Denpasar, 12-14 Juli 2012
1. Latar Belakang 2. Tujuan dan Sasaran 3. Perkembangan Kegiatan 4. Hasil Yang Diharapkan
LATAR BELAKANG MP3EI antara lain menetapkan bahwa koridor ekonomi Bali Nusa Tenggara menjadi Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional. Kepariwisataan memiliki peranan strategis untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan nasional. Kepariwisataan memberikan kontribusi dalam perolehan devisa negara dan berperan dalam mengentaskan kemiskinan. Peningkatan jumlah kunjungan wisman pada tahun 2010 berdampak pada nilai kontribusi pariwisata yaitu sebesar USD 7,6 miliar yang menunjukkan kenaikan dari tahun 2008 sebesar USD 7,3 miliar. Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional (Ripparnas) 2011 2025 menegaskan bahwa pembangunan kepariwisataan nasional sampai dengan 2025, menargetkan kunjungan wisman mencapai 20 juta orang per tahun.
Keterangan Jumlah Kunjungan Wisatawan Internasional (Wisman) Dunia (2010) Indonesia (2010) 935 Juta 7 Juta Pertumbuhan Kunjungan Wisman 6,61% 10,74% Pendapatan dari Wisman USD 3.900 Milyar*) USD 7,6 Milyar Tenaga Kerja Parwisata Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011 *) Data Tahun 2008 **) Data Tahun 2009 238 Juta Lapangan Kerja 6,98 Juta Lapangan Kerja **)
WISATAWAN 2007 2008 2009 2010 2011 NUSANTARA 2,484,644 2,898,794 3,521,135 4,646,343 5,675,121 MANCA NEGARA 1,664,854 1,968,892 2,229,945 2,493,058 2,756,579 - Asia Pacific 973,305 1,126,028 1,289,403 1,451,965 1,613,045 - ASEAN 168,103 205,694 224,941 294,421 337,161 - Afrika 9,988 11,441 11,324 12,973 14,865 - Amerika 83,717 99,848 109,728 113,094 139,451 - Eropa 427,686 523,223 590,047 613,774 644,156 - Negara Lain 2,055 2,658 4,502 6,831 7,901 Sumber: Dinas Pariwisata Propinsi Bali http://www.tourism.baliprov.go.id
Bali memiliki tingkat pertumbuhan pariwisata yang stabil dan ditandai dengan jumlah kunjungan wisatawan cenderung meningkat, yaitu sebesar 1.328.929 orang (2006), 1.741.925 orang (2007), 2.081.786 orang (2008), 2.384.819 orang (2009), 2.546.023 orang (2010), dengan rata-rata tingkat hunian hotel lebih dari 60 persen. Bali memiliki jalur penerbangan nasional ke berbagai destinasi Indonesia dan penerbangan internasional dari dan ke Bali dalam jumlah yang memadai sehingga Bali mempunyai kemampuan sebagai pintu gerbang sekaligus pusat distribusi pariwisata di Indonesia.
Tantangan pariwisata di Bali masih banyak, diantaranya adalah rata-rata belanja wisatawan/hari di Bali masih di bawah Thailand dan Maladewa serta menurunnya rata-rata lama kunjungan wisatawan di Bali. Hanya untuk wisatawan mancanegara, tidak termasuk tiket pesawat. Data menyesuaikan dengan inflasi dan fluktuasi nilai tukar. Sumber: BPS; Tourism Authority of Thailand; Maldives Monetary Authority; EIU
Beberapa strategi umum untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan selama berkunjung ke Bali Nusa Tenggara, antara lain: Meningkatkan keamanan di dalam Koridor Bali Nusa Tenggara, antara lain melalui penerapan sistem keamanan yang ketat; Melakukan pemasaran dan promosi yang lebih fokus dengan target pasar yang lebih jelas; Meningkatkan pengembangan destinasi pariwisata di wilayah Bali Utara dalam rangka meningkatkan kualitas daya dukung lingkungan dan lama tinggal wisatawan; Meningkatkan destinasi pariwisata di luar Bali (Bali and Beyond) dengan menjadikan Bali sebagai pintu gerbang utama pariwisata Indonesia. Meningkatkan kualitas dan kenyamanan tinggal para wisatawan dengan meningkatkan sarana dan prasarana seperti ketersediaan air bersih, listrik dan transportasi serta komunikasi;
Untuk meningkatkan citra kepariwisataan dan pengembangan kepariwisataan up market adalah menjadikan Bali sebagai destinasi wisata utama MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), cruise dan yacht. Adapun wilayah Nusa Tenggara adalah etalase wisata ekologis, petualangan, budaya dan bahari serta kepariwisataan yang berbasis UKM.
Konektivitas untuk mendukung pengembangan kegiatan ekonomi utama pariwisata, dilakukan melalui: Peningkatan kapasitas dan pelayanan bandar udara, seperti pengembangan bandar udara di Lombok yang dapat diberdayakan sebagai matahari kembar selain Bandara Ngurah Rai; Peningkatan kapasitas dan pembangunan infrastruktur jalan, seperti rencana pembangunan Jalan Tol Nusa Dua Benoa; Peningkatan akses jalan perlu ditingkatkan untuk menghubungkan daerah-daerah pariwisata di luar Bali bagian selatan dan di dalam wilayah NTB dan NTT; Pembangunan Kereta Api Wisata Lingkar Bali (dalam rencana jangka panjang); Peningkatan pelabuhan dan marina yang telah ada agar memenuhi standar (seperti kapal cruise dan kapal layar yacht);
TUJUAN Tujuan dari kegiatan Pengembangan Moda Alternatif angkutan Wisata di Bali dan Lombok, diantaranya adalah: Melakukan analisis terhadap kebutuhan sarana transportasi bagi pengembangan pariwisata di Bali dan Lombok; Mengusulkan sebuah rekomendasi mengenai alternatif moda angkutan untuk menunjang pengembangan pariwisata di Bali dan Lombok.
SASARAN Sasaran kegiatan Pengembangan Moda Alternatif Angkutan Wisata di Bali dan Lombok pada Tahun Anggaran 2012, diantaranya adalah: Rekomendasi mengenai alternatif moda angkutan untuk menunjang pengembangan pariwisata di Bali dan Lombok; Rekomendasi mengenai sistem dan industri pendukung moda alternatif angkutan wisata bahari.
PERKEMBANGAN KEGIATAN Pelabuhan Padang Bai Pelabuhan Tanah Ampo Galangan Kapal Rakyat Pantai Mimba
Pelabuhan Padang Bai
Pelabuhan Padang Bai kapal cepat
Pelabuhan Padang Bai kapal dan interiror
Pelabuhan Padang Bai wisatawan menuju Lombok
Pelabuhan Tanah Ampo
Galangan Kapal Rakyat - pantai mimba
HASIL YANG DIHARAPKAN
UKURAN POKOK KAPAL Panjang Keseluruhan : 22,80 M Panjang Antara Garis Air : 21,40 M Lebar Kapal : 5,00 M Tinggi Deck Antara : 2,60 M Sarat Kapal : 1,30 M Displacement : 54 Ton Mesin Utama : 2 x 750 HP Mesin Bantu : 1 x 160 HP Kecepatan : 24 28 Knot Kapasitas Air Bersih : 4 Ton Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 20 Ton Jumlah Penumpang : 60 Orang Jumlah ABK : 5 Orang