JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA. Diajukan sebagai syarat untuk guna mencapai sarjana program strata-1 kedokteran umum

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

PERBEDAAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA INSTALASI RAWAT JALAN DAN INSTALASI RAWAT DARURAT DI POLI BEDAH RSUP DR.

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DOKTER UMUM TENTANG VISUM ET REPERTUM JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS DI RSUD H. PADJONGA DG. NGALLE TAKALAR 2013

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

PERBANDINGAN KEPUASAN ANTARA PASIEN ASKES DAN PASIEN JAMKESMAS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR.KARIADI SEMARANG

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

TINGKAT PENGETAHUAN DOKTER UMUM LULUSAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN TENTANG REKAM MEDIS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR RINGKASAN KELUAR

INFORMED CONSENT PADA PELAYANAN ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DOKTER KELUARGA DENGAN KEPUASAN MASYARAKAT DI DESA SUNGAI UNGAR KECAMATAN KUNDUR KABUPATEN KARIMUN

Peningkatan Kelengkapan Rekam Medis. Improving Medical Record Completeness

Menurut Permenkes nomor 75 tahun

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PASIEN TERHADAP KEPUASAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT DI BAGIAN BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG (MEI-JUNI 2011)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS DI RSUD H. PADJONGA DG. NGALLE TAKALAR

PERBANDINGAN PELAYANAN KESEHATAN PADA PASIEN KELAS 1 DENGAN VIP DI PUSAT PELAYANAN JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUP DR KARIADI

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PETUGAS PEMULASARAN JENAZAH DENGAN PENGETAHUAN INFEKSI DARI KAMAR JENAZAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

INFORMED CONSENT PADA PELAYANAN SIRKUMSISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB II LANDASAN TEORI

HEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

Analisis Kelengkapan Penulisan Soap, Kie, dan Icd X pada Rekam Medis di Poli Umum dan Kia-Kb Puskesmas X Surabaya

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS FILING DENGAN KETEPATAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS BHAYANGKARA POLDA DIY ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SIBELA KOTA SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

ABSTRAK. Pengaruh Kompetensi Bidan di Desa dalam Manajemen Kasus Gizi Buruk Anak Balita terhadap Pemulihan Kasus di Kabupaten Pekalongan Tahun 2008

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

SKRIPSI PENGARUH AKREDITASI TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME PASIEN RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT I

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PERBEDAAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

PERBEDAAN KEPUASAN PASIEN UMUM, ASKES, DAN JAMKESMAS TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP KASUS BEDAH TULANG DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR.

DAFTAR PUSTAKA. 1. diakses pada tanggal 1 Februari diakses pada tanggal 1 Februari 2013

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antar komponen yang ketat (complex and tightly coupled), khususnya di

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN DATA REKAM MEDIS OLEH DOKTER YANG BERTUGAS DI PUSKESMAS KECAMATAN KARAWANG BARAT KABUPATEN KARAWANG PERIODE 1-31 OKTOBER 2011 JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan sebagai syarat untuk guna mencapai sarjana program strata-1 kedokteran umum FIRMAN HAJI NUR AKBAR G2A 008 083 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL ILMIAH MEDIA MEDIKA MUDA HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN DATA REKAM MEDIS OLEH DOKTER YANG BERTUGAS DI PUSKESMAS KECAMATAN KARAWANG BARAT KABUPATEN KARAWANG PERIODE 1-31 OKTOBER 2011 Disusun oleh FIRMAN HAJI NUR AKBAR G2A008083 Semarang, 4 Agustus 2012 Penguji Pembimbing dr. Santosa, Sp.F dr. Sigid Kirana LB, Sp.F 194910271979011001 198006302008121002 Ketua penguji Dr. Puspita Kusuma Dewi, Msi.Med 1986020622009122002

Hubungan Antara Masa Kerja Dokter Dengan Kelengkapan Pengisian Data Rekam Medis Oleh Dokter Yang Bertugas di Puskesmas Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang Periode 1-31 Oktober 2011 Firman Haji Nur Akbar*, Sigid Kirana L.B Sp.F** ABSTRACT The relationship between physician years of service with the completeness of filling medical records by physicians who served at Puskesmases in Western District of Karawang period 1 to 31 October 2011. Background: In the implementation of quality health services, physicians and other health care personnel in health care centers other health services were required to document everything related to the health of patients at the time of treatment or after treatment into the medical record. Medical record was a written or recorded statements about identity, history, physical examination, lab result, diagnosis, and treatment which provided to all patients in hospitalization department, outpatients department, and emergency services. The longer a doctor in the service and run the profession was expected to had better understanding about the importance of completed medical records. The aim of this study was to analize the relationship between physician years of service with the completeness of filling medical records by physicians who served at Puskesmases in Western District of Karawang period 1 to 31 October 2011. Methods: This study was an analytical survey with cross sectional approach. Primary data derived from interview with 10 physicians who met the inclusion criteria by giving a questionnaire about the knowledge of medical records and data tenure. Secondary data obtained from five medical records of each respondent during the period October 1 to 31 October 2011. Results: The result of the analysis to know the relationship between physician years of service with the completeness of filling medical records was conducted by Fischer exact test, showed the value of p = 1.000. Conclusion: There was no significant relationship between physician years of service with the completeness of filling medical records. Key words: physician years of service, medical records

ABSTRAK Latar belakang: Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dokter dan tenaga kesehatan lain di Puskesmas maupun tempat pelayanan kesehatan lain diwajibkan untuk mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan kesehatan pasien pada saat penanganan maupun setelah penanganan ke dalam rekam medis yang merupakan keterangan yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Semakin lama seorang dokter dalam mengabdi dan menjalankan profesi diharapkan bisa semakin memahami pentingnya pengisan rekam medis dengan lengkap. Tujuan penelitian ini ialah untuk meengetahui hubungan antara masa kerja dokter dengan kelengkapan pengisian data rekam medis oleh dokter yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang periode 1-31 Oktober 2011. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Data primer yakni wawancara terhadap 10 dokter umum yang menjadi responden dan memenuhi kriteria inklusi dengan diberikan kuesioner mengenai pengetahuan rekam medis dan data masa kerja. Data sekunder didapatkan dari 5 buah rekam medis masing-masing responden pada periode 1-31 Oktober 2011. Hasil: Hasil analisis mengetahui hubungan masa kerja dengan kelengkapan pengisian data rekam medis dilakukan dengan uji fischer exact test, didapatkan hasil nilai p=1,000. Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara masa kerja dokter dengan kelengkapan pengisian data rekam medis *Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro **Dosen Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK UNDIP

PENDAHULUAN Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk tingkat pertama, dan sebagai suatu organisasi kesehatan fungsional yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dalam bentuk kegiatan pokok. 1,2 Puskesmas sebagai unit pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan guna menunjang keberhasilan untuk mencapai visi Indonesia sehat 2010. Keberhasilan puskesmas dalam menjalankan program ditentukan oleh sumber daya manusia yang mempunyai sikap nasional, profesional, semangat pengabdian yang tinggi, berilmu dan terampil. 3 Selain itu, di dalam penyelenggaraan kegiatan kesehatan di Puskesmas diperlukan unsur utama dalam sistem pelayanan kesehatan yaitu, tersedianya pelayanan medis oleh dokter sesuai dengan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Dalam penyelenggaraan praktik kedokteran, setiap dokter wajib mengacu pada standar, pedoman dan prosedur yang berlaku sehingga masyarakat mendapat pelayanan medis secara profesional dan aman. Sebagai salah satu fungsi pengaturan dalam UU Praktik Kedokteran yang dimaksud adalah pengaturan tentang rekam medis yaitu pada Pasal 46 dan Pasal 47. 5 Rekam medis adalah keterangan yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. 5 Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis pasal 3 ayat 1 menyebutkan poin-poin yang harus dimuat untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya ialah:

(a)identitas pasien, (b)tanggal dan waktu, (c)hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayaî penyakit, (d)hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis, (e)diagnosis, (f)rencana penatalaksanaan, (g)pengobatan dan/atau tindakan, (h)pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien, (i)untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik, (j)dan persetujuan tindakan bila diperlukan. 6 Rekam medis yang tidak lengkap bisa menjadi suatu masalah, karena rekam medis terkadang menjadi satu-satunya catatan yang dapat memberikan informasi tentang apa saja hal-hal yang terkait dengan pasien dan penyakitnya serta pemeriksaan dan pemberian obat yang telah dilakukan di Puskesmas. Penelitian Christoper dkk. (2009) di Riau, menyebutkan persentase pengisian rekam medis yang lengkap di Poli Klinik Dewasa di Puskesmas Harapan Raya Riau hanya 68,67%. 7 Hasil ini mengharuskan kita untuk lebih meningkatkan lagi kesadaran mengenai pentingnya pengisian rekam medis yang lengkap untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas dan dapat memberikan informasi yang tepat untuk Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas ( SP2TP ). Kabupaten Karawang, sebagai salah satu Kabupaten berkembang di Jawa Barat, terdiri atas 30 Kecamatan dan dihuni oleh 2.127.791 jiwa, dimana para penduduk dilayani oleh 48 buah Puskesmas dan 71 buah Puskesmas Pembantu, serta terdapat 207 orang yang berprofesi sebagai dokter umum. Kecamatan Karawang Barat yang memiliki 5 buah Puskesmas, merupakan kecamatan acuan bagi kecamatan-kecamatan lain, termasuk di bidang

kesehatan, karena letak geografinya berdekatan dengan pusat pemerintahan dan pusat kesehatan daerah (RSUD). Oleh karena itu, dokter-dokter yang bertugas di Puskesmas-puskesmas Kecamatan Karawang Barat hendaknya menjadi acuan pula bagi dokter-dokter yang bertugas di Puskesmas wilayah kecamatan lain, termasuk dalam kelengkapan pengisian rekam medis. Hal ini patut dipertegas karena untuk meminimalisasi kejadian-kejadian merugikan pihak medis maupun pasien akibat kelalaian pembuatan rekam medis, diperlukan pencatatan rekam medis yang lengkap dan berkualitas untuk setiap pasien yang datang ke Puskesmas. 9,10 Di sisi lain, semakin lama seorang dokter dalam mengabdi dan menjalankan profesi diharapkan bisa semakin memahami pentingnya pengisan rekam medis dengan lengkap dengan melihat manfaat yang ada dalam pembuatan rekam medis, terutama di Puskesmas yang berperan sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk tingkat pertama, dan sebagai suatu organisasi kesehatan fungsional yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Berdasarkan uraian di atas dan berkaitan dengan kelengkapan pengisiaan data rekam medis Puskesmas maka perlu dikaji tentang hubungan antara masa kerja dokter dengan kelengkapan pengisian data rekam medis oleh dokter yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang periode 1-31 Oktober 2011.

METODE DAN CARA KERJA Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 10 orang dokter umum yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang yang mengisi rekam medis pada periode 1-31 Oktober 2011. Pada penelitian ini digunakan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan dokter tentang rekam medis dan data masa kerrja dokter, serta data rekam medis sampel sebagai data penelitian. Sebelum diberikan kuesioner kepada sampel dilakukan pengumpulan 5 buah rekam medis masing-masing sampel secara acak untuk dinilai jumlah rata-rata komponen rekam medis masing-masing sampel. Analisis data telah dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji Chi square (x 2 ). Uji x 2 dipilih untuk menilai apakah ada hubungan antara variabel bebas dan terikat. Hubungan dianggap bermakna bila p 0.05. Karena uji x 2 tidak memenuhi syarat, telah dilakukan uji alternatifnya yaitu uji fisher exact test, dan telah dilakukan dengan program aplikasi SPSS 17.0 pada komputer. 10 HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel dalam penelitian berjumlah 10 dokter umum, terdiri atas 3 pria dan 7 wanita. Sampel penelitian yang mengikuti penelitian seluruhnya adalah dokter umum yang telah melalui pendidikan sarjana dokter dan pendidikan keahlian dokter. Data karakteristik sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1. Data Karakteristik Sampel Karakteristik Pria Wanita Total Usia 21-30 2 (20%) 1 (10%) 3 (30%) 31-40 0 (0 %) 4 (40%) 4 (40%) 41-50 0 (0%) 2 (20%) 2 (20%) 51-60 1 (10%) 0 (0%) 1 (10%) Total 3 (30%) 7 (70%) 10 (100%) Pengetahuan Rekam Medis 81-85 0 (0%) 1 (10%) 1 (10%) 86-90 0 (0%) 1 (10%) 1 (10%) 91-95 3 (30%) 3 (30%) 6 (60%) 96-100 0 (0%) 2 (20%) 2 (20%) Total 3 (30%) 7 (70%) 10 (100%) Masa Kerja 0-5 Tahun 2 (20%) 1 (10%) 3 (30%) 6-10 Tahun 0 (0%) 3 (30%) 3 (30%) >10 Tahun 1 (10%) 3 (30%) 4 (40%) Total 3 (30%) 7 (70%) 10 (100%) Rentang usia sampel bervariasi antara 26-54 tahun, dengan rata-rata usia sampel 36,8 tahun dan modus 37 tahun. Nilai aspek pengetahuan sampel mengenai rekam medis antara 85-100, dengan nilai rata-rata 94,5 dan modus 95.

Masa kerja sampel antara 2-18 tahun, dimana rata-rata masa kerja sampel ialah 9,2 tahun dan modus 11 tahun. Kriteria kelengkapan pengisian data rekam medis berdasarkan Permenkes no.269 tahun 2008 pasal 3 ayat 1 untuk pasien rawat jalan, harus berisikan hal hal sebagai berikut: identitas, tanggal dan waktu, hasil anamnesis, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis, rencana penatalaksanaan, pengobatan/tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan, odontogram klinik dan persetujuan tindakan. Untuk menyesuaikan dengan kondisi dalam lingkup penelitian, maka odontogram klinik dan persetujuan tindakan dihilangkan dalam kriteria kelengkapan rekam medis. Rekam medis disebut lengkap apabila jumlah rata-rata dari komponen rekam medis yang diisi masing-masing sampel minimal 6 (75%), sedangkan apabila kurang dari nilai tersebut maka rekam medis disebut tidak lengkap. Dari jumlah rata-rata komponen rekam medis yang ditulis masing-masing sampel, hasil bervariasi antara 4,6 hingga 6,6 jumlah rata-rata komponen rekam medis yang diisi, dari hasil tersebut didapatkan 2 sampel yang kelengkapan jumlah rata-rata rekam medis 6 ( 75%). `Tabel 2. Distribusi Kelengkapan Rekam Medis Kelengkapan Total Lengkap 2 (20%) Tidak Lengkap 8 (80%) 10 (100%)

Variabel bebas yang diteliti adalah masa kerja dokter. Masa kerja dokter diklasifikasikan menjadi masa kerja baru (0-5 tahun) dan masa kerja lama (>5 tahun). Dari 10 sampel penelitian, didapatkan 3sampel penelitian masa kerja baru dan 7 sampel penelitian masa kerja lama. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan analisis uji chi square (x 2 ), karena ada syarat yang tidak terpenuhi, yaitu terdapat nilai expected count <5 maka digunakan uji alternatifnya, yaitu uji fischer exact-test dan dianggap bermakna jika p 0,05. Berikut ditampilkan tabel hasil analisis untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dokter dengan kelengkapan pengisian data rekam medis. Tabel 3. Hasil analisis dengan uji fischer exact test Variabel Bebas Lengkap Tidak Lengkap P n (%) n (%) Masa Kerja Dokter 1,000 a. Baru 1 (10%) 2 (20%) b. Lama 1 (10%) 6 (60%) Berdasarkan hasil analisis uji fischer exact didapatkan hasil p=1,000 untuk variabel masa kerja dokter. Karena variabel tersebut memiliki nilai p>0,005, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat hubungan bermakna antara masa kerja dokter dengan kelengkapan pengisian data rekam medis. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa masa kerja tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kelengkapan pengisian data rekam medis

(p=1,00). Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, Zaenal (2006) menyatakan bahwa masa kerja tidak berhubungan dengan kelengkapan pengisian data rekam medis p=0,255. 11 Hasil ini dimungkinkan karena adanya beberapa faktor selain karakteristik individu (jenis kelamin, usia, masa kerja, tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan) yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian data rekam medis, sehingga perlu diteliti ulang mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pengisian kelengkapan data rekam medis. Berdasarkan temuan pada saat melakukan penelitian, dokter-dokter yang memeriksa pasien di Puskesmas tidak memiliki waktu yang cukup untuk melengkapi rekam medis dari pasien yang telah diperiksa, hal ini disebabkan adanya antrian pasien yang menunggu diperiksa oleh dokter, sehingga dokter lebih memilih melakukan pemeriksaan terhadap pasien berikutnya daripada melengkapi rekam medis pasien sebelumnya. Selain itu, pada saat melakukan penelitian diketahui bahwa sistem pengkodean rekam medis di Puskesmaspuskesmas yang diteliti masih kurang rapi, karena biasanya kartu rekam medis yang dipakai di Puskesmas berjenis family folder atau kartu rawat jalan dengan pengkodean sesuai nama kepala keluarga dan status Askes/non-Askes, sehingga menyebabkan petugas rekam medis atau tenaga kesehatan lain yang membutuhkan kesulitan pada saat mencari data rekam medis pasien apabila dibutuhkan, dan seringkali dilakukan pembuatan kartu rekam medis baru untuk pasien lama yang datang berkunjung kembali ke Puskesmas.

Hal ini tidak sejalan dengan peraturan batas penyimpanan rekam medis menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.269 Tahun 2008, yakni untuk rumah sakit wajib disimpan selama 5 tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Dan persetujuan tindakan medis dan ringkasan pulang disimpan 10 tahun terhitung dari tanggal ringkasan tersebut. Rekam medis pada sarana pelayanan non-rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 tahun terhitung dari tanggal pasien berobat. 6 SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan bermakna antara masa kerja dokter dengan kelengkapan pengisian data rekam medis oleh dokter yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang periode 1-31 Oktober 2011. SARAN Diperlukan adanya peningkatan dalam pengisian data rekam medis secara lengkap baik di Puskesmas maupun tempat pelayanan kesehatan lain dan sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor karakteristik individu maupun faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian data rekam medis di tempat penelitian yang lain.

DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI. Kepmenkes no 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta:Depkes RI.2004 2. B. Budioro. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro-Semarang. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.2001 3. Hartono, B.. Penataan Sistem Kesehatan Daerah. Jakarta: Depkes RI.2001 4. Hapsara, HR.,. Pembangunan Kesehatan di Indonesia; Prinsip Dasar, Kebijakan, Perencanaan dan Kajian Masa Depannya. Yogyakarta: Gama Press.2004 5. Konsil Kedokteran Indonesia. Manual Rekam Medis. 2006. 6. Departemen Kesehatan RI, Pedoman Sistem Pencatatan Rumah Sakit (Rekam medis/medical Record).1994 7. A.P, Christoper dkk. Optimalisasi Pengisian Rekam Medis dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di Poliklinik Dewasa Puskesmas Harapan Raya. Riau. 2009 [homepage on internet] Available from : http://belibis-a17.com/2009/08/09/optimalisasi-rm-puskesmas/ 8. [homepage on internet] Available from https:// pemdakarawangcocc/home 9. [homepage on internet] Available from : http://www.bankdata.depkes.go.id/propinsi/public/report/createtablepti 10. Sastrosmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.Jakarta: CV.Sagung Seto.2008.p.98;292-295

11. Sugiyanto, Zaenal. Analisis Perilaku Dokter Dalam Mengisi Kelengkapan Data Rekam Medis Lembar Resume Rawat Inap di RS Ungaran Tahun 2005.Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat.2006