PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN IKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN IKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA KAWASAN INDUSTRI

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENYANDANG CACAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG

KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTANN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 07 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERIZINAN USAHA PERIKANAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 07 TAHUN 2009 ( DICABUT ) T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2007 SERI D.7

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN IJIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IJIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 14 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Daerah adalah Kabupaten Bireuen.

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PENDARATAN KAPAL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2002 TENTANG USAHA PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 13 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 13 TAHUN 2005 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES. Nomor : 6 Tahun : 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 31 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA SARANA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 14 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 7 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 7 TAHUN 2005 T E N T A N G

WALIKOTA TARAKAN PERATURAN WALIKOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2009 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 20 TAHUN 1996 TENTANG

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KERJA SAMA DESA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 15 TAHUN 1982 Seri D Nomor 12 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BURU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 44 TAHUN TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI PELELANGAN IKAN PADA PELABUHAN PERIKANAN PANTAI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa guna menunjang pelaksanaan otonomi daerah pada sektor perikanan dan kelautan serta dalam rangka membangun sistem ekonomi yang sehat dan bermartabat guna tercapainya kemakmuran khususnya bagi nelayan yang ada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat; b. bahwa pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dapat didayagunakan sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan penunjang iklim ekonomi yang sehat maka harus dikelola dengan baik, transparan dan bijaksana; - 63 -

- 64 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kabupaten Kotawaringin Barat. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 3419); 4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 1992 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 3493); 5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 3647);

- 65-6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2000 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 3928);

- 66-67. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 4741); 68. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 147 Tahun 1999; 69. Keputusan Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan Nomor : 03/MEN-ELP/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan; 70. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 24 Tahun 2000 tentang Rincian Kewenangan Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2000 Nomor 14 Seri D); 71. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kelembagaan Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2000 Nomor 15 Seri D), sebagaimana diubah pertama kali dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 29 Tahun 2000 (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2000 Nomor 23 Seri D), dan diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2002 (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2002 Nomor 6 Seri D); 72. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pengujian Mutu Hasil Perikanan dan Kelautan (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2002 Nomor : 2, Seri : C).

- 67 - Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT dan BUPATI KOTAWARINGIN BARAT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;

- 68-5. Dinas Perikanan dan Kelautan adalah Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kotawaringin Barat; 6. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 7. Kas Daerah adalah kas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 8. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah yang merupakan kumpulan berbagai kegiatan menyangkut administrasi, keuangan, kepegawaian, keamanan, pengaturan kapal yang tambat/labuh di dermaga, tempat pelelangan ikan, penyediaan air tawar, bahan baker, es keperluan laut, kamar dingin dan paket kegiatan yang dibutuhkan nelayan dalam kelancaran usahanya; 9. Pengelola Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) adalah Pejabat Daerah dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kotawaringin Barat yang diangkat sesuai dengan pangkat/golongan/eselon jabatannya dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kotawaringin Barat; 10. Usaha Perikanan adalah semua usaha perorangan atau berbadan hokum untuk menangkap ikan atau membudidayakan ikan, termasuk antara lain kegiatan memuat, menampung, menyimpan, mengolah, mendinginkan, mengawetkan dan mengangkat ikan untuk tujuan komersial; 11. Usaha Penangkapan Ikan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ikan diperairan dalam keadaan tidak dibudidayakan dengan alat atau cara yang legal, termasuk kegiatan menggunakan kapal, untuk memuat, menampung, menyimpan, mengolah, mendinginkan, mengawetkan dan mengangkat ikan untuk tujuan komersial;

- 69-12. Kapal Perikanan adalah kapal atau perahu atau alat apung lainnya yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan termasuk untuk melakukan survey atau eksplorasi Perikanan; 13. Kapal Penangkap Ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan; 14. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan; 15. Petani ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan pembudidayaan ikan; 16. Dermaga adalah tempat tambat/labuh kapal dan bongkar muatan ikan; 17. Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) adalah suatu lembaga yang melaksanakan sebagian tugas Dinas yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan; dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara operasional dikoordinasikan dengan camat; 18. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten. BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGELOLAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) Pasal 2 Pengelolaan Pangkalan Pendaratan ikan mempunyai tugas pokok :

- 70 - a. membantu Kepala Dinas untuk menyelenggarakan sebagian tugas tehnis Dinas dalam pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan; b. membina masyarakat nelayan/organisasi nelayan dalam penyelenggaraan kegiatan usahanya untuk meningkatkan produksi perikanan dan kelautan. Pasal 3 Fungsi Pangkalan Pendaratan Ikan: a. sebagai Pusat Pelayanan terhadap seluruh kegiatan nelayan dalam rangka peningkatan produktivitas usaha; b. sebagai Pusat Informasi dan pengembangan usaha yang bermuatan teknologi; c. sebagai Pusat Informasi data statistik dan pengembangan pemasaran. BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) Pasal 4 Susunan Organisasi Pangkalan Pendaratan Ikan : a. Bagian Administrasi; b. Bagian Pengusahaan. Pasal 5 Tata Kerja Pangkalan Pendaratan Ikan : a. Bagian Administrasi meliputi kegiatan :

- 71-1. Tata Usaha : melaksanakan tugas surat menyurat, ekspedisi, pengetikan, dokumentasi, kerumahtanggaan (perlengkapan, perkantoran, pemeliharaan gedung dan inventarisasi, penyelesaian surat-surat perjalanan, penjaga malam dan juru kunci); 2. Keuangan membuat anggaran pendapatan dan pengeluaran, pembukuan kas dan perkreditan; 3. Kepegawaian dan kesejahteraan, melaksanakan tugas penyelenggaraan administrasi kepegawaian, hokum dan peraturan perundang-undangan, pendidikan karyawan dan nelayan, olah raga, kesenian, hiburan, bimbingan rohani, poliklinik dan asuransi nelayan; 4. Keamanan dan ketertiban, melaksanakan tugas pengaturan kapal/perahu yang tambat dan berlabuh, pengawasan bongkar muat ikan, parker kendaraan, penertiban dalam lingkungan pelelangan dan menyelesaikan segala sengketa. 5. Pengumpulan data, melaksanakan pencatatan tentang berangkat, kedatangan kapal/perahu, jenis dan ukuran kapal/perahu, jenis alat penangkapan, jumlah produksi dan jenis ikan, harga jual/harga lelang, bakul (pengecer/grosir), jumlah eksplorasi tiap-tiap trip dan keadaan cuaca; 6. Pengolahan data, melaksanakan pengolahan data, penyajian data statistic, menyiapkan formulir untuk pengumpulan data. b. Bagian Pengusahaan meliputi kegiatan : 1. Pemanfaatan dermaga, tambat/labuh kapal dan bongkar muat ikan; 2. Pemanfaatan pelelangan, pembinaan mutu hasil-hasil Perikanan, penimbangan dan pengaturan ikan diruang lelang, pencatatan kegiatan lelang (bakul/pembeli ikan, nelayan/juragan dan karcis lelang), penyelesaian transaksi lelang;

- 72-3. Kebutuhan nelayan, melaksanakan tugas menyediakan bahan alat Perikanan, perbekalan nelayan dan peti-peti ikan (keranjang ikan); 4. Sarana-sarana lain, yaitu dok kapal/perahu nelayan, tempat penjemuran alat perikanan dan gerobak dorong serta timbangan. Pasal 6 Struktur organisasi PPI sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisah dengan Peraturan Daerah ini. BAB IV PERSYARATAN KEPALA PPI Pasal 7 (1) Persyaratan umum Kepala PPI adalah sebagai berikut : a. berpikir kritis dan rasional; b. mempunyai sikap kepemimpinan, bertanggung jawab, organisatoris, objektif dan dapat beradaptasi dengan lingkungannya; c. mental baik, untuk berbuat memenuhi kebutuhan sesuai dengan situasi dan kondisi d. jujur dan berkelakuan baik; e. sehat Rohani dan jasmani; f. mempunyai dedikasi yang dapat ditiru bawahannya dan berwibawa. (2) Persyaratan khusus a. pendidikan minimal tamatan D3 atau sarjana, ditambah dengan kursus administrasi pelelangan; b. berpengalaman dalam soal administrasi kantor khususnya dalam pembukuan.

- 73 - BAB V TUGAS KEPALA SATUAN Pasal 8 (1) Kepala PPI Mempunyai tugas sebagai berikut : a. bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan; b. menjaga dan meningkatkan kelancaran pekerjaan dan pelelangan secara keseluruhan agar tetap berjalan menurut tata tertib yang ada; c. mengawasi pelaksanakaan administrasi dan pembukuan PPI secara tertib dan teratur; d. menyediakan dan mengawasi penggunaan fasilitasfasilitas PPI serta peralatannya; e. menyelenggarakan dan mengawasi kebersihan dalam lingkungan PPI; f. menyelesai segala sengketa yang terjadi dalam lingkungan PPI secara adil dan bijaksana; g. menghimpun dan menyusun laporan umum. (2) Bagian Administrasi melaksanakan kegiatan sebagai berikut : a. Tata Usaha, melaksanakan, mengatur dan mengarahkan ke Tata Usahaan PPI yang mencakup : 1. surat menyurat; 2. rumah tangga PPI; 3. mengumpulkan bahan serta menyusun data-data sehubungan dengan kegiatan PPI dalam rangka pemnuatan laporan umum. b. Keuangan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. membuat anggaran pendapatan dan pengeluaran; 2. mempertanggung jawabkan semua pengeluaran berdasarkan peraturan yang berlaku;

- 74-3. melaksanakan administrasi pembukuan secara tertib; 4. menjalankan pengawasan terhadap akibat finansial-finansial dari segala penyelenggaraan PPI; 5. mengadakan evaluasi tahunan; 6. mempersiapkan dan melakukan pembayaran kepada pihak ketiga (kreditur) dan menyelesaikan pembayaran gaji pegawai; 7. menerima pembayaran dari pihak kedua (debitur); 8. menyimpan uang serta melaksanakan administrasinya; 9. membuat laporan teratur mengenai keuangan. c. Kepegawaian dan kesejahteraan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. perencanaan formasi kepegawaian; 2. pembinaan karier; 3. pembinaan personil. d. Keamanan dan ketertiban melaksanakan kegiatan sebagai berikut 1. pengaturan kapal-kapal/perahu yang tambat dan labuh sekaligus menertibkannya; 2. mengawasi dan menjaga keamanan bagi kapal yang sedang melakukan bongka muat ikan; 3. menyelesaikan segala sengketa yang terjadi secara adil dan bijaksana berdasarkan hokum yang berlaku; 4. menjaga ketertiban dalam lingkungan PPI. e. Statistik melaksanakan kegiatan yang menyangkut : 1. Pengumpulan Data mengenai : a) keberangkatan dan Kedatangan kapal b) jenis dan ukuran kapal c) jenis alat yang dipergunakan d) lamanya berlayar, julah anak buah kapal

- 75 - e) jumlah produksi dan jenis ikan yang ditangkap f) harga jual (harga lelang) tiap jenis ikan g) klasifikasi bakul : - Pengecer - Grosir h) jumlah eksploitasi tiap trip i). iaya eksploitasi j). keadaan cuaca/ iklim. 2. Pengolahan data menliputi interprestasi, penyajian transformasi, grafik, table dan lain-lain (3) Bagian Pengusaha mencakup kegiatan sebagai berikut : a. Dermaga : 1. melakukan penagihan biaya tambat/ labuh kapal perikanan berdasarkan peraturan yang berlaku; 2. melaksanakan penertiban bagi kapal perikanan yang melakukan bongkar muat. b. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 1. melakukan kegiatan pembinaan mutu hasil hasil perikanan terhadap ikan yang akan disimpan maupun akan didistribusikan kedaerah-daerah sekitarnya atau dipasarkan local. 2. melaksanakan penimbangan ikan dengan alat yang tersedia 3. melaksanakan pelelangan yang dilaksanakan oleh juru lelang yang telah ditunjuk : - Juru lelang melelang ikan dengan cara menawarkan harga ikan tingkat demi tingkat dan menmutuskan harga atas permintaan bakul setelah dicapai harga yang sesuai - Juru lelang dibantu oleh juru tulis yang mencatat dalam karcis lelang nama pemilik ikan (juragan) - Juru lelang dibantu oleh juru tulis juragan dan bakul dengan tugas :

- 76 - a) Juru tulis juragan (pemilik ikan) melakukan kegiatan pencatatan nama pemilik kapal, ikan yang akan dilelang menurut jenis ikan berat ikan dan pungutan yang harus dibayar oleh pemilik ikan dan memberikan karcis lelang tersebut kepada pemilik kapal/ikan untuk menyelesaikan keuangannya kepada kasir yang telah ditunjuk. b) Juru tulis bakul (pemilik ikan) melakukan kegiatan pencatatan nam-nama pedagang yang turut melelang ikan, harga ikan lelang berdasarkan karcis lelang tersebut kepada kasir untuk melakukan penagihan kepada kepada pedagang ikan (bakul/pembeli ikan) BAB VI KETENTUAN PENYELENGGARAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) Pasal 9 (1) Sarana dan prasarana Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dipergunakan seluas-luasnya untuk kepentingan petani/nelayan. (2) Kapal motor/ perahu motor/ perahu tanpa motor yang berusaha dibidang Perikanan dan kelautan diwajibkan melaporkan diri kepada Dinas Perikanan dan Kelautan melalui Kepala PPI.

- 77 - (3) Armada/ kapal perikanan/ nelayan yang melakukan kegiatan Perikanan diwilayah perairan kabupaten Kotawaringin Barat diwajibkan bongkar muat dan tambat/labuh di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), serta wajib melaporkan seluruh hasil kegiatannya kepada petugas. Bagi nelayan dari luar yang melakukan kegiatan diwilayah kabupaten Kotawaringin Barat harus melaporkan diri sebelum melaksanakan kegiatannya dan mendapat izin dari Dinas Perikanan dan Kelautan. (4) Setiap kapal Perikanan yang tambat/labuh dan bongkar/muat ikan diwajibkan melaksanakan kegiatannya menggunakan sarana dan prasarana yang sudah ada di PPI. (5) Untuk ketertiban dan keamanan pelaksanaan kegiatan diatur oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan. Pasal 10 (1) Hasil Perikanan dalam bentuk apapun, yang bertujuan komersil atau dipasarkan harus melalui proses pelelangan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). (2) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Penyelenggaraan Pelelangan Hasil Perikanan diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Pasal 11 (1) Pengelolaan PPI dipimpin langsung oleh Kepala PPI. (2) Seluruh kekayaan yang berada di PPI merupakan asset Daerah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan nelayan/ petani ikan guna meningkatkan/ mengembangkan usahannya dibawah pengawasan PPI.

- 78 - BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 14 (1) Pengawasan PPI dilaksanakan secara terpadu dan terarah dengan memberikan peranan kepada instansi-instansi terkait dengan melibatkan aparat keamanan baik kabupaten maupun kecamatan. (2) Nelayan yang rutin melaksanakan kegiatan di PPI, Pemerintah Daerah mengadakan pembinaan, pengawasan, pengadaan sarana dan prasarana serta berhak mendapatkan bantuan jika terjadi kecelakaan yang tidak disengaja saat melaksanakan kegiatan usaha. (3) Pelaksanaan ketentuan pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk. BAB IX PENUTUP Pasal 15 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

- 79 - Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 27 Maret 2008. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, ttd Drs. KUSNAN ARIADY N. NIP. 010 072 420 Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 26 Maret 2008 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, ttd H. UJANG ISKANDAR, ST, M.Si LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2008 NOMOR : 6.

Lampiran : Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan. STRUKTUR ORGANISASI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KEPALA PPI BAG. ADMINISTRASI BAG. PENGUSAHA 1. Tata Usaha - Surat Menyurat - Arsip - Dokumen - Rumhah Tangga - Perlengkapan - Pengadaan/Pemelihara an Gudang inventaris - Perjalanan - Penjaga Malam dan juru kunci 2. Keuangan - Anggaran - Pembukuan : - Bendaharawan - Kasir - Gaji Pegawai - Penagihan - Perkreditan 3. Kepegawaian dan Kesejahteraan - Administrasi Kepegawaian - Hukum dan peraturan - Pendidikan Karyawan/nelayan - Bimbingan Rohani - Poliklinik - Asuransi nelayan 4. Keamanan dan Ketertiban - Pengaturan Kapal dan Perahu tambat labuh - Pengawasan Bongkar muat ikan - Penyelesaian segala sengketa 5. Statistik - Pengumpulan data : - Keberangkatan/kedata ngan kapal motor/perahu, jenis ukuran kapal motor/perahu - Jenis alat penangkapan yang digunakan - Jumlah produksi dan jenis ikan yang diperoleh serta harga jual/harga lelang - Klasifikasi bakul: - Pengecer - Grosir - Jumlah Eksploitasi tiap trip - Keadaan cuaca/iklim - Pengolahan data : - Mengolah data - Menyajikan data statistik - Menyiapkan form yang mewajibkan nelayan mengisinya untuk memnudahkan pengumpulan data yang diperlukan 1. Dermaga - Tambat labuh - Bongkar muat ikan 2. Pelelangan - Pembinaan Mutu Hasil Perikanan - Penimbangan dan pengaturan ikan diruang lelang - Pencatatan,kegiatan lelang : - Bakul - Nelayan/juragan - Karcis lelang - Penyelesaian transaksi lelang 3. Pengadaan Kebutuhan Nelayan - Bahan alat perikanan - Perbekalan - Keranjang ikan 4. Fasilitas - Kamar pendingin - Air tawar - Penerangan/listrik - Transportasi - Dok Kapal - Tempat penjemuran alat-alat perikanan - Gerobak dorong/ timbangan

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, H. UJANG ISKANDAR, ST, M.Si