II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. berasal dari kacang tanah menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan.

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di


II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) berasal dari daratan Cina, yang kemudian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

III. BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Lampung mulai bulan September 2012 sampai Juni 2013.

Pokok Bahasan: Pemuliaan untuk Tanaman Menyerbuk Sendiri. Arya Widura R., SP., MSI PS. Agroekoteknologi Universitas Trilogi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Botani Tanaman Kacang Panjang. Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2011), susunan klasifikasi kacang panjang

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Kedelai Hitam

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Kedelai pertama kali dibudidayakan oleh orang China dan pertama kali

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai

I. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat

I. PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar-akar cabang yang lurus.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sentra pertanaman kacang panjang yang mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hikam (2007), varietas LASS merupakan hasil rakitan kembali varietas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja,

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. kelas : Monocotyledoneae, ordo : poales, famili : poaceae, genus : Zea, dan

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang. Menurut Haryanto (2007), tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

BAHAN DAN METODE. Galur Cabai Besar. Pembentukan Populasi F1, F1R, F2, BCP1 dan BCP2 (Hibridisasi / Persilangan Biparental) Analisis Data

PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA (L.) WILCZEK)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. kelas : Monocotyledoneae, ordo : poales, famili : poaceae, genus : Zea, dan

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kacang Tanah

Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

I. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian,

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Parameter. (cm) (hari) 1 6 0, , , Jumlah = 27 0, Rata-rata = 9 0,

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Sifat Tanaman Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

I. PENDAHULUAN. Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

Definisi Genetika. Genetika Sebelum Mendel. GENETIKA DASAR Pendahuluan dan Genetika Mendel

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pertama kali mentimun dibudidayakan oleh manusia (seribu) tahun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak, berasal

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

Tanaman kedelai mempunyai akar yang terdiri dari akar lembaga, akar tunggang dan akar cabang berupa akar rambut yang dapat membentuk bintil akar dan

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi

PELAKSANAAN PENELITIAN

MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

Teknik Pemuliaan Tanaman Cabai

Transkripsi:

7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom Divisi Sub-divisi Class Ordo Famili Genus Spesies Subspesies : Plantae (tumbuh-tumbuhan) : Tracheophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Rosales : Papilionaceae : Arachis : Arachis hypogaea : fastigiata; hypogaea 2.1.1 Tipe pertumbuhan kacang tanah Berdasarkan bentuk/letak cabang lateral, tipe pertumbuhan kacang tanah dapat dibedakan menjadi tipe menjalar yang meliputi runner, trailing, procumbent, dan prostate, dan tipe tegak yaitu upright, erect bunch, dan bunch. Tipe tegak

11 mempunyai percabangan yang tumbuh agak melurus keatas dan umurnya genjah, yaitu antara 100 sampai 120 hari, sedangkan tipe menjalar mempunyai percabangan lebih panjang dan tumbuh kesamping, hanya bagian ujung yang mengarah ke atas. Berdasarkan posisi cabang primer terhadap batang utama, tipe tumbuh kacang tanah dapat dibedakan menjadi enam tipe, yaitu : (1) Procumbent 1 (cabang menjalar) (2) Procumbent 2 ( cabang dan batang utama menjalar) (3) Decumbent 1 (cabang menjalar dengan ujung sedikit keatas) (4) Decumbent 2 (cabang menjalar dengan pertengahan cabang menuju ke atas) (5) Decumbent 3 (cabang lateral menuju ke atas) (6) Erect (cabang lateralnya tegak). 2.1.2 Botani umum kacang tanah Kacang tanah ( A. hypogaea ) merupakan tanaman yang tidak biasa dalam arti bahwa bunga berada di atas tanah, tapi polong berada di dalam tanah. Tanaman ini merupakan tanaman dengan pusat batang tegak yang dapat berdiri sampai sekitar 45 cm dan memiliki daun majemuk menyirip. Kultivar dalam budidaya dapat dikelompokkan menjadi dua, berdasarkan susunan kacang tanah pada pangkal batang. Dalam jenis bunch, kacang tanah saling berkumpul di dasar, sedangkan pada tipe runner kacang tanah yang tersebar di sepanjang cabang yang tumbuh dari dasar tanaman ke atas. Kacang tanah memiliki sistem akar tunggang yang kuat, sebagian nodul akar untuk fiksasi nitrogen.

12 Bunga-bunga muncul dalam aksila daun di atas tanah dan menyerbuk sendiri. Setelah pembuahan, ovarium mulai membesar sedangkan bagian yang disebut ginofor memanjang untuk mendorong ovarium ke dalam tanah untuk pengembangan buah. Buah merupakan polong yang mungkin berisi 1 6 (biasanya 1 3) biji. Polong membentuk sebagian besar di bawah tanah. Dengan demikian sangat penting untuk ginofor mencapai tanah. Biji memiliki testa tipis tipis yang bervariasi dalam warna - merah bata, cokelat muda, cokelat terang, ungu, putih, hitam, atau warna-warni. Beberapa kultivar menunjukkan dormansi benih (Acquaah, 2007). Berdasarkan jenis pasar, Arachis hypogaea dibedakan menjadi empat tipe, yaitu Runner, Virginia, Spanish, dan Valencia (Acquaah, 2007). (1) Tipe Runner Runner telah menjadi jenis kacang tanah dominan di Amerika Serikat setelah pengenalan kultivar "Florunner", yang memiliki kemampuan untuk peningkatan hasil yang dramatis pada pertanaman di AS. Tipe runner memiliki ukuran seragam dan tumbuh terutama di Georgia, Alabama, Florida, Texas, dan Oklahoma. Sekitar 54% dari hasil tanaman digunakan untuk membuat selai kacang. Umur panen runner sekitar 130 150 hari, tergantung pada budidaya. Memiliki ukuran biji sedang (1 2 g / biji). (2) Tipe Virginia Kultivar Virginia memiliki daun hijau gelap dan polong besar. Tipe Virginia memiliki biji terbesar dari semua jenis (sekitar 1 g / biji). Polong biasanya

13 memiliki dua biji (kadang-kadang 3 4), yang memiliki testa cokelat kemerahmerahan. Tipe ini tumbuh terutama di Virginia dan North Carolina. Umur panen sekitar 135 140 hari, dan memiliki tipe runner atau bunch. Memiliki ukuran biji besar dijual sebagai kacang camilan. (3) Tipe Spanish Kelompok kacang Spanish terdiri dari jenis sekelompok tegak, dedaunan hijau muda. Polong jarang mengandung lebih dari dua biji, yang pendek dengan testa coklat. Benih berukuran kecil (2 3 g / biji). Tipe Spanish memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya. Tipe ini tumbuh terutama di Oklahoma dan Texas dan digunakan terutama untuk membuat permen kacang dan juga kacang camilan dan selai kacang. Umur panen lebih awal dari jenis runner (sekitar 140 hari). (4) Tipe Valencia Jenis Valencia biasanya menanggung banyak polong dengan 3 4 biji dan warna kulit biji merah cerah. Tipe Valencia merupakan tipe tegak dan jarang bercabang dengan dedaunan hijau gelap. Tipe ini merupakan tipe kacang tanah yang sangat manis dan biasanya dipanggang dan dijual sebagai kacang rebus. Tipe Valencia tumbuh terutama di New Mexico.

14 2.2 Pemuliaan tanaman kacang tanah Pemuliaan kacang tanah di Indonesia dimulai sejak tahun 1930-an oleh para pemulia Belanda, setelah Indonesia merdeka diteruskan oleh pemulia Indonesia dan berhasil melepas Varietas Gajah, Kidang, Macan, dan Banteng pada tahun 1950. Teknik pemuliaan untuk mendapatkan varietas unggul tanaman kacang tanah di Indonesia ditempuh dengan cara (Kasno, 1993): (1) Introduksi dan seleksi sebagai usaha pemuliaan tanaman jangka pendek (3 tahun); (2) Hibridisasi dan seleksi sebagai usaha pemuliaan jangka panjang (5 tahun); dan (3) Mutasi buatan. Pendekatan umum untuk pemuliaan kacang termasuk penggunaan introduksi tanaman. Introduksi plasma nutfah kacang tanah dapat menjadi titik awal untuk meningkatkan tanaman. Seleksi dari introduksi dapat memberikan bahan tetua untuk pemuliaan. Seleksi penting dilakukan agar diperoleh tanaman homozigot dari populasi bersegregasi dan hasil hibridisasi buatan. Kegiatan seleksi perlu didasari metode tertentu agar perbaikan sifat yang diinginkan dapat berlangsung efektif. Metode-metode seleksi antara lain seleksi massa, seleksi galur murni, seleksi pedigree, seleksi bulk, seleksi seed single descent, dan seleksi silang balik (back cross). Metode bulk (gambar 2) merupakan metode untuk membentuk galur-galur homozigot dari populasi bersegregasi melalui selfing selama beberapa generasi tanpa seleksi. Seleksi dimulai pada generasi F 5 (Syukur et al., 2012).

15 Tetua I x Tetua II Gambar 2. Prosedur seleksi bulk untuk tanaman menyerbuk sendiri Sumber : Syukur et al. (2012).

16 2.3 Hibridisasi dan Pewarisan karakter 2.2.1 Hibridisasi Sebuah metode banyak digunakan dalam pemuliaan kacang tanah adalah hibridisasi tetua unggul untuk menciptakan peluang bagi segregasi transgresif terjadi. Secara alami hibridisasi mencakup dua kegiatan penting yaitu persarian dan pembuahan. Persarian adalah persatuan antara tepung sari (jantan) dengan kepala putik (betina), dan pembuahan adalah persatuan antara sperma dan sel telur sebagai hasil pembelahan meiosis dari organ generatif sehingga terbentuk bakal buah sebagai calon individu baru. Hibridisasi alami terjadi secara acak. Pada hibridisasi buatan, manusia hanya membantu kegiatan persarian secara terarah, yaitu mempertemukan tepung sari dengan kepala putik pada pasanganpasangan yang dikehendaki (Kasno, 1993). Hibridisasi kacang tanah sering dilakukan di rumah kaca menggunakan pot tanaman. Namun spesies liar lebih sukses sepenuhnya di lapangan daripada di rumah kaca. Keberhasilan hibridisasi di lapangan atau di rumah kaca, tergantung pada kelembaban yang tepat. Kekeringan dapat menyebabkan keberhasilan rendah. Pemulia dapat mengemaskulasi bunga di sore hari dan melakukan penyerbukan keesokan harinya (Acquaah, 2007). Pada kegiatan persilangan ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut. (1) Periode berbunga dari tetua jantan dan betina bersamaan. Jika periode berbunga pada kedua tetua tersebut tidak bersamaan, maka perlu pengaturan waktu tanam sedemikian rupa sehingga diperoleh periode berbunga yang

17 bersamaan pada pasangan tetua yang diinginkan. Periode persilangan yang efektif adalah selama dua minggu sejak bunga pertama. Pada kacang tanah, bunga-bunga yang tumbuh setelah dua minggu setelah hari pertama berbunga letaknya sudah pada buku bagian atas, jika disilangkan tidak menghasilkan biji karena ginofor tidak mencapai tanah. (2) Waktu emaskulasi dan waktu persarian, keduanya berhubungan erat dengan masaknya organ generatif tersebut. Emaskulasi pada kacang tanah dilakukan pada sore hari dan persarian dilakukan pada pagi hari. (3) Cara emaskulasi Kuncup bunga yang akan mekar besok paginya dipilih untuk diemaskulasi. Mahkota bunga dibuang menggunakan pinset hingga tersisa hanya kepala putiknya saja. (4) Cara persarian Benang sari yang telah masak dari tetua betina dikumpulkan. Benang sari diletakkan pada kepala putik bunga yang telah diemaskulasi sebelumnya menggunakan pinset. Persarian dapat dilakukan pada pagi hari. Gen penanda berguna untuk memberikan kepastian bahwa biji F1 yang dihasilkan adalah hasil dari persilangan buatan. Gen penanda yang baik adalah gen tunggal resesif yang ekspresi fenotipiknya jelas, seperti warna bunga, warna daun, tipe batang dan lain-lain. Sifat-sifat tersebut akan terlihat pada F1 (Kasno, 1993). 2.2.2 Pewarisan karakter Penampilan suatu karakter tanaman ditentukan oleh faktor genetik, lingkungan dan interaksi antara keduanya. Faktor genetik menjadi perhatian utama bagi para

18 pemuliaan karena faktor ini diwariskan dari tetua kepada turunannya. Karakterkarakter tertentu pada tanaman seperti warna bunga, bentuk polong, dan warna polong dikendalikan oleh gen sederhana (satu atau dua gen) dan tidak atau sedikit sekali dipengaruhi lingkungan. Karakter ini disebut karakter kualitatif. Karakter kualitatif ini yang menjadi objek penelitian Mendel sehingga muncul Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II. Menurut Nasir (2001) dalam Alif (2008), karakter kualitatif merupakan wujud fenotipe yang saling berbeda tajam antara satu dengan yang lain secara kualitatif dan masing-masing dapat dikelompokkan dalam bentuk kategori. Crowder (1997) dalam Oktarisna (2013) menyatakan bahwa sifat kualitatif pada tanaman, banyak diatur oleh satu gen. Karakter sederhana seperti bentuk daun, bentuk percabangan, dan kilauan daun merupakan karakter yang mudah diamati sehingga mudah untuk mempelajari pola pewarisan serta menduga genotipe tetua untuk sifat-sifat sederhana tersebut (Novalina, 2009).