BAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN. Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

BAB IV PENGGUNAAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN JARINGAN 20 KV. 4.1 Perhitungan Jatuh Tegangan di Jaringan 20 kv

ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

USAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisa ketidakseimbangan beban pada jaringan distribusi sekunder dan

STUDI EFISIENSI TRANSFORMATOR DAYA DI GARDU INDUK GIS LISTRIK. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Dosen Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

atau pengaman pada pelanggan.

Perbaikan Tegangan Sisi Sekunder Transformator Daya 150/20KV di Gardu Induk Ungaran

KOKO SURYONO D

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO

A. Latar Belakang. di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai

ABSTRAK. Kata kunci : Kondisi tanpa Harmonisa, Kondisi dengan Harmonisa, Harmonic Analysis Load Flow, Rugi Daya, Sistem Tegangan Rendah.

ABSTRAK. Kata Kunci : Jaringan tegangan rendah, Rugi rugi energi, Konektor Tap, Konektor Pres.

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan papan. Hampir seluruh peralatan-peralatan yang digunakan untuk membantu

BAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. Akhir - akhir ini Energi listrik yang dipakai tentunya harus bersifat efisien, efektif,

STUDI PERHITUNGAN DAN ANALISA RUGI RUGI JARINGAN DISTRIBUSI (STUDI KASUS: DAERAH KAMPUNG DOBI PADANG)

Pemerataan atau penyeimbangan beban merupakan salah satu cara untuk menekan losses teknik. Penekanan losses terjadi dengan prinsip mengurangi arus yan

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN :

Jurnal Elektum Vol. 14 No. 1 ISSN : DOI: /elektum e-issn :

BAB III GANGGUAN SIMPATETIK TRIP PADA GARDU INDUK PUNCAK ARDI MULIA. Simpatetik Trip adalah sebuah kejadian yang sering terjadi pada sebuah gardu

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

BAB III METODOLOGI. 3.2 Tahap Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akhir

47 JURNAL MATRIX, VOL. 7, NO. 2, JULI 1971

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN

BAB III PERAN SISTEM AMR DALAM MENURUNKAN SUSUT / LOSSES DISTRIBUSI

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini

AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

Pengaruh Kapasitor Shunt Terhadap Susut Transmisi Sistem Interkoneksi Sulselbar Berbasis DIgSILENT Power Factory 15.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Laptop/PC yang di dalamnya terinstal software aplikasi ETAP 12.6 (Electric

Data yang disajikan merupakan gabungan antara data PLN Holding dan Anak Perusahaan,

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia

ANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

BAB III. Transformator

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Diterima : 19 Agustus 2014 Disetujui : 2 September 2014

ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI

Dosen Pembimbing II. Ir. Sjamsjul Anam, MT

BAB I PENDAHULUAN. (Persero) dalam rangka menuju pelayanan penyediaan tenaga listrik kelas dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

ISSN : NO

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

BAB III PENGOLAHAN DATA

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SUSUT ENERGI NON TEKNIS PADA JARINGAN DISTRIBUSI PLN RAYON KOBA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN TRAFO ISOLASI

PERHITUNGAN SUSUT DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH SALURAN UDARA DAN KABEL

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

PENYEIMBANGAN BEBAN TRAFO GARDU DISTRIBUSI DENGAN METODE ALL RECONNECTING. Nomor : 180 /120/PR/ April 2009 Surat Sdr. No.

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

ANALISIS RUGI-RUGI DAYA DAN JATUH TEGANGAN PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV PADA GARDU INDUK PALUR MASARAN

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

ESTIMASI RUGI RUGI ENERGI PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL 20 KV DENGAN METODE LOSS FACTOR DI PENYULANG LIPAT KAIN GI.GARUDA SAKTI.

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA

Transkripsi:

BAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN 4.1 GAMBARAN UMUM 4.1.1 Data Teknis Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada Area Jaringan Tangerang dalam bentuk data trafo dan spesifikasi trafo yang digunakan yang dapat dilihat pada tabel 4.1: Tabel 4.1 Data Teknis dan Spesifikasi Trafo Data teknis Trafo Spesifikasi Trafo Nama Gardu Induk Tangerang Merk Trafo UNINDO Nomor Seri Trafo A 9135146-03 Thn 1993 Thn Opr.1994 Type TTUB 150/60000 Daya 60 MVA Faktor daya 0,85 Resistansi penghantar 0,1664 Ω

4.1.2 Data Beban Bulanan Data beban bulanan tahun 2010 yang didapat pada area jaringan Tangerang tertera pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Beban bulanan tahun 2010 Bulan Beban (kw) Bulan Beban (kw) Januari 1.868,493 Juli 1.808,219 Februari 1.687,671 Agustus 1.868,493 Maret 1.868,493 September 1.808,219 April 1.808,219 Oktober 1.868,493 Mei 1.868,493 November 1.894,590 Juni 1.868,493 Desember 1.782,124 TOTAL (kwh) 22.000,000 Dari tabel 4.2 dapat diketahui, bahwa perolehan beban puncaknya terjadi pada bulan November, yaitu sebesar 1.894,590 kw. 4.2 SUSUT ENERGI Besarnya energi yang dikirim dan diterima yang dijadikan objek penelitian untuk 12 bulan (Januari sampai Desember 2010) tertera pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Energi yang dikirim dan diterima tahun 2010 Energi (kwh) Energi (kwh) Bulan yang dikirim yang diterima Bulan yang dikirim yang diterima Januari 1.868,49 1713,4 Juli 1.808,22 1664,65 Februari 1.687,67 1547,59 Agustus 1.868,49 1720,13 Maret 1.868,49 1713,4 september 1.808,22 1664,65 April 1.808,22 1658,14 Oktober 1.868,49 1720,13 Mei 1.868,49 1713,4 November 1.894,59 1744,16 Juni 1.868,49 1713,4 Desember 1.782,12 1640,62 Dari table 4.3 dapat dilihat besarnya energi yang dikirim pada bulan Januari, yakni sebesar 1.868,49 (kwh) dan besarnya energi yang dikirim sebesar 1.713,40 (kwh). Dalam perhitungan susut dan prosentasese pada bulan Januari dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (3.1) dengan berdasarkan data pada table 4.3 sebagai berikut : Susut Energi = Jumlah Energi Yang dikirim Jumlah Energi yang diterima = 1.868,49 1.713, 40 = 155,08 (kwh)

Selanjutnya, untuk menentukan prosentase pada bulan Januari berdasarkan table 4.3 dengan menggunakan persamaan (3.2) adalah sebagai berikut : Persentase Susut = (Jumlah Susut / Jumlah energi yang dikirim) x 100% = (155,08/1.868,49) x 100% = 8,30 % Sedangkan besarnya nilai susut dan persentase untuk bulan Februari sampai dengan bulan Desember dapat digunakan persamaan (3.1) dan (3.2) serta perhitungan dari nilai rata-rata susut selama 12 bulan dapat digunakan persamaan (3.3), yaitu; Nilai rata-rata susut = Total susut / Jumlah waktu (dalam setahun) = 97,44 / 12 = 8,12 % Sehingga dapat dilihat keseluruhan nilai susut energi, prosentasenya selama setahun beserta rata-ratanya pada table 4.4

Tabel 4.4 Energi yang dikirim dan diterima dalam setahun pengamatan Bulan yang dikirim Energi (kwh) yang diterima Susut (kwh) Persentase (%) Januari 1.868,493 1713,40 155,08 8,30 % Februari 1.687,671 1547,59 140,07 8,30 % Maret 1.868,493 1713,40 155,08 8,30 % April 1.808,219 1658,14 150,08 8,30 % Mei 1.868,493 1713,40 155,08 8,30 % Juni 1.868,493 1713,40 155,08 8,30 % Juli 1.808,219 1664,65 143,57 7,94 % Agustus 1.868,493 1720,13 148,36 7,94 % september 1.808,219 1664,65 143,57 7,94 % Oktober 1.868,493 1720,13 148,36 7,94 % November 1.894,590 1744,16 150,43 7,94 % Desember 1.782,124 1640,62 141,50 7,94% Total 22.000,000 20213,67 1786,2 97,44 % Rata-rata 1.833.333 1684,47 148,85 8,12 % Pada tabel 4.4 diatas dapat dilihat besar energi yang dapat dijual oleh PLN. Selisih energi yang tersalurkan dengan energi yang terjual menghasilkan susut yang didapat PLN selama 12 bulan

Dengan demikian jika diasumsikan nilai susut selama satu tahun dapat diperkirakan sebesar: Rata-rata susut x jumlah bulan dalam setahun 12 x 148,85 = 1786,2 kwh. Bila pada tahun 2010 total energi yang disalurkan adalah 22.000,000 kwh (tabel 4.3) berdasarkan persamaan (3.5), maka susut energi rata-rata adalah: Total susut energi rata-rata = Total energi yang dikirim x Nilai prosentase ratarata susut Total susut energi rata-rata = 22.000,000 x 0,0812 = 1786,4 kwh 4.3 FAKTOR SUSUT (F s ) Faktor susut dihasilkan berdasarkan persamaan (3.4). Untuk menggunakan persamaan tersebut, terlebih dahulu mencari nilai faktor beban dan nilai K (kebutuhan puncak minimum) dengan melihat data yangb terdapat pada tabel 4.2. a. Faktor Beban (F b ) Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa beban puncak terjadi pada bulan November yaitu sebesar 1.894,590 kwh.

Untuk menentukan faktor beban terlebih dahulu mencari nilai beban ratarata dengan cara membagi total energi dengan jumlah bulan dalam setahun sesuai data pada tabel 4.2 dengan menggunakan persamaan (2.5) Bila total energi (kwh) selama setahun dibagi dengan jumlah bulan (setahun) maka menghasilkan beban rata-rata. Yaitu: Total energi Beban rata -rata = Jumlah jam 22.000,000 Beban rata-rata = 12 = 1.833,33 kw Setelah didapat nilai beban rata-ratanya selanjutnya dapat dihitung nilai faktor bebannya dengan menggunakan persamaan (2.2), yaitu: Faktor Beban (F b 2010 ) = beban rata-rata/beban puncak = 1833,33/1.894,590 = 0,967 b. Kebutuhan Puncak (K) Untuk menentukan kebutuhan maksimum atau puncak dapat digunakan persamaan (3.9) dengan membagi nilai beban terendah dan beban tertingginya yang didapat dilihat pada tabel 4.2, yaitu:

K = beban rendah / beban puncak = 1.687,671 / 1.894,590 = 0,89 pu Dengan demikian faktor susut (F s ) yang terdapat pada persamaan (3.8) dapat dihitung sebagai berikut : F s = Faktor beban 2 + 0,273 ( Faktor beban- Kebutuhan Puncak) 2 F s = 0,967 2 +0,273 (0,967 0,89 ) 2 F s = 0,936 4.5 SUSUT ENERGI (S e ) BERDASARKAN FAKTOR SUSUT (F s ) Berdasarkan pada persamaan (3.5), maka susut energi untuk jangka waktu satu tahun dapat dihitung sebagai berikut : Susut energi ( S ) S xf x Jumlah jam dari periode tersebut e = p s Namun sebelum mencari harga susut energi (S e ), terlebih dahulu menentukan harga Arusnya berdasarkan persamaan (3.9.3) kemudian menentukan nilai susut daya pada beban puncak (S p ) berdasarkan persamaan (3.9.2), yaitu: Susut daya pada beban puncak (S p ) = 3 I 2 peak x R. Beban puncak I peak = 3 V Cosϕ

I peak 2010 = 1.894,590 x 10 3 /( 3 x 220 x0,85) = 5894.48 A dan R (Tahanan penghantar) = 0.1664 Ω Maka S p 2010 = 3 x 5894,48 2 x 0.1664 = 17.080.835 Wh = 17.080,835 kwh Jadi, besarnya susut daya puncak 2010 adalah 17.080,835 kw. Sehingga susut energi dalam jangka satu tahun adalah: Susut energi (Se 2010) = 17.080,835 x 0,245 x 12 = 50.217,65 kwh Besarnya susut energi yang terjadi pada Area Jaringan Tangerang berdasarkan perhitungan dengan data yang tertera pada tabel selama setahun adalah 50.217,65 kwh. Adapun pencapaian susut yang ditargetkan PT PLN region Tangerang sampai dengan tahun 2010 sebesar 8,42 % dari total daya yang disalurkan pada tahun 2010 sebesar 22.000,000 kwh dan masih dalam batas target yakni sebesar 8,12 % dari rata-rata susut selama setahun yang didapat dari data pada tabel dan nilai akhir susut berdasarkan perhitungan yakni sebesar 50.217,65 kwh serta hal

ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas pelayanan distribusi energi listrik ke pelanggan, hal ini dikarenakan masih jauhnya nilai susut yang ditargetkan dengan data yang ada sehingga tidak terjadi gangguan dalam bentuk pemadaman ataupun lainnya. Untuk itu cara yang dapat dilakukan oleh pihak PLN untuk mengurangi losses ataupun susut adalah dengan memasang kapasitor. Adapun untuk pembahasan mengenai pemasanga kapasitor tidak dilengkapai, hal ini karena pembahasan hanya dibatasi pada perhitungan susut beban.