PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2012

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2011

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG RUMUSAN DAN PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN SITUBONDO

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG DANA ALOKASI UMUM (DAU) DESA DI KABUPATEN TANAH LAUT

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2010

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KARAWANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 25 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 8 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2015

PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2018 TENTANG PENGALOKASIAN DAN TATA CARA PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2018

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 6 TAHUN 2017 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

NOMOR : 17 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR :11 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 15

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 SERI

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI BATANG HARI NOMOR 3 TAHUN 2014 NOMOR TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 1 (satu)

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

3. Camat adalah pimpinan dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8 TAHUN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BOGOR. Cibinong, Desember 2017

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

Transkripsi:

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka optimalisasi otonomi desa dilakukan upaya secara terus menerus melalui peningkatan kapasitas lembaga desa, kapasitas aparatur desa, kapasitas keuangan desa, kapasitas sarana dan prasarana desa, pemberdayaan pemerintah desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya ketersediaan sumber daya yang memadai khususnya sumber daya keuangan desa sehingga Pemerintah Kabupaten Majalengka memandang perlu memberikan Alokasi Dana Desa (ADD). B. Maksud ADD dimaksudkan untuk membiayai program Pemerintahan Desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. C. Tujuan 1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai kewenangannya. 2. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desa. 3. Mendorong... 2

2 3. Mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat dalam membangun desa. 4. Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan. 5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan. 6. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat. II. PENGELOLAAN A. Prinsip Pengelolaan 1. Penyaluran dana harus langsung ditujukan kepada pengelola/penerima. 2. Pengelolaan keuangan ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APB Desa. 3. Seluruh kegiatan yang didanai oleh ADD direncanakan, dilaksanakan, dimonitoring dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat desa. 4. Seluruh kegiatan yang didanai oleh ADD harus dapat dipertanggungjawabkan secara administratif, teknis dan hukum. 5. ADD dilaksanakan dengan menggunakan prinsip hemat, terarah dan terkendali dan tepat sasaran. 6. Hasil kegiatan dapat dilestarikan dan dikembangkan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat. B. Pengorganisasian 1. Tingkat Kabupaten Tim Fasilitasi ADD yang ditetapkan dengan keputusan Bupati dan mempunyai tugas : a. Menyusun pedoman pelaksanaan dan mekanisme pengelolaan ADD Tahun Anggaran 2009; b. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam rangka persiapan pelaksanaan ADD Tahun Anggaran 2009; c. Melakukan... 3

3 c. Melakukan penghitungan besarnya ADD yang diterima Desa Tahun Anggaran 2009 sesuai peraturan perundang-undangan; d. Melaksanakan sosialisasi kebijakan dan mekanisme pengelolaan ADD Tahun Anggaran 2009; e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan ADD Tahun Anggaran 2009; f. Melakukan pengawasan dan pembinaan penggunaan ADD serta realisasi pengelolaan ADD Tahun Anggaran 2009; g. Melakukan fasilitasi pemecahan permasalahan berdasarkan pengaduan masyarakat serta pihak ketiga; h. Melaporkan hasil kegiatan kepada Bupati. Pelaksanaan tugas Tim dikoordinasikan oleh Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Majalengka. 2. Tingkat Desa. a. Pengelolaan ADD dilaksanakan oleh Kepala Desa yang dibantu oleh Pelaksana dan Bendahara Desa yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa, memiliki tugas : 1) Merencanakan kegiatan yang didanai dari ADD; 2) Melaksanakan kegiatan yang didanai dari ADD; 3) Bendahara Desa bertanggung jawab terhadap administrasi kegiatan; 4) Memberikan laporan pelaksanaan penggunaan ADD kepada Bupati melalui Camat secara rutin setiap bulan. b. Kepala Desa bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan Rencana Penggunaan dana. III. ALOKASI DAN PENGGUNAAN DANA ADD dialokasikan langsung kepada tiap Desa secara proporsional dan dikelola melalui APBDesa dengan rincian penggunaan sebagai berikut : A. Sebesar... 4

4 A. Sebesar 30 % dari pagu Alokasi Dana Desa (ADD) digunakan untuk Belanja Aparatur Pemerintah Desa, Operasional Pemerintah Desa, dan Belanja Operasional Lembaga lainnya, dengan ketentuan : 1. Sebesar 15 % dari pagu ADD digunakan untuk Belanja Aparatur Pemerintah Desa, antara lain : a. Tunjangan penghasilan Aparat Desa yang dibagi secara proporsional maksimal sebanyak 9 ( sembilan) orang atau pola maksimal yang besarannya ditetapkan dengan keputusan kepala desa; b. Honorarium Pelaksana Kegiatan; c. Peningkatan Kapasitas Aparat Desa d. Lainnya sesuai kebutuhan 2. Sebesar 10 % dari pagu ADD digunakan untuk Belanja Operasional Pemerintah Desa, antara lain : a. Biaya pemeliharaan gedung milik desa; b. Biaya pemeliharaan kendaraan; c. Biaya operasional rapat; d. Biaya pengadaan buku administrasi desa; e. Biaya pengadaan dan penyusunan profil desa; f. Biaya pengadaan dan penyusunan APBDes; g. Belanja Alat Tulis Kantor; h. Belanja Pakaian Dinas; i. Biaya Perjalanan Dinas; j. Lainnya sesuai dengan kebutuhan. 3. Sebesar 5 % dari pagu ADD digunakan untuk belanja operasional lembaga lainnya, yaitu : a. Penunjang Operasional BPD; b. Penunjang Operasional PKK; c. Penunjang Operasional RT/RW; d. Penunjang Operasional lembaga lainnya yang dipandang perlu. B. Sebesar... 5

5 B. Sebesar 70 % dari pagu ADD digunakan untuk Belanja Publik yaitu pembangunan dan/atau perbaikan infrastruktur desa berupa : 1. Biaya peningkatan kualitas jalan ( hotmix ); 2. Biaya pembangunan/rehabilitasi jalan lingkungan; 3. Biaya pembangunan/rehabilitasi saluran irigasi; 4. Biaya pembangunan/rehabilitasi drainase jalan; 5. Biaya pembangunan/rehabilitasi infrastruktur desa lainnya. IV. PELAKSANAAN A. Persiapan 1. Tim Fasilitasi Alokasi Dana Desa (ADD) Tingkat Kabupaten Majalengka melakukan sosialisasi Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2009, dalam rangka menjelaskan kebijaksanaan dan mekanisme pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2009 kepada Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa. 2. Camat melakukan sosialisasi Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2009, dalam rangka menjelaskan kebijaksanaan dan mekanisme pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2009 kepada BPD, LPM dan masyarakat desa. B. Perencanaan 1. Pemerintah Desa menyelenggarakan musyawarah desa dengan melibatkan BPD, LPM dan masyarakat. 2. Musyawarah desa dilakukan untuk menentukan hal-hal sebagai berikut : a. Infrastruktur desa yang akan diperbaiki; b. Pelaksana kegiatan pembangunan/rehabilitasi infrastruktur desa; 3. Hasil musyawarah desa dituangkan dalam Berita Acara Hasil Musyawarah desa yang dilengkapi dengan undangan dan daftar hadir peserta musyawarah. 4. Kepala Desa menetapkan Pelaksana Kegiatan dan Bendahara Desa dengan Keputusan Kepala Desa. 5. Pelaksana... 6

6 5. Pelaksana Kegiatan menyusun Rencana Penggunaan sebagaimana format RP-ADD yang didalamnya memuat : a. Nama Kegiatan; b. Lokasi Kegiatan; c. Besaran kebutuhan anggaran; d. Rincian penggunaan anggaran; e. Volume yang akan diperbaiki; f. Sumber anggaran termasuk rencana partisipasi masyarakat; g. Target waktu; h. Visualisasi kondisi eksisting infrastruktur desa yang akan diperbaiki; i. Gambar rencana; 6. Rencana Penggunaan ditandatangani ketua pelaksana kegiatan dan diajukan kepada Kepala Desa, BPD dan LPM untuk mendapatkan persetujuan. C. Pengajuan Rencana Penggunaan 1. Rencana Penggunaan yang telah mendapatkan persetujuan Kepala Desa, BPD dan LPM diajukan kepada Camat. 2. Setelah menerima Rencana Penggunaan ADD, Camat mengambil langkah-langkah sebagai berikut : a. Melakukan verifikasi Rencana Penggunaan berdasarkan pertimbangan : 1) Kesesuaian rencana dengan kebutuhan masyarakat; 2) Rasionalisasi rencana penggunaan anggaran; 3) Kesesuaian rencana kebutuhan anggaran dengan besaran Alokasi Dana Desa yang ditetapkan dalam Keputusan Bupati. b. Meminta Pelaksana Kegiatan melalui Kepala Desa untuk melakukan revisi apabila terdapat kesalahan/kekeliruan; c. Menandatangani... 7

7 c. Menandatangani persetujuan Rencana Penggunaan yang telah sesuai atau telah direvisi; d. Menyusun rekap Rencana Penggunaan dari masing-masing desa di wilayah kerjanya sebagaimana format REKAP ADD - KEC; e. Camat menyampaikan rekap Rencana Penggunaan dilampiri Rencana Penggunaan dari masing-masing desa kepada Bupati melalui Tim Fasilitasi ADD tingkat kabupaten; 3. Rencana Penggunaan Alokasi Dana Desa dituangkan dalam Peraturan Desa tentang APBDes. 4. Kepala Desa menyampaikan APBDesa kepada Bupati melalui Camat. D. Penyaluran Dana 1. Besarnya ADD bagi tiap desa ditetapkan dengan Keputusan Bupati; 2. Pemerintah Desa membuka rekening pada bank pemerintah/pd BPR yang ditunjuk; 3. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Majalengka mengajukan permohonan realisasi penyaluran ADD kepada Bupati dengan besaran masing-masing desa sebagaimana tercantum dalam Keputusan Bupati tentang Penetapan Besaran ADD Bagi Tiap Desa di Kabupaten Majalengka. 4. Kepala DPKAD Kabupaten Majalengka menyalurkan ADD langsung dari Kas Daerah ke Bank Pemerintah/PD BPR. 5. Bank Pemerintah/PD BPR menyalurkan ADD ke rekening Pemerintah Desa / Bendahara Desa. E. Pencairan Dana 1. Camat membuat rekomendasi pencairan ADD Tahun Anggaran 2009 kepada Bank Pemerintah/PD BPR yang ditunjuk setelah desa menyerahkan persyaratan untuk setiap tahap sebagai berikut : a. Persyaratan... 8

8 a. Persyaratan pencairan dana Tahap I antara lain : 1) APBDesa Tahun 2009 2) Berita Acara Pembayaran Tahap I; 3) Kuitansi; 4) Bukti visualisasi perkembangan kondisi infrastruktur desa (0 %) b. Persyaratan pencairan dana Tahap II antara lain : 1) Berita Acara Pembayaran Tahap II; 2) Kuitansi; 3) Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan disertai bukti visualisasi perkembangan kondisi infrastruktur desa yang telah diperbaiki dan Bukti penggunaan dana Tahap I; 2. Pencairan dana dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu : a. Pencairan Tahap I sebesar Alokasi Dana Desa Minimal dengan prioritas penggunaan untuk Belanja Aparatur Pemerintah Desa, Belanja Operasional Pemerintah Desa, dan Belanja Operasional Lembaga Lainnya dan untuk Belanja publik infrastruktur desa. b. Pencairan Tahap II sebesar Alokasi Dana Desa Proporsional dengan penggunaan untuk belanja publik berupa Infrastruktur Desa. 3. Camat menyerahkan persyaratan pencairan dari masing-masing desa kepada Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Majalengka paling lambat 1 (satu) minggu setelah pencairan setiap tahap. F. Pelaksanaan Kegiatan Berkaitan dengan penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) memperhatikan hal-hal sebagai berikut : agar a. Pelaksanaan kegiatan harus dilakukan dengan tepat waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah. b. Penggunaan... 9

9 b. Penggunaan dana agar dilakukan secara tertib, efisien dan efektif serta sesuai Rencana Penggunaa Alokasi Dana Desa. c. Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana agar dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dan administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. d. Pemerintah Desa bersama-sama dengan masyarakat berkewajiban melakukan pelestarian hasil kegiatan pelaksanaan pembangunan (pasca pelaksanaan). V. PEMANTAUAN, PENGAWASAN, PELAPORAN DAN EVALUASI A. Kegiatan Pemantauan 1. Lingkup kegiatan pemantauan meliputi kualitas dan perkembangan/kemajuan pelaksanaan kegiatan. 2. Pemantauan dilakukan secara berjenjang dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai Desa. B. Pengawasan 1. Pengawasan fungsional dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Majalengka. 2. Pengawasan oleh Badan Permusyawaratan Desa pada tiap Desa. 3. Pengawasan oleh masyarakat dilakukan langsung oleh masyarakat dan lembaga kemasyarakatan berupa kritik dan saran serta laporan yang membangun agar pelaksanaan kegiatan berhasil dengan baik sesuai dengan rencana. C. Pelaporan Mekanisme pelaporan Alokasi Dana Desa (ADD) dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat Desa, Kecamatan sampai ke tingkat Kabupaten yang meliputi Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2009, dengan mekanisme sebagai berikut : 1. Kepala Desa melaporkan Realisasi Fisik dan keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2009 kepada Camat pada minggu pertama setiap bulan (bulanan) menggunakan Format : LAP- ADD -DESA/KEL. 2. Camat... 10

10 2. Camat menyusun dan melaporkan Rekap Realisasi Fisik dan Keuangan Alokasi Dana Desa ( ADD ) Tahun 2009 kepada Bupati melalui Tim Fasilitasi ADD Kabupaten pada minggu kedua setiap bulan menggunakan Format : REKAP LAP ADD KEC. 3. Tim Fasilitasi ADD melaporkan Rekap Realisasi Fisik dan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) dari Camat kepada Bupati setiap triwulan pada minggu ketiga menggunakan Format : REKAP- LAP-ADD -KAB. D. Evaluasi Bupati melakukan evaluasi terhadap keberhasilan pengelolaan dan penggunaan Alokasi Dana Desa ( ADD) paling sedikit satu kali dalam satu tahun. Dalam menilai keberhasilan pengelolaan dan penggunaan ADD dilakukan dengan menilai indikator sebagai berikut : 1. Pengelolaan, dengan indikator : a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang ADD; b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam musyawarah Perencanaan Pembangunan tingkat Desa; c. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pertanggungjawaban penggunaan ADD oleh pemerintah desa. 2. Penggunaan, dengan indikator : a. Kesesuaian kegiatan yang didanai dengan yang telah direncanakan dalam APB Desa; b. Realisasi penggunaan keuangan sesuai dengan yang direncanakan; c. Tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi; d. Besarnya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat; e. Tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung penggunaan ADD; f. Kemampuan bersinergi dengan program-program pemerintah yang ada di desa. VI. PENUTUP... 11

11 VI. PENUTUP Pedoman Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2009. BUPATI MAJALENGKA, Cap/Ttd SUTRISNO SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA, HERMAN SENDJAJA