BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. electrical stimulator berbasis mikrokontroler ATmega8535 yang dilengkapi dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III DESKRIPSI MASALAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan respon refleksnya digolongkan pada suatu skala tertentu. Refleks regang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga November 2015.

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

BAB III. Perencanaan Alat

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN ALAT

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi, dan Laboratorium Fisiologi Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 3.2. Peralatan dan Bahan Penelitian 3.2.1. Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Downloader ISP mikrokontroler AVR ATMega 8535 2. Solder 3. Penyedot Timah 4. Multimeter Digital 5. Adaptor 12VDC 6. Tang Cucut 7. Mini Drill 8. Tool set 9. Osiloskop 3.2.2. Bahan Penelitian Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. IC Mikrokontroler AVR ATMega 8535 2. PCB (Printed Circuit Board). 43

44 3. Timah 4. Trafo CT 3A 5. Toggle Switch 6. Dioda 7. Resistor 8. Kapasitor 9. Transistor NPN BD139, C2073, dan C945 10. IC Regulator 7805 dan 7812 11. IC LM 555 12. IC 4001 13. IC CD4051 BC 14. Relay 12VDC 15. Modul LCD 2x16 16. Keypad Matriks Rubber 17. Elektrode Logam (diameter 1,8 cm) 18. Gel Elektrode 3.3. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini terbagi dalam 5 tahapan yaitu : a. Tahap Rancang Bangun Alat yang terbagi dua yaitu pembuatan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). b. Tahap Pengujian yang terbagi dua yaitu pengujian pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

45 c. Tahap Pengambilan Data d. Tahap Analisis Data merupakan indikator keberhasilan pada penelitian. e. Uji coba alat pada pasien Gambar 3.1. Bagan prosedur penelitian

46 3.3.1. Tahap Rancang Bangun Alat Untuk tahap rancang bangun alat ini, terbagi dalam dua tahap yaitu pembuatan perangkat keras (hardware) dan pembuatan perangkat lunak (software). Pada Gambar 3.2 menjelaskan tentang blok diagram sistem pembuatan rancang bangun electrical stimulator sebagai pengganti palu refleks (hammer reflex). Gambar 3.2. Blok Diagram Rancang Bangun electrical stimulator Sebagai Pengganti Palu Refleks Cara kerja pada blok diagram rancang bangun electrical stimulator sebagai pengganti palu refleks (hammer reflex) : 1. Pada saat penekanan start, IC mikrokotroler melakukan inisialisasi LCD. 2. Mikrokontroler AVR ATMega 8535 akan bekerja menjalankan program yang sudah ada.

47 3. Operator akan menginput level tegangan yang akan digunakan untuk memberikan stimulus ke pasien melalui keypad yang nilai level tegangannya akan ditampilkan pada LCD. 4. Bersamaan dengan penekanan nilai level tegangan melalui keypad, akan mengirim output data biner 3 bit ke rangkaian pengatur tegangan untuk memberikan pulsa kejut rangsangan kepada pasien melalui rangkaian penguat tegangan dengan level tegangan stimulasi sesuai yang diberikan melalui keypad. 5. Respon refleks dari pasien dapat dideteksi dengan adanya perubahan tegangan yang diukur oleh sensor knee joint. Apabila tidak ada perubahan tegangan atau tidak ada respon refleks maka proses menginput level tegangan melalui keypad diulangi lagi sampai timbul respon refleks dari pasien. 6. Dari pengukuran tersebut hasilnya akan ditampilkan ke LCD yang berupa level tegangan stimulus pasien. 3.3.1.1. Perancangan Perangkat Keras (Hardware) 1. Rangkaian minimum sistem mikrokontroler AVR ATMega 8535 pada Gambar 3.3. Rangkaian ini digunakan sebagai pengolah data pengukuran dan pengontrol besar tegangan stimulus yang akan ditampilkan di LCD. Pada rangkaian ini semua port I/O digunakan untuk mengontrol rangkaian pendukung pada electrical stimulator, port A digunakan untuk mengatur ADC pada sensor knee joint, port B digunakan untuk mengatur keypad dan port C digunakan untuk mengatur rangkaian LCD serta pada port D

48 digunakan untuk mengatur select input (C, B, A) pada rangkaian pengatur level tegangan untuk mengatur amplitudo stimulus refleks. Gambar 3.3. Rangkaian minimum sistem mikrokontroler AVR ATMega 8535 (Heryanto, 2008). 2. Rangkaian osilator dapat dilihat pada Gambar 3.4. Rangkaian osilator ini menggunakan IC LM 555 astable multivibrator sebagai pembangkit gelombang spike. 3. Rangkaian penguat tegangan pada Gambar 3.4. Rangkaian ini digunakan untuk menguatkan tegangan pada pemberian stimulus refleks dengan memanfaatkan elektroda permukaan untuk mengalirkan tegangan stimulusnya ke pasien.

49 Gambar 3.4. Desain Rangkaian Pembangkit dan Penguat Tegangan (Arsianti, 2010) 4. Rangkaian interface LCD pada Gambar 3.5. Rangkaian ini digunakan untuk inisialisasi awal pada proses persiapan sebelum program utama pada mikrokontroler dijalankan dan juga untuk menampilkan level tegangan stimulus pada pasien, serta mendeteksi adanya respon refleks pada pasien. Gambar 3.5. Rangkaian LCD (Andrianto, 2008) 5. Desain sensor knee joint pada Gambar 3.6. Untuk mendeteksi respon refleks dibutuhkan sensor knee joint. Desain sensor knee joint terbentuk dari bahan akrilik, terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan

50 bagian bawah. Antara bagian atas dan bagian bawah dihubungkan dengan sebuah potensiometer yang posisi penempatannya sejajar dengan sendi putar dari knee joint. Gambar 3.6. Bentuk Sensor Knee Joint 6. Blok diagram untuk rangkaian pengatur tegangan stimulasi dapat dilihat pada Gambar 3.7. Rangkaian pengatur tegangan terdiri dari driver untuk 8 relay dan IC multiplexer 4051. Pada penelitian ini, rangkaian driver relay digunakan sebagai pembagi tegangan untuk mengatur level tegangan stimulus refleks yang akan dikeluarkan setelah mendapat perintah dari mikrokontroler. Komponen pada rangkaian ini menggunakan relay 12VDC, transistor NPN BD139, dan C945, dioda 4002 dan IC 4051.

51 Gambar 3.7. Blok Diagram rangkaian pengatur tegangan sebagai pembagi tegangan Adapun persamaan yang digunakan untuk menentukan level tegangan stimulasi refleks (Vp) adalah sebagai berikut: Vo 1 = R1 xvmaks...(3.2) Rtot Vo 2 = R1+R2 xvmaks...(3.3) Rtot Vo 3 = R1+R2+R3 xvmaks...(3.4) Rtot Vo 4 = R1+R2+R3+R4 xvmaks...(3.5) Rtot Vo 5 = R1+R2+R3+R4+R5 xvmaks...(3.6) Rtot Vo 6 = R1+R2+R3+R4+R5+R6 xvmaks...(3.7) Rtot Vo 7 = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7 xvmaks...(3.8) Rtot Vo 8 = Rtot Rtot xvmaks...(3.9) Rtot = R1 + R2 + R3 + R4 + R5 + R6 + R7 + R8...(3.1) Untuk rangkaian pengatur tegangan stimulasi sebagai pembagi tegangan untuk mengatur amplitudo stimulus refleks, secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.8. D R I V E R R E L A Y I C C D 4 0 5 1 B C M I K R O K O N T R O L E R

52 Gambar 3.8. Desain rangkaian pengatur tegangan stimulasi 3.3.1.2. Perancangan Perangkat Lunak (Software) Pada perancangan software pada mikrokontroler AVR ATMega 8535 menggunakan bahasa C, flowchart software dapat dilihat pada Gambar 3.9. Perancangan software meliputi inisialisasi pada LCD dan keypad, pengaturan pada pemilihan level tegangan stimulus dan menampilkan tegangan stimulasi refleks yang diberikan kepada pasien melalui LCD.

53 Gambar 3.9. Flowchart perangkat lunak (software) electrical stimulator sebagai pengganti palu refleks (hammer reflex)

54 3.3.2. Tahap Pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian alat dilakukan uji kinerja, hardware, dan software pada rancangan alat electrical stimulator yang telah dibuat. Untuk pengujian kinerja diuji berdasarkan parameter yang telah dijelaskan pada subbab 2.3 halaman 16 yaitu lebar pulsa minimum 20 µs, frekuensi maksimal 20 Hz, dan tegangan stimulasi puncak (Vp) minimal antara 0 200 Volt. Untuk menguji desain rangkaian penguat tegangan dilakukan dengan memberikan catu daya sebesar 12 Volt ke transformator dan sinyal input persegi. Pengujian dilakukan dengan beban dan tanpa beban. Beban disini adalah resistansi tendon yang dihubungkan dengan elektroda pada tendon. Apabila telah sesuai dengan parameter tersebut, kemudian electrical stimulator ini diuji cobakan kepada pasien yang sebelumnya telah diuji respon refleks untuk menentukan grading skala refleksnya oleh dokter ahli. Electrical stimulator disini menggantikan penggunaan palu refleks, karena dapat memberikan tegangan stimulus yang terukur kepada pasien. Tegangan stimulus ini diberikan langsung ke tendon pasien, sehingga dapat memberikan efek kejut karena adanya rambatan sinyal listrik. Efek kejut inilah yang dapat menggantikan penggunaan palu refleks yang biasanya digunakan dokter. Pada pengujian hardware electrical stimulator, dilakukan pada setiap rangkaian pendukung. Untuk pengujian pada rangkaian osilator diuji menggunakan osiloskop, agar mendapatkan data jarak antar pulsa (periode total), dan frekuensi yang dihasilkan oleh rangkaian osilator. Pada rangkaian penguat tegangan juga diuji dengan menggunakan osiloskop untuk mengetahui bentuk

55 gelombang, dan tegangannya mengalami penguatan atau tidak, serta mengecek lebar pulsa yang dihasilkan untuk menentukan duty cyclenya. Untuk desain sensor knee joint diuji keluaran dari sudut putar potensiometer terhadap tegangan yang dihasilkan menggunakan multimeter. Sedangkan pada rangkaian pengatur level tegangan sebagai pembagi tegangan diuji keluarannya menggunakan osiloskop dengan pemberian logika high (+5V) dan low (0V). Pada pengujian software electrical stimulator digunakan untuk mengkalibrasi sistem dengan cara mengecek keluaran sistem apakah sudah bisa untuk mengatur tegangan pada blok rangkaian pengatur tegangan dan blok electrical stimulator dengan menginput logika melalui keypad, serta membuat simulasi untuk mendeteksi adanya gerakan pada sensor knee joint. Apabila ada gerakan dari sensor knee joint maka program akan mereset dan secara otomatis akan menghapus data yang telah disimpan serta melakukan inisialisasi awal lagi untuk menginputkan logika pada rangkaian pengatur tegangan melalui keypad. 3.3.3. Tahap Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan untuk mengambil data kinerja alat, data respon level tegangan pada pasien, dan data pengaturan tegangan stimulasi menggunakan osiloskop. Data kinerja alat digunakan untuk menguji seberapa besar kinerja alat serta mengetahui hasil dari kerja alat tersebut. Pengambilan data respon level tegangan pada pasien dilakukan dengan cara menaikkan level tegangan dari yang terendah sampai pasien mulai merespon refleks yang ditandai dengan adanya gerakan sendi yang ditangkap oleh sensor knee joint. Pada blok

56 rangkaian penguat tegangan dan blok pengatur tegangan dilakukan pengambilan data pengaturan tegangan stimulasi menggunakan osiloskop. 3.3.4. Metode Analisis Data Pada tahap ini, analisis data pada perancangan electrical stimulator sebagai pengganti palu refleks ini adalah untuk mendapatkan dan mengetahui level ambang tegangan stimulasi refleks yang dapat menghasilkan respon refleks secara kuantitatif yang ditampilkan pada LCD. Tegangan stimulasi refleks ini meliputi tegangan puncak (Vp) yang dapat berubah-ubah dengan lebar pulsa yang tetap. Level ambang tegangan stimulasi refleks yang dapat menghasilkan respon refleks dari alat electrical stimulator ini dicocokkan dengan grading skala refleks yang telah dilakukan oleh dokter ahli. Dari data yang diambil dari masing-masing pengujian digunakan untuk menentukan kelayakan dari alat yang telah dibuat. Analisis data pada perancangan electrical stimulator sebagai pengganti palu refleks (hammer reflex) dilakukan dengan mencari kesesuaian parameter electrical stimulator yang telah dijelaskan pada subbab 2.3 yaitu pada tegangan stimulasi (V p ) dengan beban dan tanpa beban. Pengambilan data pengamatan pada pasien digunakan untuk mendapatkan dan mengetahui level ambang tegangan stimulasi refleks yang dapat menghasilkan respon refleks secara kuantitatif disertai tampilan level tegangan stimulasi pada alat yang dicocokkan dengan hasil grading skala refleks yang dilakukan oleh dokter ahli. Tegangan stimulasi refleks ini meliputi tegangan puncak (Vp) tertentu dan lebar pulsa yang tetap.