LAPORAN PENELITIAN PERSENTASE OSIS KEALAMAN (P) PAA PESAWAT TELETERAPI CO-60 Fisikawan medik Habib Syeh Az / 0606068221 epartemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS INONESIA 2011 Fisikawan medik Page 1
1. Tujuan Menentukan Persentase osis Kedalaman ( P) pesawat teleterapi 60 Co. 2. Peralatan etektor 0.6 cc dengan built up cap-nya Elektrometer Farmer Pesawat Teleterapi Co-60 Fantom air dengan airnya. Termometer dan barometer 3. Prosedur Percobaan 1. Mencatat semua peralatan yang digunakan beserta no.seri dan tanggal percobaan 2. Merangkai detektor dan elektrometer yang akan digunakan, detektor pada ruang perlakuan pasien dan elektrometer pada ruang operator. 3. Mengecek operasional dosimeter sehingga dapat digunakan untuk pengukuran. 4. Mengisi fantom air dengan air secukupnya. 5. Menempatkan detektor pada tempat yang disediakan pada phantom 6. Mengatur luas lapangan berkas radiasi 10 cm X 10 cm pada permukaan air dengan jarak sumber permukaan SA 80 cm, menempatkan detektor pada kedalaman1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 cm pada titik efektif pengukuran dengan tepat. 7. Mencatat temperatur dan tekanan 8. Menyiapkan dosimeter dengan pesawat teleterapi Co-60 9. Menetapkan waktu paparan pesawat 15 detik, kemudian melakukan pemaparan dengan pengulangan sebanyak 3 kali Fisikawan medik Page 2
4. ata Percobaan Lapangan 10 x 10 cm SS 80 cm time 0.4 menit epth (cm) Paparan (nc) 2 11.54 11.53 11.55 4 10.29 10.29 10.28 6 9.107 9.109 9.102 8 7.955 7.985 7.974 10 6.930 6.941 6.931 Fisikawan medik Page 3
5. iskusi dan Hasil Percobaan 1. Gambaran yang menjelaskan praktikum ini adalah sebagai berikut : 2. menghitung laju dosis serap pada berbagai kedalaman dengan q N K W TP Po 273, 2 T 1010 273.2 21.5 K TP 1.002 P 273, 2 To 1013 273.2 20 N W =52.9 mgy/nc 2 4 6 8 10 11.5352.91.002 611.16 10.2852.91.002 545.22 9.10652.91.002 482.67 7.47352.91.002 422.61 6.93452.91.002 367.54 Fisikawan medik Page 4
epth Paparan rata-rata osis (mgy) Laju dosis (mgy/jam) 2 11.53 611.16 91674 4 10.286 545.22 81783 6 9.106 482.67 72400.5 8 7..473 422.61 63391.5 10 6.934 367.54 55131 3. P (Persentase osis Kedalaman) adalah dosis yang diserap pada kedalaman tertentu pada pusat lapangan bila di bandingkan dengan kedalaman referensi, kedalaman referensi biasanya di sebut max. titiktertentu % 100% P di pengaruhi oleh max -ukuran lapangan dan bentuknya. Semakin besar ukuran lapangan maka akan semakin besar dosis serapnya. -energi dan kedalaman sinar yang mempunyai energi tinggi maka akan semakin besar pula daya penetrasinya sehingga Pnya akan meningkat. -jarak, meningkatnya P dengan jarak dapat di tentukan dengan faktor mayneord. -komposisi medium yang di radiasi 4. Pada percobaan TC-02B terlebih dahulu kita mencari max. ari percobaan TC 02 dosis pada kedalaman 5 cm q N K Sehingga W TP i mana K TP 23.885 52.9 1.002 1266.04 mgy Kita dapat menghitung laju dosisnya 1266.04 75962.4 mgy/jam t 1 60 273.2 21.5 1010 1.002 273.2 20 1013 Fisikawan medik Page 5
ari buku Cunningham di dapat lap 10x10 cm SS 80 depth 5 cm sebesar 78.5 % 5 Maka pada max P max cm 75962.4 78.5% 5cm 96767.39 mgy epth Laju dosis (mgy/jam) P (%) max. 96767.39 100 2 91674 94.7 4 81783 84.5 6 72400.5 74.8 8 63391.5 65.5 10 55131 56.9 Table P lap 10x10 cm SS 80 cm pada buku Cunningham epth (cm) P (%) max 100 2 93.3 4 83.4 6 73.6 8 64.1 10 55.6 Fisikawan medik Page 6
5. terdapat selisih nilai P pada berbagai kedalaman epth (cm) P (%) max. 0 2 1.4 4 1.1 6 1.2 8 1.4 10 1.3 ari data di atas hanya terjadi perubahan yang kecil hal itu di sebabkan karena kurang ketelitian dalam perhitungan 6. ari data TC 02 nilai paparan untuk t=0.8 mnt sebesar 24.12 nc.sehingga kit bisa cari dosisnya q N K W TP K tp. engan 273.2 231010 273.2 20 1013 24.12 52.9 1.007 1284.88 mgy dalam 0.8 mnt atau 96.366 mgy dalam 1 jam SS 80 cm lap 10x10 cm TC 02 di lakukan di udara sedangkan TC 03 di lakukan di air, maka kita butuh nilai TAR TAR air udara Berarti pada permukaan air dosisnya TAR air udara dalam buku di tulis TAR pada permukaan air sebesar 0.311, sehingga 0.311 96366 29969.83 mgy / jam air Fisikawan medik Page 7
Pada max nilai P sebesar 100% Nilai P pada permukaan air sebesar 30.3 % Sehingga dosis pada max dapat di cari P max max P max 98910.33 permukaan permukaan max 296969.83 100% 0.303 max 98910.33 mgy/jam epth (cm) Laju dosis (mgy/jam) P (%) max 9891.33 100 2 91674 92.6 4 81783 82.6 6 72400.5 73.2 8 63391.5 64.1 10 55131 55.7 7. i antaranya Kita bisa menggunakan persamaan Mayneord factor sehingga P dapat di cari % SS 1 F % SS 2 8. P sangat diperlukan sekali dalam merencanakan fisika terapi, karena bertujuan untuk menekan dosis yang sekecil-kecilnya pada jaringan di sekitar tumor dan memberikan dosis yang maksimum pada jaringan tumor.dengan P pula kita bisa menentukan energi yang di pakai untuk ketebalan pasien tertentu. Fisikawan medik Page 8
9. Kesimpulannya adalah nilai P tidak banyak mengalami perubahan walaupun dengan berbagai metode perhitungan. Berikut akan di sajikan nilai P dari berbagai perhitungan epth P dari Tabel P dari TC 02 A P dari TC 02 B max 100 100 100 2 93.3 92.6 94.7 4 83.4 82.6 84.5 6 73.6 73.2 74.8 8 64.1 64.1 65.5 10 55.6 55.7 56.9 Kesimpulan dan analisis Nilai P tidak banyak mengalami perubahan walaupun dengan berbagai metode perhitungan P diperlukan untuk menekan dosis yang sekecil-kecilnya pada jaringan di sekitar tumor dan memberikan dosis yang maksimum pada jaringan tumor. Kita menggunakan persamaan Mayneord factor sehingga P dapat di peroleh : % SS 1 F % SS 2 Melalui buku Cunningham kita dapat memperoleh P value dengan lap 10x10 cm SS 80 depth 5 cm sebesar 78.5 %.yang nantinya nilai tersebut digunakan untuk mendapatkan kedalam maksimum referensi. Fisikawan medik Page 9
REFERENSI Leung, Philip M.K, The Physical Basis of Radiotherapy,1990. Johns, Harold. E and Cunningham. JR, The Physics of Radiology, Charles C Thomas Publisher, Illinois, 1983 Cember, Herman, Introduction to Health Physics. Pergamon Press. New York. 1987 Fisikawan medik Page 10