EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2007 ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
INTISARI. Kata Kunci : penyimpanan, gudang obat, indikator penyimpanan, puskesmas

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN OBAT INSTALASI PERBEKALAN FARMASI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG TAHUN 2007 ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif melalui observasi dan wawancara mengenai penyimpanan

ANALISIS EFISIENSI PENGELOLAAN OBAT PADA TAHAP DISTRIBUSI DI INSTALASI FARMASI RSUD Dr.M.M DUNDA LIMBOTO TAHUN 2015 SKRIPSI

Evaluasi Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014

Analisis Pengelolaan Obat Pada Tahap Pengadaan Di Instalasi Farmasi RSUD Gambiran Kota Kediri Tahun 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah non-eksperimental, yang berupa desain

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI DI RUMAH SAKIT BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI. Disusun oleh : Ekawati Sri Wulandari

PENERAPAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PERSEDIAAN OBAT REGULER DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

EVALUASI MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG OBAT INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJONO SELONG LOMBOK TIMUR

GAMBARAN EVALUASI KESESUAIAN PENGELOLAAN OBAT MEMINIMALKAN YANG KADALUARSA DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT DR.H

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sistem Distribusi Obat di Instalasi Farmasi Rawat Inap Jogja International Hospital

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas menurut Permenkes No. 75 tahun 2014 adalah fasilitas

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT BPJS PADA TAHAP PENYIMPANAN DI GUDANG INSTALASI FARMASI RSUD RATU ZALECHA

TINGKAT KEPATUHAN DOKTER DALAM MENULISKAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN FORMULARIUM DI RUMAH SAKIT BIOMEDIKA PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2016

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN OBAT PADA PASIEN UMUM RAWAT JALAN DENGAN FORMULARIUM RSUI YAKSSI GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN PERIODE JANUARI-MARET 2016

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN SISTEM PENGELOLAAN OBAT DI PUSKEMAS DI KECAMATAN RAMBAH SAMO KABUPATEN ROKAN HULU - RIAU

BAB 3 KERANGKA PIKIR

EVALUASI PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO BERDASARKAN ANALISIS ABC-VEN

Analisis Distribusi Obat Rawat Inap di Instalasi Farmasi RSUD Tarakan Jakarta Pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data hasil wawancara mengenai perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Pohuwato HASIL WAWANCARA

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT X NASKAH PUBLIKASI

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

The Analysis of Jamkesmas Drug Planning Using Combination Methods ABC and VEN in Pharmacy Installation of RSUD Dr. M. M. Dunda Gorontalo 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengelolaan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit. seleksi (selection), perencanaan dan pengadaan (procurement), distribusi

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. secara ekonomi. Instalasi farmasi rumah sakit adalah satu-satunya unit di rumah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus menggunakan pendekatan dekriptif analitik bersifat

PENETAPAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN PENGGUNAAN OBAT PADA 10 APOTEK DI SURABAYA TAHUN 1997

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG FARMASI PSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB 1 : PENDAHULUAN. berfungsi menyelenggarakan pengobatan dan pemulihan, peningkatan, serta pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya pada pedoman organisasi rumah sakit umum menjelaskan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen adalah suatu proses tahapan kegiatan yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting pada berbagai upaya pelayanan kesehatan. Intervensi dengan obat

GAMBARAN PENGELOLAAN OBAT PADA INDIKATOR PROCUREMENT DI RSUD SUKOHARJO JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 32 Puskesmas induk yang berada di seluruh Kabupaten Tulungagung.

KARYA TULIS ILMIAH EVALUASI PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DI GUDANG FARMASI PUSKESMAS SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

INTISARI GAMBARAN SISTEM DISTRIBUSI OBAT UNIT DOSE DISPENSING DI DEPO TULIP RSUD ULIN BANJARMASIN

bagaimana prosedur penerimaan dan pengeluaran obat-obatan di

BAB III METODE PENELITIAN

Tugas pokok pengelolaan perbekalan farmasi :

Evaluasi Pengelolaan Obat pada Puskesmas di Kota Pariaman

EVALUASI PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN FARMASI DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

KEMAMPUAN PETUGAS MENGGUNAKAN PEDOMAN EVALUASI PENGELOLAAN DAN PEMBIAYAAN OBAT

MAJALAH FARMASEUTIK (Journal of Pharmaceutics)

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persediaan obat. Adanya persediaan obat yang cukup untuk melayani permintaan

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT SILOAM MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ADVENT MANADO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. 1 Rumah sakit Permata Medika adalah rumah sakit tipe C di

DRUG USAGE DESCRIPTION FOR OUTPATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH UNIT II OF YOGYAKARTA IN 2013 BASED ON WHO PRESCRIBING INDICATOR

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

oleh petugas di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2007).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta memiliki satu Instalasi gudang farmasi kota (Dinkes Kota Solok, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengalaman dan Tantangan dalam Manajemen Obat di RSUDZA dalam Era JKN dr. Fachrul Jamal, SpAn.KIC

Analisis distribusi obat pada pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT TAHAP SELEKSI DAN PERENCANAAN DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RSUD H. HASAN BASERY KANDANGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI SISTEM PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS RAWAT INAP SIDOMULYO KOTAMADYA PEKANBARU

EVALUASI KEPATUHAN PENULISAN OBAT DALAM KARTU OBAT PENDERITA RAWAT INAP RUANG KUTILANG TERHADAP FORMULARIUM RUMAH SAKIT DI RSUP

ABSTRAK TATALAKSANA FARMASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIANJUR

DAFTAR TABEL. Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Tabel 2.1 Perbedaan Fixed-order dan Fixed-time Tabel 2.1 Tingkat Service Level...

TESIS EVALUASI KINERJA EFISIENSI KETERSEDIAAN OBAT DENGAN KOMBINASI ABC VEN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT CONDONG CATUR YOGYAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA UNIT OBAT

ANALISIS MODEL PENGADAAN BAHAN MAKANAN KERING BERDASARKAN METODE EOQ PADA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

TAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT

ANALISA PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO TAHUN 2011 TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Standar Prosedur Operasional. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENGADAAN OBAT PADA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT (STUDI PADA RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG)

BIAYA TAMBAHAN YANG DIBAYAR PASIEN RAWAT JALAN AKIBAT PENULISAN RESEP TIDAK SESUAI DENGAN FORMULARIUM RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia. Penyakit ini membunuh 1,5 juta orang pada tahun 2014 (1,1 juta orang

*FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental bersifat deskriptif.

GAMBARAN KESESUAIAN DAN KETIDAKSESUAIAN RESEP PASIEN ASKES RAWAT JALAN DENGAN DPHO PADA APOTEK APPO FARMA BANJARMASIN PERIODE JULI-AGUSTUS

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DAN STRATEGI PERBAIKAN DENGAN METODE HANLON DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat

ANALISIS PENGENDALIAN OBAT SITOSTATIKA DENGAN METODE EOQ DAN ROP

25/3/2016. Citraningsih Yuniarti RSUD KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit dr. Raden Soedjati Soemodiardjo merupakan rumah sakit umum milik pemerintah daerah Kabupaten

GAMBARAN PENGELOLAAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PERIODE JANUARI DESEMBER 2013

EVALUASI PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI OBAT PSIKOTROPIKA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

Transkripsi:

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2007 Muhammad Djatmiko, Eny Rahayu Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang 39 ABSTRACT Drug management in hospital sonstitutes an important aspect of hospital management. This research was inteded to find out the methods and effectiveness of drug management at Pharmaceutical Installation of Dr. Kariadi Hospital Semarang. This was non experimental research with a descriptive non analytic design. The samples were taken retrospectively from the exdisting drug supply forms, using a technique of simple random sampling, as well as from the drug prescriptions. The drug prescripsions used as the samples of data were collected by means of document reading and an interview to the head of the Drug Management Departement. The data were then translated into tables, percentages and rupiah values. The evaluations on the drug management during the period of 2007 showed that the percentage of fund availability was 95,53 %, percentage of deviation from the plans was 8,75 %, the frequency of supplying each drug type ranged 1 to 16 times per year, the congruence between the records and the drug supply forms was 100 %, the percentage of broken and expired drugs was 0,32 %, the percentage of drug dead supply was 8,57 %, the percentage of drug unavailability was 2,1 %, the percentage of served drugs was 98,97 %, the percentage of reporting timeliness was 16,67 % and the congruence between drug hospitalization forms and the drug supply forms was 100 %. Keywords : Evaluation, Drug Management, Pharmaceutical Installation of Dr. Kariadi Hospital Semarang PENDAHULUAN Tugas utama instalasi farmasi rumah sakit adalah pengelolaan mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada penderita sampai dengan pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit (Hassan, 1986). Indikator-indikator pengelolaan obat meliputi persentase ketersediaan dana, persentase penyimpangan perencanaan, frekuensi pengadaan tiap item obat, kecocokan antara laporan persediaan dan kartu stok obat, persentase obat kadaluarsa dan atau rusak, persentase stok mati, persentase rata-rata waktu kekosongan obat dari set indikator, persentase obat yang dilayani, persentase ketepatan waktu pengiriman laporan, dan kecocokan antara stok opname dengan kartu stok obat (Azis, dkk., 2005) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem dan efektifitas pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang sehingga dapat diketahui hasil yang telah dicapai dan dapat memperbaiki kekurangan yang ada untuk meningkatkan efektifitas mutu pengelolaan obat. METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian bersifat non eksperimental dengan data retrospektif. Data yang diperoleh dijabarkan dalam bentuk tabel, persentase dan nilai rupiah selanjutnya dianalisis secara deskriptif non analitik menggunakan indikator yang telah ditetapkan. Analisis Dat Sampel Penelitian dan Tehnik Sampling Sampel penelitian adalah daftar usulan kebutuhan obat, lembar permintaan mutasi, lembar bukti mutasi, faktur pembelian, kartu stok obat, laporan stok opname, laporan obat kadaluarsa dan atau rusak, laporan persediaan, lembar resep pasien rawat jalan dan rawat inap tahun 2007. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan tehnik simple random sampling dari kartu stok obat dan resep pada awal bulan, tengah bulan dan akhir bulan Metode Pengumpulan Data Pengamatan dokumen dilakukan pada semua tahap pengelolaan obat. Setelah semua data terkumpul, kemudian dilakukan wawancara kepada petugas pengelolaan obat yang meliputi 2 orang petugas perencanaan, 4 orang petugas gudang, 2 orang panitia pengadaan, 2 orang bagian administrasi dan 9 orang petugas depo farmasi, kemudian masing-masing tahap diukur dengan indikator-indikator evaluasi sistem pengelolaan obat. Alat dan Bahan Penelitian Alat penelitian yang digunakan adalah indikator pengelolaan obat yang telah dikembangkan dan di ujicoba oleh Pudjaningsih (1996), Azis dkk (2001) dan RSUP Dr. Kariadi (2006), sedangkan bahan penelitian yang digunakan adalah daftar usulan kebutuhan obat, lembar permintaan mutasi (lembar permintaan obat dari depo farmasi ke gudang), lembar bukti mutasi (lembar bukti penyerahan obat dari gudang ke depo farmasi), faktur pembelian, kartu stok obat, laporan stok opname, laporan obat kadaluarsa dan atau rusak, laporan persediaan, serta lembar resep pasien rawat jalan dan rawat inap tahun 2007.

Evaluasi Sistem Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Hal. : 27-31 (Muhammad Djatmiko dan Eny Rahayu) Tabel I. Analisis Indikator-indikator Evaluasi Sistem Pengelolaan Obat No Tahap Macam Indikator Rumus/Cara 1. Perencanaan a. Persentase ketersediaan dana b. Persentase penyimpangan perencanaan 2. Pengadaan Frekuensi pengadaan tiap item obat 3. Penyimpanan a. Kecocokan antara laporan persediaan dan kartu stok obat A = total dana yang tersedia B = total dana yang dibutuhkan b. Persentase obat kadaluarsa dan atau rusak A = jumlah item obat dalam perencanaan B = jumlah item obat dalam kenyataan pemakaian Data diambil dari daftar usulan kebutuhan dan faktur pembelian berdasarkan daftar usulan kebutuhan dan faktur pembelian dapat diketahui berapa kali obat dipesan dalam satu tahun A sama dengan B atau A tidak sama dengan B A = sampling 384 item obat dari 1003 item obat pada laporan persediaan B = cocokkan dengan kartu stok obat 28 c. Persentase stok mati A = nilai obat kadaluarsa dan atau rusak B = nilai stok opname d. Persentase rata-rata waktu kekosongan obat dari set indikator * A = jumlah item obat selama 1 tahun tidak terpakai B = jumlah item obat yang ada stoknya A = total hari kekosongan obat selama satu tahun B = total jenis set indikator obat x 365 hari H = X x 365 hari 4. Pendistribusian Persentase obat yang dilayani Ambil lembar resep pada awal, tengah dan akhir bulan per bulan. 5. Pencatatan dan pelaporan a. Persentase ketepatan waktu pengiriman laporan ** A = total jumlah item obat yang dilayani B = total jumlah item obat yang diresepkan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A = laporan yang dikirim tepat waktu B = laporan yang seharusnya dikirim tepat waktu b. Kecocokan antara stok A sama dengan B atau A tidak sama dengan B opname dengan kartu stok A = sampling 384 item obat dari 1003 item obat obat dari laporan stok opname B = cocokkan dengan kartu stok obat Pudjaningsih (1996) * Aziz, dkk (2001) ** RSUP Dr. Kariadi (2006) A. Perencanaan Hasil pengamatan dokumen dan wawancara yang dilakukan pada indikator tahap perencanaan adalah sebagai berikut : 1. Persentase ketersediaan dana Indikator persentase ketersediaan dana di Instalasi Farmasi RSUP Dr Kariadi Semarang tahun 2007 yang tersaji pada tabel II menunjukkan bahwa dana yang tersedia mendekati dengan kebutuhan yang sebenarnya atau seluruh dana dimanfaatkan secara maksimal.

29 Tabel II. Persentase Ketersediaan Dana No Uraian Dana 1 Total dana yang tersedia Rp. 7.258.861.963,00 (A) 2 Total dana yang Rp. 7.598.846.252,00 dibutuhkan (B) % ketersediaan 95,53 % dana (X) 2. Persentase penyimpangan perencanaan Hasil wawancara dengan petugas perencanaan memaparkan bahwa walaupun masih terjadi penyimpangan perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Kariadi namun tidak menimbulkan permasalahan (tabel III) Tabel III. Persentase Penyimpangan Perencanaan 1 Jumlah item obat dalam perencanaan (A) 271 2 Jumlah item obat dalam kenyataan pemakaian (B) 297 % penyimpangan perencanaan (X) 8,75 % B. Pengadaan Pengadaan obat di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Kariadi dilakukan dengan sistem pembelian langsung pada bulan Januari-September 2007 dengan alokasi dana dari pendapatan rumah sakit dan sistem tender terbuka pada bulan Oktober-Desember 2007 dengan alokasi dana dari APBN. Tabel IV. Frekuensi Pengadaan Tiap Item Obat No Frek Jumlah Item Obat No Frek Jumlah Item Obat 1 1 189 9 9 38 2 2 85 10 10 29 3 3 77 11 11 20 4 4 62 12 12 20 5 5 49` 13 13 14 6 6 43 14 14 3 7 7 50 15 15 6 8 8 30 16 16 3 Berdasarkan tabel IV diketahui bahwa frekuensi pengadaan terendah adalah 1 kali dalam setahun (189 item obat), sedangkan frekuensi pengadaan tertinggi adalah 16 kali dalam setahun (3 item obat). Tingginya frekuensi pengadaan obat berarti perputaran obat dalam rumah sakit lancar dan dapat menghindari penumpukan obat. (Pudjaningsih, 1996). C. Penyimpanan Hasil pengamatan dokumen dan wawancara yang dilakukan pada indikator tahap penyimpanan sebagai berikut : 1. Kecocok an antara laporan persediaan dan kartu stok obat Laporan persediaan yang ada di gudang berdasarkan hasil pengamatan sudah sesuai dengan kartu stok. Hal ini menunjukkan ketelitian petugas gudang sudah baik, terlihat dari laporan persediaan yang ada sesuai dengan sisa di kartu stok dan semua obat dilengkapi dengan kartu stok. Pengeluaran obat sudah sesuai standar RSUP Dr. Kariadi (2007) yaitu menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out). 2. Persentase obat kadaluarsa dan atau rusak Persentase obat kadaluarsa dan atau rusak pada tabel V menunjukkan bahwa masih adanya obat yang kadaluarsa atau rusak sebesar 0,32 %, hal ini menyebabkan kerugian yang dialami rumah sakit. Idealnya persentase obat kadaluarsa dan atau rusak adalah nol persen. Tabel V. Persentase Obat Kadaluarsa dan atau Rusak No Uraian Nilai 1 Nilai obat kadaluarsa dan Rp. 13.321.153,27 atau rusak (A) 2 Nilai stok opname (B) Rp. 4.167.319.407 % obat kadaluarsa dan atau 0,32 % rusak (X) 3. Persentase stok mati Hasil pengamatan di gudang Instalasi Farmasi RSUP Dr. Kariadi terdapat 86 item obat stok mati yaitu obat yang selama satu tahun tidak mengalami mutasi dari 1003 item obat yang ada stoknya sehingga persentase stok mati di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Kariadi sebesar 8,57 % Tabel VI. Persentase Stok Mati 1 Jumlah item obat selama satu tahun tidak terpakai (A) 86 2 Jumlah item obat yang ada stoknya (B) 1003 % stok mati (X) 8,57 % 4. Persentase rata-rata waktu kekosongan obat dari set indikator Hasil pengamatan data pada table VII diperoleh persentase rata-rata waktu kekosongan dari set indikator sebesar 2,1 % selama satu tahun, sedangkan rata-rata hari kekosongan obat sebesar 7,7 hari. Angka ideal hari kekosongan obat adalah nol hari. Hasil wawancara dengan panitia pengadaan menunjukkan bahwa kekosongan obat yang terjadi di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Kariadi disebabkan karena distributor mengalami kekosongan obat. Untuk mengatasi hal tersebut panitia pengadaan berusaha memesan obat pada distributor lain.

Evaluasi Sistem Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Hal. : 27-31 (Muhammad Djatmiko dan Eny Rahayu) 30 Tabel VII. Persentase Rata-Rata Waktu Kekosongan Obat dari Set Indikator 1 Total hari kekosongan obat 635 selama satu tahun (A) 2 Total jenis set indikator obat x 365 hari (B) 83 x 365 % rata-rata waktu kekosongan obat dari set indikator (X) 2,1 % D. Pendistribusian Berdasarkan wawancara dengan petugas depo farmasi, obat-obat yang tidak terlayani untuk pasien rawat inap akan diinformasikan ke dokter untuk diganti dengan obat yang sejenis, apabila dokter tidak setuju maka panitia pengadaan berusaha membeli ke distributor atau apotik. Tabel VIII. Persentase Obat yang Dilayani 1 Total jumlah item 72.833 obat yang dilayani (A) 2 Total jumlah item 73.593 obat yang diresepkan (B) % obat yang dilayani (X) 98,97 % E. Pencatatan dan Pelaporan Hasil pengamatan dokumen dan wawancara yang dilakukan terhadap indikator tahap pencatatan dan pelaporan adalah sebagai berikut : 1. Persentase ketepatan wak tu pengiriman laporan Pengiriman laporan ke kabag akuntansi paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Indikator ini digunakan untuk menilai kinerja bagian administrasi. Tabel IX. Persentase Ketepatan Waktu Pengiriman Laporan No Bulan Tanggal Pengiriman Laporan Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu 1 Januari 14 Februari 2 Februari 27 Maret 3 Maret 17 April 4 April 7 Mei 5 Mei 23 Juni 6 Juni 31 Juli 7 Juli 14 September 8 Agustus 26 Oktober 9 September 31 Oktober 10 Oktober 5 Desember 11 November 8 Januari 12 Desember 8 Januari JUMLAH 12 (B) 2 (A) 10 % ketepatan waktu pengiriman 16,67 laporan (X) 2. Kecocok an antara stok opname dengan kartu stok obat Dari hasil pengamatan dokumen, obat-obat yang ada di gudang dan di depo-depo jumlahnya sesuai dengan kartu stok dan laporan stok opname. Hal ini menunjukkan ketelitian petugas Instalasi Farmasi sudah baik, terlihat dari jumlah obat sesuai dengan sisa di kartu stok dan laporan stok opname. KESIMPULAN 1. Sistem pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2007 pada tahap perencanaan adalah kombinasi metode konsumsi dan metode epidemiologi, tahap pengadaan adalah sistem pembelian langsung dan sistem tender terbuka, tahap penyimpanan adalah sistem gabungan FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out), tahap pendistribusian untuk pasien rawat jalan dilaksanakan dengan sistem resep individu dan untuk pasien rawat inap dilaksanakan dengan sistem kombinasi yaitu sistem persediaan lengkap di ruangan dan UDDS (Unit Dose Dispensing System), serta tahap pencatatan dan pelaporan menggunakan program komputer LAN (Local Area Network). 2. Pengelolaan obat pada tahap perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian serta pencatatan dan pelaporan di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2007 telah berjalan cukup efektif walaupun pada indikator persentase ketepatan waktu pengiriman laporan hasilnya masih jelek (16,67 %) tetapi hal tersebut masih dapat ditoleransi karena sistem komputerisasi belum memadai.

31 DAFTAR PUSTAKA Azis, S., Endreswari, S., Lastari, P., dan Muktiningsih, S.R., 2001, Penyusunan Pedoman Evaluasi Pengelolaan dan Pembiayaan Obat Berdasarkan Pengukuran Indikator Di Puskesmas Kabupaten Pekalongan Dari Tahun 1995-1999, Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 29 No. 2-2001, hal 90. Azis, S., Herman, M.J., dan Mun im, A., 2005, Kemampuan Petugas Menggunakan Pedoman Evaluasi Pengelolaan dan pembiayaan obat, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.2, Agustus 2005, hal 63. Hassan, W.E., 1986, Hospital Pharmacy, 5 th Ed., Lea and Febiger, Philadelphia, hal 34. Pudjaningsih D., 1996, Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di Farmasi Rumah Sakit, Tesis, Magister Manajemen Rumah Sakit, UGM, Yogyakarta, hal 80, 88-92. RSUP Dr. Kariadi, 2006, Prosedur Tetap Penyampaian Laporan di Lingkungan RSUP Dr. Kariadi Semarang, Semarang hal 1-3. RSUP Dr. Kariadi, 2007, Standar Operasional dan Prosedur Pengadaan Barang / Jasa, Semarang, hal 8.