BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen sepeda motor Yamaha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yaitu kaskus.co.id. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen keripik pedas

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu melakukan pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. pembeli Mobil Pribadi Merek Toyota. Dengan pertimbangan bahwa sekarang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dilakukan adalah survei mahasiswa di perguruan

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ilmiah yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Sekat Jaya Jl.Sekat Desa Banglas Kota Selatpanjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kota Pare tepatnya di JL. PB Sudirman 35A Pare Kediri Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suzuki Pekanbaru yang beralamat di Jalan Nangka Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Colombia yang beralamat di Jl. Tuanku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. pengguna produk kosmetik merek Wardah pada Mahasiswa angkatan 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian. deskripsi kuantitatif dengan penelitian explanatory research (Kuncoro, 2007).

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rajawali yang beralamatkan di Jl S. Supriyadi 153 A Bakalan Krajan, Sukun Malang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tahun dan bertempat tinggal di kota Malang. Pemilihan di Malang dikarenakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. (MTC)/ Giant Blok A Tampan Pekanbaru Riau. Penelitian ini di. mulai sejak bulan oktober 2013 hingga selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. Ranta Panjang Kiri, penelitian ini di mulai pada 10 Maret sampai 12 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan. fakultas pertanian Universitas Islam Malang. Berada di jalan MT Hariyono

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena berada di daerah jalur transportasi umum dan jalur wisata, tepatnya pada jalur

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam upaya pengumpulan data yang dibutuhkan guna menyusun proposal

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan causal investigation, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian akan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Dinas Pendapatan Daerah) Kota Malang yang terletak di Jalan Mayjen Sungkono

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi obyek penelitian pada Minimarket Indomaret kecamatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga. penulis menggunakan jenis data sebagai berikut:

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Toko Sepatu Merek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Midi Utama Indonesia Tbk wilayah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

Transkripsi:

30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowakwaru kota Malang. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen sepeda motor Yamaha karena Yamaha merupakan sebuah merek motor yang memiliki pangsa pasar sebesar 35,23 persen di indonesia. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif. Menurut Margono dalam Sani (2010:201) penelitian kuantitatif adalah suaatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk mendapatkan jawaban dari masalah-maslah yang telah di angkat penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori (eksplanatory research) atau penelitian yang menganalisis pengaruh keputusan pembelian berdasarkan kelompok acuan. Menurut Faisal dalam Sani (2010:287), penelitian eksplanatori adalah untuk menguji hipotesis antar variabel yang dihipotesiskan yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubugan antara variabel-variabel, untuk mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainya, atau apakah variabel disebabkan dan dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainya. Dalam pelaksanaanya penelitian eksplanatori menggunakan metode penelitian survei. Metode penelitian survei adalah tipe penelitian dengan

31 menggunakan kuisioner atau angket sebagai sebagai sumber data utama. Dalam penelitian survei, responden diminta untuk memberikan jawaban singkat yang sudah tertulis didalam kuisioner atau angket untuk kemudian jawaban dari seluruh responden diolah mengguankan teknik analisis tertentu (Martono, 2010:19). 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian (Muhammad, 2008:161). Sedangkan menurut Djarwanto dalam Sani (2010:288), populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah konsumen sepeda motor Yamaha di kota Malang. 3.3.2 Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang memilki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau sampel dapat didefinisikan sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2010:67). Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci, sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Muhammad, 2008:162).

32 Sampel dalam penelitian ini tidak diketahui jumlahnya sehingga digunakan teknik atau rumus sesuai dengan teori dari Naresh K Malhotra. Menurut Malhotra (2006:291) disebutkan dalam buku riset pemasaran paling sedikit harus empat atau lima kali dari jumlah item pertanyaan. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan 120 sampel yang diperoleh dari 5 x 24 (jumlah item pertanyaan). 3.3.3 Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Non Probability Sampling, yaitu merupakan teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Martono, 2010:69). Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel, bila dipandang orang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Martono, 2010:70). Sedangkan menurut Hasan, (2002:68), Sampling kebetulan merupakan bantuk sampling noprobabilitas dimana anggota sampelnya yang dipilih, diambil berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan, atau dilakukan seadanya, seperti mudah ditemui atau dijangkau atau kebetulan ditemukan.

33 Pengumpulan data dilakukan dengan metode aksidental yaitu meminta konsumen Yamaha yang telah melakukan pembelian produk untuk mengisi kuisionar penelitian. 3.4 Data dan Jenis Data Dilihat dari sumber perolehan data, atau dari mana data tersebut berasal secara umum dalam penelitian dikenal dengan data primer dan data skunder. 3.4.1 Data Primer Data primer merupakan jenis data yang diperolah dan digali dari sumber utamanya, baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif (Teguh, 199:122). Dengan kata lain data primer merupakan data murni yang diperoleh dari hasil penelitian secara langsung di lapangan, yang masih memerlukan pengelolahan lebih lanjut. Dalam penelitian ini dari beberapa data-data primer akan di ringkas dalam sebuah kuisioner dan beberapa pertanyaan yang nantinya akan di berikan langsung kepada konsumen sepeda motor Yamaha di kota Malang. Dan data yang didapat dari konsumen atau pelanggan merupakan data primer yang akan diolah dengan analisis kuantitaif dan menjadi sebuah infomasi. 3.4.2 Data Skunder Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali melaui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangan baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif mau pun (Teguh, 1999:121). Sedangkan menurut Indrianto dalam Sani (2010:194), data sekunder merupakan

34 sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Secara garis besar, data sekunder dapat dikelompokkan menjadi dua kategori: data skunder internal dan data skunder eksternal. Data sekunder internal adalah data yang diperoleh dari dokumen atau cacatan internal perusahaan sendiri. Sedangkan data sekunder eksternal adalah data yang dikumpulkan dari luar organisasi atau perusahaan (Muhammad, 2008:108). Dalam penelitian ini data sekunder yang akan diambil adalah data internal perusahaan sebagai penunjang kelengkapan data dan juga data sukender lainya baik dari internet ataupun dari media lainnya. 3.4.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ilmiah seorang peneliti harus mendapatkan data yang terperinci dan baik. Untuk mendapatkan data tersebut teknik yang digunakan dalam penlitian ini adalah sebagai berikut: a. Angket (Kuisioner) Menurut Sugiyono dalam Sani, (2010:199), merupakan teknik pengumpulan data yang diakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Menurut Hasan (2002:83), angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.

35 Berdasarkan bentuk pertanyaan yang ada dalam angket, golongan angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket tertutup (closed questionere). Menurut Hasan (2002), angket tertutup merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka. b. Wawancara (Interview) Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan lansung oleh wawancara kepada responden, dan jawabanjawaban responden dicatat atau direkam (Hasan, 2002:85). Sedangakan menurut Nazir dalam Sani (2010:199), menyatakan bahwa proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab. Teknik wawancara dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu wawancara berstruktur dan tidak berstruktur. Menurut Hasan (2002), wawancara berstruktur merupakan teknik wawancara dimana pewawancara menggunakan (menyiapkan) daftar pertanyaan, atau isian sebagai pedoman saat melakukan wawancara. Sedangkan wawancara tidak berstruktur merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam proses wawancara.

36 c. Observasi Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan orgnisme disitu yang sesuai dengan tujuan-tujuan empiris (Hasan, 2002:86). 3.5 Devinisi Operasional Variabel Menurut Indiantoro dalam Sani (2010:200), difinisi operasioanal merupakan penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur construct menjadi variabel penelitian yang dapat dituju. Sesuai dalam perumusan masalah yang ada maka dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: a. Kelompok Acuan Varibel bebas dalam penelitian ini adalah Kelompok persahabatan (X 1 ), Kelompok kerja (X 2 ), Selebriti (X 3 ). X 1 : Kelompok Persahabatan Menurut Dariyo (2004:127), persahabatan merupakan hubungan emosional antara dua individu atau lebih, baik antara sejenis maupun berbeda jenis kelamin, yang didasari saling pengertian, menghargai, mempercayai antara satu dan yang lainya. Dalam pembelian sepeda motor Yamaha seorang atau beberapa sahabat memberikan rekomendasi atau pengaruh dalam memutuskan pembelian sepeda motor Yamaha.

37 X 2 : Kelompok Kerja Menurut Tampubolon (2004:36), kelompok kerja adalah dua orang atau lebih karyawan yang saling mempengaruhi dengan cara sedemikian rupa sehingga perilaku atau hasil karya seseorang anggota dipengaruhi oleh anggota yang lain. Dalam pembelian sepeda motor Yamaha seorang atau beberapa teman kerja memberikan rekomendasi atau pengaruh dalam pembelian sepeda motor Yamaha. X 3 : Selebriti Dalam pembelian sepeda motor Yamaha selebriti yang dijadikan endoser dari produk Yamaha memberikan pengaruh kepada konsumen dalam pembelian produk. b. Keputusan Pembelian Penelitian ini menggunakan keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat. Keputusan merupakan suatu pilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan alternatif yang ada. Bila seorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli atau tidak membeli, dan kemudian dia memilih untuk membeli maka dia berada dalam keputusan pembelian (Ristiyanti, 2005:226).

38 Tabel 3.1: Konsep, Variabel, Indikator, dan Item Konsep Variabel Indikator Item Kelompok Acuan (X) Kelompok persahabatan (X 1 ) - Pengaruh normatif (X 1.1 ) - Pengaruh ekspresi nilai (X 1.2 ) a. Tekanan sosial b. Penerimaan sosial a. Citra diri b. Persepsi orang lain Kelompok kerja (X 2 ) - Pengaruh informasi (X 1.3 ) - Pengaruh normatif (X 1.1 ) a. Saran b. Pengetahuan c. Pengalaman a. Tekanan sosial b. Penerimaan sosial - Pengaruh ekspresi nilai (X 1.2 ) a. Citra diri b. Persepsi orang lain Keputusan pembelian (Y) - Pengaruh informasi (X 1.3 ) Selebriti (X 3 ) - Pengaruh normatif (X 1.1 ) Keputusan Pembelian (Y) Sumber: Sumarwan 2002 (diolah) - Pengaruh ekspresi nilai (X 1.2 ) - Pengaruh informasi (X 1.3 ) Keputusan yang diambil untuk membeli sepeda motor Yamaha (Y 1 ) a. Saran b. Pengetahuan c. Pengalaman a. Tekanan sosial b. Penerimaan sosial a. Citra diri b. Persepsi orang lain a. Saran b. Pengetahuan c. Pengalaman a. Pengaruh sahabat b. Pengaruh teman kerja c. Pengaruh selebriti/endoser

39 3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.6.1.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitan merupakan data yang valid dan alat ukur yang digunakan (kuesioner) (Sugiyono, 2007:109). Sedangkan menurut Singarimbun (1989:122), validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian dilakukan dengan teknik analisis kolerasi produk moment (untuk uji validitas) dengan rumusan sebagai berikut: Keterangan: n = banyaknya pasangan data x = kelompok acuan y = keputusan pembelian = jumlah Jika nilai r 0,06 maka instrumen tersebut dapat dikatakan valid, dan apabila nilai r 0,06 maka instrument tersebut dikatakan tidak valid. Singarimbun dan Efendi, (1995:124), menyatakan jika p 0,05 maka pertanyaan tersebut dikatakan valid dan apabila p 0,05 maka pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.

40 3.6.1.2 Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2002:171) reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukur relatif konsisten apabila pengukur diulang dua kali atau lebih. Teknik untuk mengukur reliabilitas instrumen dengan menggunakan skala likert dapat menggunakan rumus koefesien reliabilitas alpha, sebagai berikut: Keterangan: r H = reabilitas konsumen k = banyaknya soal = jumlah varians butir soal = varians total Menurut Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005:42), instrumen dikatakan reliabel, jika hasil perhitungan memiliki koefesien reliabilitas sebesar > 0,06. 3.6.2 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh keputusan pembelian sepeda motor Yamaha berdasarkan kelompok persahabatan, kelompok kerja dan selebriti dalam Menurut Suharyadi (2009:210) regresi linear berganda digunakan

41 untuk analisis dengan jumlah variabel independen lebih dari dua variabel. Persamaan regresi dengan dua variabel atau lebih adalah sebagai berikut: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana : Y = Keputusan Pembelian b 1 = Koefisien regresi variabel X 1 (kelompok persahabatan) b 2 = Koefisien regresi variabel X 2 (kelompok kerja) b 3 = Koefisien regresi variabel X 3 (selebriti) X 1 = kelompok persahabatan X 2 = kelompok kerja X 3 = selebriti e = error / variabel pengganggu Menurut Sani (2010:252) untuk mendapatkan nilai pemeriksaan yang tidak bias dalam analisis regresi linier berganda harus memenuhi beberapa asumsi klasik sebagai berikut: 1. Uji Multikolonieritas Menurut Frish dalam Suhariyadi (2004:528) menyatakan bahwa multikolinieritas adalah adanya lebih dari dua hubungan linier yang sempurna. Apabila terjadi multikolinier yang sempurna (koefisien korelasi antara variabel bebas = 1) maka koefisien regresi dari variabel bebas tidak bisa ditentukan dan standart erornya tidak terhingga. untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF (variance inflaction factor) Santoso (2002) dalam Sani (2010:253).

42 Pedoman suatu model yang bebas multikolinieritas yaitu mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan tidak melebihi angka 10, mempunyai angka torelir mendekati angka 1 (Sulhan, 2011). Menurut Soekartiwi (1999) dalam Sani (2010:253) mengatakan bahwa meskipun pada umumnya telah diusahakan agar besaran kolerasi antara variabel independen diusahakan tidak terlalu tinggi (misalnya dengan memperbaiki spesifikasi dan variabel yang dipakai), namun dalam praktek masalah kolinieritas ini sulit dihindarkan. 2. Heteroskedastisitas Heterokedastisitas digunakan untuk menunjukkan nilai variansi (Y-Ŷ) antara lain Y tidaklah sama atau hetero. Hal yang demikian ini banyak terdapat pada data yang bersifat cross section yaitu data yang dihasilkan pada suatu waktu dengan responden yang banyak. Cara mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan a. Metode grafik yaitu menghubungkan antara Y dan e tidak sistematis seperti semakin membesar atau mengecil seiring bertambahnya Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. b. Uji korelasi renk spearman, uji ini digunakan untuk menguji heterokedastisitas apabila nilai korelasi rank spearman lebih besar dari nilai t table. Untuk mengatasi heterokedatisitas adalah dengan cara melakukan metode kuadrat kecil tertimbang. Nilai tertimbang dapat dilakukan berdasarkan apriori atau observasi. Dan dengan melakukan

43 transformasi log yaitu data diubah dalam bentuk log atau data ditransformasi kebentuk lainnya seperti 1/X atau yang lainnya. 3. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi dalam variabel dependent dengan variabel independent mempunyai distribusi normal atau tidak. Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov smirnov. Uji normalitas data dilakukan dengan memperlihatkan penyebaran data (titik) pada normal p plot og regression standazzed residual variabel independen dimana: 1) Jika data menyebar digaris diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 4. Uji Autokolerasi Model regresi yang baik adalah bebas dari autokolerasi (Ghozali 2005) dalam Sani (2010:255). Menurut Singgih (2002) dalam Sani (2010:255), untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, melalui metode tabel Durbinwaston yang dapat dilakukan melalui program SPSS, dimana secara umum dapat diambil patokan yaitu:

44 a. Jika angka D-W di bawah -2 berarti autokolerasi positif b. Jika angka D-W di atas +2 berarti autokolerasi negatif c. Jika angka D-W di bawah -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokolerasi 3.6.3 Uji Hipotesis a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Menurut Asnawi (2009:182) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam merumuskan hipotesis, yaitu : H0: b1, b2, b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kelompok persahabatan (X1), kelompok kerja (X2), dan selebriti (X3) secara serentak terhadap variabel keputusan pembelian Yamaha. H0: b1, b2, b3 0, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel kelompok persahabatan (X1), kelompok kerja (X2), dan selebriti (X3) secara serentak terhadap variabel keputusan pembelian Yamaha. Kriteria uji: Ho ditolak jika F hitung > F tabel Ho diterima jika F hitung < F tabel F hitung dibandingkan dengan F tabel pada derajat signifikan 5%. Bila Fhitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menjelaskan bahwa

45 variabel bebas (kelompok acuan) berpengaruh sangat kuat terhadap keputusan pembelian Yamaha. Bila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ho ditolak, ini berarti variabel bebas (kelompok acuan) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. b. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) Menurut Asnawi (2009:182) Uji statistik ini digunakan untuk membuktikan signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas secara individual (parsial). Dalam merumuskan hipotesis, yaitu : Ho: b = 0, berarti variabel bebas secara parsial (kelompok persahabatan, kelompok kerja dan selebriti) tidak mempengaruhi variabel terikat (keputusan pembelian) Ha: b 0, berarti variabel bebas secara parsial (kelompok persahabatan, kelompok kerja dan selebriti) mempengaruhi variabel terikat (keputusan pembelian) Kriteria uji: Ho ditolak jika t hitung > t table atau t hitung < - t table atau jika nilai signifikansi t hitung < 0,05. Ho diterima jika t hitung < t tabel atau t hitung > t table atau jika nilai signifikansi t hitung > 0,05.

46 c. Uji dominan Uji dominan dilakukan untuk mengetahui variabel dominan dari kelompok acuan. Uji dominan dapat dilakukan dengan melihat kontribusi masing-masing variabel bebas yang diuji terhadap variabel terikat. Kontribusi masing-masing variabel diketahui dari koefesien detrminasi regresi sederhana terhadap variabel terikat atau diketahui dari kuadrat korelasi sederhana variabel bebas dan terikat (Sulhan, 2011). 3.6.3.2 Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefsien determinasi (R2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, Selain itu koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X).