PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

BAB IV ANALISIS MASALAH. dirasakan sebagai suatu gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari. Oleh

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II )

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. hidup dengan optimal tanpa memiliki emosi, karena emosi merupakan salah satu

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ayat di atas bermakna bahwa setiap manusia yang tunduk kepada Allah

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Perasaan tenang dan tentram merupakan keinginan yang ada dalam diri setiap

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

Diary 1. Ujian Perhiasan Kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB IV PERILAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Mensyukuri Nikmat Musim Hujan

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIF PASIEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN PENGOBATAN ALTERNATIF HERBAL

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

Ketika harga BBM melambung naik

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

Zaman sekarang susah ya cari yang serius Semua cowok itu sama aja, suka nyakitin

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

Takwa dan Keutamaannya

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

Mengusir Asap? Allah Yang Meniupkan Angin dan Menurunkan Hujan

BERJALAN DI BAWAH CAHAYA. Menuju Hidup Bahagia

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

[ Indonesia Indonesian

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

malam bentangkan gelap, ia berdiri menyesali diri karena takut tiada tara menjadi teman kesedihan pada siang hari


HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA UMS SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi sekarang ini melakukan tindakan kekerasan merupakan hal yang

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

Doa Hari ke 1. Doa Hari ke 2

Kekuatan Ramadhan, Taqwa, Mukmin, Makmur, Persaudaraan, Adab-Karsa dan Mutmainnah shaum romadhon

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari karena sebagai masa periode terakhir yang dilewati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

Allah berfirman. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada.

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY SKRIPSI

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Proses Konseling Tawakal Untuk Meningkatkan Motivasi Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali macam-macam shalat yang diperintakan oleh Allah SWT melalui

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28).

Dalam Surat Asy Syura ayat 51 diatas disebutkan bahwa ada 3 cara Allah berkomunikasi dengan manusia :

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB IV ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM FILM HAFALAN SHALAT DELISA. Sebelum menganalisis pesan dakwah dalam film Hafalan Shalat Delisa,

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

SURAT 64. AT TAGHAABUN DITAMPAKKAN KESALAHAN KESALAHAN

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBELI DALAM PELAKSANAAN JUAL BELI VAKSIN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan keragu-raguan, ataupun kecemasan. Misalnya ketika seseorang diminta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. santri di Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang merupakan pendapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana

BAB I PENDAHULUAN. di pesantren. Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan agama

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbagai macam permasalahan remaja dalam hal ini salah satunya adalah

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

BAB IV ANALISIS. Yang Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus Di SDN Banua Anyar 4 dan SDN. 1. Efikasi Diri Guru yang Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam

20 Jam Terpenting. Timothy Athanasios

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa wawancara dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. PENGERTIAN Kalimat tayyibah artinya adalah perkataan atau lafadz yang baik, yang berisi pengagungan Allah SWT. B. JENIS 1. Takbir Allahu Akbar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akan memberikan rasa dekat dengan Tuhan, rasa bahwa doa-doa yang dipanjatkan

Hilangkan Keluh & Kesah

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI. Pedoman Wawancara. Daftar Pertanyaan Kepada Alumni SMA Al-Kautsar Angkatan 2009

HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DAN KECERDASAN RUHANIAH DENGAN KECENDERUNGAN POST POWER SYNDROME PADA ANGGOTA TNI AU DI LANUD ISWAHJUDI MADIUN.

Berpaling Ketika Senang, Berputus Asa Ketika Susah

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. menolong dalam menghadapi kesukaran. c). menentramkan batin. 1 Realitanya,

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Hakikat Manusia Menurut Islam

Transkripsi:

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh : TEGAS PUTRI PRATIWI F 100 050 083 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak bisa terlepas dari berbagai macam permasalahan yang muncul secara bergantian. Dengan permasalahanpermasalahan tersebut, manusia semakin dinamis untuk berupaya mengembangkan daya nalar logis maupun mengembangkan semua potensi psikis yang dimilikinya. Hal tersebut diarahkan dalam upaya mengatasi masalahmasalah, sehingga pengejawantahannya akan ditampakkan proses belajar. Belajar dalam mengatasi masalah satu yang kemudian akan kembali mendapatkan masalah baru dengan siklus yang mungkin akan semakin kompleks. Setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menghadapi persoalan hidup. Salah satu cara untuk menghadapi berbagai macam persoalan hidup adalah dengan melakukan pemecahan masalah. Pemecahan masalah adalah proses yang tercakup dalam masa menemukan urutan yang benar dari alternatif-alternatif jawaban yang mengarah pada satu sasaran atau ke arah pemecahan yang ideal (Chaplin,2001). Melakukan pemecahan masalah yang ideal sangat diharapkan setiap manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Berbagai macam upaya dilakukan oleh setiap individu untuk menyelesaikan persoalan hidup, namun tidak semua individu mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik dan memperoleh pemecahan masalah yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi. Lari 1

2 (2003) berpendapat bahwa ketika memilih tujuan, individu hendaknya memperhatikan kekuatan potensi dan kemampuan yang dimilikinya, menjaga diri dari ambisi-ambisi yang tidak masuk akal, karena akan mengakibatkan kegagalan dan kekecewaan. Kegagalan dalam melakukan pemecahan masalah dapat mendesak individu untuk melakukan berbagai macam tindakan kriminal yang dilatarbelakangi oleh berbagai macam faktor, diantaranya karena himpitan ekonomi, dendam karena sakit hati, dan rendahnya iman seseorang. Jika seseorang memiliki tingkat keimanan yang baik, maka tidak akan melakukan tindakan yang dilarang oleh Allah SWT, misalnya pencurian, penodongan, perampokan, bahkan pembunuhan ataupun bunuh diri. Banyak juga masyarakat yang melarikan diri dari permasalahan dengan mengkonsumsi minuman keras ataupun obat-obatan terlarang. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Thabbarah (2001) yang berpendapat bahwa secara psikologis sebagai manusia apabila ruhnya tidak berhubungan dengan pencipta-nya akan terlihat jelas gejala-gejala kegelisahan dan kemurungan saat individu mendapat musibah dan mengalami kegagalan dalam meraih cita-citanya, sehingga tidak jarang untuk mengatasi penderitaannya individu melarikan diri kepada obat-obatan atau minuman keras. Sebenarnya setiap individu memiliki potensi untuk memecahkan masalahnya sendiri, karena Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Manusia mempunyai kemampuan psikis secara bathiniah sebagai bekal untuk menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kehidupan, namun banyak diantara kita yang belum menggali dan mengembangkan potensi tersebut.

3 Akibatnya kita masih merasakan kebingungan, kegelisahan, kesedihan, namun Allah SWT memberikan jalan menuju kelapangan jiwa melalui ibadah yang dapat menghilangkan kesempitan dan kepedihan di dalam hati serta mampu mewujudkan kelapangan di dalam dada, yaitu melalui sholat. Seperti firman Allah SWT dalam [QS:Al-Hijr(15):97-98], yang artnya: Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat). Thabbarah (2001) menambahkan bahwa shalat dapat membuka peluang kepada seseorang untuk mengajukan permohonan kepada pencipta-nya tentang apa saja yang diinginkan. Orang-orang yang melakukan shalat akan terkecuali dari sifat manusia pada umumnya, mereka tidak berkeluh kesah dalam kesusahan dan kemiskinan, karena mereka akan terlihat sabar, sadar dan insyaf, pemurah, serta tawakal dalam menghadapi berbagai macam permasalahan. Melaksanakan shalat merupakan hal wajib bagi setiap mukmin, karena dengan shalat kita akan menjadi tenang dan sabar. Sebagaimana yang tercantum dalam [QS:Al-Baqarah(2):45], yang artinya Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. Setiap manusia berusaha untuk dapat melaksanakan shalat dengan khusyuk. Ahmad (2006), mengatakan bahwa khusyuk memiliki pengertian sebagai perasaan di dalam jiwa yang nampak dari anggota badan, berupa ketenangan dan ketawadhu an, sebagai buah dari kokohnya keyakinan di dalam

4 hati terhadap pertemuan dengan Allah SWT. Namun tidak semua orang yang sholat mendapatkan kekhusyukan dalam shalat, karena perasaan khusyuk tidak mungkin bisa didapatkan jika kita tidak memiliki kesadaran dan kepercayaan, bahwa sebenarnya di saat shalat kita sedang berhadapan dengan Allah. Shihab (2000) mengatakan khusyuk adalah tenang dan rendah hati lahir bathin. Khusyuk dalam shalat sangat diinginkan oleh setiap mukmin, karena dengan khusyuk kita dapat benar-benar merasakan bahwa shalat adalah sebagai penolong, sehingga banyak juga masyarakat yang tertarik untuk mengikuti halaqoh shalat khusyuk. Halaqoh jamaah shalat khusyuk yang di Surakarta hanya ada satu, yaitu di Masjid Fatimah. Kegiatan halaqoh tersebut dilaksanakan setiap senin malam, yang berisi tentang ceramah dan pengajian yang bertujuan untuk mendapatkan khusyuk di dalam shalat. Ibu MH (36 tahun) yang merupakan salah satu anggota jama ah halaqoh shalat khusyuk di Masjid Fatimah Surakarta menuturkan bahwa dengan mengikuti jama ah halaqoh shalat khusyuk, beliau memandang suatu permasalahan adalah sebuah ujian yang diberikan Allah SWT kepada hamba-nya, sehingga beliau semakin menyadari dan meyakini bahwa suatu masalah harus dilalui dengan tenang, meminta tuntunan dari Allah SWT dengan berdo a, beristigfar dan meminta perlindungan dari Allah SWT agar senantiasa terhindar dari godaan syaithan, membaca syahadat dan sabar yaitu dengan cara menerima dengan ikhlas apapun masalah yang dihadapi. Tidak jauh berbeda seperti penuturan Bapak TY (30 tahun) yang merupakan anggota jama ah halaqoh shalat khusyuk, yang mengatakan bahwa

5 manusia harus menerima permasalahan apapun dengan pasrah. Melalui shalat, maka manusia akan menyadari bahwa manusia adalah roh yang harus menerima semua masalah, karena penyelesaian masalah yang diberikan oleh Allah SWT juga akan selesai karena Allah SWT. Jadi manusia harus meyakini bahwa penyelesaian masalah akan digerakkan oleh Allah SWT, sehingga manusia akan difahamkan melalui permasalahan yang dihadapi. Lebih lanjut, Ibu NH (38 tahun) yang meyakini bahwa suatu penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan cara silatun (menghubungkan diri dengan Allah SWT secara langsung) yang kemudian dilanjutkan dengan shalat, karena beliau merasa bahwa dengan shalat maka Allah SWT segera memberikan jawaban akan permasalahan yang dihadapi, sehingga setiap permasalahan dan musibah yang dihadapi dapat diterima sebagai suatu pelajaran dari Allah SWT yang harus diterima dengan pasrah dan ikhlas. Berdasarkan uraian di atas, maka upaya yang dilakukan jama ah halaqoh shalat khusyuk adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dengan berbagai cara diantaranya; sabar, syukur, ikhlas, pasrah, menerima dan memaafkan. Berbagai pendapat dari anggota jama ah shalat khusyuk, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah pada halaqoh jama ah shalat khusyuk lebih baik dibandingkan dengan bukan jama ah halaqoh shalat khusyuk. Dalam hal ini, jama ah halaqoh shalat khusyuk memandang bahwa suatu permasalahan sebagai hal yang positif, karena setiap masalah akan selesai karena Allah SWT. Melalui shalat Allah SWT akan memberikan jawaban dan

6 perlindungan, sehingga manusia akan mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi. Menghadapi berbagai macam persoalan yang dihadapi, manusia terkadang merasakan bimbang dalam pemecahan masalah. Namun dengan shalat manusia tidak akan merasa sendiri dalam menghadapi berbagai macam kesulitan. Walaupun ia tidak melihatnya tapi hatinya tahu bahwa Allah melihat-nya, dengan kondisi kejiwaan tersebut ia mampu mengungkapkan perasaannya kepada Allah, ia akan berdoa, memohon dan mengadu kepada Allah yang maha mengetahui. Melaksanakan shalat dengan khusyuk segala persoalan yang dihadapi dan menghimpit seseorang serta menekannya akan teratasi, jiwa menjadi tenang dan cerah kembali, Daradjat (1990). Analisis kejiwaan tersebut dapat dipahami pentingnya shalat khusyuk dalam diri manusia, sehingga dapat menjadi penolong dalam menghadapi persoalan. Alasan dalam penelitian ini memilih jama ah halaqoh sholat khusyuk karena shalat adalah tempat untuk berserah diri kepada Allah SWT. Melalui shalat khusyuk, maka Allah akan memberikan pertolongan kepada umatnya. Semakin berserah diri kepada Allah SWT maka pemecahan masalah akan datang, sehingga akan menumbuhkan suatu kenikmatan dan ketenangan dalam memecahkan suatu permasalahan. Berkaitan dengan uraian diatas, penulis menemukan rumusan masalah tersebut: Apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara jama ah halaqoh shalat khusyuk dan bukan jama ah halaqoh shalat khusyuk di Surakarta? Dari pertanyaan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

7 judul Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah antara Jama ah Halaqoh Shalat Khusyuk dan Bukan Jama ah Halaqoh Shalat Khusyuk di Surakarta. B. Tujuan Penelitian Sejalan dengan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan antara jama ah halaqoh shalat khusyuk dan bukan jama ah halaqoh shalat khusyuk di Surakarta. C. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi pimpinan masjid Dapat digunakan sebagai pedoman untuk membuat kebijakan mengenai kegiatan-kegiatan halaqoh yang diselenggarakan di masjid, khususnya yang berkaitan dengan jenis kegiatan holaqoh. 2. Bagi jamaah halaqoh Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengikuti jenis kegiatan halaqoh di masjid-masjid, sehingga dapat lebih bermanfaat dalam kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah. 3. Bagi masyarakat umum Agar mengetahui informasi tentang manfaat yang diperoleh dari berbagai kegiatan holaqoh di masjid-masjid, sehingga dapat memilih jenis halaqoh yang diinginkan dan memperoleh manfaat dari kegiatan halaqoh yang diikuti.

8 4. Bagi ilmuwan psikologi Penelitian ini memberikan wacana pemikiran di bidang psikologi pada khususnya, yang berkaitan dengan perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara jama ah halaqoh shalat khusyuk dan bukan jama ah halaqoh shalat khusyuk. 5. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan teoritis dan dapat digunakan sebagai pijakan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya, jika menggunakan tema yang sama.