pemilu Provinsi/Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, bertindak untuk dan atas nama Bawaslu/Panwaslu Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota dan, yang beralamat di 5, karenanya berhak dan berwenang untuk menandatangani Perjanjian ini (selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama ); 2. 6, dalam kapasitas sebagai 7 bertindak untuk dan atas nama 8 yang didirikan berdasarkan hukum negara 9 yang beralamat di 10 (selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua ); Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak. Para Pihak terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut: A. Bahwa Pihak Pertama adalah lembaga yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu Kada; B. Bahwa Pihak Kedua adalah ; 11 C. Bahwa Perjanjian kerja sama ini bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat, dan mendukung pemberdayaan lembaga-lembaga independen dalam penyelenggaraan, serta pelaksanaan pemantauan Pemilu Kada. 1 Nama perjanjian, misalnya: Perjanjian pembuatan modul bintek 2 Tempat dibuat dan ditandatanganinya perjanjian 3 Tanggal, bulan dan tahun dibuat dan ditandatanganinya perjanjian 4 Nama Ketua Bawaslu/Panwaslu Provinsi/Kabupaten/Kota 5 Alamat sesuai KTP 6 Nama ketua/kepala/koordinator/ yang dipersamakan 7 Jabatan/posisi 8 Nama lembaga 9 Nama Negara (misalnya: Indonesia) 10 Alamat lembaga 11 Lembaga yang bergerak di bidang apa

2 Maka berdasarkan hal-hal tersebut di atas Para Pihak sepakat untuk mengikatkan diri dan membuat perjanjian ini, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut DEFINISI Istilah-istilah yang berhuruf kapital dan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam Perjanjian ini (termasuk Lampiran-lampiran) mempunyai arti sebagai berikut: BIDANG, BENTUK DAN FOKUS KERJASAMA Bagian Kesatu Bidang Kerja Sama Para Pihak melaksanakan Bidang kerja sama meliputi: 12 a.. b.. Bagian Kedua Bentuk Kerja Sama Pihak Kedua, sesuai dengan spesifikasi bidang kelembagaan melaksanakan bentuk kerja sama berupa: 13 3.... Bagian Ketiga 12 alternatif atau kumulasi dari bidang di bawah ini: a. Penyusunan dan advokasi regulasi pengawasan; b. Pemantauan tahapan dalam Pemilu Kada; c. Pendidikan politik lokal untuk partisipasi masyarakat mandiri; d. Pemantauan tindak lanjut rekomendasi Panwas Pemilu Kada 13 Misalnya: a. Memberikan pelatihan untuk edukasi politik dan juga pengawasan Pemilu Kada kepada Masyarakat; b. Advokasi regulasi pengawasan; c. Pengawasan penyelenggaraan Pemilu Kada; d. Pengawasan terhadap penyalahgunaan wewenang jabatan oleh incumbent dan pejabat e.

3 Fokus Kerja Sama Pihak Kedua dalam melaksanakan kerja sama pengawasan dan/atau pemantauan akan berfokus kepada semua tahapan Pemilu Kada, yakni: 14 RUANG LINGKUP, DAN WILAYAH KERJASAMA Bagian kesatu Ruang Lingkup Kerja Sama Ruang lingkup perjanjian kerja sama pengawasan adalah semua tahapan Pemilu Kada, meliputi: 15 Bagian kedua Wilayah kerjasama Perjanjian kerja sama meliputi wilayah seluruh Indonesia (Bawaslu)/ wilayah seluruh Provinsi (Panwaslu Provinsi)/ Wilayah Kabupaten Kota (Panwaslu Kabupaten/Kota)/ Wilayah Kecamatan (Panwaslu Kecamatan). 14 Misalnya: 1. Pada ketaatan penyelenggara pemilu, peserta pemilu, tim kampanye, pemerintah, masyarakat, pemilih dan semua pihak terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Pemilu Kada. 2. Pada ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) difokuskan pada: a. kebenaran dan ketepatan proses pelaksanaan pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu Kada. b. keterbukaan atau transparansi proses pada setiap tahapan Pemilu Kada; c. ketepatan waktu proses pelaksanaan setiap tahapan Pemilu Kada sesuai jadwal yang telah ditentukan; d. ketepatan waktu penyerahan data atau dokumen yang dipersyaratkan atau yang wajib diserahkan pada setiap tahapan Pemilu Kada; e. kelengkapan data atau dokumen yang dipersyaratkan atau yang wajib diserahkan pada masing-masing tahapan; dan f. kebenaran dan keabsahan data atau dokumen yang dipersyaratkan atau yang wajib diserahkan pada masingmasing tahapan. 15 Alternatif atau kumulasi dari: 1. Tahapan DPT; 2. Tahapan pencalonan dan verifikasi calon kepala Daerah dan wakil kepala daerah; 3. Tahapan kampanye; 4. Dana kampanye 5. Pengadaan dan distribusi logistik; 6. Tahapan pemungutan dan penghitungan suara; 7. Tahapan rekapitulasi penghitungan suara di semua tingkatan; 8. Tahapan penetapan calon terpilih; 9. Pengucapan sumpah dan janji.

4 BIAYA/PENDANAAN Pembiayaan yang timbul dari perjanjian kerja sama ini dapat berasal dari: 16 HAK DAN KEWAJIBAN 17 Bagian Kesatu Kewajiban Pihak I (Pertama) 1. 2. Bagian Kedua Hak-Hak Pihak I (Pertama) 2. Bagian Ketiga Kewajiban Pihak II (Kedua) 2... Bagian Keempat Hak-Hak Pihak II (Kedua) 2... 16 Misalnya: a. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN); b. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD); dan c. Sumber lain yang tidak mengikat. 17 Memuat apa yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing Pihak, apa-apa yang harus dilakukan dan apa yang akan dihasilkan (output) dari kerjasama ini.

5 BAB VII EVALUASI DAN LAPORAN (1) Pihak Pertama melakukan evaluasi secara berkala atas pelaksanaan perjanjian kerjasama (2) Dalam hal tertentu apabila diperlukan Pihak Pertama dapat meninjau kembali perjanjian yang telah disepakati Pihak kedua menyampaikan laporan pelaksanaan kerjasama kepada Pihak Pertama secara berkala 18 BAB VIII PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1. Masing-masing pihak dapat mengajukan nota keberatan secara tertulis terkait dengan timbulnya masalah dalam pelaksanaan program atau kegiatan kerjasama. 2. Dalam hal keberatan tidak dapat diselesaikan, maka ditempuh mekanisme penyelesaian perselisihan melalui musyawarah mufakat. 3. Dalam hal penyelesaian melalui musyawarah mufakat tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak dapat menempuh proses hukum. BAB IX PEMBERITAHUAN Semua pemberitahuan-pemberitahuan dan komunikasi yang dikirim berdasarkan Perjanjian ini dibuat secara tertulis dan disampaikan secara langsung dengan tanda terima yang sesuai yang ditandatangani oleh penerima, atau oleh telex dengan kode penjawab yang sesuai, atau dengan faksimili harus dikirim ke alamat sebagai berikut: Pihak I Kepada Pihak II Kepada :. Jl :.. Telpon : Faksimili No. : :.. :.. Jl : Telpon : Faksimili No. : :.. 18 sesuai kesepakatan para pihak

6 Pemberitahuan tersebut dianggap telah diterima bila dengan surat tercatat 3 (tiga) hari setelah pengiriman, bila dengan diantar sendiri dan jasa kurir sesuai dengan bukti penerimaan, dan bila dengan faksimili 1 (satu) hari setelah pengiriman. BAB X HUKUM DAN BAHASA YANG BERLAKU 1. Hukum yang Berlaku Perjanjian ini dilaksanakan oleh dan akan ditafsirkan berkaitan dengan Hukum Negara Republik Indonesia. 2. Bahasa yang Berlaku Perjanjian ini dibuat dalam bahasa Indonesia. Pada saat penerjemahan Perjanjian ini ke bahasa lainnya, jika ada perbedaan diantara versi bahasa Indonesia ini dan versi dalam bahasa lainnya, versi Bahasa Indonesia ini berlaku dan menggantikan seluruh ketidaksesuaian dalam bahasa lain. BAB XI KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE 1. Apabila dalam melaksanakan perjanjan kerja sama ini Pihak Kedua mengalami keterlambatan atau gagal sebagai akibat dari keadaan force majeure, maka Pihak II harus memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah terjadinya force majeure; 2. Dengan force majeure dimaksudkan adalah terjadinya: peperangan, blockade, pemberontakan, pemogokan, kebakaran, sabotase, epidemic atau bencana alam dan hal-hal lain di luar kemauan dan kemampuan Pihak Pertama dan Pihak Kedua; 3. Bila terjadi force majeure seperti tersebut di atas sehingga tidak memungkinkan Pihak Pertama dan Pihak Kedua melaksanakan perjanjian ini, maka segala sesuatunya akan diselesaikan secara musyawarah. BAB XII BERAKHIRNYA KERJA SAMA Kerja sama ini berakhir apabila: a. terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yang ditetapkan dalam perjanjian; b. tujuan perjanjian tersebut telah tercapai; c. terdapat perubahan mendasar yang mengakibatkan perjanjian kerja sama tidak dapat dilaksanakan; d. salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan perjanjian; e. dibuat perjanjian baru yang menggantikan perjanjian ini; f. muncul norma baru dalam peraturan perundang-undangan;

g. terdapat hal-hal yang merugikan kepentingan nasional; atau h. berakhirnya masa perjanjian. 7 1. Kerja sama ini dapat berakhir sebelum waktunya berdasarkan permintaan salah satu pihak dengan ketentuan: a. menyampaikan secara tertulis inisiatif pengakhiran kerja sama kepada pihak lain; dan b. pihak yang mempunyai inisiatif menanggung resiko baik finansial maupun resiko lainnya yang ditimbulkan sebagai akibat pengakhiran kerja sama. 2. Pengakhiran kerja sama ini tidak akan mempengaruhi penyelesaian objek kerja sama yang dibuat dalam perjanjian atau dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama sampai terselesaikannya objek kerja sama tersebut. BAB XIII LAIN-LAIN 1. Perubahan dan Tambahan Perjanjian ini tidak dapat diubah dan/atau ditambahkan serta dihilangkan sebagian kecuali dengan cara dilakukan perjanjian tertulis mengenai perubahan dan/atau penambahan serta penghilangan yang dilaksanakan oleh Para Pihak. 2. Kerahasiaan Para Pihak setuju bahwa, tanpa pemberitahuan tertulis sebelumnya dari pihak yang lain, tidak akan membuka/menyiarkan salah satu isi Perjanjian ini, kecuali atas permintaan: a. hukum, ketentuan atau peraturan atau menurut ketetapan pengadilan atau lembaga administrasi; b. pemerintah atau pihak yang berwenang; c. penasehat dan pengaudit dari pihak ketiga kepada pihak dalam Perjanjian ini yang meminta kerahasiaan informasi dalam Perjanjian ini; dan/atau d. berkaitan dengan penerapan peraturan yang berhubungan dengan Perjanjian ini. 3. Ketidakabsahan Jika terdapat ketidaksahan, ketidakberlakuan atau ketidakmampuan pelaksanaan dari Pasal-pasal dalam Perjanjian ini berdasarkan hukum yang berlaku maka tidak akan mempengaruhi keabsahannya, keberlakuannya atau kemampuan pelaksanaannya Pasal lain dalam Perjanjian ini. 4. Melepaskan Ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Para Pihak menyetujui untuk melepaskan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atas penetapan pengadilan untuk pengakhiran Perjanjian ini.

8 Perjanjian ini dibuat tanggal dan dilaksanakan serta ditandatangani di.. pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut pada awal Perjanjian ini, dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materai secukupnya, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK I BAWASLU/PANWASLU PROVINSI/ PANWASLU KABUPATEN/KOTA PIHAK II Nama :. Nama :. Jabatan : Jabatan :.