TARI SELOKA KUSUMAYUDA

dokumen-dokumen yang mirip
TARI KURDHA WANENGYUDA

TARI MANGESTHI DALAM RANGKA DISKUSI DAN PELUNCURAN BUKU THE POLITIC OF OPENING CEREMONY

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

KARYA TARI DALAM RANGKA WISUDA JATINING SEDYA. Dipentaskan pada acara wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2012.

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

TARI KENYA MENDRES DALAM RANGKA MALAM APRESIASI SENI DI TAMAN BUDAYA SURAKARTA, 11 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI

Kata kunci : Tari Srimpi Guitar, koreografi

Work Shop Tari Golek Menak Gaya Yogyakarta di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, 2005.

LOMBA TARI KLASIK DAN KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA Pemudaku Beraksi, Budayaku Lestari TINGKAT SMA/SMK DAN SEDERAJAT SE-DIY 2016

Deskripsi Karya Tari. Tayub Golong Gilig. Ditampilkan pada acara ASEAN EXPO 3-4 September 2013 Di Nanning, Guangzhi, Tiongkok.

Kata Kunci : In Control, Keseimbangan, Liris

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT WORK SHOP TARI GOLEK MENAK GAYA YOGYAKARTA DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH JAKARTA

DASAR-DASAR PENGETAHUAN BELAJAR KARAWITAN UNTUK ANAK SD

FUNGSI KESENIAN LEDHEK DALAM UPACARA BERSIH DESA DI DUSUN KARANG TENGAH, DESA NGALANG, GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rancangan kostum pada tokoh Rampak Kera dalam The Futuristic of

Analisa Penyajian Garapan Kembang Ratna Kiriman Ni Luh Lisa Susanti Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar Garapan tari kreasi Palegongan Kembang Ratna

BAB V KESIMPULAN. atau gangguan jiwa, dalam karya ini kegilaan tersebut di kemas dengan lebih

TEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 3)

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah

Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *

BAB IV KESIMPULAN. putri menggunakan properti dhodhog. Tari Reog Dhodhog mulai dikenal oleh

ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENINGKATAN KETERAMPILANMEMAINKAN MUSIK KARAWITAN BAGI ANAK-ANAK PADA SANGGAR NOGO KAYUNGYUN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

DESKRIPSI TARI TABUH TUAK OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn

KAJIAN KOREOGRAFI TARI WANARA PARISUKA DI KELURAHAN KANDRI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Putri Nuur Wulansari Moh. Hasan Bisri., S.Sn., M.

BAB V PENUTUP. hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari,

KOREOGRAFI TARI OREK-OREK DI SANGGAR ASRI BUDAYA LASEM KABUPATEN REMBANG

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

ARTIKEL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 2011

Petunjuk Teknis Pelaksanaan AKSARA 2017

PROSES PENCIPTAAN TARI SILONGOR DI SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE ABSTRAK

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

TARI KAWUNG ANTEN KARYA GUGUM GUMBIRA

DISAIN TATA RIAS DAN BUSANA SENDRATARI SUMUNARING ABHAYAGIRI DIPENTASKAN DI KOMPLEKS TAMAN WISATA CANDI BOKO. Oleh: Pramlarsih Wulansari

JURNAL SENI TARI PERAN MASYARAKAT TERHADAP KESENIAN TAYUB DI DESA BEDINGIN KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA

JURNAL KARAWITAN TARI SARASWATI ISI YOGYAKARTA KARYA SUNYATA

Gambar 15. Foto Kendang Dalam Gamelan Terompong Beruk Foto: Ekalaiani, 2011.

TARI ANGSA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN DIKLAT SENI BUDAYA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA. Skripsi

DESKRIPSI SENDRATARI LEGENDA BOKO. Oleh Supriyadi Hasto Nugroho

Judul... i Halaman Pengesahan... ii Prakata... ii Pernyataan Keaslian... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vi Abstrak...

TARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI

BAB IV PENUTUP. Kesenian Incling Krumpyung Laras Wisma di Kecamatan Kokap

TARI KENYA LENGGER KARYA MULYANI KABUPATEN WONOSOBO (KAJIAN KOREOGRAFI)

PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SUATU KAJIAN MUSIKAL

Gamelan, Orkestra a la Jawa

Elemen-Elemen Pertunjukan Tari Siwa Nataraja

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

DESKRIPSI PENATAAN TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA DEWATA NAWA SANGA

Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

UKDW LATAR BELAKANG. Sebagai tempat wisata dan edukasi tentang alat musik tradisional jawa. Museum Alat Musik Tradisional Jawa di Yogyakarta.

GARAP REBAB GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATET SANGA

HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan untuk,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Niat, kerja keras, kerjasama dan kesabaran adalah kunci utama

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG

PEWUJUDAN FENOMENA CINTA SEGI TIGA KEN DEDES DALAM KARYA TARI SANG NARESWARI. Abstrak

VISUALISASI CINTA TERLARANG DALAM BENTUK PENYAJIAN KARYA TARI RISTA

BAB IV PENUTUP. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa latar belakang proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo dengan jumlah penduduk 150kk. Dahulu desa Kaaruyan ini

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

Tema dan Aturan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) Tahun 2018

Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MRAYUNG. Skripsi

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP

GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA

Wujud Garapan pakeliran Jaya Tiga Sakti Kiriman I Gusti Ngurah Nyoman Wagista, Mahasiswa PS. Seni Pedalangan ISI Denpasar. Wujud garapan pakeliran

BAB V PENUTUP. agar dapat menggambarkan isi garapan. Kata Mucak Pendak berasal dari

BAB IV PENUTUP. Komposisi karawitan yang berjudul lakuku merupakan sebuah karya yang. dalam mewujudkan karya komposisi karawitan dengan judul Lakuku.

(MSPI), p A. A. M. Djelantik, 1999, Estetika Sebuah Pengantar, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia

BAB V PENUTUP. orang penari putri, dua orang penari putra untuk menarikan tari Gendang Beleq

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa slentho

BAB IV PENUTUP. Adapun rangkaian struktur komposisi yang disajikan yaitu Lagon Wetah laras

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

PROSES PENCIPTAAN KOREOGRAFI TARI RENGGO MANIS DI KABUPATEN PEKALONGAN JAWA TENGAH SKRIPSI

KOMPOSISI IRINGAN TARI SUMUNARING ABHAYAGIRI (SENDRATARI BOKO)

BAB IV PENUTUP. pelestarian dan keberlangsungan seni karawitan. Pada gending tengahan dan

dari pengalaman tertentu dalam karya seninya melainkan formasi pengalaman emosional yang bukan dari pikiranya semata. 2.

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB IV PENUTUP. ide gagasan pengkombinasian antara prajurit berkuda. kesenian rakyat Jathilan dan prajurit Kavaleri TNI AD, dengan mengilhami

3. Karakteristik tari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

Kendangan Matut. Latar Belakang

Gambar 3 Tata Rias Wajah Penari Pria dan Wanita

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

Garapan Abimanyu Wigna Kiriman: Kadek Sidik Aryawan, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar

SENI BUDAYA (TARI) SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. umumnya memperlihatkan Metalofon, Gambang, Gendeng dan Gong yang

MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI

SAROSACITTA. Oleh : Adi Putra Cahya Nugraha

APLIKASI VIRTUAL ALAT MUSIK GRUP BAND MENGGUNAKAN FLASH PROGRAMMING TUGAS AKHIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

Analisis Pola Tangga Nada Gendhing Lancaran Menggunakan Algoritma Apriori

Transkripsi:

1 TARI SELOKA KUSUMAYUDA DALAM RANGKA WISUDA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PADA TANGGAL 23 FEBRUARI 2013 Disusun oleh: Herlinah JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan segala rahmat, petunjuk, dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penggarapan karya tari Seloka Kusumayuda dalam rangka Wisuda Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, Bulan Februari dan Bulan Juni Tahun 2013 yang diselenggarakan di Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Rektor Universitas Negeri Yogyakarta 2. Bapak Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 3. Bapak Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari Universitas Negeri Yogyakarta 4. Bapak Prof. Dr. Suminto A. Sayuti selaku pembimbing senior 5. Seluruh pendukung karya tari Seloka Kusumayuda Penulis menyadari bahwa penulisan laporan yang tersusun dengan sederhana ini tentu masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif guna perbaikan dalam penyusunan laporan ini. Akhirnya, penulis berharap semoga laporan karya tari ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Yogyakarta, Juni 2013 Koreografer ii Herlinah, M.Hum NIP 19601013 198703 2 002

3 DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI. iii DAFTAR LAMPIRAN... iv A.PENDAHULUAN....... 1 A. Latar Belakang Masalah..... 1 B. Dasar Pemikiran...... 2 II. BENTUK PENYAJIAN... 3 A. Gerak... 3 B. Tata Rias dan Tata Busana... 5 C. Tata Panggung... 5 D. Iringan... 6 III.PENUTUP... 6 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Iii

4 TARI SELOKA KUSUMAYUDA A. PENDAHULUAN Karya tari Seloka Kusumayuda ini berasal dari kata seloka yang berarti nyanyian (Bahasa Indonesia) atau suluk (Bahasa Jawa), dan kusuma yang berarti bunga, serta yuda berarti perang. Karya tari ini memiliki makna bagi wisudawan dan wisudawati hendaknya selalu semangat dan pantang menyerah dalam menghadapi situasi apapun agar tercapai cita-citanya. Dalam rangka wisuda Universitas Negeri Yogyakarta, Tahun 2013 yang di selenggarakan di Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta tersebut, penulis dipercaya sebagai koreografer. Oleh karenanya, koreografi yang melatarbelakangi karya tari ini tidak lepas dari bagaimana seorang wisudawan dan wisudawati harus tetap semangat dan pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan. Segala aktivitas dan ilmu harus diperjuangkan untuk meraih cita-citanya. Karya tari yang disajikan dengan tema perangan ini di ambil dari kisah perjuangan para mahasiswa dan mahasiswi untuk meraih cita-citanya menjadi seorang sarjana. Dalam perjuangannya sebagai mahasiswa terkadang mengalami perang batin atau gejolak jiwa dalam dirinya sendiri untuk menghadapi segala hal yang terjadi dalam menuntut ilmu. Oleh karenanya, seorang mahasiswa dalam menuntut ilmu untuk meraih cita-citanya, harus membekali diri dengan berbagai kekuatan fisik dan mental. Setelah memiliki bekal yang kuat diharapkan siap untuk menghadapi segala tantangan sehingga siap untuk berkompetisi. Karya Tari Seloka Kusumayuda diawali dengan diiringi gending UNY, kemudian penari putra berjalan paling depan di belakangnya penari putri kemudian diikuti oleh para anggota senat beriringan untuk menuju ke mimbar. Sebelum para

5 anggota senat sampai ke tempat mimbar, para penari berdiri di tempat pementasan dengan posisi sebagai pagar ayu atau penerima anggota senat. Setelah para anggota senat sampai di tempat mimbar dan duduk, maka mulailah pertunjukan tari tersebut. B. Dasar Pemikiran Berangkat dari ide dan imajinasi, dalam penyusunan karya tari ini menggunakan judul Seloka Kusumayuda yang maknanya adalah Seloka berarti nyanyian (suluk dalam bahasa Jawa), Kusuma berarti bunga, dan yuda berarti perang dalam arti bersaing (kompetitif). Tari Seloka Kusumayuda menggambarkan gejolak jiwa (perang batin) pada diri sendiri (mahasiswa/mahasiswi) untuk meraih cita-cita melalui berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan. Pola garapan tari dan komposisi telah mengikuti pola pelaksanaan upacara wisuda UNY, yaitu penari putera dan penari putri sebagai cucuk lampah (menjemput) anggota senat UNY, kemudian menjadi kelompok penari inti. Berdasarkan pola yang telah ditentukan tersebut, menjadikan dasar pemikiran koreografer untuk merancang sebuah karya tari sesuai dengan kepentingan upacara ceremony wisuda UNY yang diselenggarakan pada tanggal 23 Februari dan Tanggal 1 Juni 2013. Karya tari ini didukung oleh 12 penari baik puteri dan putera, dari 12 penari putra dan penari putri semuanya menjadi penari inti. Para penari, posisi menari berada di bagian depan tempat duduk para anggota Senat UNY, tari puteri menggunakan pola bedhayan dibawakan oleh 6 penari, sedangkan 6 penari putra menggunakan pola lawung. Karya tari ini melalui proses koreografi yang berdasarkan pada konsep mencipta tari kelompok yang perlu memperhatikan bagaimana menyusun gerak dari

6 12 penari menjadi kesatuan bentuk yang berarti. Secara konseptual koreografi merupakan proses pembentukan gerak menjadi wujud tarian. Proses koreografi melalui pentahapan eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan. (Sumandiyo Hadi, 2003: 60-74). Eksplorasi merupakan langkah awal yang harus dilalui secara seksama bagi seorang koreografer untuk mengadakan penjagaan. Dalam eksplorasi ini ada beberapa obyek yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, seperti tentang cerita, tema, gerak serta aspek-aspek lainnya yang mendukung dalam karya tari Seloka Kusumayuda ini. Improvisasi merupakan tindak lanjut dari eksplorasi, langkah ini adalah langkah penyusunan gerak-gerak yang dipilih. Demikian juga dalam karya tari Seloka Kusumayuda gerak-gerak yang digunakan adalah gerakgerak yang sudah melalui seleksi. Pembentukan (forming) merupakan langkah terakhir dalam penggarapan sebuah karya tari. Pada tahap ini gerak-gerak yang telah dipilih dan diseleksi merupakan gerak-gerak yang sudah pasti digunakan dalam suatu garapan. Demikian halnya dengan karya tari Seloka Kusumayuda gerak-gerak yang digunakan disesuaikan dengan ide garapan. Pemahaman pembentukan mempunyai fungsi sebagai proses pengembangan materi dan sebagai proses mewujudkan suatu struktur atau prinsip bentuk komposisi. Hasil proses sebuah karya tari diharapkan akan lebih baik dari pada secara spontanitas. C. BENTUK PENYAJIAN Karya tari Seloka Kusumayuda ini dipentaskan di Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta dalam rangka wisuda UNY. Bentuk penyajian pertunjukan tari meliputi gerak, rias dan busana, iringan, serta properti.

7 1. Gerak Sumber gerak yang merangsang lahirnya ide tentu saja tidak lepas dari gerakgerak yang membekali koreografer. Pijakan gerak yang digunakan penari putri maupun penari putra adalah gaya Surakarta. Ragam gerak untuk penari putri dengan motif ragam gerak laras sawit kanan, ngalap sari, glebagan, lincak gagak, dan perangan. Sedangkan gerak penari putra gerak kalang kinantang, kambeng, bapang dan perangan. Adapun alur penampilan dari awal hingga akhir dalam karya tari Seloka Kusumayuda adalah: 1) Bagian 1, Anggota Senat UNY memasuki ruangan, kelompok 6 orang penari puteri dan 6 penari putra berfungsi memandu para anggota senat untuk berjalan menuju ke mimbar, dan sebagai pagar ayu berdiri di depan ruang pentas sebagai jalan menuju tempat duduk anggota senat UNY. 2) Bagian ke-2, Anggota senat UNY duduk di bagian depan panggung, kelompok penari puteri secara bergantian dengan penari putera menari di depan anggota Senat UNY. a. 6 orang penari puteri: jogedan ragam puteri, sebagai penggambaran usaha dan persiapan untuk berkompetisi. b. 6 orang penari putera: jogedan ragam putera kemudian perangan 3) Bagian ke-3 Seluruh penari membentuk pola lantai lingkaran yang mempunyai makna bersatu untuk meraih cita-cita dalam menuntut ilmu di UNY. Selanjutnya penari putra berjalan langsung keluar arena pentas, sedangkan penari putri naik ke trap untuk

8 mengambil bokor yang berisi bunga setaman dan karangan bunga untuk ditaburkan dan untuk dibagikan kepada wisudawan dan wisudawati. 2. Tata Rias dan Tata Busana Tata rias yang digunakan adalah tata rias panggung natural yang berfungsi untuk memperkuat garis wajah, rias wajah penari puteri menggunakan rias puteri cantik, sedangkan penari putera menggunakan rias karakter putera gagah. Busana yang dikenakan pada penari putri menggunakan busana dodot alit, dilengkapi dengan sampur polos, sedangkan hiasan kepala menggunakan gelung kadal menek dengan asesori cunduk mentul, bulu, bunga, subang, kalung, dan gelang. Properti yang digunakan pada penari puteri adalah cundrik yaitu senjata utama seorang puteri sebagai simbol ketajaman dalam olah pikir dan kritis. Penari putera menggunakan celana panji (sebatas lutut), kain cantutan, dan sampur polos, slempang penutup dada, penutup kepala dengan menggunakan kodok bineset, gelang tangan, dan gelang kaki. Properti yang digunakan adalah tombak dan keris. Tombak menggambarkan ketajaman pikir dan olah rasa dalam menghadapi tantangan untuk mencapai tujuan, sedangkan keris yang dipakai di pinggang menggambarkan kegagahan seorang kesatria. 3. Tata Panggung Penyajian karya tari Seloka Kusumayuda dipentaskan di Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta. Tempat pertunjukan berbentuk persegi empat, dengan alas lantai yang diberi nuansa trap dengan arah pementasan pada dua sisi yaitu arah ke para wisudawan dan wisudawati, dan arah para anggota senat. Pelaksanaan pada siang hari, sedangkan lampu yang digunakan spot light, suasana garapan tidak ditandai dengan pergantian lampu, melainkan didukung oleh irama gending.

9 4. Iringan Iringan menggunakan konsep klasik dengan menggunakan seperangkat gamelan jawa slendro dan pelog. Adapun alat instrumen yang digunakan adalah: kendang besar, kendang ketipung, bonang barung, bonang penerus, gender, slenthem, demung, saron barung, saron penerus, peking, rebab, kenong, kethuk, kempul, dan gong. Penambahan vokal (tembang) dimaksudkan untuk mendukung suasana serta untuk menambah greged garapan tari tersebut. Urutan gending yang digunakan sebagai berikut: Lancaran UNY, Ketawang Sumanggem, Sampak Irama I, Sampak Irama II, Ladrang Irama I, Sampak. D. PENUTUP Karya tari yang berjudul Seloka Kusumayuda merupakan sebuah karya yang menggambarkan gejolak jiwa (perang batin) pada diri sendiri (mahasiswa/mahasiswi) untuk meraih cita-cita melalui berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan. Secara keseluruhan karya tari ini memiliki makna bahwa para wisudawan dan wisudawati hendaknya selalu siap menghadapi dan mengatasi segala tantangan kehidupan. E. DAFTAR REFERENSI Hadi, Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogjakarta: elkaphi.. 2011. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Multi Grafindo. Smitth, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Terjemahan Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasti.

10 LAMPIRAN FOTO Gambar 1. Penari putra sebagai cucuk lampah menuju ke ruang pentas (Foto: Trie Wahyuni, 2013) Gambar 2. Kelompok penari putri menari bersama (Foto: Trie Wahyuni, 2013)

11 Gambar 3. Penari putra perangan (Foto: Trie Wahyuni, 2013) Gambar 4. Kelompok penari putri menabur bunga sebelum meninggalkan ruang pentas (Foto: Trie Wahyuni, 2013)

Gambar 5. Koreografer, penata rias dan busana, serta semua penari puteri dan putera (Foto: Trie Wahyuni 2013) 12