BAB 3 METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitis komparatif (Ratna, 2012: 53). Metode ini merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. UCAPAN TERIMA KASIH... vi. DAFTAR ISI...

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi

BAB 5 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS ALIH WAHANA KELAS X PEMINATAN ILMU BAHASA DAN BUDAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian sastra, seorang peneliti harus memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kesusastraan Jawa era baru dimulai pada awal abad 20 dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode dan teknik penelitian yang tepat sangat mempengaruhi hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang nilai religius dalam novel Suluk Abdul Jalil Perjalanan Ruhani Syaikh Siti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan struktural (objektif). Metode dan pendekatan ini dianggap

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

BAB V PENUTUP. 1. Struktur fungsional A.J Greimas merupakan proses kerja yang dilakukan

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Akhirnya penulis sampai pada bab kesimpulan setelah menyelesaikan

RESEPSI SISWA TERHADAP PUISI CINTAKU JAUH DI PULAU KARYA CHAIRIL ANWAR. Oleh Buyung Munaris Kahfie Nazaruddin

BAB 6 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

II. NOVEL, FILM, DAN TRANSFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah biografi mengangkat kisah perjalanan hidup seseorang yang. benar-benar ada dan dianggap dapat membawa hikmah bagi para

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

DAFTAR ISI. Abstrak... i Kata Pengantar.. ii Daftar Isi iii Daftar Bagan dan Tabel. viii

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian terhadap

BAB V PENGGUNAAN PUISI KARYA ANAK USIA 7-11 TAHUN SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 9

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan panduan kepada peneliti tentang urutan-urutan bagaimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata dan kalimat (Ratna, 2015:47). Penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

4. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK (PEMINATAN)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012


BAB III METODE PENELITIAN. Des 1234

III. METODE PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian Representasi Budaya Populer dalam Novel B-Jell Cheers Karya

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rahayu Yulistia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumedang Larang ( ), zaman pengaruh Mataram ( ), zaman

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. berarti berbuat, to act atau to do (Morris dalam taringan, 2000:69). Drama dapat

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

88 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sastra bandingan. Pendekatan ini tidak menghasilkan teori sendiri. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis komparatif (Ratna, 2012: 53). Metode ini merupakan gabungan dua metode yaitu metode analisis struktural semiotik dan metode analisis bandingan. Analisis struktural semiotik menggunakan teori greimas yaitu skema aktan dan model fungsional. Analisis bandingan dilakukan dengan membandingkan dua buah karya sastra yaitu naskah drama PGU karya Saini K.M. yang berbahasa Indonesia dan puisi klasik wawacan yang berbahasa Sunda. Penelitian analisis komparatif dilakukan bersifat kualitatif dengan model yang dianggap relevan dengan konsep sastra bandingan. 3.2 Data dan Sumber Penelitian 3.2.1 Data Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi (Sugiono,

89 2012: 225). Penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu triangulasi berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan pada awalnya adalah observasi berupa tinjauan pustaka yang mendukung ketertarikan penulis terhadap masalah yang ditemukan. Penulis tidak menyiapkan secara sistematis apa yang akan diobservasi, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan saja. Selanjutnya, penulis pun melakukan observasi partisipatif baik secara pasif dan aktif ketika terjun di lapangan secara langsung. Wawancara dilakukan dengan menetapkan narasumber utama yang merupakan key informan dalam penelitian ini. Narasumber lain dipilih secara acak untuk mengetahui cerita rakyat tentang kisah PGU-Harisbaya dengan mengambil tiga orang narasumber dengan profesi dan lokasi berbeda. Selain itu, diberlakukan Snowball sampling yang diterapkan pada narasumber lainnya untuk mendukung hasil penelitian. Tahap selanjutnya adalah tahap pendokumentasian data. Dokumen artinya barang-barang yang ditulis. Peneliti menyelidiki benda-benda tertulis berupa naskah, buku sumber acuan, dan dokumentasi foto-foto. Kemudian mendokumentasikan data dalam catatan observasi, daftar pertanyaan, dan daftar riwayat hidup narasumber. 3.2.2 Sumber Penelitian

90 Dalam memperoleh informasi, penulis memperhatikan tiga macam sumber, yaitu tulisan, tempat, kertas atau orang. berikut sumber penelitian yang digunakan peneliti. Tabel 3.1 Data dan Sumber Penelitian Data Sumber Penelitian 1. Cerita Rakyat tentang mitos Wawancara dengan 3 narasumber PGU, JP, dan Harisbaya utama: R. Aom Ahmad, ketua Musium PGU dan keturunan PGU; Pak Dudu dari pihak kuncen makam Dayeuh Luhur, dan Pak Sumpena, petani, dari masyarakat biasa. 2. Naskah Wawacan Babad Dua buah wawacan dengan judul Sumedang Wawacan Babad Sumedang karya Abdrur rachman dari Musium Nasional Jakarta (versi A) dan Babad Sumedang karya R.A.A. Martanagara (versi B) dari Musium PGU Sumedang 3. Naskah Drama Prabu Geusan Ulun Naskah drama karya Saini K.M. dari STSI Bandung 4. Wawancara utama seputar Wawancara dengan Prof. Saini K.M. proses pembuatan Naskah sebagai penulis naskah drama Prabu Drama Prabu Geusan Ulun Geusan Ulun 5. Perbedaan wawacan dan beluk Wawancara dengan Gangan Gumilar, pembina Lises Adinira SMAN 1 Sumedang 6. Tradisi babad sebagai sumber sejarah Wawancara dengan Nunung Julaeha, guru Sejarah SMAN 1 Sumedang 7. Pementasan drama PGU oleh Hiji-Hiji Adinira Teater SMAN 1 Sumedang 8. Pembelajaran alih wahana di kelas X program peminatan Wawancara dengan Cece Rohidayat, penulis naskah drama PGU versi bahasa Sunda Wawancara dengan Sry Hermaya, pengajar di SMAN 2 Cimalaka

91 bahasa dan budaya 3.3 Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human intererst berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono, 2012:222). Untuk melaksanakan teknik penelitian digunakan empat instrumen penelitian semiotik sebagai berikut. 1. Instrumen Kajian Sintaksis Kajian sintaksis dilakukan yaitu dengan menggunakan instrumen struktural A.J. Greimas dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Mengemukakan pengarang dan karyanya; b) Menyusun ringkasan cerita; c) Membuat skema-skema aktan; d) Membuat model fungsional; e) Menyusun aktan utama; f) Menyusun model fungsional utama.

92 a. Bentuk instrumen sintaksis skema aktan A.J. Greimas Bagan 3.2 Bentuk Instrumen Skema Aktan A.J. Greimas PENGIRIM OBJEK PENERIMA PENOLONG SUBJEK PENENTANG Penjelasan Instrumen: Pengirim (sender) adalah seseorang atau sesuatu yang menjadi sumber ide dan berfungsi sebagai pennggerak cerita. Dialah yang menimbulkan keinginan bagi subjek atau pahlawan untuk mencapai objek. Objek (object) adalah seseorang atau sesuatu yang diingini, dicari, dan diburu oleh pahlawan/subjek atas ide si pengirim.

93 Subjek (subject) atau pahlawan adalah seseorang atau sesuatu yang ditugasi pengirim untuk mendapatkan objek. Penolong (helper) adalah seseorang atau sesuatu yang membantu atau mempermudah usaha pahlawan dalam mencapai objek. Penentang (opponent) adalah seseorang atau sesuatu yang menghalangi usaha pahlawan dalam mencari objek. Penerima (receiver) adalah seseorang atau sesuatu yang menerima objek hasil buruan subjek. b. Bentuk Instrumen Skema Model Fungsional A.J. Greimas Tabel 3.3 Bentuk Instrumen Skema Model Fungsional A.J. Greimas TRANSFORMASI SITUASI TAHAP UJI TAHAP TAHAP TAHAPAN AWAL KECAKAPAN UTAMA KEBERHASILAN AKHIR Penjelasan Instrumen:

94 Situasi awal: Dalam situasi awal, cerita diawali dengan munculnya pernyataan adanya keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Di sini ada panggilan, perintah, atau persetujuan. Transformasi: Dalam transformasi terdapat tiga tahap, yaitu tahap kecakapan (adanya keberangkatan subjek, munculnya penentang dan penolong, dan jika pahlawan tidak mampu mengatasi tantangan akan didiskualifikasi sebagai pahlawan), tahap utama (adanya pergeseran ruang dan waktu, dalam arti pahlawan telah mengatasi tantangan dan melalukan perjalanan kembali), dan tahap kegemilangan atau keberhasilan (kedatangan 87 pahlawan, eksisnya pahlawan asli, terbongkarnya tabir pahlawan palsu, dan jasa bagi pahlawan sejati). Situasi akhir: Dalam situasi akhir objek telah diperoleh dan diterima oleh penerima, keseimbangan telah terjadi, berakhirnya suatu keinginan terhadap sesuatu, dan berakhirnya suatu keinginan terhadap sesuatu, dan berakhirlah sudah cerita itu. 2. Instrumen Kajian Semantik Tabel 3.4 Pedoman Analisis Semantik Aspek yang Dianalisis Indikator 1. Tokoh Menelaah tokoh-tokoh berdasarkan gambaran fisik,

95 nama diri, karakter/watak, dan status tokoh dalam lingkungan sosial 2. Latar/setting a. Latar tempat/ruang Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam teks, biasanya dalam suatu cerita terdapat lebih dari satu lokasi. b. Latar waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. keadaan yang diceritakan harus mengacu pada waktu tertentu karena latar waktu akan selalu beruah-ubah. c. Latar sosial Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan. Latar sosial dapat berupa bahasa atau dialek tertentu, nama tokoh ataupun status sosial dan kedudukan orang yang bersangkutan. 3. Tema Menentukan tema teks berdasarkan fakta cerita (alur, tokoh, dan latar) atau isotopi 3. Instrumen Kajian Pragmatik

96 Tabel 3.5 Pedoman Analisis Pragmatik Aspek yang Dianalisis Fungsi referensial Indikator Terkait dengan makna pesan yang disampaikan dalam konteks tertentu. Fungsi emotif Terkait erat dengan suasana batin penutur terhadap pesan yang disampaikan. Fungsi puitis Bahasa merupakan estetika bahasa, yang memungkinkan terciptanya pesan. Fungsi fatis Bertujuan untuk mempertahankan komunikasi antara penutur dengan petutur. Fungsi konatif Bertujuan untuk menimbulkan reaksi kepada petutur (misalnya: menyuruh, melarang, mengajak, dsb.) Fungsi metalingual Bahasa yang digunakan sebagai metabahasa untuk menjelaskan hal-hal yang terkait dengan bahasa tersebut (seperti: definisi, penjelasan makna

97 kata) 4. Instrumen Kajian Mitos Tabel 3.6 Pedoman Tanggapan Pembandingan Mitos NO. KARYA PENGARANG TANGGAPAN TERHADAP MITOS SASTRA AFIRMASI RESTORASI ALUSI PARODI NEGASI 1. WBS Martanagara 2. DPGU Saini K.M. 5. Instrumen Wawancara Pedoman wawancara: pedoman wawancara berstruktur dengan narasumber utama, yaitu Prof. Saini K.M. dan wawancara tidak berstruktur dengan tiga narasumber berkaitan mitos PGU, peristiwa Harisbaya, dan JP. Tabel 3.7 Instrumen Wawancara Berstruktur Daftar Pertanyaan 1. Bisakah bapak menceritakan Latar belakang ketertarikan dalam pembuatan

98 Naskah Drama Prabu Geusan Ulun? (Alasan dan tahun pembuatan) 2. Apakah pembuatan Naskah Drama Prabu Geusan Ulun berhubungan dengan situasi sosial masyarakat kala itu? 3. Apakah pembuatan Naskah Drama Prabu Geusan Ulun terinspirasi sumber tradisi lisan atau cerita-cerita orang tua Sumedang yang pernah didengar? 4. Apakah pembuatan Naskah Drama Prabu Geusan Ulun terinspirasi sumber tradisi tulisan yang hidup di masyarakat Sumedang seperti penembangan wawacan dalam mamaca atau beluk? 5. Apakah pembuatan Naskah Drama Prabu Geusan Ulun berdasarkan bukubuku sejarah? (Bisa disebutkan sumbernya) 6. Dapatkah dikatakan bahwa kisah Geusan Ulun dan Harisbaya adalah tipikal percintaan seperti Romeo-Juliet ataukah Rama-Shinta? 7. Bisa dijelaskan mengapa tokoh Lengser hadir dalam naskah Prabu Geusan Ulun? 8. Bisa dijelaskan siapakah tokoh Kawung Anten, Layung Sari, Sancawiru, dan Gajahmalela? 9. Amanat apakah yang ingin disampaikan dari pementasan Naskah Drama Prabu Geusan Ulun? 10. Bagaimana pandangan bapak mengenai karya sastra sejarah atau mengandung sejarah? 11. Bisakah bapak menjelaskan keterlibatan bapak dengan kegiatan Studi Teater Bandung? 12. Seingat Bapak pada tahun berapa dan berapa kalikah naskah ini dipentaskan? 6. Pedoman Penyusunan Model Pembelajaran Tabel 3.8 Pedoman Penyusunan Model Pembelajaran Aspek yang Dianalisis Indikator 1. presentasi advanced organizer, dan a. Menjelaskan tujuan pembelajaran

99 b. Menghadirkan organizer Mengidentifikasi gambaran benda Memberikan contoh Memberikan hubungan konteks Pengulangan c. Mendorong kesadaran siswa Menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman 2. presentasi materi a. menghadirkan materi b. menjaga perhatian c. membuat organisasi eksplisit d. membuat hubungan logika pengetahuan secara eksplisit 3. penguatan pengolahan kognitif a. menggunakan rekonsiliasi integrarif b. meningkatkan belajar resepsi aktif c. memperoleh pendekatan kritik pada materi pokok d. mengklarifikasi. 3.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan meliputi: a. Membaca seluruh data utama, yaitu membaca secara saksama, cermat, dan kritis untuk memahami puisi klasik wawacan dan naskah drama; menemukan data yang telah ditetapkan. b. Menganalisis data dan membagankan data berdasarkan hasil studi pustaka.

100 c. Data dikelompokkan berdasarkan masalah penelitian, yaitu berdasarkan analisis semiotik wawacan dan drama yaitu analisis sintaksis, semantik, dan pragmatik. d. Pengkajian mitos dalam puisi klasik wawacan dan drama. e. Menyusun model pembelajaran berbasis konsep sastra bandingan. 3.5 Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pembacaan terpadu dan menyeluruh terhadap sumber data yaitu Wawacan Babad Sumedang Karya R.A.A Martanegara dan Naskah Drama Prabu Geusan Ulun Karya Saini K.M. untuk mendapatkan hasil penelitian akurat, dilakukan model pembacaan ulang untuk menemukan data yang sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. a. Memilih dan menentukan karya sastra yang diteliti yang mengandung kearifan lokal. Dalam penelitian ini ditetapkan puisi klasik wawacan berjudul Wawacan Babad Sumedang Karya R.A.A Martanegara dan Naskah Drama Prabu Geusan Ulun Karya Saini K.M. b. Membaca secara cermat dan saksama, berulang-ulang menelaah untuk memahami isinya, dan menemukan unsur-unsur struktur puisi klasik wawacan dan drama yang ada di dalamnya.

101 c. Mencatat data yang ditentukan sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian berupa kata, frasa, kalimat, ungkapan-ungkapan, pernyataan-pernyataan yang berkaitan langsung dengan struktur puisi klasik wawacan dan drama. d. Mengidentifikasi dan mengelompokkan data berdasarkan unsur struktur puisi klasik wawacan dan drama. e. Membuat tabulasi data berdasarkan hasil identifikasi dan klasifikasi berdasarkan unsur struktur puisi klasik wawacan dan drama. f. Mendeskripsikan data berdasarkan unsur struktur puisi klasik wawacan dan drama. g. Menganalisis data berdasarkan unsur struktur puisi klasik wawacan dan drama. h. Membandingkan unsur struktur dan mitos wawacan Babad Sumedang Karya R.A.A Martanegara dan Naskah Drama Prabu Geusan Ulun Karya Saini K.M. i. Menyimpulkan hasil analisis berdasarkan unsur struktur dan mitos wawacan Babad Sumedang Karya R.A.A Martanegara dan Naskah Drama Prabu Geusan Ulun Karya Saini K.M. j. Menyusun laporan hasil penelitian. k. Melaporkan hasil penelitian. l. Menyerahkan laporan hasil penelitian.