PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT

dokumen-dokumen yang mirip
yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis

Simulasi Karakteristik Inverter IC 555

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB II LANDASAN TEORI. telur,temperature yang diperlukan berkisar antara C. Untuk hasil yang optimal dalam

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN OVERHANDLE SYSTEM PADA KASUS KESALAHAN PELETAKAN GAGANG TELEPON

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

Materi 2: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

PENGUKURAN DAN ANALISA ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

LOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610

Pengamatan dilakukan untuk menguji hasil perancangan dan implementasi. terpenting adalah bagian yang cukup kritis. Dengan mendapatkan parameter hasil

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR

BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

SISTEM PERINGATAN UNTUK PENGAMANAN RUMAH TERHADAP PENCURIAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SENTUH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN

GERBANG LOGIKA DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian terhadap keseluruhan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN SISTEM

PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

perangkat keras sistem saluran otomatis telepon. Unit PABX yang dirancang pada

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM HYBRID (SOLAR PANEL DAN JARINGAN LISTRIK PLN)

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB III ANALISA RANGKAIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

Elektronika Lanjut. Herman Dwi Surjono, Ph.D.

BAB III METODE PENELITIAN

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

PENGATURAN SAKELAR PADA ACARA CEPAT TEPAT BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C2051

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

Rancang Bangun Alat Pengubah Tegangan DC Menjadi Tegangan Ac 220 V Frekuensi 50 Hz Dari Baterai 12 Volt

TRANCEIVER INFRA MERAH TERMODULASI UNTUK PENGENDALIAN ALAT-ALAT LISTRIK

Transkripsi:

BAB HI PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 3.1 Koosep Rancangan Dengan memperhatikan latar belekang yang lelah dikemukakan pada bab I yang menyebabkan timbulnya suata permasalahan berupa rentannya pemakaian telepon secara ilegal baik pemaralelan telepon maupiin pemutusan saluran telepon yang secara langsiing maupun tidak langsuiig akibatnya akan dirasakan oleh seseorang sebagai pemilik telepon berupa besarnya pemakaian pulsa sehingga tagihan pun akan membengkak. Dari uratan diatas maka penulis bermaksud menjadikan latar belakang itu sebagai dasar dalam pembuatan suatu rancangan sebagai langkah antisipasi dan pencegahan terhadap permasalahan diatas yang diharapkan nantinya dapat membantu memecahkan masalah ini. Rancangan pendeteksi status saluran telepon yang akan dipasang nanti terhubung dengan saluran dari telkom. Kemudian saluran dari telkom yang menuju ke pesawat telepon ini akan dideteksi bagaimanakali statusnya. Dari rancangan ini nanti akan diketahui kondisi saluran telepon yang kita pergunakan, yaitu kondisi saluran telepon normal ( telepon saat digunakan ), saluran telepon terputus dan saluran telepon dalam kondisi terparalel tanpa kita ketahui. 26

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 27 Dibawah ini tertihat gambar posisi rancangan diletakkan, Line Telepon RANCANGAN ALAT PESA1wAT TELE PON k w i Gambar 3.1 Posisi Rancangan Alat terhadap Line dan Pesawat Telepon 3.2 Blok Diagram Rangkaian kesehiruhan dari alat pendeteksi Telepon dari penggunaan Paralel dan Putus Saluran ini terdiri dari blok-blok rangkaian seperti pada gambar 3.2 berikut ini. Buzzer Detektor Reset AMV Indikator Paralel Switch Paralel Komparator Indikator 2 On/Off Hook Line Telp Dioda Komparator Indikator Bridge 1 Line Off Gambar 3.2 Blok Diagram Rangkaian Alat Pendeteksi Telepon dari penggunaan Paralel dan Putus Saluran

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 28 3.3 Cara Kerja Sistem Sebelum menjeiaskan cara kerja rangkaian blok demi blok akan dijelaskan teriebih dahulu cara kerja rangkaian secara keselunihan ditinjaii dari hubungan antar blok. Dioda Bridge berfungsi sebagai penyearah arus Ac pada saat adanya sinyal dering dan sebagai pencegah terbaliknya polaritas dari pemasangan kabel telepon. Comparator 1 berfungsi sebagai detektor putusnya saluran telepon. Comparator 2 berfungsi sebagai detektor terpakainya saluran telepon. Detektor Paralel berfungsi sebagai detektor saluran telepon yang terparalel. Indikator Line Off berupa LED berwarna biru dan LED kuning berkedip. Indicator Off Hook beaipa LED berwama liijau. Indikator Paralel berupa LED berwarna hijau dan LED kuning berkedip. Reset Switch berfungsi untuk mereset transistor. Astabil Multivibrator berfungsi untuk memberikan waktn pada Buzzer. Buzzer berfungsi untuk Detektor Paralel dan Line Off bempa bunyi. 3.4 Cara Kerja Rangkaian 3.4.1 Dioda Bridge Dioda bridge diperlihatkan pada gambar 3.3 dioda bridge ini berfungsi sebagai penyearah arus Ac pada saat adanya sinyal dering dari sentral sebesar 90V. Sedangkan untuk arus Dc dioda bridge berfungsi untuk mencegah terbaliknya polaritas dari pemasangan kabel saluran telepon secara bolak-batik. C5 berfungsi untuk meratakan arus Ac yang dihasilkan oleh line telepon pada saat dering.

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 29 LINE Jl BRIDGE 1A TELEPON OUTPUT Gambar 3.3 Dioda Bridge 3.4.2 Rangkaian Komparator 1 Rangkaian Komparator 1 berlungsi untuk mendeteksi putusnya saluran telepon baik dari sentra] maupun putusnya kabel saluran lelepon. Rangakaian komparator 1 diperlihatkan pada gambar 3.4. LED BLUE Gambar 3.4 Rangkaian Komparator 1 UNJVERSITAS MERCU BUANA TEKNIKELEKTRO

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 30 Cara kerja rangkaian komparator 1 dimana tegangan dari dioda bridge ( D2) masuk ke resistor R 5 ( 10K ) dan dioda zener D10 ( 12V ). pada saat keadaan normal ( adanya tegangan ) Pada Line Telepoii sebesar 50 Volt Pada saat On-Hook atan pada saat dering Tcgangan 50Volt dari sahiran telepon akan distabilkan lerlebih dahulu oleh R,5 dan Dioda Zener DK) (!2VoIt ).tegangan 50 Volt tersebut akan menjadi 12 Volt. / = - V- 50K-12K 38K Iz = 10.000 Iz = 3,8/^ Kemiidian tegangan 12 Volt akan diberikan ke IC LM 358 ( pin 6 ) sebagai Tegangan Referensi. Sedangkan Tegangan Input ( pin 5 ) diinginkan 2,16V, maka ditentukan R 7 sebesar 2,2 KQ dengan menggunakan rumus pembagi tegangan R 4 dapat ditentukan sebagai berikut: "cc 2,2KVi. nv TEKN1K ELEKTRO

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 31 2.16/^ = 26,4-4,752 2,IG7?14 = 21,648 Tegangan Output yang dihasilkan oleh IC LM 358 adalah: V^ 12V Vin= 2,16 V Voni = -Vref + Vul Vuul =-12+2,16 V Voul =-9,84V Tegangan output yang dihasilkan oleh IC LM 358 dalam kondisi low pada keadaan normal, firagsi dari dioda ( D9) adalah untuk meiiuruukan tegangan yang dihasilkan oleh IC LM 358 yang disebabkan adaiiya perubalian suhu. Dioda f D^ ) dapat menurunkan tegangan sebesar 0,7V. Kemudian R16 akan menghambat tegangan tersebut untuk diberikan ke Transistor ( Q2). Transistor tidak akan aktif ( saklar terbuka ) pada tegangan kurang dari 0,75V, kareua transistor ( Q2 ) adalah jenis silicon dimana transistor jenis ini akan aktif ( saklar terhubung ) pada tegangan sebesar0,75. UN1VERSITAS MERCU BUANA

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 32 Pada saat putusnya saluran maka tegangan pada pin 7 akan high karena tegangan VEef pada pin 6 menjadi OV, sementara tegangan Vin ( pin5 ) sebesar 2,16V. vout = vm-vrcf Vout = 2,16V-0V Voui = 2,16V Tegangan high pada pin 7 akan mengaktifkan transistor ( Q2 ) sehingga indicator LED waraa biru akan menyala dan LED wama kuning berkedip seita buzzer berbunyi. _ Vcc - Vbe \0KQ U3V lb(sai)= 1,13 ma Hfe= 175 maka: Ic< sat)= P - Ib(sat) V s,t)= 175.1,13 ma 1=0*)= 197,75 ma Aruscolector{Ic) = Vcc - V, LED

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 33 Ic = nv-iv IKQ. Ic = 9V 1000 Ic = 9mA 3.43 Rangkaian komparator 2 Rangkaian Komparator 2 beriiingsi unluk mendeteksi pesawat telepon dalam keadaan Off/On hook, rangkaian ini terdiri dari dioda bridge, IC 3b ( LM 358 ) serta IC 4a (4001) rangkaian komparator 2 dtperlihatkan pada gambar 3.5. Gambar 3.5 Rangkaian komparator 2 TEKNIKELEKTRO

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 34 Tegangan dari Line Telepon akan disearahkan oleh dioda bridge lain masuk ke resistor Rt2 dan Rn kedua resistor tersebut berfungsi sebagai pembagi tegangan dimana tegangan yang dihasilkan oleh Line telepon pada saat Off hook sebesar 8V yang berfungsi sebagai Vin, maka R] i ditentukan sebesar 10KQ dan V= 4V dengan rumus pembagi tegangan, maka R]2 didapat: V = IJ.Vin 4 = ^ _.8 10 + Rn 4(10-4Rn =80-40 4RU = 40 Rn = \am Tegangan 4 Volt tersebut akan diberikan ke pin 3 IC LM 358 sebagai tegangan input ( Vin ). Sedangkan imtuk Vref dihasilkan dari pembagi tegangan antara Vcc sebesar 12V dengan ketentuan V=6V dan R9 sebesar 10KQ dengan rumus pembagi tegangan R6 dapat ditentukan sebagai berikut: R,+R6 10- *(i TEKNIKELEKTRO

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 35 6(10 + K)- = 10.12 60 + 6R(> = 120 6R6 = 120--60 60, = 60 R6 = 10KQ Tegangan 6Volt sebagai mastikan di pin 2 pada IC LM 358 tegangan tersebut berfungsi sebagai tegangan referensi untuk rangkaian komparator 2, sehingga output yang dihasilkan pada IC LM 358 pada pin 1 sebagai berikut: V0,,, = -Vryf+Vm VOU( = -6V + 4V V,,ul = -2V Output yang dihasiikan IC LM 358 pada pin 1 dalam kondisi low. Output tersebut akan diberikan ke pin 1 IC 4001 sebagai masukan, sedangkan IC 4001 berfungsi sebagai gerbang NOR. Input pada pin 2 dari IC 4001 dihasilkan oleh keluaran dari koniparator I dimana keluaran tersebut pada kondisi low. Output yang dihasilkan pada IC 4001 di pin 3 dalam kondisi high sehingga indikator LED wama hijau akan menyala untuk memberi tanda bahwa pesawat lelepon dalam keadaan terpakai ( Off Hook). Rl0 berftingsi sebagai pembatas arus pada LED agar LED tersebut tidak mudah rasak.

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 36 3.4.4 Rangkaian Detektor Paralel Rangkaian detektor paralel berfiingsi imtuk mendeteksi adanya pemaralelan pada saluran telepon. Rangkaian detektor paralel terdiri dari dioda bridge dan dioda zener. Rangkaian tersebut diperlihatkan pada gambar 3.6. ke reset switch J2 LINE PHONE 1U/250V Gambar 3.6 Rangkaian Detektor Paralel Tegangan dari saluran lelepon akan di searahkan oleh dioda bridge, kemudian tegangan tersebut diberikan ke dioda zener. Fungsi dari dioda zener D5 (6,8V) sebagai detektor paraiel. Tegangan dari saluran telepon sebesar SVolt diperoleh dari sentral telepon dimana pada saat gagang telepon diangkat (Of hook). Tegangan 8Volt akan mengalami penuninan apabila terjadinya pemaralelan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tegangan tersebut akan masuk ke dioda zener D5 ( 6,8V ) apabila tegangan dari Line telepon kurang dari UN1VERSITAS MERCU BUANA

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 37 6,8Volt akan menyebabkan transistor ( Ch ) yang berfiingsi sebagai saklar dalam keadaan terbuka sehingga akan mengaktifkan IC timer 555 ( U2 ) yang berfiingsi sebagai Astabil Multivibrator sebingga indicator LED wama hijau akan menyala dan warna kuning akan berkedip disertai bunyi buzzer. Rg ( lokfi ) berfiingsi untuk menghambat tegangan yang diliasilkan oleh Line Telepon pada keadaan normal. 3.4.5 Reset Switch Reset Switch dihasilkan dari rangkaian transistor dimana transistor yang dimaksud berfiingsi sebagai saklar. Transistor tersebut digunakan untuk meresel IC timer 555 sebagai Astabil Multivibrator untuk menyalakan buzzer dan indicator LED warna kuning dengan nyala berkedip. Pada keadaan normal transistor mendapatkan tegangan dari Line telepon sebesar 8Volt, transistor akan aktif sehingga IC timer 555 akan mereset. R3 ( 10KS3 ) berfiingsi sebagai Re untuk mengetahui besarnya arus kolektor (Ic). 3.4.6 Astabil Multivibrator Astabil Multivibrator dibentuk dari IC Timer ( 555 ). Astabil Multivibrator berfiingsi sebagai pembangkit pulsa clock untuk mengatur tempo bunyinya buzzer dan berkedipnya LED warna kuning. Untuk membentuk Astabil Multivibrator dari IC Timer (555) dibutuhkan komponen elektronika resistor dan kapasitor. Komponen tersebut yang menentukan frekuensi output pada IC Timer ( 555 ) di pin 3. Dimana pada kondisi awal kapasitor ( C4 ) masih dalam keadaan kosong,

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 38 kapasitor ( C5 ) tersebut akan mengisi rnuatan resistor f R2 ) dan (R5), sedangkan untuk proses pembuangaii muatan akan melalui resistor ( R4 ). Besamya frekuensi output dari rangkaian Astabil Multivibrator ini dapat dihitung dengan menggunakan minus sebagai berikut: f = 144 (R1+2Rl).C4 Untukmendapatkan periode 0,098 detik dibutulikan frekuensi sebesar : 0.098 - ~ 0,098 Pada rangkaian ini menggunakan komponen elektronika resistor sebagai berikut: R2=10Kii Setelah frekiiensi didapat dan resistor ditentukan, maka untuk nilai kapasitor yang digunakan dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: UNIVERS1TAS MERCU BUANA

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 39, 1,44 144 10,2 = -^io,2(3qknyc4 = 1,44 306000.C4 = 1,44 1 44 '* ~ 306000 C, = 4,7/*' 3.4.7 Rangkaian Cafu Daya Tegangan dari jala-jala listrik dari PLN mempunyai tegangan 220 Vnns, dilrabungkan ke bagian primer trafo penurun tegangan. Bagian sekundemya merapunyai keluaran sebesar 12 Vrms, dihubungkan ke penyearah gelombang penuh dengan dioda jembatan untuk disearahkan. Pada setengah siklus positif dioda D2 dan D4 yang bekerja. Pada setengah siklus negatif, dioda D] dan D3 yang bekerja. Tegangan yang telah disearahkan akan diratakan dengan menggunakan kapasitor ( C{ ) untuk memperkecil tegangan ripple. Sehingga didapat tegangan searah yang cukup rata setelah diratakan tegangan akan masuk ke IC regulator 7812 sehingga keluaran dari IC tersebut didapat 12 Volt. Ganibar rangkaian catu daya dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut ini:

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT 40 + 12V Gambar 3.7 Rangkaian catu daya TEKNIKELEKTRO

BAB III - PERANCANGAN DAN ANALISA'ALAT 41 Gambar3.8 Rangkaian Keseluruhan TEKNIKELEKTRO